Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 8: Rencana yang Bagus

Ogura, Taka dan Kaguya tiba di tempat mini bus terpakirkan. Di luar mini bus, Kuro dan Ame sudah menunggu kedatangan mereka. Kuro terlihat tenang, sementara Ame terlihat was-was. Melihat Ame seperti itu, tentu membuat Ogura heran.

Ogura menghampiri Ame untuk menanyakannya langsung. “Kau kenapa?”

Ame menatap Ogura dengan tatapan cemas. “Apa kau membunuh Shougi Ikari?”

Sontak, Ogura tertawa terbahak-bahak dan langsung masuk ke dalam mini bus tanpa menjawab pertanyaan Ame. Diikuti juga dengan Taka yang langsung masuk tanpa menjelaskan apapun setelah memberikan flashdisk yang dibawanya kepada Ame. Ame hanya bisa terdiam seribu kata saat menerima flashdisk yang Taka berikan.

Sedangkan Kaguya, menepuk pundak Ame dan menatapnya dengan tersenyum. “Tenang saja, Shougi Ikari masih hidup.” dia pun masuk ke dalam mini bus setelahnya.

Ame terus menatap ke arah Kaguya, merasa menyesal telah membenci Kaguya karena alasan yang tidak jelas. “Sudah aku duga, dia memang orang yang baik.

“Ayo cepat masuk, tunggu apa lagi di sini? Mungkin, bisikannya tadi hanya ingin menggodamu saja.” Kuro menepuk pundak Ame, lalu masuk ke dalam mini bus.

Ame menganggukkan kepalanya begitu Kuro menyuruhnya untuk masuk. Begitu sudah masuk ke dalam mini bus, Ame memeriksa isi flashdisk yang diberikan oleh Taka di komputer. Yume juga langsung memacu mini bus menuju ke markas yang telah diberikan oleh Mr. Y.

Satu demi satu file yang ada di dalam flashdisk dibuka oleh Ame. Ogura yang duduk di sebelahnya ikut mengamati dengan teliliti setiap skema peta yang tertera pada setiap gambar. Mulai dari peta CCTV, letak ruangan, sampai susunan perkabelan diamati oleh keduanya.

Setelah selesai mengamati semuanya, Ogura langsung menyandarkan badannya dan menyilangkan kedua tangannya di dada. “Ame, berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk masuk ke dalam sistem keamanan Kasino dengan menggunakan alat ciptaanmu itu?”

Ame melirik sejenak Ogura, lalu menatap ke arah komputer lagi. “Paling cepat lima menit. Tergantung dari seberapa sulitnya keamanan backdoor yang mereka gunakan.”

Ogura bangkit dari sandarannya, kemudian menunjuk ke skema gambar perkabelan Kasino di bagian kamar mandi pria lantai satu. “Dibalik tembok bilik paling ujung, terdapat kabel CCTV yang ada di basement menuju ke sistem pusat yang ada di lantai tiga. Apakah ‘The Worst’ bisa menembus tembok?”

Ame menganggukkan kepalanya dengan sangat antusias, membuat Ogura langsung tersenyum lebar seperti orang yang baru saja mendapatkan ide bagus.

Ogura menyandarkan badannya kembali, menyandarkan kepalanya di kedua tangannya dan menatap langit-langit mini bus. “Aku akan jelaskan rencana apa yang akan kita gunakan. Jadi, sebaiknya kalian dengarkan baik-baik karena aku tidak mau mengulangnya.”

Keenam anggota Troublemaker yang lain tak menjawab perkataan Ogura itu dan hanya diam saja. Namun, mereka kini serempak memfokuskan telinga mereka untuk mendengarkan.

***

Sementara itu, di lain tempat. Mr. Y baru saja menyelesaikan urusannya dan tengah menuju ke sebuah restoran untuk makan siang bersama supir sekaligus asisten pribadinya, Kazuya. Tak ada pembicaraan apapun di dalam mobil, namun Kazuya terus menatap ke arah Mr. Y melalui cermin yang ada di tengah mobil.

Melihat gelagat aneh Kazuya, Mr. Y pun menegurnya, “Apa ada yang ingin kau bicarakan denganku, Kazuya?”

“Ah? Tidak, Tuan. Tidak ada apa-apa.” Kazuya menggelengkan kepala dan memfokuskan lagi pandangannya ke jalan.

“Yakin? Hanya ini kesempatanmu untuk membicarakannya, lho.” Mr. Y tersenyum, bermaksud meledek Kazuya agar mau mengatakan apa yang sejak tadi ingin dikatakannya.

Kazuya terdiam. Perasaan untuk bertanya dan rasa tidak enak untuk bertanya, bergejolak di dalam kepalanya saat ini. Meskipun sudah diizinkan, dia terus merasa tidak enak untuk mengutarakan langsung apa yang ada di dalam kepalanya.

“Baiklah kalau memang tidak ada yang ingin kau bicarakan.” Mr. Y menatap ke luar jendela, sebagai bentuk pancingan agar Kazuya mau mengatakannya.

Melihat hal itu, Kazuya langsung menerobos dinding rasa tidak enak yang tengah menghalanginya saat ini. “Maaf, Tuan. Sebenarnya, memang ada yang ingin aku tanyakan.”

Mr. Y sedikit tertawa dan langsung menatap kembali ke arah cermin. “Ya, sudah. Tanyakan saja, Kazuya.”

Kazuya merasa lega setelah mengetahui kalau kesempatannya untuk bertanya masih ada. Kazuya menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. “Apa menurutmu mereka bertujuh bisa memenuhi ekspetasimu, Tuan?”

Mr. Y mengambil sebuah map coklat dari dalam tasnya, kemudian mengambil berkas yang ada di dalamnya. Berkas-berkas itu berisi biodata serta catatan kriminal yang pernah dilakukan oleh ketujuh anggota Troublemaker.

“Ogura Takeru, dua puluh tiga tahun. Dia bukanlah seorang bounty hunter seperti kelima anggota yang lain selain Ame. Catatan kriminalnya memang sedikit, tapi cukup brutal. Kepintarannya dalam menganalisa, merencanakan, dan meminimalisir terjadinya kegagalan, membuatnya sering diminta Kepolisian Arufabetto untuk menyelesaikan kasus secara rahasia. Meskipun baru satu tahun dia tenggelam dalam dunia underground, namanya sudah seperti seorang legenda.” Mr. Y melemparkan kertas berisi biodata Ogura ke samping.

“Taka Ishizaki, dua puluh tiga tahun. Rekor menembaknya belum pernah bisa ditembus oleh siapapun. Dia pernah membunuh target sejauh tiga ribu lima ratus meter jauhnya. Mantan agen rahasia yang kini menjadi seorang bounty hunter.” Mr. Y melempar kertas berisi biodata Taka ke atas biodata milik Ogura.

“Kuro Mikazuki, dua puluh dua tahun. Ahli pertarungan fisik jarak dekat dan tak ada satupun orang yang pernah mengalahkannya, bahkan dalam keadaan menang jumlah sekalipun. Dikabarkan, dia pernah mengobrak-abrik bar milik Yakuza, hanya karena jaket kesayangannya ketumpahan minuman salah satu anggota dari Yakuza itu.” Mr. Y melempar kertas berisi biodata Kuro ke atas biodata milik Taka.

“Asuka Tanaka, dua puluh tiga tahun. ‘Perempuan Brutal’, itulah kesimpulannya setelah aku membaca semua catatan kriminalnya.” Mr. Y melempar kertas berisi biodata Asuka ke atas biodata milik Taka.

“Yume Renka, dua puluh satu tahun. Pembalap liar tercantik yang pernah kuketahui. Pekerjaan sampingannya sebagai bounty hunter, membuatnya dijuluki juga sebagai ‘Gadis Manis Berwajah Datar’.” Mr. Y memindahkan kertas berisi biodata Yume ke bagian bawah tumpukan kertas yang dipegangnya.

“Kaguya Matsumoto, dua puluh tiga tahun. Menipu, mencuri, membunuh, hampir semua kegiatan kriminal semacam itu pernah dilakukannya.  Bahkan, dia pun tak ragu melakukan hal itu pada wanita sekalipun.” Seperti sebelumnya, Mr. Y pun memindahkan kertas berisi biodata Kaguya ke bagian bawah kertas yang dipegangnya.

Adrenalin Kazuya tersentak. Dari semua informasi yang dibacakan oleh Mr. Y, informasi tentang Kaguya lah yang membuat Kazuya terkejut dengan apa yang didengarnya. Dia pun hanya bisa menelan ludahnya dan tak mengatakan apapun kepada Mr. Y.

“Terakhir, Ame Musashi, tujuh belas tahun. Identitas aslinya belum diketahui oleh siapapun, sebelum aku, kau, dan juga anggota Troublemaker yang lainnya mengetahuinya. Kemampuannya dalam meretas segala macam sistem, tak perlu diragukan lagi. Meretas begitu banyak ponsel hanya untuk menampilkan video hujan. Aku sendiri belum mengetahui apa maksud dari tujuannya melakukan hal itu.” Mr, Y mengumpulkan kembali kertas-kertas itu, kemudian memasukkannya kembali ke dalam map.

Setelah itu, Mr. Y melemparkan map itu ke kursi kosong di sebelah Kazuya. “Kau boleh membacanya sendiri nanti. Tapi, yang sekarang aku ingin tanyakan balik padamu adalah, apa menurutmu mereka bertujuh tidak bisa memenuhi ekspetasiku?”

Kazuya terdiam. Dengan gugup bercampur rasa bersalah, Kazuya melirik sejenak ke arah Mr. Y. “Aku percaya mereka bisa memenuhi ekspetasimu setelah aku mengetahui informasi itu, Tuan. Apalagi selain Ame, anggota yang lainnya pasti sudah terbiasa membunuh. Pekerjaan seperti ini pasti pekerjaan yang sudah sering mereka terima dan lakukan.”

“Kau salah Kaguya. Ada satu orang lagi yang juga belum pernah membunuh siapapun.” Mr. Y menatap ke arah jendela, tak mau mengatakan siapa orang itu kepada Kazuya.

Karena ingin mengalihkan pembicaraan, Mr. Y pun mencari topik lain. Dan kebetulan, dia pun mengingat sesuatu yang cukup penting. “Kazuya,” panggilnya.

“Ada apa, Tuan?” saut Kazuya.

“Apa kau sudah membersihkan markas yang akan digunakan oleh mereka?” Mr. Y menatap ke arah Kazuya, menunggu jawaban darinya.

Sontak, adrenalin Kazuya tersentak. Dia lupa membersihkan markas itu, padahal Mr. Y sudah menyuruhnya. Kini, Kazuya bingung harus berkata jujur atau tidak. Kalau jujur, Mr. Y jelas akan memarahinya dan mungkin akan memberikannya hukuman. Tapi, kalau berbohong dia pasti harus berurusan dengan anggota Troublemaker nantinya. Dan akhirnya, Kazuya pun memilih mana yang menurutnya lebih aman.

“Sudah, Tuan. Aku sudah membersihkannya.” Kazuya menoleh sejenak ke arah Mr. Y dengan tersenyum.

Mr. Y menatap ke luar jendela lagi dan tersenyum semringah setelah mendengar jawaban Kazuya. “Baguslah. Soalnya, aku sudah memberikan kunci markasnya kepada mereka. Jadi, mereka bisa langsung menggunkannya sekarang.”

Meskipun sudah lolos dari maut, Kazuya kini tengah berpikir bagaimana caranya membuat anggota Troublemaker mau merahasiakan hal ini kepada Mr. Y.

***

Setelah mendengarkan rencana yang akan Ogura gunakan untuk meretas CCTV, mereka berenam pun merasa rencana itu cukup bagus dan memiliki risiko yang kecil. Namun, dari mereka berenam, Taka terlihat agak ragu dengan rencana Ogura itu.

“Rencanamu memang bagus, tapi apakah kau bisa menemukan orang dalam yang mau melakukan hal itu? Jangan bilang … kau akan menggunakan spesialisasimu dalam mengancam untuk menemukan orang itu?” Taka menatap Ogura dengan tajam.

Ogura memutar kursinya ke belakang, kemudian menghentikannya tepat menghadap ke arah Taka yang tengah duduk di bawah. “Tak semua hal yang aku inginkan aku raih dengan cara mengancam, Taka Ishizaki.”

Taka tetap menatap tajam Ogura, tak bergeming sedikitpun. “Lalu, bagaimana caranya? Aku ingin sekali mendengarkannya.”

“Ame,” ucap Ogura. Ogura menunjuk laptop Ame, namun tetap menatap ke arah Taka. “Cari informasi tentang orang-orang yang berhutang pada Yakuza, lintah darat, dan semacamnya. Lalu, cari apakah ada salah satu orang itu yang bekerja di Kasino Kota H. Karena menurut sepengetahuanku, bandar yang bekerja di Kasino sebagian besar adalah pejudi yang memiliki banyak hutang.”

“Baiklah.” Ame langsung mencari apa yang Ogura minta.

Ogura membungkukkan badannya dan tersenyum lebar menatap Taka. “Semua orang akan melakukan apa saja demi uang, Taka. Sekarang sudah mengerti dengan cara yang kugunakan untuk mendapatkan orang dalam?”

Taka tersenyum kecil. “Isi kepalamu, menyeramkan.”

Bersambung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro