Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 4 : Adrenalin

Terkejut. Dan juga takut. Itu yang Adnan rasakan ketika mendengar suara papanya. Pasalnya sudah banyak hal nekad yang dilakukan papanya demi mendapatkan apapun tujuannya.

"Papa mau apa? " suara Adnan sedikit gentar.

"Pulanglah. Bersama papa. " kata papanya dengan nada menekan.

"Adnan tidak akan meninggalkan mama dan Angela!"

"Jadi kau lebih suka melihat mereka mati?"

Adnan sudah bingung harus menghadapi papanya bagaimana lagi. "Papa berani membunuh istri dan anak papa sendiri? "

"Adnan.. " suara yang halus itu sangat Adnan kenal. Bagaimana tidak? Itu adalah suara mamanya. Orang yang mengasuhnya dan memberikan kasih sayang seluas samudra. Dan sekarang yang ia fikirkan adalah rumah.!

***

Malam semakin larut saat Adnan tiba dirumah.

Disana.

Disebuah kursi lipat mamanya terikat. Papanya disampingnya mama mengelus rambut mama dengan lembut.

"Lepaskan mama pa! "

"Berani sekali kalian menantang orang sepertiku.. Yang kalian lakukan adalah kesalahan. Adalah dosa!! " kata papa dengan nada menggurui.

"Papalah yang membuat kami menantang papa. Papa hanya berjudi, Minum, dan hanya menghabiskan uang keluarga. Papa sama sekali tidak peduli dengan apapun yang kami rasakan saat itu. Betapa kami menderita, susah, sulit!! Tapi papa berfoya-foya dibalik kesusahan kami! " akhirnya Adnan menceramahi papanya.

Papanya hanya tertawa. Seolah mengingat masa kejayaannya. "Sekarang kau pilih.. Ikut denganku, atau melihat mamamu mati! "

"Jangan Adnan.. Jangan ikut papamu. Mama mohooon.. " mama mulai menangis. Dan itu membuat Adnan bingung.

"Diam! "

"Pa.. Kalaupun aku ikut papa. Apa yang papa dapat? Reputasiku sudah hancur pa. Adnan bukanlah yang seperti dulu."

Papa menerawang. "benar. Kamu sudah hancur Adnan. Keluargaku sudah hancur. "

Papa merogoh saku jaketnya. Dan sebuah pistol dengan peredam suara berada di tangannya. "Aku akan mengakhiri penderitaan kita Adnan. "

"Papa jangan gila!! "

Lelaki paruh baya itu tertawa evil. "sampai bertemu disana Eren."

Blzzzhhh..

Peluru menembus dada mama dengan cepat. Tanpa Adnan mampu untuk menghentikannya barang sedetik saja. Mama terkulai lemas saat tiba-tiba dada kirinya ditembus oleh timah panas. Nyawanya pun tak bisa bertahan lebih lama.

"Mamaaaaaa!! " Angela menjerit. Saat itu Angela telah kembali dari perginya. Ia langsung panik dan menghambur pada mamanya yang sudah tak bernyawa. "mama ini angela ma. Banguuun.. Jangan pergi maaa.. "

Angela menangis tersedu. Adnan juga menangis. Tapi ia lebih waspada pada sosok lelaki yang telah membunuh mamanya. Sekarang moncong pistol itu terarah pada Angela.

Dengan cepat Adnan menendang tangan papanya. Kemudian lelaki itu menyerang Adnan dengan tinjunya juga tendangan. Kedua lelaki itu berkelahi. Berkelit, menghindar, Adnan terkena serangan tapi papanya lebih sering terkena serangan dari jurus-jurus Adnan.

Hosh hosh hosh... Papa mengusap setitik darah dari sudut bibirnya yang robek. "kau memang jagoan nak. Wkwkwkwk. Tapi kau tidak akan bisa menghindari senjata terakhirku. "

Klik...

Detak bom terdengar. Ternyata tepat dibawah kursi mamanya sudah dipasang bom oleh papa. Papa memang sudah gila!!!

"Angela lari! " teriak Adnan.

Tapi Angela masih merangkul mamanya sambil tak henti menangis. Dengan tergesa Adnan menyambar tubuh Angela. Memaksanya berdiri. Namun terlambat. Bom itu meledak dan membuat mereka terpental jauh. Entah kemana. Dunia keduanya menjadi gelap.

***

Adnan merasa dunianya dijungkir balik. Saat ia membuka matanya seakan ia bisa melihat bentangan alam dibawahnya. Hijau dan indah. Dan terlebih isi perutnya ingin ia muntahkan. Kaki kanannya terasa sakit seolah dicengkeram oleh kuku yang tajam dan keras.

Angin bersemilir di sekeliling Adnan. Cepat membawa Adnan pada kesadaran penuhnya. Dan adrenalinnya melesak tinggi dengan cepat saat menyadari bagaimana posisinya.

"WAAAAAAAA.... TURUNKAN AKUUUU.. "

"Dia sudah sadar. "

"Wkwkwk... Biarkan saja dulu. Kita akan segera sampai."

Kedua penunggang yang menunggangi elang raksasa itu bercengkrama. Satu elang lagi membawa Angela yang dicengkram kedua tangannya. Angela masih taksadarkan diri.

"Bersabarlah nak. Kita akan segera sampai. " kata penunggang diatas.

Adnan masih terombang-ambing. Tak habis pikir. Apa pikirannya memang benar sudah edan atau ini adalah akhirat tempat ia akan bertemu dengan Yang Maha Pencipta?

Tidak!! Ini adalah nyata. Adrenalin yang ia rasakan. Jantung yang berdetak. Dan oksigen yang sangat menyegarkan ini adalah indikasi bahwa yang Adnan alami saat ini adalah kenyataan!!!


Wellcome home Adnan. To Orenoveruska...  🎶

Bersambung...

AKHIRNYA BISA UP DATE LAGI.. TERIMAKASIH VITAMIN NYA.. SANGAT SANGAT BUAT AUTHOR SEMANGAT. .. 😇😇😇
SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA BISA MENIKMATI.. 🙏🙏🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro