Hutan Kematian
Selamat Membaca !
.
.
.
.
Karena kejadian tersebut, ketiga gadis tersebut terjatuh ke hutan yang sangat gelap gulita dan mengerikan. Walaupun mereka terlihat terdampar di tempat asing tapi nyatanya dua dari tiga gadis itu terlihat biasa-biasa saja dan ceria.
Mellan : "si*l. Seharusnya aku tidak Mengikuti kalian tadi"
Mimi : "Siapa suruh ikut? Kan diri sendiri yang mau ~"
Mellan : "Bagaimana ini?! Apa yang harus kita lakukan?! Brrr! Hutan ini menakutkan bagaimana jika kita dimakan binatang buas?!"
Amy : "hey jangan takut Mellon..."
Mellan : "Apa maksudmu jangan takut kita ini di hutan loh?!"
Sang kembaran tertua mengguncang tubuh sang bungsu dengan kuat, Sedang kan diguncang hanya berwajah datar seolah bosan dengar omelannya. Lalu Amy melepas tangan Mellan dari tubuhnya dan berjalan .
Mellan : "Hey! Mau kemana kamu ini?!"
Mimi : "Nak ~ tunggu emak muuu"
Amy : "keluar bodoh Mel , kita bisa mengikuti rasi bintang seperti orang zaman dulu" -_-
Mimi&Mellan : "emang bisa?"
Amy : "ini kenapa aku menyuruh kalian membaca sejarah untuk mengenai orang-orang zaman dulu, sebelum ada Google dan teknologi canggih di masa ini, mereka mempelajari arah rasi bintang untuk menjelajahi dunia ini, ilmu perbintang itu sangat bagus bagi orang zaman dulu yang sering tersesat di malam hari begini"
Mellan : "Memang kau bisa membaca ilmu perbintangan?"
Amy : "Aku tidak akan mengikuti ekstrakurikuler arkeologi jika tidak pandai membaca arah rasi bintang Mel" -_-
Mimi : "Wah anakku begitu pintar ! Anak siapa dulu?"
Amy : "Anak Mimi!" OwO
Mellan : "Mulai deh" -_-
.
.
.
Mereka bertiga pun mengikuti arah si bungsu mengikuti arah rasi bintang Andromeda yang menurut Amy akan menuju laut dengan begitu mereka bisa meminta pertolongan dari penduduk setempat.
Saat melakukan perjalanan mereka merasakan hawa-hawa tidak mengenakan dan suram, perjalanan di hutan yang begitu mengerikan itu menambah suasana yang mencekam dan sunyi diiringi suara burung hantu juga suara semak-semak yang bergoyang.
Tunggu?
Bergoyang?
Suara dari semak-semak di depan mereka semakin berisik dan membuat 3 gadis itu waspada. Suara semak-semak tersemakin kuat dan tiba-tiba....
.
.
.
.
"AH MILO SIALAN! KAMU BENAR-BENAR MENGACAUKAN MISI KITA KALI INI SERANGGA B****T!"
"DIAM KAU KUCING KECIL! MANA KUTAHU SPECTRE ITU BEGITU CURANG MENGGUNAKAN ILUSI!"
"Aiolia, Milo, diamlah sebelum kubekukan kalian dalam peti es abadiku"
"M-maaf Camus"
Suara-suara itu keluar dari ketiga pemuda dengan rambut dan tinggi yang berbeda juga. Mereka seperti memakai baju zirah emas yang berkilau. Pemuda pertama adalah laki-laki berambut cokelat muda pendek dan bermata biru secerah langit siang bernama Aiolia yang barusan dipanggil kucing kecil, lalu laki-laki berambut pirang keemasannya seperti apel emas tadi dengan rambut panjang dan bermata biru permata bernama Milo yang dipanggil ehem serangga, dan terakhir laki-laki berwajah tripplek dan datar juga memiliki rambut seperti merah darah yang indah, rambutnya juga panjang seperti Milo dan juga mata yang sama dengan rambutnya itu bernama Camus.
"A-ano... Permisi..."
Ketiga pemuda sontak melihat ke arah yang berkicau lembut itu melihat ketiga gadis yang berbeda warna rambut itu pun dengan kebingungan. Ketiga gadis itu pun terlihat ragu sebelum si rambut hitam malam memperkenal diri (ralat) ehem memaksa memberitahu jalan keluar.
"Hey kalian tahu g dimana Jalan keluar hutan ini? Cepat kami g ada waktu soalnya nanti kena marah kakak2 kami"
Sedangkan Mellan menatap itu dengan datar dan Amy yang kiku.... Entah kenapa perasaan nya sedikit kacau setelah melihat pemuda berambut pirang itu. Seolah-olah ada perasaan yang kuat dan menarik perhatian nya.
"Hey seharusnya kami yang bertanya seperti itu! Siapa kalian sebenarnya?! Kalian ini Spectre ya?!"
Milo dengan kesel menunjuk sembarangan muka Mimi dengan kuku merah nya itu seolah-olah mau menyerang. Mimi yang g terima ditunjuk langsung menantang balik teriakan Milo .
"Hey seenak jidat lebar kau tuh! Kami ini tersesat! Spectre apa lagi?! Nama radio kah? Kasih kami tahu jalan keluar hutan ini"
"Kalian bukan Spectre?"
"Ya bukan bodoh"
Camus selaku orang berkepala dingin mengerutkan kening. Aneh, ketiga gadis itu tidak Spectre, seharusnya tidak ada manusia biasa kecuali saint dan Spectre bisa menginjakkan kaki Mereka ke hutan Kematian tanpa diganggu roh orang mati. Dan terlebih aneh lagi ketiga gadis itu memiliki cosmos yang sangat besar. Sebesar cosmos Dewi atau sebesar cosmos Athena. Apakah mereka juga reinkarnasi Dewi atau wadah seorang dewi?? Siapa mereka??
Karena begitu pertanyaan di kepala dia memutuskan untuk melakukan perkenalan daripada membuang waktu tidak berguna dan harus melaporkan kejadian misi mereka ke Pope, kemungkinan mereka juga harus membawa ketiga gadis remaja itu untuk ditanyakan sesuatu. Dia berdehem.
Camus : "Ehem maaf mengira kalian Spectre, nama saya Aquarius Camus, Saint gold Athena, penjaga kesebelas kuil Aquarius"
Aiolia : "Nama ku Leo Aiolia. Saint Gold Athena juga, penjaga kelima kuil Leo"
Milo : "Nama aku Scorpio Milo. Saint Gold Athena, Penjaga kedelapan kuil Scorpio"
Mimi, Amy, dan Mellan saling berpandangan, mereka bingung apa mereka harus memberi tahu nama mereka ke orang asing tersebut tapi sepertinya mereka tidak berbahaya jadi mereka memutuskan memberi tahu nama mereka dan saling mengangguk.
Mellan : "Halo, Milo, Camus dan Aiolia. Nama saya Mellanie, saya sering dipanggil Mellan, si sulung kembar tiga, senang bertemu dengan kalian"
Mimi : "Nah... Namaku Mimika, biasa dipanggil Mimi, Si tengah dari kembar 3. Klau bertanya apakah aku senang bertemu dgn kalian. Jawabannya jelas *tidak* " :)
Amy : "Nama saya Amoey biasa dipanggil Amy!! Si bungsu dari kembar 3! Nice to meet you Friends!!" OwO
Setelah perkenalan ketiga pemuda itu dan ketiga gadis itu saling bercerita kenapa mereka disini. ketiga gadis itu menceritakan pengalaman mereka dari A sampai Z tentang peristiwa Apel emas tersebut.
Camus : "Jadi... Kalian tiba-tiba masuk portal dan hutan ini setelah menemukan Apel Emas dan tidak sengaja membuka portal dimensi?"
Mimi : "Ya mungkin saja, tahu-tahu setelah terjadi retakan ini kami jatuh kesini"
Aiolia : "Mungkin saja itu perbuatan Eris"
Mellan : "Eris?"
Amy : "ingat tidak yang Amy bilang, tentang perang Troya, awal penyebab kekacauan itu Dewi Pertingkaian, Eris"
Mellan : "Ah ya benar aku jadi lupa... Huffhh"
Camus : "sebaiknya kalian ikut kami ke Sanctuary"
Setelah Camus mengucapkan hal itu, kedua rekan perjuangan nya kaget akan ucapannya dan menolak keras-keras.
Aiolia : "APA KAU GILA CAMUS?!"
Milo : "BAGAIMANA MANA MEREKA MATA-MATA?! KITA TIDAK BOLEH MEMPERCAYAI MEREKA BEGITU SAJA!! MUNGKIN SAJA MEREKA SPECTRE DAN BOHONG KEPADA KITA!"
Aiolia : "itu benar yang dikatakan Milo! Bagaimana mereka cuma ilusi yang digunakan Spectre itu kepada kita?! Jangan begitu gegabah?!"
Camus : "Aku tahu ini gegabah, tapi apa kalian tidak merasakan cosmos yang ada pada mereka? Itu begitu besar seperti Dewi Athena?"
Aiolia dan Milo terdiam . Itu benar, bohong jika mereka tidak merasakannya, tidak mungkin ada cosmos sebesar Dewi atau dewa kecuali mereka dewa/dewi itu sendiri, tetapi mereka juga tidak boleh mempercayai ketiga gadis itu begitu saja. Mungkin saja mereka utusan Eris, mereka hanya berbohong soal Apel emas itu. Kebingungan menimpa kedua Saint gold itu.
Disisi lain , Mimi, Mellan dan Amy yang melihat pertengkaran itu menatap dengan datar. Mereka (Camus, Aiolia, dan Milo) bertengkar begitu saja di depan mereka seolah-olah mereka tidak mendengar. Apakah mereka sengaja atau bodoh? Dan apa maksud dengan Cosmos?
Mimi : "Mereka berteriak tentang kita ini mata-mata dan seolah-olah tidak mendengarnya, apakah mereka bodoh?"
Mellan : "Sepertinya mereka lupa kita ada disini"
Amy : "mereka lucu" OwO
Mimi : "Ehem. Excuse me? Maaf aja kami disini dan mendengar pembicaraan kalian ya begitu saja"
Mendengar hal itu Ketiga Saint gold itu menatap ketiga gadis itu dan saling melirik. Sepertinya mereka harus sepakat membawa ketiga gadis itu ke Sanctuary dan menginterogasi mereka.
Aiolia : "Ehem. Maaf membuat kalian tidak merasa nyaman, bagaimana kalian ikut kami ke Sanctuary?"
Mellan : "Apa itu Sanctuary?"
Milo : "Sanctuary adalah kediamanan Dewi kebijaksanaan Athena dan tempat para Saint gold seperti kami tinggal. Apakah kalian mau ikut?"
Aiolia : "Ya seperti kalian tidak mungkin kan di tempat seperti ini saja kan?"
Ketiga gadis itu saling lirik. Itu benar, mana mungkin mereka hanya tinggal di hutan begitu saja. Bisa saja mereka di makan hewan buas atau kemungkinan besar diganggu roh orang mati seperti yang para Saint itu katakan! Walaupun ada kemungkinan juga mereka bisa keluar tapi mau kemana? Kalaupun mereka menemukan kota atau pedesaan, mereka tidak ada uang untuk menginap di hotel atau penginapan. Ya, seperti Harus mengikuti para pelindung Athena itu.
Mimi : "Baiklah, kami ikut dengan kalian. Tapi ingat! Kami hanya ikut dengan kalian hanya untuk sementara waktu sampai kami menemukan saudari-saudari kami yang lain! Jika kalian macam-macam dengan kami terutama anaqku, aku tidak segan-segan memukul kalian!"
Camus : "Tenang, jangan khawatir, kami tidak akan melakukan hal-hal aneh kepada kalian"
Milo : "Ya, kami masih ada kehormatan!"
Mimi : "Tapi aku melihat kalian tidak ada hormat-hormatnya?"
Aiolia : "Apa kau bilang?!"
Camus : "Sudahlah Aiolia, kita harus kembali ke Sanctuary"
Aiolia : "ugh. Baiklah Camus hufh"
Milo : "Baiklah. Ayo ke Sanctuary!"
All : "Ya!!"
.
.
.
.
Just Info : Eris Adalah Dewi Perselisihan atau Pertingkaian dalam mitologi Yunani. Dia berlawanan dengan Harmonia (Dewi kerukunan)
Karena kebiasaannya untuk membuat pertengkaran, dia akhirnya tidak dundang pada pesta pernikahan Peleus dan Thetis. Eris yang marah kemudian melemparkan sebuah apel emas bertuliskan "untuk yang tercantik" ke tengah-tengah pesta. Hera, Athena, dan Afrodit mengklaim apel itu sebagai miliknya. Kejadian inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan Perang Troya.
Cerita lain mengenai Eris adalah ketika sepasang kekasih, Politekhnos dan Aidon menyatakan bahwa cinta mereka lebih besar daripada cinta Zeus dan Hera.
Ini membuat Hera marah, sehingga dia mengirim Eris untuk menciptakan perselisihan di antara mereka. Ketika Politekhnos sedang membuat kereta perang, dan Aidon sedang menenun, Eris berkata kepada mereka, "Barang siapa yang menyelesaikan tugasnya terakhir, harus memberi budak perempuan kepada yang lainnya!"
Aidon menang. Tapi Politekhnos tidak senang dengan kekalahannya, sehingga ia mendatangi Khelidon, adik Aidon, dan memperkosanya.
Dia kemudian menyamarkannya sebagai seorang budak dan menyerahkannya pada Aidon.
Ketika Aidon tahu bahwa itu adalah adiknya, ia mencincang anak Politekhnos dan menghidangkan dagingnya pada Politekhnos. Para dewa tidak senang terhadap kejadian ini dan mengubah mereka menjadi burung.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro