Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

AS 2 - Find Something New

[Author P.O.V]

“Wuahahahahahaha!”

Tawa jahat itu sangat mendominasi suasana saat ini. Rasanya, mereka berdua--alias si bos dan si anak buah--tidak sabar ketika ingin melihat reaksinya Sha saat memakai kalung tersebut. Mereka menginginkan suatu perubahan terjadi pada Sha. Mungkin inilah yang akan membuat semuanya dimulai dari awal lagi.

Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi pada Sha selanjutnya. Lupakan mereka berdua, kembali ke kehidupan Sha.

***

“Sha ....”

Ada seseorang yang memanggil Sha dari luar rumah. Namun, dia tidak berani untuk mengetuk pintu rumah demi memasuki rumah tersebut. Dia hanya memanggil Sha dari bilik jendela kaca yang terbuka sehingga nampak dari luar bahwa Sha sedang melakukan sesuatu di dalam kamarnya. Alhasil, Sha pun memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya sejenak dan mengalihkan pandangan ke arah orang yang memanggilnya.

“Ada apa, ... Ryu?” tanya Sha pada akhirnya.

Ryu, anak laki-laki itu, mengusahakan diri untuk bicara apapun pada Sha. Dia bertanya, “Ah ... anu ... apa kabar dirimu, Sha? Bagaimana dengan kado yang aku berikan? Apakah kamu suka?” Pertanyaannya lumayan jelas meskipun agak terbata-bata karena dia sebenarnya ragu untuk menanyakan hal tersebut.

Seketika itulah Sha teringat akan kado yang kemarin dia dapat dan terpajang di meja depan tempat tidurnya. Pada waktu itu, dia sempat berdebat dengan Ibu Sin gara-gara ketiga kado tersebut berisi hal-hal yang aneh, seperti sebuah botol berisi cairan, peralatan militer, dan kalung yang misterius. Tetapi untuk memastikan bahwa ingatan tersebut benar adanya, Sha pun bertanya balik, “Maksudmu, tiga kado yang kamu berikan itu?”

“Iya,” jawab anak laki-laki itu singkat, “kamu suka gak?”

Sha pun menganggukkan kepalanya. Terpaksa untuk berbohong karena kedua kado sebelumnya itu tidak diperkenankan untuk diterima oleh Sha, dikhawatirkan nantinya anak perempuan tersebut akan terjerumus ke hal-hal yang buruk. Jadi, yang Sha pegang sekarang hanyalah sebuah kalung yang indah, katanya.

“Kamu yakin, Sha? Beneran suka?” tanya anak laki-laki itu lagi. Sha kembali menganggukkan kepalanya. Ryu pun kemudian merasa senang ketika Sha menerima semuanya. “Terima kasih, Sha. Syukurlah kalau kamu suka,” ujar Ryu itu lagi. Kemudian dia berpamitan dan meninggalkan rumah tersebut.

Apa maksudnya coba? Dia datang ke rumahku hanya untuk menanyakan kado doang? Cobalah sekali-kali menanyakan tentang sekolah atau apa. Ini malah tentang kado. Sungguh, aku tidak bisa jujur padamu, Ryu. Gomen.

Begitulah yang ada di pikirannya saat ini.

Semakin lama Sha berada di kamar tersebut maka semakin bosan pula ia beraktivitas seperti biasa di dalamnya. Gadis kecil tersebut memutuskan untuk melangkahkan kakinya ke ruangan rahasia. Maka dari itu, dia menghentikan aktivitas menulis sambil mendengar lagu kesukaannya di atas tempat tidurnya, lalu menekan sebuah tombol yang terpasang di dekat lemari bajunya.

Setelah menekan tombol tersebut, tiba-tiba saja pandangannya teralihkan ke sesuatu yang tidak terduga. Dari lantai kamarnya, terbukalah sebuah tangga yang menuju ke ruangan bawah. Lantai yang dia pijaki sekarang adalah lantai dasar, maka ketika dia menuruni tangga tersebut, sampailah dia ke ruangan bawah tanah. Sha tidak menyangka ketika dia memiliki ruang bawah tanah di rumahnya.

"Wah keren!" seru gadis itu lagi.

Tetapi akhirnya, setelah berseru seperti itu, langsung saja Sha menuruni tangga tersebut dan mencari tahu apa saja yang terjadi di sana.

***

Di ruangan bawah tanah, Sha menelusuri lorong di bawah sana dengan menggunakan senter andalannya yang berbentuk pipih dan terdapat hiasan bintang di sekitarnya. Di sekitar lorong tersebut—maksudnya pada saat perjalanannya menuju ruangan yang dia ingin cari tahu itu, dipajang beberapa foto yang mengagumkan. Baik di sisi kiri maupun sisi kanan, semua foto manusia yang pernah berpengaruh itu selalu menghiasi dinding yang gelap, katanya.

“Wah, aku merasa kagum akan semua gambar-gambar itu. Bagus sekali,” gumam si Sha.

Gadis itu sangat menyukai gambar-gambar yang dipajang tersebut. Rasa kagumnya akan gambar-gambar seperti dewi, raja, ratu, ataupun yang lainnya sangatlah besar.

Hingga pada suatu hari, tiba-tiba pandangannya gelap ketika dia melihat suatu lukisan tentang seorang gadis yang memiliki mata berpancarkan aura merah gelap. Dari lukisan tersebut, si gadis itu sedang menatap tajam orang yang melihat lukisan tersebut, termasuklah si Sha. Tatapan tersebut sangatlah tajam sehingga orang-orang yang memandangnya bisa terhipnotis dan dapat jatuh pingsan karenanya.

***

Beberapa menit—eh maksudnya beberapa jam kemudian, Sha terbangun. Dia mencoba membuka kedua matanya yang sedari tadi berat karena kesadarannya dihilangkan secara tiba-tiba dan terpaksa. Ketika dia sudah membuka matanya, gadis itu ternyata sudah berada di ruangan yang ingin dicari tahu segenap isinya.

“Duh ... ruangannya indah sekali. Pasti ada sesuatu yang spesial di sini,” gumam Sha setelah tersadar dari pingsannya. Lalu, Sha mencoba untuk bangkit menuju posisi berdirinya dan menelusuri isi ruangan tersebut.

Ruangan yang Sha tempati sekarang ini lumayan kecil, tetapi cukup jika ditinggali oleh sekitaran empat orang baik anak-anak maupun dewasa. Di situ terdapat satu rak yang berisi banyak buku di dalamnya. Di rak itu terdapat banyak buku bacaaan yang berat-berat sehingga jika Sha sendiri membaca satu buku saja maka otaknya tidak akan sampai alias tidak mengerti sama sekali.

Ya, pikirannya yang kekanak-kanakan membuatnya tidak memahami sama sekali atas bacaan-bacaan yang berat untuk dipahami oleh anak kecil.

Setelah mencari tahu tentang rak-rak tersebut, kembali dia mengelilingi ruangan tersebut untuk mencari sesuatu yang menarik untuk dicari tahu. Setelah berkeliling, di ruangan itu juga terdapat meja belajar dan lebih banyak lukisan dipajang di dinding. Merasa bosan setelah melihat lukisan-lukisan tersebut, langsung saja Sha menghampiri sebuah meja yang di atasnya terdapat sebuah buku misterius yang menarik untuk dibaca, berjudul "Alter Ego".

Sha langsung bergumam di dalam hatinya, Wah, enak nih bacaannya. Pengen baca ah! Sepertinya ini menarik, apalagi istilah itu belum pernah kudengar!

Setelah bergumam, segera saja Sha membuka buku tersebut, setelah mengetahui bahwa judul buku tersebut adalah “Alter Ego”. Buku tersebut jika dilihat dari jauh saja sudah cukup tebal. Pasti butuh waktu lama untuk membaca buku tersebut, jadi Sha sebenarnya berniat untuk membacanya sekilas. Namun, gadis ini adalah seorang kutu buku, sehingga dia memutuskan untuk bersabar dan membaca satu demi satu.

Tetapi ... sesuatu terjadi pada Sha. Kepalanya sangat pusing sehingga dia begitu kuat dalam memegang kepalanya. Pasti ada sesuatu yang telah terjadi. Segera saja gadis itu melihat ke arah kalung yang dipakainya. Ternyata, kalungnya menyala sendiri. Ajaib, tetapi ini menimbulkan mudharat sepertinya bagi Sha. Mulailah suatu perubahan terjadi pada Sha. Satu per satu.

“Ahh tidaaaaak!” teriak Sha ketika menyadari bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada dirinya.

Setelah berpikir atau berfirasat buruk lalu meresponnya dengan suatu teriakan, ada yang berubah di wajah mudanya. Kedua lubang hidungnya sudah mengeluarkan darah yang kental, serta kedua matanya memerah dengan sangat cerah. Mata merah sudah mendominasi mata normalnya, apalagi di sebelah kirinya yang penuh dengan bintik-bintik hitam. Jadi kesimpulannya, kedua matanya Sha sudah memiliki kelainan. Tidak hanya itu saja, hampir saja mukanya jelek gara-gara kejadian tersebut.

Untung saja Sha langsung melepas dan membuang kalung tersebut sehingga sesuatu yang buruk tidak terjadi pada mukanya. Meskipun di mukanya tidak terjadi apa-apa, namun ketika Sha mengalami kelainan pada mata dan hidungnya, itu sudah cukup parah bagi gadis tersebut. Badannya pun juga pernah merasakan gatal-gatal yang tidak dapat diprediksikan. Selain itu, kedua tangan dan kakinya pun seketika lumpuh, tidak ada angin atau apapun, itulah yang benar-benar terjadi pada Sha, secara tiba-tiba.

Sekarang, setelah semua itu terjadi, semua pandangannya kembali gelap. Tubuhnya ambruk. Sepertinya, kehidupannya sudah berubah.

***

To be Continued.

A/n: Maaf ya jika kesan Fantasy-nya kurang. Masih butuh krisar nih 😌

Mind to Vote and Comment?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro