Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chibi Amon & Klein (03)

.

Penyebab

.

Sang rembulan tengah menggantung di langit gelap, ditemani kelap-kelip bintang yang berserakan menghiasi lukisan malam. Semilir angin berhembus, menelusup ke sebuah jendela di mana kedua anak tengah bergelung di tempat tidur.

Setelah lelah bermain seharian, kedua bocah itu terkadang tidur bersama di malam hari. Saling menginap di rumah satu sama lain, mencerminkan kedekatan manis yang membuat orang dewasa tak tahan akan kelucuan tingkah keduanya.

Kali ini Amon dan Klein tidur di kediaman Eggers. Nuasa kamar terlihat normal dengan dinding  oranye pucat disertai berbagai perabotan berwarna cokelat, berbeda dengan kamar Amon yang kadang berantakan dengan segala macam benda.

Iris onyx-nya yang mulanya tertutup kini mulai tebuka ketika ia mendengar suara-suara napas tertahan. Dirinya penasaran dengan suara tersebut, dibangunkan dari tidurnya. Lalu terkejut ketika melihat Klein yang bergerak-gerak gelisah di dalam tidurnya.

Mimpi buruk.

Pasti Klein sedang bermimpi buruk. Tadi siang mereka menonton film horor yang menurutnya membosankan. Tapi, Klein kecil tidak berpikir demikian. Rasa takutnya yang tertahan, membuatnya gugup sepanjang sore hingga mendapat mimpi buruk.

Amon kecil duduk di atas tempat tidur dan mencoba membangunkan temannya. Yah, meski dirinya entah kenapa merasa ekspresi sahabatnya itu cukup menarik. Ia tak ingin membiarkan Klein yang terus menunjukan wajah kesakitan di wajahnya.

“Xiao Ke! Xiao Ke! Bangun!” Amon menyentuh pundak Klein dan menggoyangkannya. “Xiao Ke~ bangun!”

Bola mata Klein langsung terbuka, menunjukan manik cokelat keemasan yang dipenuhi rasa teror. Wajahnya nampak pucat disertai napas yang tersengal-sengal. Ia mendapati Amon yang mengerutkan kening—meski tersirat rasa khawatir di sana.

“Amon?” gumam Klein lemas. Ia tidak percaya bahwa dirinya malah menunjukkan sisi lemahnya pada sahabatnya. Dia sangat malu karena mendapat mimpi buruk setelah menonton film horor bersama tadi siang.

“Yeah, Xiao Ke bermimpi buruk. Bagaimana dengan teh susu? Aku bisa membawanya padamu.” Tawarnya disela-sela kantuk. Tangan kecilnya menyentuh mata kanannya yang berkedip-kedip gatal.

Klein menggelengkan kepalanya. Sudah cukup dirinya membangunkan Amon di tengah malam. Dirinya tidak ingin merepotkan temannya lebih jauh. “Aku tidak apa-apa, kau bisa kembali tidur.”

Amon memperhatikan Klein sejenak, sebelum kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ketika ia mencoba menutup matanya, dia bisa merasakan jika Klein tengah bergerak gelisah dalam tidurnya.

“Xiao Ke?” panggil Amon dengan suara serak kekanakan, mencoba menahan kantuk.

Klein membuka matanya dan berbalik untuk menatap Amon yang tengah memandanginya.

“Kemarilah.”

Klein yang memang tidak nyaman untuk kembali tidur, menuruti instingnya dan membiarkan tubuhnya tebaring di samping sang raven. Ia merasakan wajahnya memanas ketika sepasang lengan menariknya ke dalam pelukan hangat yang terasa nyaman.

“Tidurlah, besok Xiao Ke akan merasa baikan.”

Bagai perkataan sihir, kali ini Klein bisa menutup matanya dengan nyaman tanpa takut akan mimpi buruk yang terbayang. Klein mendekatkan tubuhnya ke arah Amon yang tengah menutup kedua matanya, ia mencium aroma khas yang menyenangkan dan membuatnya menjadi tenang. Selanjutnya, Klein tertidur dengan perasaan yang lebih baik.

Amon kembali membuka mata, memperhatikan Klein yang telah tertidur lelap.

Dia menyentuh pipi sahabatnya dengan lembut, lalu tersenyum kecil. Mengeratkan rengkuhannya, ia mengendus aroma khas Klein dan ikut tenggelam dalam mimpi manis.

.

.

.

Thanks for reading~ 💕
-Yoru

[Finished : 26 Jan 2022]
[Updated : 28 Mar 2022]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro