AS 12 - First Meeting
[Author P.O.V]
Sebelumnya, Sha sudah memutuskan untuk bergabung di The Red Eye Team alias The-RET. Di sana, dia diperkenalkan dengan anggota-anggota lamanya di organisasi tersebut. Lalu di sisi lain, Ryu berusaha untuk mencari keberadaan Sha kemanapun dia pergi, namun sayangnya, usahanya terhenti di tengah jalan karena merasa kecapekan dan tak mampu melanjutkan pencarian. Setelah itu, kembali diarahkan ke cerita dimana Sha ditunjukkan oleh teman barunya di The-RET untuk mengelilingi markas yang dinamakan The Ret in Peace.
Namun, tiba-tiba Sha dan Reina dikejutkan akan sesuatu yang mengejutkan di depan mereka. Apa yang terjadi selanjutnya?
***
“Siapa sih dia? Mau apa dia pada kami berdua? Memang benar cari gara-gara dia ini.”
Reina pun tak mengerti akan apa yang dibicarakan Sha, karena gadis itu berbicara pada dirinya sendiri. Maka Reina pun bertanya, “Sha, apa yang terjadi? Mengapa kamu seperti itu? Ada masalah ya?”
Sha itupun langsung mengiyakan pertanyaan tersebut. Dia berkata, “Iya, Rein. Apa kamu bisa melihat orang yang melakukannya, di atas sana?” Sha pun lalu menunjuk ke arah sosok makhluk yang berniat untuk mencelakai mereka berdua. Ternyata, Reina pun tak bisa melihat sosok itu. Dia pun menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Tidak, Sha. Aku tak bisa.”
“Benarkah tentang apa yang kamu ucapkan itu?” tanya Sha untuk meyakinkan Reina akan apa yang diucapkan temannya itu tadi. Gadis itu awalnya tak percaya bahwa temannya itu bukanlah satu spesies dengan dirinya. Reina lalu berujar singkat, “Iya, Sha.”
Sha pun bergumam dalam hati, ‘Ternyata dia hanyalah seorang manusia biasa, tidak sepertiku yang bisa melihat makhluk-makhluk halus hanya dengan mata sebelahku.’
Melihat Sha yang melamun akan kenyataan yang dia hadapi, Reina pun lantas bertanya, “Ada apa dengan dirimu, Sha? Melamun saja kerjanya.”
“Aku tak apa-apa. Santai saja. Oh ya, kamu belum melihat apa yang ada di balik mata kiriku, ‘kan?” Sha bertanya balik kemudian kepada temannya itu. Inilah yang membuat Reina hanya menggelengkan kepalanya. Akhirnya, Sha pun menunjukkan mata kirinya dengan membuka penutup itu.
Lantas, Reina pun memperhatikan kedua mata Sha itu dengan saksama. Ternyata, mata kirinya memang berbeda dari mata kanannya. Gadis yang awalnya menutup mata kirinya itupun menjelaskan, “Mau tau, tidak? Mata kiriku itu terkena musibah yang diriku sendiri tak mengetahuinya. Inilah yang membuat mata kiriku menjadi seperti ini. Ditambah lagi, ada suatu kekuatan mistis yang ada di mataku ini, jadi aku bisa melihat makhluk-makhluk halus yang setidaknya membahayakan kita, seperti contoh yang tadi itu.
“Jadi kusarankan kau lebih berhati-hati, karena yang kutahu, berbagai bahaya akan semakin dekat ke arah kita, dan diperkirakan organisasi kita akan hancur binasa.”
Reina pun langsung terkejut setengah mati. Tak mungkin organisasi yang baru saja dibangun setahun lebih yang lalu itupun tiba-tiba hancur karena makhluk-makhluk halus yang bergentayangan, pikirnya. Temannya Sha itupun langsung berseru, “Sha, benarkah yang kau katakan itu? Kau jangan mengada-ada ya!”
“Sumpah, Rein. Aku tak berbohong,” sahut Sha sambil membentuk huruf V dari kedua jari kanannya itu.
Reina itupun langsung berkata, “Aku juga takut kalau kamu jugalah yang berbahaya di organisasi itu. Namun, meskipun kamu memang berbahaya, tapi kamu dapat diandalkan. Tunggu saja, nanti para petinggi pasti akan mengandalkanmu jika kamu sendiri sangat lihai dalam tugas-tugas yang ada.” Reina yakin bahwa teman barunya itu dapat dikenal di organisasi The-RET.
Sha yang mendengarnya itupun hanya menundukkan kepalanya sejenak.
***
“Selamat datang di organisasi The-RET. Di sinilah kalian akan dilatih untuk lebih bertanggung jawab dengan tugas apapun yang diberikan, bekerja sama dengan semua komponen yang ada di The-RET, dan juga sebagainya. Banyak hal yang akan kalian dapatkan dalam organisasi ini. Jadi jangan pernah kalian lalai dan jangan lewatkan.
“Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Nama saya Mr. Kimchin selaku inspektur dari kalian semua. Saya termasuk pendiri organisasi ini dan sudah merekrut setidaknya dua angkatan, dan baru kali ini ada anggota baru yang masuk ke angkatan kita. Silakan perkenalkan dirimu, hei gadis,” ujar ketua organisasi The-RET panjang lebar hingga akhirnya menunjuk Sha, menyuruhnya untuk memperkenalkan diri.
Langsung saja Sha merubah posisinya menjadi posisi berdiri. Lalu dia pun memperkenalkan namanya. “Hai, namaku Shasha Oh Hikaru, biasa dipanggil Sha. Sekarang aku berumur 17 tahun dan kini, aku adalah anggota baru dalam organisasi The Red Eye Team. Salam kenal, semuanya,” kata Sha seraya memperkenalkan dirinya.
Setelah itu, terdengr balasan dari semua anggota yang hadir dalam pertemuan resmi pertama oleh anggota-anggota The-RET. “Salam kenal, Sha,” ujar mereka serempak, termasuk Mr. Kimchin.
Kemudian, Mr. Kimchin berkata, “Selamat datang di organisasi The-RET, Sha. Terima kasih sudah mendaftar di organisasi The-RET. Sekarang, beritahukan kepada kami, kemampuan Red Eye yang kamu miliki itu gunanya untuk apa?”
Pertanyaan tersebut sejujurnya membuat Sha bergidik ngeri. Dia pun kebingungan, bagaimana cara menjawab pertanyaan dari si petinggi The-RET itu. Namun akhirnya, gadis itupun menjawab sekenanya, “Jadi, aku di sini mendapat kekuatan Red Eye itu dari seseorang yang aku sendiri tak tahu namanya, Mister. Red Eye yang kumiliki ini hanya ada di saat-saat berbahaya. Fungsinya tentu saja untuk melindungi apa yang harus kulindungi saat itu. Mungkin itu saja yang bisa kujelaskan. Sekian dan terima kasih.”
“Penjelasanmu lumayan bagus, Sha. Hebat. Tepuk tangan untuk dirinya,” ujar Mr. Kimchin pada akhirnya, lalu semua yang hadir itu bertepuk tangan pada Sha yang sedari tadi berada di depan semua audience untuk memperkenalkan dirinya.
Setelah tepukan tangan yang meriah, dan Mr. Kimchin sudah menghentikan aksi mereka tersebut, beliau berkata kepada Sha, “Nah, Sha. Silakan duduk kembali di tempatmu. Kita akan membahas hal-hal lain, berkaitan dengan organisasi kita.” Lalu, Sha kembali ke tempat duduknya di samping Reina.
***
“Sha, aku ingin bertanya.” Reina kembali membuka pembicaraan dengan Sha ketika mereka berdua sudah selesai mengikuti rapat perdana dengan Mr. Kimchin dan semua anggota lainnya.
Sha itupun bergumam, “Hmm?”
“Bolehkah kau sering-sering membuka penutup matamu itu? Soalnya aku seperti penasaran ketika melihat mata kirimu yang unik, lain dari yang lain,” tanya Reina, si teman baru Sha itu. Sha yang mendengarnya itupun berpikir sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. Barulah pada akhirnya, gadis itupun berkata, “Oh soal itu, sepertinya tak bolehlah. Aku sudah tahu bahwa mata kiriku itu akan cepat terinfeksi kalau terbuka dalam waktu yang lama.”
“Kok ... bisa ... cepat ... terinfeksi, Sha?” tanya Reina itu lagi, saking tak percaya dengan perkataan temannya barusan. Namun Sha tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Suasana pun seketika hening.
Mereka pun tak menyadari jika ada sosok makhluk halus yang sedari tadi berniat untuk mencelakai Sha dan Reina. Makhluk itupun tak akan puas mencari keberadaan mereka hingga niatnya terpenuhi. Makhluk itu menyeringai jahat, lalu berkata, “Tenang saja, gadis-gadis. Waktu kalian sudah hampir tiba. Aku adalah sejenis malaikat pencabut nyawa, dan kalian akan menjadi santapanku. Wuahahahaha!”
To be Continued.
Mind to Vote and Comment?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro