Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝙽𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕]

Peter melangkahkan kakinya memasuki lift, ia menyiapkan segala mental dan alasan terlogis untuk berdebat dengan Tony nanti. Peter sendiri tak menyangka harus menyelamatkan nyawa orang yang membullynya sejauh ini. Diliriknya Teresa yang berdiri disampingnya, sedari tadi agen cilik ini hanya bergumam tak jelas.

"Tak boleh membunuh, tak boleh membunuh, tak boleh membunuh."

Ok, gumaman Teresa semakin membuatnya takut.

Lift terbuka, mereka disambut oleh senyum manis (namun sadis) para Avengers. Peter dan Teresa melangkahkan kakinya keluar lift dan bergabung dengan mereka.

"Jadi bagaimana sekolah kalian?."

...
Alone

Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1900
.
Bab 11 : Hidup Normal (2)
.
Enjoy
...

"Jadi, bagaimana sekolah kalian?," tanya Tony basa-basi, Peter tau mereka sedang menahan diri untuk tidak meledak, terlebih saat melihat luka diwajah Peter.

"Baik, aku sudah dapat teman baru. Tak ada masalah dalam hal berbaur," jawab Teresa lalu duduk disofa samping Natasha.

Kini Peter diam, ia tak tau harus menjawab apa. Hanya orang bodoh yang mau membohongi 3 mata-mata, seorang bilioner, CEO perusahaan besar, 2 super soldier dengan usia hampir 100 tahun, 2 tentara, mutan, profesor, android dan seorang kriminal belum lagi 2 AI yang sedang memantau mereka. Tentu saja beberapa diantara mereka berpengalaman dalam hal berbohong dan Peter yang jelas tak pandai berbohong hanya bisa pasrah namun ia tetap mencoba.

"Sama seperti biasanya?," jawab Peter yang ia sendiri tak yakin itu pertanyaan atau pernyataan.

"Itu pertanyaan atau pernyataan?"

"Keduanya?"

"Jawab yang benar, kiddo."

"Ned bercerita tentang filem dan hal lainnya, MJ sibuk dengan buku krisisnya dan buku bacaannya," jelas Peter yang tentu tidak menceritakan apa yang terjadi hari ini secara rinci.

Namun nasip Peter tak terlalu baik sepertinya.

"Disekolah Peter kembali dibully oleh teman-temannya sir, gurunya menuduhnya menyontek karena mendapat nilai sempurna lagi dan beberapa orang membawanya kegedung belakang sekolah lalu mengeroyok Peter sir."

Peter membeku, sepertinya AI kesayangannya sangat cerdas hingga bisa mengadu secara rinci seperti itu.

"Dan yang memukulnya hari ini adalah anak bernama Flash Thompson sir. Dia juga menyebarkan rumor jelek tentang Peter dan mencemoohnya setiap hari," tambah KAREN dan Peter semakin mengutuk temuannya itu.

"Saya tak punya rekaman videonya sir, tapi saya punya rekaman suaranya."

Peter terdiam, ia melirik kearah Tony yang sudah mengangguk tak jelas, senyumnya tampak mengembang. Bukan senyum bahagia tapi senyum penuh rencana dan senyum itu membuat Peter tau bahwa akan ada yang mati malam ini.

"Nat, kesimpulannya?," Tony menengok pada assasin wanita, Natasha berdiri dan menyimpan pisau lipat yang sedari tadi ia asah.

"Murder," ucap wanita itu pelan namun dingin dan berhasil membuat Peter merinding. Sedangkan anggota Avengers lain segera menyiapkan senjata mereka.

Clint mencari panah tertajam dan terbaik miliknya, ia dengan sangat niat menyortir panah dengan jumlah ratusan hanya untuk mencari anak panah terbaik.

Sam menyiapkan red wingnya dan mengisi senjatanya sambil tersenyum, Peter yakin ia sedang membayangkan menggunakan sayapnya itu lagi setelah 1 bulan tak ikut misi akibat membuat Fury kesal dimisi sebelumnya.

Natasha memilih senjata mana yang bagus, ia sedang dilema dengan kematian seperti apa yang cocok untuk Flash, cepat namun mematikan atau lambat namun menyakitkan.

Tony dan Rhodey memanggil iron suit mereka. Memastikan amunisi terisi penuh tanpa ada kerusakan pada armor mereka.

Scott menghilang begitu saja, sepetinya ia sedang berbincang dengan semut terdekat. Peter hanya berharap Scott tidak menghasut hewan kecil untuk berdemo dirumah Flash.

Hulk sedang meraung ingin keluar namun Bruce terus menahan diri untuk tenang, walau akhirnya ia berlari menuju ruang anti Hulk dengan dinding berlapis vibranium.

Pepper sedang menghubungi sekertarisnya untuk memanggil pengacara terbaik, jaga-jaga jika mereka tak sengaja membunuh anak dibawah umur.

Steve baru kembali dari kamarnya sambil membawa perisai kebanggannya serta wajah tenang dengan senyum mematikan.

Bucky meregangkan tiap sendi tubuhnya dan memastikan tangan besinya tak mengalami kerusakan, lalu mengecek apakah skop pada senjatanya berfungsi dengan benar.

Wanda sudah mengeluarkan sihirnya, ditangannya sudah timbul cahaya merah dan pisau dapur sudah melayang diudara tanpa ia sengaja.

Dan Vision sedang mencari tau berapa lama mereka akan dipenjara jika membunuh anak kecil dan akan seperti apa penjara untuk pahlawan super seperti mereka.

Dan yang membuat Peter tersenyum seram adalah adiknya (Teresa) yang berumur 13 tahun sedang membersihkan pistol kesayangannya dengan wajah siap membunuh.

"Sedang apa?," tanya Peter.

"Bersiap untuk perang," jawab mereka serentak ditambah Scott yang muncul entah dari mana. Peter terdiam, menatap mereka dengan tampang aneh. Ayolah mereka hanya akan melawan anak kecil yang bahkan tak tau cara memukul tapi mereka bertingkah seolah akan melawan alien dari galaxy tetangga?, bahkan saat hendak melawan HYDRA pun persiapannya tidak seperti ini.

Terkadang Peter sayang sekaligus ngeri pada keluarganya. Ia akhirnya tersenyum maklum lalu angkat bicara "tolong, biarkan dia. Aku bisa mengurusnya," bujuk Peter sambil mengeluarkan jurus merayu andalannya. Yang sudah terbukti ampuh bahkan seorang Happy saja bisa luluh.

Tony menatap Peter dengan tatapan 'tolong jangan menatapku begitu' namun Peter terus menatap mereka seperti itu hingga akhirnya mereka menyerah.

"Memangnya kenapa kau tak mau kita membantu?," tanya Tony dan Peter dengan cepat menjawab "melukai warga sipil adalah tindakan ilegal."

"Sebenarnya tidak jika tidak ketahuan," jawab Steve dan Bucky pun melanjutkan "dan ada keringanan jika tidak disengaja."

'Tentara macam apa yang bisa bicara begitu,' batin Peter.

"Itu artinya kita bisa membuatnya seolah tak sengaja," ujar Rhodey "atau mungkin tidak ketahuan," tambah Sam.

'JANGAN KALIAN JUGAAA!!' Peter teriak heboh didalam pikirannya sendiri, dan kini mempertanyaan seperti apa pelayanan masyarakat yang mereka berempat kerjakan?.

"Kita culik saja dia lalu menyiksanya diruang bawah tanah gedung ini," saran Natasha dan disetujui oleh yang lainnya, sedangkan Peter merasa bersalah akan Flash, tak lupa Peter berdoa agar setidaknya makluk itu tidak mati, karena akan ada masalah lain nantinya.

"Kumohon, biarkan aku mengurusnya. Jika aku tak diam, dia akan membully yang lainnya. Aku bisa menahan setiap kata serta pukulannya tapi orang lain tidak."

Avengers menyerah, mereka mengiyakan untuk tidak melakukan apapun pada anak itu dengan syarat Peter harus melapor jika terjadi sesuatu padanya selama disekolah kepada guru.

Peter menyetujuinya walau ia tau apa yang akan terjadi jika ia mengadu pada guru. Tak akan ada yang mendengarkannya, tidak akan ada yang membantunya, karena semua guru disana tak bisa melawan seorang Thompson. Mengingat orang tuanya adalah donatur terbesar kedua disekolah dan mereka tak bisa membela orang seperti Peter untuk sumber uang seperti Thompson.

...

Peter melangkahkan kakinya masuk kekelas, ia bisa mendengar bisikan menghina kepadanya, dan Peter dapat menyimpulkan jika Flash kembali menyebarkan rumor aneh tentang dirinya.

"Apa lagi sekarang?," tanya Peter pada Ned yang sudah duduk dengan tenang di bangku mereka. Ned menggeleng lalu menjawab "aku juga dikeluarkan dari grup angkatan dan kelas kau tau, jadi jangan tanya padaku apa yang terjadi," jawab Ned sambil membuka buku Fisika dasarnya.

"Kudengar Flash menyebarkan rumor bahwa Peter menyogok guru agar dapat nilai 100," MJ datang begitu saja dan duduk didekat mereka, Peter dan Ned melihat kearahnya sebentar lalu mengangguk paham.

"Tak ada komentar untuk rumor tersebut, loser?."

"Tidak, hanya rumor murahan," jawab Peter santai.

...

Peter mengeluarkan Ponselnya yang bergetar, ia melirik kearah guru yang berada didepan memastikan jika cukup aman untuknya membaca pesan tersebut.

Dad : Selamat ulang tahun Peter. Pulanglah tanpa ada luka, karena akan ada pesta di menara, kau boleh membawa juga teman-temanmu.

Setelah menjawab pesan dari Tony, Peter mengirim pesan singkat di grup yang dimiliki oleh mereka bertiga.

Spidy : Mau berkunjung kerumahku?

MJ : Ok.

Ned : Tentu. Tapi biarkan aku pulang untuk mengambil hadiahmu dirumahku Peter. Aku lupa membawanya. Happy Birthday Pete.

MJ : HBD.

Peter : Thanks. Lagipula, kenapa kau mengucapkannya lewat pesan jika kau bisa membisikannya padaku sekarang.

Ned : Entah.

MJ : Bodoh.

...

Harinya lagi-lagi tidak terlalu baik, Flash memberikan satu pukulan diperutnya dan tendangan pada tubuhnya, beberapa pukulan juga ia terima diwajahnya dan berhasil membuat wajahnya sedikit membiru.

"Kuharap ini cepat menghilang," ujar Peter yang sedang melihat dirinya sendiri didepan cermin. Segera Peter berlari menuju tempat Ned dan MJ menunggu.

"Kenapa?," tanya MJ sesampainya Peter dihadapan mereka, Peter hanya menggeleng tanda ia tak ingin membicarakannya.

"Jadi didaerah mana tempatmu tinggal Peter," tanya Ned yang penasaran, ia tau Peter telah diadopsi namun saat guru mengapsennya Peter hanya dipanggil sebagai Peter Parker.

"Aku penasaran siapa yang mengadopsimu," ujar MJ yang memang masih bertanya-tanya hingga saat ini, pasalnya nama Peter tak berubah di setiap buku absen dan hanya ada tambahan S dibelakangnya. Bahkan gurupun penasaran, karena yang tahu perihal nama asli Peter hanya kepala sekolah. Walau ia berpikir bahwa Peter adalah anak angkat Tony Stark mengingat SI yang tiba-tiba memberikan donasi besar-besaran pada sekolah mereka secara tiba-tiba.

"Ho, siapapun itu aku merasakan jika mereka orang baik," tambah Ned yang kemudian berhenti dihalte bus bersama MJ. Peter menatap mereka aneh lalu berkata "kita tidak naik bus."

Dan kedua sahabatnyapun semakin penasaran.

...

Ned terkejut saat seorang Happy Hogan menjemput Peter dengan kendaraan mewah. Happy Hogan adalah orang yang selalu ada disekita Pepper Potts ataupun Tony Stark saat mereka berdua berada diluar gedung, bukan hanya itu Happy juga selalu terlihat berada disekitar SI dan tak jarang ia menjadi sasaran wartawan ketika Tony dan Pepper sedang tak mau diganggu.

"Cepatlah, keluargamu menunggu," ucap Happy datar sambil membuka pintu mobil untuk mereka bertiga. "HBD," ucap Happy pelan saat Peter melewatinya dan Peter hanya membalas dengan senyum kecil dan ucapan terimakasih.

Selama perjalanan Ned hanya berujar bagaimana ia bisa kenal dengan seorang Happy sedangkan MJ sudah paham akan situasi.

Sesampainya dimenara Ned tak bisa diam dan terus ber-fanboy ria, bahkan ia tak bisa menahan pekikan tertahannya saat melihat Avengers yang memenuhi ruangan.

"Jadi kau yang namanya MJ dan Ted?," tanya Tony basa-basi saat ia sadar bahwa anak dan kedua temannya sampai di penthouse.

"Dad, nama dia Ned bukan Ted," ujar Peter sambil menatap ayahnya malas, ia hanya tak mau Ned memaksa kedua orangtuanya untuk menganti namanya diakte hanya karena seorang Tony Stark salah ingat.

"Ya, ya. Terserah, yang pasti bersenang-senanglah, pesta akan dimulai saat tamu dari galaxy lain dan negeri seberang tiba," ujar Tony.

"Galaxy lain? Tunggu, para Guardian of Galaxy datang?"

"Bukan hanya mereka Harley, Hope, Capten Marvel, raja dan putri Wakanda, serta Thor, loki dan teman wanita mereka juga datang," tambah Clint yang tiba-tiba sudah berada dibelakang mereka dan kemudian Peter sibuk mencari keberadaan kakaknya yang kabarnya sudah berada diruangan itu. Meninggalkan MJ yang memutuskan menemani Ned yang membatu.

"Kalian teman-teman Peter bukan? Ned dan MJ?," Natasha menghampiri mereka dengan segelas wine ditangannya. Ned dan MJ menengok lalu mengiyakan. "Terimakasih sudah menjaga anggota keluarga termuda kami, datanglah lagi kemari jika kalian ada waktu, tempat ini terbuka untuk kalian," tambah mata-mata terbaik itu lalu pergi meninggalkan Ned yang sudah rela mati saking bahagianya.

Peter kembali dengan membawa seorang yang sedikit asing bagi Ned dan MJ. Dengan bahagia Peter menyeret orang itu lalu memperkenalkan mereka begitu saja "MJ, Ned ini Harley. Harley ini MJ dan Ned." Dan tak lama setelah itu mereka sibuk membahas projek yang sedang dilakukan Harley dan tak butuh waktu lama juga Ned dan MJ resmi menjadi salah satu anggota Science Bros.

"Hei, Ned bagaimana jika kau menemui Bruce dan coba membuatnya terkesan. Kebetulan Bruce sedang mencari PA, begitu pula Pepper. Tampaknya Pepper lelah bekerja sendirian, sekertarisnya saja sudah pusing dengan dokumen SI dan tak mungkin ia dijadikan PA."

"Hm, bisa aku pertimbangkan, bagaimana jika kalian menemui keduanya sekarang," tawar Peter yang diangguki oleh keduanya.

Dan sejak saat itu MJ dan Ned dijadikan intern resmi perusahaan SI dan kabar baiknya mereka akan menjadi PA disana setelah lulus kuliah.

Oh, jangan lupakan Ned yang membatu selama pesta dan terus menatap Id-Card barunya dengan wajah berbinar. Sedangkan MJ sibuk mengambar ekspresi Ned yang menurutnya patut untuk diabadikan dalam buku gambarnya.

Yaps. Hari mereka memang sangaaaaat menyenangkan.

-Sehari sebelum ulangtahun Ned-

"Ned, boleh aku meminjam koleksi kartumu?," tanya Peter tiba-tiba. Ned mengangguk lalu berkata "datang saja kerumahku."

-Esoknya-

"Kau bercanda, Ya Tuhan. Kau meminta mereka untuk menandatangani semua ini. Peter terimakasih, ini hadiah terbaik."

Peter tersenyum, ia mengingat bagaimana cara ia mendapat tanda-tangan para anggota Avengers, dan bagaimana Tony mengeluh tentang banyaknya kartu yang harus ia tandatangani.

...

Lagi g mood edit. Maap kalo banyak typo.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro