Chapter 3 - END
╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
All Of Me
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝
- - --- ꒰ 🎶 ꒱
●
●
0:58 ━━❍─────── 3:35
↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺
Volume: ▁▂▃▄▅▆▇ 100%
●
●
❍⌇─➭ Happy Reading ﹀﹀ ︵↷
▪︎
▪︎
▪︎
Evellia Pov
Hari itu menjadi hari paling spesial dalam kehidupanku. Aku seperti pemeran utama wanita dalam sebuah kisah novel. Aku tidak percaya kehidupanku akan berjalan seperti di dalam film. Sejak saat itu sedikit demi sedikit kami saling berbagai masalah bersama. Menceritakan kehidupan pribadi masing-masing. Memang tidak salah aku mempercayainya. Tak kusangka akan ada hari di mana orang menganggapku spesial dan berharga.
Aku menceritakan kisah hidupku kepadanya dan Yuki juga sama. Kurasa kisah kami agak mirip? Apakah itu sebabnya aku tertarik dengannya?
Rasa sakit yang diterima Yuki sebagai salah satu shio. Kutukan yang menyebabkan keretakan dalam rumah tangga. Itu mirip denganku yang hanya dianggap sebagai orang asing dan tidak diinginkan.
Perlahan kami semakin memahami masing-masing dari kami. Selalu melengkapi dan saling menghibur jika diantara kami sedang terpuruk.
Aku senang. Aku senang bisa menjadi kekasih dari lelaki yang baik.
Ini benar-benar kisah dongeng yang sangat aku impikan!
Evellia Pov end
Waktu berlalu begitu saja dalam sekejap mata. Tidak terasa kelulusan telah tiba. Para siswa kelas 12 akan melanjutkan perjalanannya masing-masing. Entah itu kuliah, bekerja, dan lain-lainnya. Yang pasti petualangan mereka tidak akan berakhir di sini. Masih ada masa depan cerah yang menunggu setiap individu.
Setelah menghadiri upacara kelulusan dan acara dinyatakan selesai. Para siswa saling berhamburan. Masa sekolah mereka telah selesai dan akan berlanjut di perkuliahan.
Surai merah sepanjang punggung itu telah dipotong menjadi sebahu. Penampilan baru dari seorang gadis bernama Evellia. Mengenakan baju berlengan panjang bewarna putih dan dilapisi dengan rompi hitam, juga celana jeans bewarna biru dongker. Sedangkan Yuki mengenakan baju putih dengan jaket hitam sebagai pelapis serta celana jeans putih yang serupa dengan milik kekasihnya. Mungkin bisa disebut pakaian couple?—
Saling bergandengan tangan, lelaki itu membawa Evellia menuju tempat yang paling spesial bagi keduanya. Karena mungkin mereka akan meninggalkan kota ini selama beberapa tahun. Meninggalkan kenangan pahit dan manis.
"Syukurlah kita berdua diterima di universitas yang sama," ujar Evellia sembari meregangkan satu tangannya yang bebas.
"Dan kita bisa tinggal di satu tempat yang sama," lanjut Yuki terlihat senang.
"Kenapa Yuki terlihat senang begitu?" tanya gadis itu menjadi curiga dengan menatap lelaki di sebelahnya dengan penuh selidik. "Jangan macam-macam denganku!"
"Aku tidak akan macam-macam. Pengecualian jika Eve resmi menjadi istriku," balasnya tertawa jahil.
"Dasar!" Evellia mendengus kecil lantas berujar dengan suara pelan, "Tapi aku tidak melarangmu untuk menyentuhku dengan syarat Yuki harus tau batasan"
"Eh? E-eh?! Aku tidak salah dengarkan?!" balasnya.
"Tidak ada pengulangan," ucap gadis itu membuang muka ke arah lain.
"Hahaha... gawat...," ujar lelaki bersurai abu-abu itu. Kedua tangannya kini memegang pundak milik gadisnya. "Aku sudah tidak tahan ingin memelukmu"
"Yuki..."
"Namun jika aku memelukmu aku akan berubah menjadi tikus," lanjutnya lesu. Menghela nafas panjang ia kembali berucap, "Ak—". Namun perkataannya terputus ketika Yuki mendengar suara lain. Ia seperti berada di ruang dunia lain.
"Kau adalah yang terakhir"
"Yuki?"
Sontak Yuki menolehkan kepalanya untuk mencari darimana sumber suara berasal. Saat ia menoleh ia seperti berada di dunia lain dan sebuah tikus muncul dihadapannya. Tikus itu berbalik dan berjalan menuju seseorang dengan surai putih yang panjang. Orang itu berkata, "Terima kasih sudah menepati janji dari waktu yang lama"
"Sayonara" Dengan kata lain kutukan shio telah diputuskan. Kata perpisahan yang diucapkan membuatnya merasa sedih. Kini ia akan benar-benar berpisah dari orang yang selalu bersamanya. Memang benar jika dirinya menderita karena kutukan shio. Namun berpisah itu sangat menyakitkan.
"Yuki! Ada apa?!" tanya gadis bersurai merah itu, merasa panik karena tiba-tiba Yuki terdiam dan kini meneteskan bulir-bulir air mata.
Tidak menjawab pertanyaan gadis itu, sang lelaki malah memeluknya dengan erat. "Eve, aku bebas sekarang..."
Termenung karena mengerti maksut perkataan Yuki. Manik crimsonnya berkaca-kaca, ia ikut merasa bersyukur dan terharu atas apa yang baru saja terjadi. Mengabaikan keterkejutannya, Evellia membalas pelukan itu. Menduselkan kepalanya pada dadan bidang milik lelaki itu. "Yuki..."
"Aku bebas... Aku bisa memelukmu... Aku tidak menyangka...," ujarnya mengusap surai merah yang lembut itu.
"Aku menyukaimu Yuki! Aku menyukaimu apa adanya!" ujar gadis itu terisak.
"Hahahaha... Kenapa tiba-tiba mengucapkannya...," tawa Yuki menyiratkan senyum tulus di wajahnya.
Lantas sang lelaki bernama Soma Yuki itu menempelkan dahi miliknya dengan milik Evellia. Ia berkata, "Aku juga menyukaimu... Aku menerima dengan tulus segala yang Evellia miliki"
Dan begitulah ending dari kisah singkat ini. Happy Ending yang diharapkan oleh setiap orang.
Omake!
- 10 tahun kemudian -
"Kakak! Kakak! Mana mama sama papa?" tanya seorang anak laki-laki bertubuh pendek dengan surai bewarna merah dan maniknya yang bewarna abu-abu.
"Kakak gendong!" pinta anak kecil lainnya dengan surai merah sebahu dengan manik bewarna abu-abu juga, merentangkan kedua tangannya minta digedong.
Sementara seorang anak dengan tubuh yang lebih tinggi terlihat seperti siswa SD itu tersenyum manis melihat kedua adiknya yang kembar itu. Anak sulung dari Sohma Yuki dan Sohma Evellia, memiliki penampilan yang terbilang copy paste dari ayahnya. Ia menggendong anak gadis itu dan sekalian menjawab pertanyaan adik laki-lakinya, "Ayo. Mama dan Papa sudah menunggu di luar"
Senyum lebar terukir di wajah dua anak kecil itu. "Asik! Kita akan pergi berlibur!"
"Astaga anak siapa sih kok bisa imut begini??" sahut seorang perempuan dewasa yang berdiri di ambang pintu ditemani oleh pasangan hidupnya.
"Tentu saja ketiga anak kecil ini adalah anak-anak kita," balasnya mengacak surai istrinya.
"He-Hei! Yuki jangan memberantakan rambutku!!" Evellia–
"Hahaha... Yosh ayo kita berangkat!" Yuki–
- End -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro