[𝚃𝚎𝚛𝚎𝚜𝚊, 𝙷𝚈𝙳𝚁𝙰 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊]
"KELUARGAMU MATI KARENAMU, PARKER!!"
"Dia terus diam, ini sudah 3 minggu. Jika seperti ini terus tidak akan ada yang mau mengadopsinya."
"Jangan percaya siapa pun Peter"
"Lari"
"Kau yakin dia disekitar sini? Para petinggi tak akan senang jika tau bahwa 'anak itu' berhasil kabur"
"Keberhasilan percobaan menjadi 50% tuan. Kini ada kemungkinan untuknya tahan dengan paparan radioaktif dan sinar gamma"
.
.
Alone
Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1270
.
Bab 5 : Teresa, HYDRA dan keluarga (1)
.
Enjoy
.
.
Peter terbangun dari tidurnya, lagi-lagi mimpi aneh mendatanginya. Aneh karena ia merasa asing dan familiar disaat yang sama.
Peter beranjak dari tempatnya dan memutuskan untuk pergi kedapur mengambil minum, pukul menunjukan waktu 2 dini hari yang artinya tak ada salahnya jika ia kembali tidur.
Dilihatnya lab pribadi Tony yang masih terang, Peter berjalan menuju lab dan membuka pintunya. Tony tampak tertidur pulas dengan kepala yang bertumpu pada lengan.
Peter pergi kekamarnya dan segera kembali membawa selimut lalu menyelimuti Tony. Ia menatap pria berusia 40 tahunan itu dan mengalihkan perhatiannya pada secangkir kopi yang sudah habis.
Peter mengisi kembali kopi tersebut lalu meletakannya kembali ditempat sebelumnya, kini matanya mengarah pada layar yang sedari tadi Tony kerjakan, matanya dengan cepat menemukan kesalahn dan membetulkannya. Ia juga menambahkan beberapa hal tambahan untuk menambah keberhasilan pengembangan.
Kemudian matanya kembali teralihkan, kini ia tertarik pada dokumen yang terdapat dimeja, diambilnya dokumen yang jelas tertera keterangan bahwa dokumen itu termasuk rahasia negara. Ia membacanya dengan teliti.
Dokumen tentang markas HYDRA dan juga tentang agen yang akan bergabung untuk membantu para Avengeras, dengan sangat jelas ia melihat nama adiknya disana. Peter meletakan dokumen itu lalu pergi menuju kamarnya.
"KAREN, tolong pantau keberadaan CCTV dikamarku," ketik Peter pada ponselnya. KAREN dengan segera mengeksekusi permintaan Peter dan mengatakan jika hanya ada beberapa CCTV disana.
Peter mengambil laptopnya lalu berjalan menuju walk in closet dan menutup pintunya. Dia duduk di sofa dan jarinya mulai bekerja untuk memenuhi kepalanya yang haus akan informasi rahasia dunia.
Segala informasi didapatnya bahkan ia mendapatkan informasi secara rinci tentang markas HYDRA yang akan Avengers serang minggu depan.
"KAREN, kirim detail tentang HYDRA yang kita temukan ke Uncle Nick dan dad. Pastikan mereka tidak tau jika aku yang mengirimnya."
KAREN : "Baik."
"Dan KAREN, retas CCTV dimarkas HYDRA, usahakan tidak sampai ketahuan. Jika kita terdekteksi segera putuskan sambungan, simpan semua video CCTV di markas mereka selama tiga hari ini di folder H1 dan kirimkan pada Uncle Fury dan dad."
KAREN : "Baik,"
"Dan jika terjadi hal darurat pada mereka saat sedang menjalankan misi aktifkan protokol darurat 2."
KAREN : "Tapi terlalu beresiko Peter."
"Tenang, itu hanya misil dengan daya ledak rendah, hanya akan membuat lawan pergi untuk mengecek keadaan," jelas Peter pada KAREN melalui ponselnya.
"Yaps, saatnya mencari baju yang bagus buat besok," ujar Peter sedangkan KAREN sudah sibuk dengan perintah tuannya.
...
"Pagi," sapa Peter ramah pada semua anggota keluarganya saat ia baru saja menginjakkan kaki didapur.
"Pagi Peter," balas yang lain. Peter mendudukan dirinya didepan counter dapur, mengambil apel yang berada dikeranjang buah dan memakannya.
"ребенок паук, minggu depan kami semua akan pergi untuk menjalankan misi, kau tak apa kan ditinggal sendiri?," tanya Natasha, Peter menengok dan menganggukan kepalanya "tak apa мама паук. Aku bisa menjaga diriku sendiri, tolong berhati-hati disana, jaga diri kalian," pesan Peter setelah menelan makanannya, Natasha tersenyum dan mengelus kepala Peter pelan "pasti."
Setelah menghabiskan pancake yang dibuat oleh Bucky, Peter segera pergi menuju lift mengingat waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi.
"Aku pergi duluu," teriak Peter.
"Avengers, ada seseorang yang memberikan dokumen aneh tentang HYDRA dengan detail lengkap," terdengar suara Tony yang sedikit terkejut dan lelah karena harus berlari menuju dapur.
"Perlihatkan pada kami," ucap Steve dan Peter hanya tersenyum kecil lalu pergi memasuki lift.
...
"Jadi, ada apa dengan style berpakaianmu hari ini?," tanya Ned yang menatap Peter aneh. Peter mendengus dia hanya bisa merutuki kenyataan bahwa pakaian inilah yang paling murah yang ada di'lemari'nya. Peter bahkan menganggap bahwa 'lemari'nya itu sejenis peti harta setelah melihat semua harga pakaian pada label baju yang masih terpasang.
"Ingatkan aku untuk membeli baju dengan lawakan ilmiah Ned. Lagipula aku terpaksa menggunakannya, semua baju lamaku sedang dicuci karena terkena oli dilaboratorium. Aku bahkan tak yakin baju lamaku masih bisa dibersihkan atau tidak, dan jaket yang Aunt May berikan juga sedang kucuci," jelas Peter sambil mengotak-atik ponselnya.
"Memangnya tak ada baju lain?," tanya Ned kemudian dan Peter membalasnya dengan gumaman "aku tak mau menggunakan baju dengan harga ribuan hingga belasan ribu dolar kesekolah," gumamnya sambil melahap roti lapis yang entah keberapa hari ini.
"Wow... sekarang aku penasaran siapa yang mengadopsimu."
"Kau tak akan percaya," gumam Peter lagi sambil berusaha mengabaikan Ned dan terus memantau tiap pergerakan HYDRA dari ponselnya.
"Huh, dan nanti kau akan mengada-ngada jika Tony Stark lah yang mengadopsimu, berhenti bermimpi Penis," ledek Flash yang menurut insting Peter ia sudah berdiri disana sejak 30 detik yang lalu.
"Dan apa-apan gayamu itu? Kau tak pantas menggunakan barang itu, apa kau kini bekerja sebagai pelacur untuk bisa mendapatkan barang-barang itu? Berapa banyak orang yang kau layani Penis Parker."
"Pergi Flash. Kau hanya iri padanya bukan?" Ujar MJ yang baru sampai setelah membeli makan siang, ia meletakan nampannya didepan Peter dan duduk dibangku yang ada didepannya.
"Kau hanya tak terima kenyataan jika dia lebih baik darimu, bahkan kucing saja tau bahwa kau bukan apa-apa dibanding seorang Peter Parker," jelas MJ dan mulai melahap makanannya.
"Beraninya kau," Flash geram, kepalannya cukup erat saat ini.
"Maaf, aku tak ingin bicara dengan seorang pecundang. Lebih baik kau menyingkir dari hadapanku."
Dan Flash pun pergi karena diseret oleh temannya yang lain.
"Thanks," gumama Peter pelan dan dijawab anggukan singkat oleh MJ.
"Selamat atas keluarga barumu," gumam MJ dan disambut senyuman oleh Peter.
...
Disisi lain, di Menara Stark.
"Bagaiman bisa?," gumam Steve yang terkejut dengan segala informasi yang ia dan para Avengers dapat. Fury sudah mengatakan jika ia akan kembali 'berkunjung' untuk membahas informasi misterius ini.
"FRIDAY, apa kau benar-benar tak bisa mencari dari mana asal semua informasi ini?," tanya Tony sekali lagi. Ia tak menyangka ada orang yang lebih cerdas darinya diluarsana.
"Negatif tuan. Tak ditemukan jejak dari pesan tersebut," jawab FRIDAY.
"Bagaimana bisa?," gumam Tony, ia mulai membaca setiap data misterius itu, disini bahkan tertulis tentang daftar uji coba ilegal yang dilakukan HYDRA. Bahkan data tersebut terus update dan hingga saat ini FRIDAY masih tak bisa menemukan pengirimnya.
"Aku tak tau bahwa data ini asli atau karangan. Aku takut ini termasuk dari tipu daya HYDRA," gumam Bruce sambil terus membantu Tony serta FRIDAY melacak asal dari pesan tersebut.
"Alamatnya selalu berubah-ubah dan lokasi secara pastinya pun tidak ada," tambah Tony. Semua ahli dan pakar teknologi diruangan itu terus mencari hingga kemudian seluruh benda elektronik disana mati.
"Huh?"
"Apakita diserang, FRIDAY gunakan tenaga cadangan dan pindai seluruh ruangan apakah ada hal mencurigakan atau tidak."
"Baik," tak lama kemudian FRIDAY datang dengan hasil yang mengecewakan namun juga melegakan.
"Tak ada yang mencurigakan, tuan. Tapi sepertinya terjadi pemadaman oleh sistem pusat gedung ini, kemungkinan karena kalian mencoba untuk melacak keberadaan si pengirim pesan, tuan."
"Dia berada dalam sistem?"
"Ya."
"Bagaiman caranya dia masuk?," gumam Tony sambil menggaruk kepalanya, ia kahawatir akan banyak hal.
...
KAREN : "Mereka mecoba melacak kita Peter."
"Hentikan semua aktifitas pengiriman data."
KAREN : "Baik."
Peter mematikan ponselnya dan memasukannya kedalam saku, ia berjalan melewati koridor mengabaikan semua tatapan padanya dan pergi keloker.
Diambilnya buku untuk mata pelajaran berikutnya serta seragam olahraga, ia kemudian menutup kembali loker dan menemukan MJ yang sudah berdiri dibalik pintu lokernya.
"Yo," sapa MJ santai ia menatap Peter dari atas hingga bawah lalu berucap "Kembali menjadi dirimu yang biasa loser. Aku jengah dengan semua ini," lalu MJ pun pergi dari sana.
"Dia kenapa?"
...
Note :
ребенок паук : Baby Spider
мама паук : Mommy Spider.
Yo balik lagi dengan saya Nix. Makluk gabut sejagat raya.
A.. g jelas ya, emang. Moga suka ceritanya.
Ciao.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro