[𝙰𝚟𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚜]
"Dia siapa?," tanya Dr. Bruce Benner pada sobat lab-nya, sedangkan Steve Rogers a.k.a Capten Amerika hanya menatap Peter dari ujung kepala sampai kaki dengan sangat-amat teliti.
"Tony, aku tau kau marah pada Pepper karena menyuruhmu menghadiri rapat secara paksa, tapi bukan berarti kau boleh selingkuh dan meninggalkannya begitu saja! terlebih dengan anak dibawah umur! ITU ILEGAL TONY, I L E G A L," Clint dengan menggebu-gebu menyampaikan penilaian sekilasnya, dan hal itu berhasil membuat Tony lupa bahwa Capten Amerika yang legendaris sedang berada diruangan yang sama dengannya.
"THE FU*K!!"
"LANGUAGE!!!"
.
.
Alone
Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios, Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1189
.
Bab 3 : Avengers
.
Enjoy
.
❝𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚊𝚜𝚞𝚑𝚊𝚗.❞
.
.
Tony pusing sekaligus bertanya pada takdir kenapa dia bisa satu tim bahkan satu atap dengan para manusia yang otaknya hanya berisi spekulasi buruk tentangnya. Tony melirik kearah Peter, berharap anak itu tidak mati ditempat karena melihat langsung anggota Avangers.
Peter tampak berbinar-binar dan sekarang Tony tau bahwa anak didiknya itu termasuk segelintir manusia yang memiliki hasrat besar untuk berteriak jika bertemu idolanya.
"Ka....ka...," Peter terbata sedangkan Tony sibuk menebak siapa yang akan diteriaki namanya lebih dulu oleh Peter, mungkin Thor atau Steve. Jangan tanya kenapa dia memperkirakan mereka berdualah yang akan diteriaki namanya, mengingat banyak penggemar dari dewa petir serta makluk hidup yang seharusnya dipajang di museum terdekat melebihi banyak uang yang Tony miliki.
"KAU DR. BRUCE BANNER!," dan Tony akui ia tak menyangkanya. Ia lupa bahwa Peter adalah anak dengan sejuta kejutan, terlebih ia merasa sedikit iri mengingat bagaimana reaksi Peter dulu padanya dan reaksi Peter pada Bruce.
"Ya? Ah, kalau kau ingin bertemu Hulk, maaf lebih baik kau tak usah bertemu dengannya. Aku sedang tak ingin menghancurkan sesuatu," jawab Bruce dan dengan segera Peter menggeleng cepat.
"Tidak, tidak. Aku tidak meminta Hulk untuk keluar, aku fans-mu. Aku sudah membaca semuuuuuaaa buku-bukumu, aku bahkan sudah menamatkannya puluhan kali."
"Tunggu, kau membaca buku-ku?."
"Yaps, sejak aku berusia 7, pamanku bilang ayahku suka buku seperti itu dan setelah aku baca, akupun paham maksud dari buah jatuh tak jauh dari pohonnya," jelas Peter. Setelah mengingat-ingat, Peter dengan tergesa mencari sesuatu dari dalam tasnya kemudian mengeluarkan sebuah buku yang cukup tebal dan Bruce tau jelas buku apa itu.
"Ini, lihatlah," ujar Peter sambil menyodorkan buku tersebut. Dengan wajah yang masih setia menampakan keterkejutannya, Bruce mengambil buku tersebut dan membukanya, bahkan dibuku itu sudah dilengkapi dengan Stick Note yang banyak tiap sudut lembar kertasnya, disana terdapat banyak kemungkinan serta perhitunggan yang tak sempat ia pikirkan atau baru saja ia temukan.
"Nak, berapa umurmu?," tanya Bruce sambil menatapnya takjub. Tony pun akhirnya penasaran, ia mengintip buku yang Bruce pegang dan ikut kagum karenanya.
"15 tahun sir."
"Kau, kau mengerti semua buku-buku ku?," tanya Bruce lagi dan dijawab anggukan pasti dari Peter.
...
"TONY, DIMANA KAU MENEMUKAN ANAK INII!. DIA PINTAR."
Ok, itu bukan Bruce, tenang saja. Itu Clint dan Bruce setia berdiam diri sambil menatap takjub Peter. Sedangkan Natasha hanya komentar sedikit... "jika orang yang berhasil membuat Bruce dan Tony terdiam baru kau sebut pintar, kau sebut apa dirimu sendiri? Idiot?" Dan komentar Natasha berhasil memancing gelak tawa dari anggota lainnya.
"Hahaha..., huft, apa tadi? Oh iya, Dia intern di SI, banyak hal bagus yang diberitahu tentangnya dari para kepala divisi dan reset. Dia berhasil menarik perhatian Pepper dan berakhir dengan aku yang sedang menilainya apakah ia bisa dipercaya untuk menanggung tanggung jawab yang lebih berat," jelas Tony tanpa memberitahu maksud dari tanggung jawab berat tersebut.
"Siapa namamu nak?," tanya Bruce sambil mengembalikan buku Peter. Peter tersenyum lebar dan berkata dengan penuh kebahagiaan "Peter, Peter Parker."
"Peter Parker? Ah.. kau anak yang sering Harley ceritakan, pantas jika anak itu terus bercerita dengan bangga tentangmu, bahkan semua anggota tim tau tentangmu karenanya," jelas Bruce. Ah, sepertinya ia menyesal tak bisa menilai langsung Peter hari itu dan hanya menilai hasilnya yang tentu saja mendapat nilai sempurna.
"Sudah-sudah, sekarang aku akan membawanya ke-lab, bersenang-senanglah kalian!." Dan Tony pun menarik Peter dan pergi menuju lab kesayangannya.
...
"Woooowww," dan setibanya disana Peter tak bisa berhenti tuk kagum walaupun ini sudah kedua kalinya ia berada disana. Kira-kira baru sebulan yang lalu ia berada disini dan sebulan kemudian sudah ada banyak armor Iron-Man baru yang muncul, Peter bahkan mempertanyakan bagaimana cara Tony membuat ini semua dengan cepat.
"Abaikan semua baju besi itu kiddo. Hal menariknya ada disebelah sini," ujar Tony sambil menekan sebuah tombol dan salah satu pintu dari deretan pintu display terbuka, terdapat sedikit asap dari sana saat pintu dibuka dan kemudian Peter yakin ia tak akan bisa tidur malam ini saking senangnya.
Ayolah, superhero mana yang tak suka saat mendapat kostum baru, terlebih dari orang sehebat Tony Stark. Peter pun bersyukur ia masih hidup hingga saat ini.
"Kita hanya perlu menginstal KAREN lalu...," penjelasan Tony terhenti, sebuah pelukan ia dapatkan dari bocah berusia 15 tahun yang tak bisa membendung rasa senangnya hingga bocah itu menangis. Tunggu.. menangis?.
"Kiddo? Kau kenapa?,"
Peter panik dengan cepat ia melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya cepat, tersenyum hangat, "terimakasih." Tony tersenyum tipis, ia mengacak rambut Peter gemas "sama-sama," jawab Tony sambil terus mengacak rambut coklat itu.
Dan untuk pertama kalinya setelah hampir satu tahun kematian May Parker senyum hangat yang sempat hilang dalam diri Peter Parker kembali sedikit demi sedikit.
...
"Bos, ada pesan dari Dr. Bruce Banner," ujar FRIDAY tiba-tiba disaat Tony sedang sibuk dengan perencanaan armor barunya sedangkan Peter sedang menginstal KAREN kedalam kostumnya.
"Putarkan, FRI."
"Tony, ini sudah hampir jam makan malam. Kau mau ikut makan bersama atau tidak?," pesan dari seorang yang serba bisa itu menyadarkan Tony dan berhasil membuatnya menengok kearah jam untuk pertama kalinya hari ini. Tony dan waktu makan yang terlewat adalah teman sejati, tapi ia tak bisa menerapkan hal yang sama pada anak berusia 15 tahun yang masih berada dalam masa pertumbuhan seperti Peter.
"Pete, ayo keatas. Kita makan dulu," ujar Tony sambil mengusap kepala bocah yang masih sibuk dengan komputernya, Peter menengok sekilas lalu menggeleng "aku tidak.....," dan sebelum mengelak sebuah konser okestra sudah terdengar nyaring dari perut Peter, aw.. sekarang Peter mengutuk kecepatan metabolismenya yang terlalu tinggi.
"Pft, ayolah perutmu sudah mengadakan konser rock dan kau masih bilang kalau kau tidak lapar," dan Tony tertawa setelahnya, Peter yang sudah kelewat malu memutuskan untuk kabur namun naas ia tak bisa membuka akses keluar laboratorium.
"Ah, aku lupa. FRI. Tolong buat ulang Id Card Peter, jadikan dia Alpha level 1 sebagai PA dengan nama Underoos."
"Alpha?, Mr. Stark, kau bercanda?," tanya Peter sedikit tercengang, Tony hanya mengangkat bahunya sambil berkata "well, kau pantas mendapatkannya, karena mulai sekarang aku mengangkatmu menjadi Personal Assistance-ku, dan aku tak menerima penolakan."
Dan Peter tak bisa berhenti tercengang sampai esok pagi jika saja perutnya mau menahan diri untuk tidak berbunyi.
"Sudahlah, sekarang ayo makan."
...
Tony dan Peter sampai di ruang makan berkumpul sesaat setelah makanan baru sampai diatas meja, Tony mendudukan dirinya ditempat biasa ia duduk sedangkan Peter menunggu para Avengers duduk terlebih dahulu hanya untuk memastikan dimana ia bisa duduk.
Ada banyak makanan diatas meja, walau setengah dari mereka berwarna hijau. Tony bisa menebak dengan tepat siapa saja yang memasak hari ini.
Peter makan dengan diam sedangkan sebagian dari para Avengers sudah ribut seperti anak kecil, Natasha bahkan sampai mempertanyakan umur dari rekan-rekannya tersebut.
Ini sudah pukul 9 malam dan mereka baru bisa makan karena tiga orang yang dapat diandalkan perihal memasak serta satu orang yang hanya sekedar bisa memasak sedang ada keperluan, sisanya tak ingin mengambil resiko besar seperti membumi hanguskan menara Stark karena mencoba keberuntungan hidup dengan memasak. Kemudian Natasha pun memutuskan untuk menanyakan prihal jam malam keluarga Parker.
"Peter bukan? Ini sudah malam, bagaimana jika keluargamu nanti mencarimu?," tanya Natasha sekembalinya dari dapur, ia baru saja selesai mencuci piring yang ia gunakan sendiri.
Peter yang baru selesai makan dan berhasil menghabiskan 3 porsi makanan orang dewasa (diam-diam Vision menanyakan besar organ pencernaan Peter) sendirian menggeleng pelan.
"Aku tinggal dipanti asuhan."
Dan semuanya pun terdiam.
...
Moga suka, ada yang g jelas maap.
Mau jelasin sekilas tentang tanggal dan alurnya
Tony dan Peter bertemu saat Peter berusia 15 tahun
Dan disini saya mengambil latar waktu Spider-Man Homecoming tanpa adanya Civil War serta mereka baru saja mengalahkan Ultron.
Banyak typo :">
Bye2.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro