[C] Cajole
"Tidak mau."
"Jangan bertingkah kekanak-kanakan, nanodayo."
(Your name) mendengus kesal, kedua tangan terlipat di depan dada, wajah dipalingkan. Sementara itu, Shintarou menghela napas, pelipis dipijit pelan guna mengurangi rasa pening menghadapi ulah sang kekasih.
Jika kalian bertanya apa yang sedang terjadi, sebetulnya bukan masalah besar. Besok adalah batas pengumpulan tugas sekolah dan (Your name) sama sekali belum mengerjakan. Shintarou sebagai kekasih yang baik, hanya ingin membantu dengan mengingatkan.
Yang mana langsung mendapat sebuah penolakan.
"Ini bukan kekanak-kanakan, Shintarou," (Your name) mengelak. "Ini adalah sebuah tes uji coba apakah dirimu cukup kompeten untuk membujukku."
Jika tadi si pemuda berkacamata sibuk memijit pelipis, kali ini dirinya baru saja selesai menepuk dahi. Geram? Iya. Sayangnya dia bisa apa? Marah? Mustahil.
"Kau tidak memberiku pilihan, nanodayo."
"Shintarou?! Apa-apaan?!"
Teriakan gadis itu menggema di ruangan tatkala Shintarou dengan tiba-tiba menggendongnya bak sekarung kentang.
"Apa guna bujuk rayu jika aku bisa dengan mudah melakukan ini?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro