[𝙼𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝙽𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕]
Hari ini bukan hari yang bagus, Teresa kembali menjadi agen karena panggilan darurat dan para Avengers pergi menjalani misi yang kabarnya baru akan selesai minggu depan.
Peter khawatir dengan keluarganya, ia ingin ikut namun tak ada yang memperbolehkannya dan Peter berakhir dirumah yang kelewat besar ini sendirian dengan Venom yang meronta minta makan.
"Kita makan cheese burger saja bagaimana?," tanya Peter pada Venom sambil melihat-lihat menu makanan yang bisa ia order sekarang. Venom menyerah dan berakhir setuju dengan syarat ia harus dapat coklat.
"Kau monster atau balita usia 3 tahun?."
...
Alone
Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1180
.
Bab 13 : Mungkin Tidak Terlalu Normal
.
Enjoy
...
Peter memakan cheese burgernya sambil menonton Frozen di tv besar ruang tamu, ia berencana mengundang MJ ataupun Ned mampir tapi sayang keduanya tak bisa datang karena ada urusan lain.
Baru sehari ia dirumah sendirian namun Peter sudah kesepian.
...
Sudah seminggu Peter dirumah sendirian dan seharusnya keluarganya sudah pulang sekarang, tapi hingga saat ini pun tak ada tanda-tanda mereka akan pulang, setidaknya Pepper akan pulang hari ini setelah seminggu pergi ke beberapa negara untuk rapat ataupun memantau projek besar.
"Peter," suara panggilan Pepper berhasil membuat Peter berlari dari ruang santai menuju pintu lift, dengan segera ia menyambut ibunya.
"Mana yang lain?," tanya Pepper saat melihat keadaan yang masih sepi, Peter menggeleng lalu bergumam "mereka belum pulang, mungkin agak malam."
"Kita nonton filem sambil membuka oleh-oleh yang kubawa saja dulu, ok?," usul Pepper sambil menunjuk bingkisan yang sudah memenuhi pintu lift, Peter terkekeh lalu mengiyakannya.
Mereka sibuk membuka bingkisan untuk Peter dan menyisikan bingkisan untuk para Avengers, Peter hanya membayangkan jika bagasi jet pribadi Pepper penuh hanya untuk oleh-oleh saja.
Pepper membawakan banyak baju untuk Teresa, Wanda dan Natasha, mengingat hanya merekalah anggota Avengers wanita yang menetap dimenara jadi wajar jika Pepper memanjakan mereka. Peter membawa semua barang mereka lalu meletakannya dikamar mereka masing-masing.
Dan untuk para pria, entah isinya apa yang pasti Peter juga membawakannya kekamar mereka masing-masing.
Untuk Peter, dia senang bisa mendapat mainan baru dan baju serta makanan. Setelah meletakan semua barang anggota Avengers lain Peter dan Pepper memutuskan menonton filem ditemanin pop corn, soda dan coklat yang dibawakan Pepper.
Tak lupa Peter menghubungi Ned dan MJ untuk datang kerumahnya hari minggu besok untuk membantunya menyusun lego.
Walau tidak ada yang lain, hari ini cukup menyenangkan untuk Peter.
Hingga esoknya, semua bagai bencana.
Fury yang tidak pernah menghubungi Peter kecuali saat ada masalah tiba-tiba menghubunginya. Perasaan tak enakpun muncul, Peter yang sedang bersiap untuk pergi kesekolah langsung mengangkat telpon tersebut sambil menunggu pintu lift terbuka.
"Peter, temui aku dimarkas SHIELD segera. Ini darurat," ucap Fury diujung sana, Peter segera menuju mobil dimana Happy menunggu dan mengatakan untuk mereka pergi ke markas SHIELD.
Sesampainya diruangan Fury, Peter segera menanyakan keadaan keluarganya dan Fury menjawab jika mereka kehilangan jejak Avengers 2 hari yang lalu.
"Hanya kau sendiri Avengers yang ada dibumi dan sedang tidak ada misi," ujar Fury dan dengan sangat terpaksa Peter setuju untuk menjalani misi darurat itu.
"Ingat berhati-hatilah," pesan Fury pada Peter yang sudah menggunakan kostumnya, Peter mengangguk lalu masuk keadalam pesawat.
"Hai, Peter," sapa KAREN sesaat setelah ia makai maskernya dan tak lama Ned menelfon. Peter mimilih untuk tidak mengangkatnya dan membuat pesan suara jika ia tak masuk hari ini.
...
Dipesawat mereka melakukan sedikit briefing tentang markas HYDRA yang ingin mereka selidiki, Peter mengutuk dirinya yang tidak mencari informasi tentang markas ini terlebih dahulu.
Beberapa agen serta pasukan khusus memberitahu Peter beberapa informasi mengenai markas tersebut. Mereka berkata jika tempat tersebut terdapat banyak anak yang dijadikan kelinci percobaan dan ditempat itupula senjata milik HYDRA di perbanyak dan dikembangkan.
Setelah berada didekat markas mereka turun menggunakan parasut lalu bersiap untuk menyusup.
"Kita melakukannya diam-diam, jangan sampai terjadi keributan, dengan mereka yang berhasil menangkap Avengers aku tak yakin bisa melawan mereka dengan mudah," ujar Peter yang kemudian menembakan jaringnya kepohon dan berayun dari pohon satu ke pohon lainnya hingga sampai didekat temapat yang diduga markas HYDRA tersebut. Dari luar hanya seperti gudang tua dengan penjagaan ketat.
Peter melihat kearah tangannya, ia menggunakan kostum Iron Spider yang beberapa bulan ini ia kembangkan bersama Tony lalu ia bergumam "Seharusnya aku pakai Stealth suit saja."
Peter menembakan jaringnya keatas atap gudang tersebut, dia hanya memantau keadaan lalu melaporkan situasi kepada team yang berada dihutan.
"Ada bunker disini, kita kesana setelah mengosongkan gudang. Hati-hati, pagarnya dialiri listrik. Sepertinya mereka tak main-main dalam menjaga tempat ini. Aku akan mematikan aliran listriknya setelah membereskan orang-orang ini."
Setelah mendapat balasan dari team yang berada dihutan, Peter menjaring beberapa orang, mengangkat tubuh mereka dan menjaring mulut serta menempelkannya diatas atap hingga ada 5 orang ditempat itu. Peter mengambil senjata serta alat komunikasi mereka dan menjaringnya didinding bagian luar gudang.
Kini diluar gudang sudah bersih.
Peter mengirimkan dronenya, drone tersebut memantau keadaan didalam gudang, dapat dilihat jika tempat tersebut adalah gudang senjata dengan penjagaan yang ketat. Ada sekitar 5 orang bersenjata lengkap disana.
Hingga sebuah percakapan membuat Peter membeku.
"Para Avengers benar-benar bodoh. Mereka tumbang hanya dengan gas tidur."
"Kabarnya mereka akan dijadikan kelinci percobaan berikutnya, percobaan pertama akan diuji kepada salah satu yang terlemah dari mereka. Lucu mereka berani membawa anak berumur 13 tahun ketempat ini."
Peter diam, mereka membicarakan Teresa. Adiknya. Kelinci percobaan? Ia kabur dari markas CIA dulu agar adiknya tak tertangkap. Tapi sekarang?.
"Kudengar bocah usia 13 tahun itu adalah anak dari dua ilmuan penghianat yang menghancurkan seisi laboratorium R&D milik HYDRA yang berharga."
"Pantas saja para ilmuan tersebut tampak senang, mungkin mereka akan memberikan bocah itu serum yang belum siap. Kuyakin mereka berencana untuk membunuhnya perlahan."
Dan Peter yang kesal memutuskan untuk masuk dan mambuat mereka diam.
"Disini Spider-Man, gudang telah aman. Kalian bisa mengamankan senjata yang ada disini," lapor Peter selah mematikan aliran listrik pada pagar dengan jaring listriknya.
Peter berjalan menuju pintu lalu mengetuk pintu gudang sehingga salah satu dari dua penjaga memutuskan untuk melihat keadaan dan kemudian yang berada diluarpun ikut masuk hingga berakhir mengenaskan. Tergantung terbalik dilangit-langit gudang dengan mulut dipekap.
"Bodoh."
Peter mengambil seragam salah satu petugas disana dan menggunakannya untuk menutupi kostum yang ia kenakan, mengambil senjata mereka dan dengan percaya diri melewati lapangan lalu masuk ke bunker.
Peter mengamati beberapa orang yang sedang berbincang, hingga akhirnya ia mendapatkan informasi dimana para Avengers ditahan.
Saat berada didalam lift Peter memutuskan untuk berbuat ulah setelah menutup CCTV lift tersebut. Hingga akhirnya 2 petugas dan 3 ilmuan terjaring diatap bagian luar lift.
"Kuharap kalian tidak mati terhimpit saat lift menuju kelantai teratas," ujar Peter lalu masuk kedalam lift dan keluar dari lift dengan penuh kemenangan.
Peter melaporkan hasil 'buruan'nya saat berada ditoilet. Saat ada yang masuk ia kembali menjaringnya dan membiarkan mereka menikmati waktu istirahat dari langit-langit toilet.
Hingga sampailah ia disel tahanan. Peter bisa melihat keluarganya yang disekap disana dengan sel yang berjauh-jauhan, bersama dengan ratusan orang yang lainnya.
Peter memutuskan untuk mampir sebentar keruang CCTV lalu mengambil alih ruang tersebut dengan KAREN yang memantau. Menukar kode keamanan lalu mengunci ruangan itu dengan 3 orang yang pingsan dan terikat didalam.
Hingga akhirnya tiba dimana Peter harus benar-benar berbaur, ia melewati banyak sel dan penjaga. Sesekali bersikap ramah dan mengajak mereka untuk kesuatu tempat lalu membuat mereka tak bisa bergerak sampai 24 jam kedepan.
Hingga tersisa dirinya sendiri disana. Ia segera meretas keamanan HYDRA yang membuat semua sel terbuka.
Peter berlari menuju tempat Steve disekap lalu membukakan borgol ditangannya,
"Peter?."
"Nanti aku jelaskan, yang pasti segera bantu yang lain. Bantu yang lain melepaskan diri, dalam beberapa menit tempat ini akan dipenuhi oleh tentara HYDRA."
Setelah itu Peter berlari ketempat Wanda dan membuka borgol tangannya, tanpa sempat Wanda bertanya Peter sudah lari menuju sel Vision yang sedikit berbeda dari yang lain.
Setelah membuka sel Vision, Peter memutuskan untuk ketempat ayahnya lalu melepaskan borgol ditangannya.
"Peter?."
"Jangan marah dulu, aku akan menjelaskannya nanti. Bantu yang lain melepaskan diri dalam beberapa menit tempat ini akan dipenuhi dengan tentara HYDRA."
Dan benar, saat semua orang sudah keluar dari sel, dan para Avengers sudah bebas dari borgol mereka. Pasukan HYDRA memenuhi ruangan, segera para Avengers menyiapkan diri untuk bertarung.
Mereka berhasil menahan pasuka tersebut namun tanpa adanya peralatan serta Hulk yang tidak mau muncul akibat serum yang HYDRA berikan pada Bruce, mereka kembali terpojokkan.
"Kalian tak akan suka ini, jangan membuatku marah," gumam Peter. Ia melihat kearah Steve sesaat dan Steve hanya berkata "mengamuklah," tapi satu kata itu cukup untuk membuat Peter yakin jika ia dapat membalik keadaan.
"Venom? Apa kau lapar?."
"Sangat."
"Kalau begitu, Mask!."
"Copy."
Peter yakin setelah ini Venom tak akan meronta minta makan selama setengah tahun.
"Dimana Teresa?," tanya Peter pada anggota Avengers yang sibuk mengambil dan menggunakan perlengkapan mereka. Mereka menunduk lalu berkata "beberapa menit sebelum kau datang mereka membawanya, kami tidak tau mereka ada dimana," ujar Wanda yang hampir menangis karena mengingat jika ia lagi-lagi gagal menyelamatkan anggota keluarganya dan Natasha memutuskan untuk menenangkannya.
"KAREN, dimana Teresa?"
"Dia ada dilaboratorium yang berada 3 lantai diatas kita Peter."
Segera Peter berlari menuju tempat yang dimaksud diikuti oleh Bucky dan Steve, namun dijalan ada beberapa penjaga yang menghadang mereka.
"KAREN, instant kill mode."
"Tapi Peter-"
"KAREN," Bucky dan Steve tersentak saat Peter berteriak. Dan tak lama kemudian mata dari kostum Peter berubah warna. Hingga akhirnya mereka berdua hanya bisa menatap ngeri Peter yang menghabisi 5 pasukan bersenjata dengan cepat dibantu oleh kaki laba-laba yang berasal dari kostumnya.
Akhirnya mereka sampai diruangan yang dimaksud. Peter dapat melihat Teresa yang diikat dikursi dan para ilmuan menatapnya dengan wajah senang.
"Apa yang kau lakukan," ujar Peter dingin, dia memukul dan membanting para ilmuan itu. Salah satu ilmuan yang sedang berusaha berdiri berkata "kau terlambat, dia akan mati dalam beberapa jam." Dalam hitungan detik ilmuan tersebut pingsan setelah mendapat pukulan keras dari Peter.
Peter masuk keruangan dimana Teresa berada setelah mematikan semua peralatan disana, ia memeluk adiknya yang tak sadarkan diri.
"Karen,"
Karen menscan dan melihat keadaan Teresa, lalu mengatakan jika ia tak sadarkan diri akibat obat yang disuntikan oleh para ilmuan dan ia harus mendapatkan penanganan khusus dalam waktu kurang dari 12 jam agar bisa selamat.
Segera Peter mengendong adiknya dan berlari menuju luar bunker. Pergi menuju jet dimana petugas medis sudah berjaga.
Setelah semua orang masuk kedalam jet mereka diterbangkan menuju markas SHIELD.
...
"Beruntung kalian menemukannya cepat, dia selamat tapi kami rasa Teresa tak akan bangun dalam waktu dekat. Dia koma," jelas dr. Cho sesaat setelah 3 jam lebih dia menangani Teresa. Para Avengers yang mendengarnya hanya bisa menelan pahitnya kenyataan jika mereka gagal menyelamatkan anggota termuda mereka sedangkan Peter hanya terdiam membatu.
Ia gagal menyelamatkan adiknya, ia gagal menjaga adiknya dan Peter tak tau harus menyalahkan siapa.
...
Mau ngomong tapi lupa mau ngomong apa..
Jangan marah.
Dah itu aja =).
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro