[𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝙽𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕]
Sudah 3 bulan sejak ulang tahun Peter, dan sudah 3 bulan juga temannya mengalami yang namanya masa lembur. Tentu karena kurang tidur, hari-hari mereka disekolah menjadi jauh lebih buruk.
Tapi sepertinya hari ini tidak terlalu karena wali kelas Peter tersenyum sedikit lebih ramah hari ini? Peter bertanya-tanya ada apa sebenarnya? Gurunya ini termasuk dari sekian guru yang sedikit tidak suka dengan Peter terlebih sejak mereka mendengar Peter merupakan salah satu intern di SI, dan jiwa iri mereka membuat Peter masuk kedaftar murid dibenci tanpa alasan yang jelas.
"Besok akan diadakan Career Day. Diharapkan kalian memberi tahu orang tua atau wali kalian untuk datang dan memberikan sepatah dua patah kata tentang pekerjaan mereka, jika tidak bisa hadir kalian bisa menceritakan bagai mana pekerjaan orangtua/wali kalian."
Dan kabar itu berhasil membuat Peter mengutuk pelan walau akhirnya ia meminta maaf pada kapten kesayangan semua umat.
..
Alone
Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-2100
Warning: Typo(s)
.
Bab 12 : Hidup Normal (3)
.
Enjoy
..
Peter sangat tidak suka Career Day. Bukannya ia tak suka pekerjaan kedua orang tuanya atau paman, bibi, dan kakak perempuannya. Ayolah, mereka Avengers. Semua akan terkesan hanya dengan melihat mereka dari kejauhan bahkan hanya mendengar nama mereka saja semua orang akan terkagum.
Namun masalahnya, apa teman-temannya percaya siapa kedua orang tua angkat Peter? Tentu saja tidak, karena kau harus keberuntungan seumur hidup untuk bisa berjabat tangan dengan Tony Stark dan Peter yang sepertinya telah menghabiskan seluruh keberuntungannya (atau bahkan seluruh alam semesta) untuk menjadi anak angkat Tony Stark.
Peter was-was. Dan ia tak bisa berpikir jernih saat ini. Apa yang harus ia ceritakan pada orang-orang jika tidak ada yang datang dengannya?.
Hai, aku Peter Parker Stark, anak angkat Tony dan Pepper Stark. Kedua orang tua kandungku adalah agen CIA dan adiku adalah agen cilik kebanggan CIA- hahaha... Nope, orang saja tak mungkin percaya jika ia adalah anak Tony, mana mungkin mereka percaya sisanya?.
Ned dan MJ hanya memandang Peter prihatin lalu kembali mendengarkan penjelasan guru tentang bahayanya sinar gamma jika terpapar tubuh. Peter tidak tertarik sama sekali mendengarkan penjelasan guru yang tentu informasi tersebut sudah tertinggal bertahun-tahun, toh kini ia tinggal dengan salah satu hasil dari paparan sinar gamma.
"Jika Bruce disini ia pasti akan mengamuk dan berubah menjadi Hulk karena penjelasannya salah," pikir Peter.
...
Peter merapikan bukunya dan bersiap meninggalkan ruangan, hingga akhirnya Flash kembali berbuat ulah dan mencemoohnya walau guru masih berada didepan kelas.
"Penis Parker, siapa yang akan kau bawa ke Career Day besok? Kedua orang tuamu? Oh, aku ingat. MEREKA SUDAH MATI," dan dia melanjutkan kata-kata tersebut lalu tertawa keras sambil sesekali mendorong Peter, sedangkan yang lain hanya tertawa, bahkan guru tak berkata apa-apa dan Peter tau jika guru kimia-nya tersebut mendengus mendengar cemoohan Flash.
Ned berdiri diantara Flash dan Peter. Dan menahan pukulan yang ditujukan Flash untuk Peter, kemudian Ned terjatuh dan hidungnya berdarah akibat pukulan tersebut. Peter berdiri untuk membantu Ned sedangkan MJ bersiap memukul Flash namun dihentikan oleh guru mereka.
"Nona Jones, tak boleh memukul siswa," tegur guru mereka. MJ menatapnya garang "Tapi dia memukul Ned."
"Namun sayangnya kau tak bisa membalasnya," ujar guru tersebut sedikit menantang, MJ sendiri daoat merasakan pandangan merendahkan guru tersebut padanya.
"Akan kuadukan kau kekepala sekolah?," geram MJ yang jika tidak ditahan oleh Ned ia sudah memukul wajah gurunya tersebut.
"MJ sudahlah, aku tidak apa-apa."
"Kau pikir mereka akan percaya?," Flash menambahkan dan guru tersebut hanya tersenyum penuh kemenangan.
"Ned, MJ."
Peter memanggil mereka, nadanya dingin namun tenang, ia memegang ponselnya dan dia tau KAREN selalu merekam saat ia berada disekolah.
"Ayo pergi," ujar Peter. Ned dan MJ menyerah dan memilih untuk menuruti Peter, saat mereka berada diambang pintu Peter berhenti lalu berkata.
"KAREN, putar rekaman suara 2 menit yang lalu,"
Dan Peter tersenyum puas mendapatkan wajah gurunya yang sudah pucat pasi setelah mendengar rekaman suara tersebut.
Lalu Peter keluar meninggalkan kelas dengan gurunya yang sudah berteriak sambil berkata bahwa tak akan ada yang mempercayai rekaman tersebut.
...
"Kau tak apa?," tanya Peter pada Ned sesampainya mereka dimobil. Ned menggeleng pelan lalu berkata bahwa ia baik-baik saja.
Peter, Ned dan MJ yang baru sampai dimenara segera melangkahkan kakinya keruang kesehatan. Disana sudah ada Teresa dan Bruce yang sedang berbincang dengan Clint yang baru selesai dari misi.
"Ned, wajahmu kenapa?," tanya Teresa yang sigap mendatangi Ned, sedangkan Bruce buru-buru mengambil kotak p3k yang baru saja ia rapikan. Bruce segera menghampiri personal intern-nya tersebut dan menatap anak itu khawatir.
"Kau kenapa?."
"Terjatuh dari tangga?," jawab Ned tidak yakin. Sedangkan MJ hanya menggeleng, bagaimana bisa sahabatnya ini bisa sangat bodoh dalam hal berbohong.
"Kau pikir kami percaya," ujar Clint yang kini sudah berdiri disamping Bruce. "Aku mata-mata Ned. Dan aku tau jelas jika kau sedang berbohong," tambahnya.
Ned mengeram tak suka lalu akhirnya menyerah, ia menceritakan semuanya dan berakhir dengan Bruce yang hampir menyalakan Code Green untuk ke 2 kalinya minggu ini.
"Tunggu, besok kalian ada Career Day?," Clint memastikan kembali informasi yang ia dapatkan. Clint memandang Peter dengan senyum jahilnya dan seketika ia tahu apa yang direncanakan oleh pemanah unggul tersebut.
"Kau tidak keberatan bukan? Kebetulan teman kita yang berasal dari galaxy lain akan berkunjung juga hari ini, kudengar Big Peter datang kembali kebumi gara-gara Drax tak sengaja menginjak pemutar musik kesayangannya." Jelas Clint, Peter menatapnya sesaat lalu menjawab "bagus, dengan ini rencanaku akan berjalan jauh lebih mulus," dan jawaban Peter berhasil membuat Clint tersenyum cerah lalu pergi menuju penthouse sambil berteriak "aku akan menyusun rencana dan memberitahu yang lain."
...
"Ingat. Kalian tunggu saja anggota Avengers dari galaxy lain atau Wakanda, kita punya waktu hingga pukul satu dimana diperkirakan waktu Peter akan berdiri dan menceritakan tentang keluarganya, dan saat semuanya berkumpul baru kita pergi menuju sekolah Peter, Ned, dan MJ. Tenang saja, jumlah mobil Stark cukup untuk kita semua. Dan sebelum itu, siapa yang ingin ikut kesekolah Peter," tanya Clint yang mendadak memimpin rapat pertemuan Avengers kali ini.
"Jika kau bertanya begitu, seluruh warga Wakanda ingin pergi kesana untuk membunuh anak itu kau tau," cemooh Suri akibat kesal dengan pertanyaan aneh tersebut sekaligus marah mendengar bahwa Peter, sahabatnya paling keren telah dibully oleh orang tak jelas.
"Huft, baiklah. Semua orang yang tinggal dimarkas ikut, namun sepertinya perwakilan dari Wakanda hanya Raja dan Putri Wakanda karena seluruh wargamu tak mungkin pergi berlibur ke NYC secara bersamaan. Kota ini sudah sesak," ujar Clint dan Suri hanya mendengus.
"Kami baru akan sampai disana sekitar pukul 10 pagi, kita berada sekitar 5 galaxy dari bumi," tambah Carol yang kebetulan sedang berada dipesawat milik Guardian of Galaxy.
"Baiklah, kita bersiap dan berkumpuk diruangan ini pukul 11 dan tolong siapkan pidato terbaik dan tersingkat kalian diacara Career Day besok, wewenang akan saya kembalikan pada Capten America."
Dan Peter yang berada diruanga itu hanya tersenyum, bagaimana bisa mereka seserius ini untuk Career Day namun tak serius saat rapat untuk kesuksesan misi.
...
Peter sedang bercerita bagaimana keadaan rapat tersebut dan mereka akan menyiapkan diri untuk membalik keadaan, bahkan MJ sudah membawa 1 buku gambar baru untuk menjadi buku krisis jika buku gambarnya yang lama penuh, karena ia yakin jika akan ada banyak wajah kaget yang akan ia tuangkan pada bukunya.
Flash tak berani mendekati mereka, Paman MJ merupakan kepala polisi dan Ibu Ned merupaka seorang pemadam kebakaran, hanya orang bodoh yang mau berurusan dengan mereka untuk saat ini.
Namun, tidak untuk Peter. Tak ada satupun yang bersamanya, dan itu membuat Peter menjadi sasaran empuk bagi Flash. Ia menertawai Peter dan sayangnya kedua orangtua Flash hanya tertawa mendengar cacian yang keluar dari mulut anaknya.
Peter tidak menjawab, ia hanya menunggu waktu yang tepat.
Dan tiba dimana acara tersebut dimulai, rasanya sedikit sesaak saat ada banyak orangtua dan siswa yang berkumpul disatu ruangan seperti ini. Banyak dari mereka secara tak langsung membanggakan pekerjaan mereka, Peter mendengus untuk sekian kalinya ia harus bersabar dan setidaknya kini ia tau sampai mana ia harus bersabar.
Guru yang ia tau sebagai Mrs. Watson. Guru kimia yang kemarin membentak MJ, berdiri dengan gaya angkuhnya diatas panggung dan membuka acara.
"Ah, sepertinya semua orang tua sudah berkumpul, tak mungkin ada yang tak ingin hadir ke acara Career Day ini kecuali mereka tidak peduli pada anak mereka atau mungkin mereka sudah mati." Beberapa orang tertawa dengan ucapan Mrs. Watson, namun ada pula yang menatapnya aneh dan merasa bahwa itu bukanlah sesuatu yang lucu.
Ned yang duduk disebelah kirinya dan MJ yang duduk kanannya hanya menepuk pundak Peter, memberikan dukungan moral secara tidak langsung. Dan tanpa mereka berdua tau, ibu dan paman mereka bangga akan hal itu.
...
Peter kagum dengan semua orang tua disana, ada yang membagikan tips menjadi kepala keluarga yang baik, menjadi karyawan yang baik, menjadi ibu rumah tangga ataupun pemilik bisnis kecil.
Dan untuk kelas Peter sendiri, mereka memiliki orang tua yang hebat.
Seperti Ned yang ibunya seorang pemadam kebakaran, ia menceritakan seperti apa perjuangannya menyelamatkan nyawa seseorang, ditambah Ibu Ned merupakan seseorang yang baik dalam hal bercerita, Peter bahkan bisa merasakan debaran saat Ibu Ned menceritakan detik dimana ia hampir saja ditiban oleh rumah yang fondasinya sudah tak kuat karena api ganas.
Atau Paman MJ yang menceritakan seperti apa rasanya menjadi polisi, bagaimana ia yang berdiri digaris depan saat ada kericuhan, seperti apa sakitnya ditembak oleh peluru dan seperti apa sakitnya ditinggal seorang kawan saat bertugas.
Berbeda dengan Ibu Ned dan Paman MJ yang heroik. Tuan dan Nyonya Thompson memiliki cara sendiri dalam bercerita. Mereka menceritakan bagaiman menjadi orang sukses, bahkan Peter tau bahwa sesekali Nyonya Thompson memamerkan gelang yang berbaris dilengannya dan Tuan Thompson yang memamerkan kunci mobilnya.
Hingga tibalah saat Peter tampil kedepan. Keluarganya belum tiba, untungnya Flash dan keluarganya pulang lebih awal karena katanya ingin berlibur keluar negeri untuk beberapa hari saja. Peter bahkan menatap mereka malas sambil bergumam "aku bahkan bisa mengelilingi dunia dengan jet pribadi jika aku mau." Ned serta MJ hanya mendengus saat mendengar gumaman Peter.
"Kenapa Mr. Parker. Tak ada yang datang bersamamu?," senyum kemenangan sudah terpatri diwajahnya. Peter berdiri dari tempatnya dan melangkahkan kaki menuju panggung.
"A... saya Peter Parker-" dan sebuah langkah kaki yang sedikit berisik berhasil membuat seisi ruangan menatap kearah dimana suara berasal. Dan mereka kaget saat mendapati Avengers yang sedang berada disana dengan armor lengkap mereka.
"Sudah kubilang, gedung olahraganya disini," ujar Tony yang kemudian keluar dari armor besinya.
"Dan sepertinya, keluargaku sedikit terlambat," sindir Peter yang berada diatas panggung, semua orang menatapnya kaget dan gurunya pun membentaknya.
"Jangan berkata seperti itu pada mereka. Memangnya kau siapa!"
"Ah, kau membuat kesalahan nyonya," ujar Peter lalu dengan isyarat ia memanggil anggota keluarganya untuk naik keatas panggung.
Saat semua anggota Avengers tiba diatas panggung dengan segera Mrs. Watson mengambil alih panggung.
"maaf atas kelakuan siswa kami yang bodoh ini. Dia memang terkenal suka berbohong, saya sendiri sudah tak tau harus bagaimana," ujarnya sambil menggenggam tangan Peter. Tony dan yang lain sudah menahan amarah hingga Clint berkata "memangnya dia berbohong seperti apa?"
"Dia bilang bahwa ia bekerja menjadi intern di SI, lalu berkata seolah mengenal anda Mr. Stark, dan sekarang dia bertingkah seolah mengenal kalian, dan ada kabar jika ia menyogok guru agar mendapat nilai sempurna," jelasnya penuh kemenangan, Peter menatap wanita itu malas lalu melirik keluarganya yang sudah siap mengamuk.
"Ingat ini sialan. Peter Parker Stark adalah anak paling baik, jujuk, pintar dan mengesankan yang pernah kutemui. Dan kau, ia tak mungkin menyogok, jika nilainya tak murni maka kami anggota Avengers sudah mati akibat alat yang dibuat dengan perhitungan yang salah karena bocah yang sedang kau genggam tangannya sekarang adalah kepala divisi khusus yang menangani peralatan untuk kami menjalani misi, dia memang bukan intern tapi dia lebih dari itu, dia adalah Personal Assisten-ku dan dialah yang akan mewarisi semua yang kupunya. KARENA DIA ANAKKU. BERENGSEK!".
Oho, Tony mengamuk dan guru tersebut sudah pucat pasi sekarang, namun kesialan Mrs. Watson belum selesai karena KAREN dengan lancangnya memutar rekaman kemarin dengan volume full yang membuat Ibu Ned serta Paman MJ ikut mengamuk bersama anggota Avengers lainnya.
Steve yang masih waras memutuskan untuk menyelesaikan acara caci maki mereka, "maaf atas keributan yang kami perbuat tapi kami tak bisa diam saja jika anggota keluarga kami terluka dan maaf jika kami terlambat," kata-kata Steve serta pernyataan Tony dan amukan Avengers berhasil membuat semua orang kaget dan tak menyangka jika anak yang selama beberapa tahun ini mereka anggap sebelah mata adalah bagian dari keluarga besar Avengers.
"Baiklah, kita lanjutkan saja acaranya. Dan kau, kupastikan hidupmu menderita untuk kedepannya. Kuharap pihak sekolah mau mengurus hal ini, aku tak mau berdonasi kepada sekolah yang bahkan tak bisa mengurus guru seperti dia."
Dan acarapun dimulai, walau ada sedikit kendala tapi semuanya selesai dengan baik, banyak yang tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk bertanya dengan anggota Avengers hingga akhirnya berakhirnya acara diundur hingga satu jam lebih.
Oh, mereka juga tak bisa melupakan ancaman mematikan Tony tentang kerahasiaan hal ini atau masa depan mereka akan terancam.
Well.. anggap saja mereka tak ingin menjadi seperti Mrs. Watson yang sampai bertahun-tahun kemudian masih tak mendapat pekerjaan dan berakhir menjadi gelandangan dipinggir kota NYC.
Yaps.. kini mereka tau. Jangan pernah bermain-main dengan 3 nerd menyeramkan Midtown high school.
....
Males edit. =)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro