Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1. Friends


Friends by Joe Satriani.

Cinta sejati
Tak akan pernah mati
Selalu menghiasi ketulusan cinta ini...

Cinta sejati. Do you believe that? Cinta sejati katanya dimiliki oleh semua orang di dunia ini? Kata orang cinta itu membuat semuanya menjadi indah, bahkan teman yang hanya teman menjadi lebih dari sekedar teman.

Kagome tidak percaya adanya cinta sejati. Apaan tuh cinta sejati? Dulu Kagome pernah punya pacar, lebih tepatnya MANTAN PACAR. Gadis itu kira dia adalah cinta sejatinya. Ternyata dia salah. Si brengsek itu diam-diam berselingkuh. Gadis berambut hitam kelabu tak sengaja melihat dia tengah asyik berciuman dengan Kikyo. Bodohnya gadis manis itu, kenapa tidak lari saja dari situ? malah menonton mereka berciuman. Kan kampret!

Dia memergoki mereka di taman belakang kampus. Bukannya terkejut, dia malah bersikap biasa saja terhadapnya, seolah-olah Kagome ini bukan siapa-siapa baginya. Tanpa sadar, air mineral di tangan kanan gadis itu menyiram diatas kepala rambut silver itu.

"Heh! What are you doing?!" teriaknya marah.

"Menyiram mu?" sahutku pendek. Aku menatap datar dengan melipatkan kedua tanganku di dada.

"Kau mempermalukan ku di depan dia!" teriak nya kalap. Tanganya sibuk membersihkan air dengan kedua tangannya.

"Kita putus."

"Apa? Kagome, dengarkan aku dulu. Biar aku jelaskan," pria itu mencoba memberi alasan agar gadis di depan nya saat ini mau memaafkannya.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Semuanya sudah JELAS!" teriak gadis ber netra biru kelabu itu. Air matanya sudah siap tumpah membasahi pipi mulusnya.

"Kagome! Please listen to me-"

"LISTEN TO ME WHAT?!! Now you listen to me, our realitionship its over. Is that clear, Inuyasha?" napas gadis itu tersengal-sengal menahan emosi yang dari tadi dipendamnya. "Bye!"

"Kagome!!!"

Kagome berlari dan terus berlari. Tangannya sibuk mengusap air matanya jatuh deras di pipinya. Dia tidak peduli beberapa orang yang ditubruknya mengumpat. Bagi Kagome yang penting dia ingin pergi dari sini. Sialaaaan! Umpatnya dalam hati.

Itulah kejadian seminggu yang lalu. Mengingat itu hatinya jadi pedih. Itu sudah masa lalu. Kagome mengusap air matanya kasar. "Inuyasha, kenpa kau jahat sekali padaku?" Isaknya.

BRUKK

"Kyaa!" Kagome terjengkang ke belakang. Sambil meringis kesakitan kagome mengelus bagian belakangnya.

"Kau tidak apa-apa?"

Gadis manis itu menengadah. Netra biru kelabu bertemu dengan sepasang netra emas. Rambut berwarna silver itu menjuntai halus menyentuh pipi nya. Kagome terpana. Pria yang dia tabrak ini sangatlah tampan. Rahang tegas, lengan kemeja biru itu digulung sampai batas siku, dasi agak longgar, cela kain hitam standar, kakinya panjang dan yang penting warna matanya itu, emas. Kagome seakan terhipnotis dengan suara baritone nya yang dalam namun seksi. Tatapannya datar tapi tak apalah buatku dia itu tampan. Siapa dia?

"Hallo? Are you okay?"

Kagome tergagap dan jadi salah tingkah. Sambil mengusap air matanya dia berkata, "Maaf, saya tidak apa-apa." Pria itu mengulurkan tangannya agar gadis itu dapat berdiri. "Terima kasih, sahutku pelan.

"Hn."

"Maaf kalau begitu saya permisi," Kagome membungkuk.

"Hn." Pria itu belum juga beranjak dari situ. Netra emasnya masih menatap gadis manis di depannya saat ini.

"Oh..ehm, sebagai permintaan maaf karena tadi saya menabrak anda, saya akan mengundang anda untuk minum kopi di café seberang." Pria berambut silver itu tidak bergeming. Kagome jadi gugup, karena pria itu masih saja menatapnya.

"Eng...ka-kalau anda tidak keberatan, sa-"

"Oke." Kaki panjang nya melangkah ke arah café yang di tunjuk Kagome tadi. Sedangkan Kagome menggerutu tidak jelas. Jawabnya pendek amat, irit amat sih? Pikir gadis itu.

Di café mereka duduk berhadap-hadapan. Pria itu menyesap Latte nya. Kagome melirik pria di hadapannya. Dalam hati nya berkata,' gimana nih? Dia diam saja dari tadi. Buset dah, pria ini bagaikan patung. Cara minumnya juga elegan.' Kagome lupa,c epat-cepat dia memeriksa isi dompetnya, tanpa sepengetahuan pria itu. Ya Tuhan! uangku tinggal segini lagi. Aduh gimana nih? mudah-mudahan dia tidak memesan banyak-banyak, keluhnya dalam hati.

"Aku traktir."

Kali ini Kagome dibuat terperangah olehnya. Pria ini memakan croissant nya dengan elegan. Kali ini Kagome berpikir apakah pria dingin nan datar ini bisa mebaca pikirannya? Atau dia bahkan bisa mengintip nasib isi dompet yang semakin tipis? Only God knows that. Kagome menekan perutnya. Aduh, jangan sampai bunyi, keluhnya dalam hati.

"Kau lapar. Pesan saja," jawabnya kalem.

Kali ini Kagome benar-benar malu setengah mati. Tadinya dengan percaya diri gadis itu mentraktir pria tinggi itu ke café. Sekarang, malah ditraktir balik. Aduh, malunyaaa...keluhnya. Kagome langsung tersenyum miris. Pria di hadapannya itu menyungging senyum walau sedikit. Senyum itu hanya bisa dilihat menggunakan kaca pembesar, bukan kaca spion.

"Ba-baiklah, Pak."

"Sesshomaru."

"Hah?"

Netra emas itu menatap gadis itu tajam. Nyali Kagome jadi ciut. "Baik Se-seshomaru."

"Cepatlah pesan," perintah pria bermahkota silver itu.

Kagome mengangguk. Tangannya memanggil pelayan. Dengan cepat gadis itu memesan menu yang lumayan banyak. Membuat alis pria itu sukses terangkat. "Maaf, saya lapar Pak, eh Sesshomaru," tangan kanannya menggaruk pipinya yang tidak gatal sama sekali. Kesempatannn ditaktir, horeee! Jeritnya dalam hati.

Sesshomaru menatap gadis berambut hitam ini sedang makan. Netra emas itu tidak lepas menatap gadis manis bermanik biru kelabu itu melahap makanannya dengan cepat. Benak Sesshomaru berpikir, apa perut gadis ini banyak tempat?

Merasa diperhatikan, gadis itu menghentikan makannya. Dengan mulut penuh ia berkata, "W-what?"

Sambil tersenyum geli pria ini berkata, "Baru kali ini Sesshomaru ini melihat seorang gadis makannya sangat banyak."

Ibarat teko air sedang mendidih asap mengepul, Kagome malu nya setengah mati. Wajahnya memerah seketika. Face palm. Kagome menutup wajahnya menahan malu. Terdengar tawa tertahan di dalam dada pria itu. Oh, sial dia menertawakanku.

"Sudah selesai makannya?" Kagome mengangguk.

"ayo."

Kagome berjalan di belakang Sesshomaru. Langkahnya menghentak-hentak sambil menggerutu. Sambil misuh-misuh gadis ini berkata dalam hati, kalo gini sih aku ga usah makan banyak, eh malah disuruh ngangkat buku seberat ini. aku dikerjain ama pria muka datar ini, gerutunya. Kagome berbelok ke ruangan mahasiswa jurusan manajemen.

"Eh? Aku dimana nih?" mata kagome menatap mahasiswa dan dosen bergantian.

"Hei, kau salah masuk. Ruangannya di sebelah sana." suara baritone itu menggema di koridor kampus.

"Hah? Oh-eh...maafkan saya. Permisi." Terdengar suara cekikikan baik itu para mahasiswa yang sedang belajar maupun dosen pun ikut tersenyum.

Sudah berapa kali Kagome melakukan banyak kesalahan. Tadi siang marah terus menangis sambil berlari. Eh, malah menubruk seseorang. Tampan pula. Mau menraktir malah ditraktir. Mana salah ruangan pula. Haduh, sungguh sial sekali hari ini. mana uang belum ditransfer, dan fix, makan malam makan mie saja.

"Siapa namamu?"

Kagome menengadah. Dia bicara sama siapa sih? Menoleh saja enggak. Huh, udah mukanya datar, dingin pula. Dia tu jalannya napak ga sih?

BRUKK

"Aduhh!"

Kagome mengerjap-ngerjap kedua bola matanya. Pemilik netra emas itu menghentikan langkahnya. Mata itu menatap datar pada gadis yang membawa bukunya. "Namamu."

"Oh, Higurashi. Higurashi Kagome," sahutnya.

Lagi-lagi pria tinggi itu membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauh. Benar-benar menyebalkan pria ini, mana aku dicuekin terus ditinggal pergi. Huh, gerutunya. Walau bibir mungilnya komat kamit tapi kagome mengikuti langkah pria itu.

Langkah Sesshomaru begitu mantap. Masih terbayang wajah sembab gadis itu, setelah makan wajahnya ceria lagi. Seolah-olah gadis itu lupa kejadian yang membuat dia menangis. Sesshomaru kembali dibuat penasaran oleh gadis manis itu.

"Makannya banyak sekali."


TBC

Dedicate to AmetoAi semoga Ame suka ya.
😘😘😘

Untuk fans nya SessKag, sila baca ya. Hatur tengkyuuuu💃💃💃

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro