[I] Imperfection
Tak ada yang mengira jika seseorang seperti (Your name) akan menjadi begini. Sosok yang selalu tampak periang, selalu berpikir positif, sosok yang selalu bisa menghibur orang lain, kini tampak begitu rapuh. Dalam dekapan Daiki ia terisak. Tubuh (Your name) bergetar pelan sembari kedua tangannya mencengkeram erat bagian depan dari baju yang Daiki kenakan.
“Hey, berhentilah menangis...” salah satu tangan Daiki dengan pelan membelai rambut (Your name). Tangannya yang lain ia gunakan untuk memeluk gadis itu erat. “Memangnya kenapa kalau kau tidak sempurna? Ada yang menuntutmu untuk menjadi seperti itu? Kalau memang ada, berarti mereka yang bodoh. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, (Your name). Dan karena ketidaksempurnaan itu aku ada untuk melengkapimu.”
(Your name) tak bergeming dari posisinya, masih setia melingkarkan kedua tangannya guna memeluk pinggang Daiki dengan erat. Wajahnya ia sembunyikan di dada sang kekasih sementara perlahan tapi pasti isakannya mereda.
“Kau bodoh, aku pintar? Kau mesum, aku tidak? Kau anak nakal dan aku anak baik-baik?”
“Baik. Bukan itu poin utama dari ucapanku, tapi jika itu membuatmu merasa baikan, akan kubiarkan hal itu lepas untuk kali ini.”
Ucapan Daiki sukses membuat seulas senyum tipis terkembang di wajah (Your name). Hal kemudian yang bisa ia lakukan adalah mengucap terimakasih sambil memeluk erat kekasihnya.
Daiki benar. Memangnya kenapa jika ia tidak sempurna? Karena ketidaksempurnaannya itu lah Daiki ada untuknya, untuk melengkapinya.
.
OK, fix ini gaje.
Maapkeun daku, readertachi :"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro