Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

[๐šƒ๐šŽ๐š›๐šŽ๐šœ๐šŠ, ๐™ท๐šˆ๐™ณ๐š๐™ฐ ๐š๐šŠ๐š— ๐š”๐šŽ๐š•๐šž๐šŠ๐š›๐š๐šŠ]

Peter terus membongkar dokumen tentang Venom, hingga akhirnya ia menemukan data terakhir dimana 'parasit' itu disimpan, sialnya ia harus menghubungi Fury agar para Avengers tidak bermain-main dengan lantai terbawah markas yang mereka serang saat ini.

"Hi, Uncle," Jemari Peter terus menari diatas keyboard, earphone yang hanya terpasang satu bagian cukup untuknya mendengar dengan jelas bisikan Fury tentang jangan menelfonnya secara tiba-tiba, dan parahnya saat ini ia sedang rapat sekarang.

"Aku tak peduli dengan rapatmu paman, yang pasti sekarang suruh semua orang yang kau kirim ke markas HYDRA untuk berhati-hati dengan lantai terbawah mereka," ujar Peter sedikit panik, Fury dengan segera beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruang rapat. Persetan dengan rapat, nyawa seseorang sedang terancam saat ini.

Dengan segera Fury berangkat menuju Menara Stark, jarak perjalanan yang memang tak jauh membuatnya sampai dalam waktu kurang dari 30 menit.

"Ceritakan dengan detail," pinta Fury saat sudah berada disamping Peter, Peter mengangguk dan ia mulai bercerita tentang semua mengenai HYDRA.

.
Alone
Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1180
.
Bab 9 : Teresa, HYDRA dan keluarga (END)
.
Enjoy
.

"Aku diculik oleh mereka saat berusia 7 tahun-"

Kenangan pahit mulai mendatangi Peter, ia ingat bagaimana rasanya berlari dari markas hingga harus melewati hutan ataupun menjadi gelandangan dijalan, ia tau rasanya menahan lapar dan haus. Namun itu tidak akan sebanding dengan sakit yang dirasakan Peter.

"-Seminggu setelah aku kabur dari markas CIA mereka membawaku, memaksaku untuk bicara namun sayangnya aku tetap diam dan berakhir menjadi salah satu objek ujicoba,-"

Merek membawa Peter paksa, ia hanya diam dan tak mau bicara sedangkan mereka memaksa untuk memberitahu dimana flashdisk itu berada. Peter tak memberitahunya, bahkan ia sama sekali tak bicara sedikitpun, hingga akhirnya ia dijadikan objek percobaan.

"-mereka memberiku tanda dengan besi panas, memukul dan membentak bahkan terkadang menendang dan menusukku dengan benda tajam,-"

Mereka memberikan tanda pada tubuh Peter dengan besi panas, memukul, membentak dan terkadang menusuknya agar mereka bisa membuktikan jika merekalah yang berkuasa.

"-mereka menyuntikan benda aneh padaku setelah menyeretku kesebuah ruangan yang tidak aku kenali, membekapku, mengikat dan menutup kepalaku. Lalu mereka meninggalkanku begitu saja," Peter mengepalkan tangannya erat, cukup erat hingga tangannya berdarah.

Hingga tiba dimana dialah satu-satunya yang tersisa dari semua objek ujicoba yang ada. Mereka membawanya ketempat gelap, mengikat tangan dan kakinya, menutup mata dan membekap mulutnya lalu menyuntikan serum SS begitu saja dengan niat membunuhnya secara perlahan.

"Berhari kemudian mereka mengecekku, kaget jika aku belum mati, normalnya anak yang disuntikan serum itu akan langsung mati dalam waktu terlama 2 hari, dan akhirnya mereka menyimpulkan kalau orangtuaku berbuat sesuatu pada ujicoba mereka, mereka memindahkanku ketempat asing lain dan menamaiku dengan nama SS 001-,"

Hingga akhirnya terungkap bahwa selama ini Mary Parker membuat serum itu hanya berhasil pada orang yang memiliki DNA serupa dengan keluarganya, berkat itu Peter pun dianggap sebagai salah satu objek yang hampir berhasil namun masih butuh pengembangan.

"Disanalah aku bertemu Eddie, dia diberi nama Venom 078 oleh para ilmuan dan penjaga, sesuai namanya ia menjadi objek ujicoba syimbiot Venom yang ke 78, dan ajaibnya ia bisa bertahan hidup hingga 1 bulan lebih walaupun ada monster yang tinggal di tubuhnya,-"

Peter mengingat pertama kali ia bertemu Eddie. Saat itu Peter kelaparan karena belum makan apapun sejak 2 hari yang lalu, lalu Eddie datang dan memberikan Peter sebungkus roti jatah makannya. Saat itu semua orang takut padanya bahkan penjaga sekalipun karena ia dikabarkan menjadi salah-satu dari calon senjata rahasia paling berbahaya milik HYDRA. Hanya tinggal menunggu waktu dimana HYDRA menguasai otak dan menjadikannya senjata yang sebenarnya.

"-namun, Eddie bukanlah orang yang dengan mudah menyerah. Ia dan Venom cukup akrab denganku karena kita ditempatkan dalam sel yang sama mengingat status kita saat itu sama. Suatu hari Eddie dibawa paksa oleh mereka, berakhir dengan Venom yang mengamuk dan menghancurkan markas, mereka memberikannya gelombang suara frekuensi tinggi dan menembak mati Eddie ditempat saat Venom berhasil dikeluarkan paksa dari tubuhnya,-" Peter tampa sadar mulai menitikan air mata.

Peter ingat bagaimana mereka menyiksa Eddie dan Venom, bagaimana mereka memisahkan mereka berdua secara paksa, dan bagaimana mereka menembak mati Eddie dihadapannya. Darah menggenangi tubuh sahabatnya, bahkan ia menganggap Eddie sebagai kakak atau pamannya. Karena saat Peter jatuh ataupun rindu akan rumah Eddie-lah yang datang lalu memeluknya erat
Tak peduli siang ataupun malam, ia selalu ada untuk Peter.

"-sejak saat itu, tak ada satupun orang yang berhasil menjinakan Venom seperti Eddie menjinakannya. Hingga eksperimen ke 100, mereka tidak mencoba lagi. Venom dikurung dilantai terdasar markas lalu mereka memilih untuk fokus menjinakanku. Hingga aku berhasil kabur Venom masih terkurung dibawah sana," Peter mengakhiri ceritanya, ia terisak dan dengan cepat menghapus air matanya.

Fury mengelur kepala Peter pelan dan berusaha menenangkannya. Sebelum akhirnya bertanya "Jika serum yang diberikan kepadamu hanya berkasil pada keluarga Parker, kenapa Bucky bisa selamat dari serum tersebut dan keluar dari HYDRA sebagai Winter Soldier?."

"Serum yang dipakai berbeda, yang disuntikan padanya adalah serum yang belum dimodifikasi hingga tahap dimana pemakai dapat tahan dari sinar gamma serta radioaktif. Singkat kata serum yang dipakai masih sama seperti yang digunakan Capten America sedangkan yang punyaku versi yang sudah diperbarui simpelnya sih begitu," jelas Peter lalu berdiri dari tempatnya dan memperlihatkan semua data dan rekaman CCTV yang berhasil ia dapat dari markas HYDRA.

"Jadi itu ulahmu?," gumam Fury dan melihat kerekaman CCTV yang ada di layar laptop Peter. Peter mendengus lalu berkata "aku menolak jadi Avengers, tapi tak menolak untuk membantu."

"Sebentar biar aku hubungi mereka,"ujar Fury dan dijawab anggukan oleh Peter.

...

"Tony, beritahu yang lain jika mereka sampai lantai dasar markas tersebut, jangan ganggu apapun yang ada disana. Bawa saja benda aneh itu dan amankan, jangan sampai benda itu keluar dari toples atau apapun yang menyekapnya," perintah Fury dan dijawab anggukan oleh Tony, dengan segera Tony menyebarluaskan perintah tersebut.

Namun mereka terlambat.

Capten America yang berada 2 lantai diatas lantai terbawah mendengar suara tak lazim, dengan segera ia melaporkan hal tersebut pada yang lain.

Makluk hitam bertubuh besar dengan cepat berlari melewati Capten America, menerobos tiap dinding dan tiba diluar markas. Tony yang barada diluar markas terdiam melihat 'benda' yang dimaksud Fury.

"WTF."

"LANGUAGE," teriak Steve dari interkom. Tony mengabaikan kebiasaan kakek-kakek Steve dan memilih untuk mengobservasi makluk hitam besar mengerikan tersebut.

"FRIDAY observasi," gumamnya dan dengan segera FRIDAY memberikan data lengkap tentang Venom.

"Kirim pesan pada Fury, dan bilang padanya. Sepertinya kami mengacaukan misi, 'benda' yang dimaksud mengamuk," gumam Tony dan dengan segera pesan diterima oleh Fury.

"Jangan menyerangnya terlaku keras, musuh kalian adalah makluk hitam itu tapi jika kalian menyerang terlalu berlebihan nyawa orang yang berada didalamnya akan terancam pula dan jangan melakukan kontak fisik dengannya," jelas Fury yang tentusaja atas arahan Peter. Tony dengan cepat menyebarkan arahan tersebut dan para Avengers memutuskan untuk menahan sedikit seranganya.

Hulk datang dan berduel satu lawan satu dengannya namun sayang 'benda' itu jauh lebih mengerikan dari pada yang dibayangkan. Tony meluncurkan misil yang bahkan tampak tidak berarti apapun. Untuk pertama kali tembakan Clint tidak berpengaruh pada lawan walau sudah sangat tepat sasaran bahkan dia sudah mencoba semua jenis panah, senjata milik Natasha juga tidak terlalu berarti, dan palu Thor serta perisai milik kapten dengan mudah dihindari, Wanda menyerangnya namun 'benda' itu menahan serangannya begitupula anggota lain Avengers yang berusaha menahan diri agar tidak membunuhnya namun 'benda' ini benar-benar pandai membuat mereka berpikir untuk tidak menahan diri terlalu lama.

Hingga akhirnya jet lain datang. Logo SHIELDS terlihat jelas dibadan jet tersebut dan jet itu mendarat tak jauh dari mereka. Peter serta Fury keluar dari jet, Fury berdiri disamping Wanda sedangkan Peter terus berlari menuju Venom yang sedang menahan Hulk dan Wanda disaat yang sama.

Tony dan yang lain berteriak untuk dia mundur, namun Peter tau apa yang dilakukannya. Ia berhenti tepat didepan Venom.

"Venom, tenanglah," ucap Peter. Semua orang terdiam, mereka sama sekali tak paham apa yang sebenarnya sedang Peter lakukan.

Hingga suara yang sedikit menyeramkan terdengar, tenang namun cukup membuat seluruh anggota Avengers terdiam. Suara penuh luka dan kesepian.

"Peter?"

"Hei kawan. Aku pulang," Peter tersenyum dan kemudian Venom pun mulai tenang.

Fury menyuruh mereka untuk tidak menyerang, Fury ingat apa yang Peter katakan saat ia menolak mentah-mentah strategi dari Peter.

"Tenang saja Uncle, dia tak akan melakukan apapun padaku. Aku, Eddie dan Venom adalah keluarga."

Peter menangkap Teresa yang jatuh kepelukannya, ia tak sadarkan diri setelah tubuhnya digunakan oleh Venom sebagai 'wadah'. Sedangkan Venom merayam menuju tangan Peter.

"Kau ditubuhku saja, Venom. Tapi ingat, kau hanya bisa makan orang yang benar-benar-benar-benar jahat. Paham?," Venom terdiam lalu langsung masuk kedalam tubuh Peter.

"Kau terdengar seperti Eddie," ucapnya setelah ia berhasil masuk kedalam pikiran Peter. Peter yang sedari dulu terbiasa dengan suara menyeramkan Venom hanya terkekeh. "Tentu saja dia kakaku."

"Aku merindukannya"

"Aku juga."

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro