Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

Keesokan harinya, saat pulang sekolah, (y/n) sedang membereskan peralatan sekolahnya. Ini adalah hari pertamanya menjadi manager di klub renang Iwatobi.

"Kau sudah siap, (y/n)-san?" ajak Makoto kepada (y/n).

(Y/n) hanya mengangguk lalu berjalan mengikuti Makoto dan Haruka dari belakang.

***

Tak lama, mereka bertiga pun sampai di kolam renang SMA Iwatobi.

Kolam renang itu mengingatkan (y/n) akan kenangannya di masa lalu. Dalam lubuk hati yang paling dalam, ia ingin sekali memberanikan diri untuk berenang lagi.

Hanya ada satu kolam renang yang tersedia di SMA Iwatobi dan letaknya berada di ruang terbuka, berbeda dengan SMA Samezuka yang memiliki banyak kolam renang dan berada di ruangan yang tertutup.

Disana sudah ada dua orang laki-laki yang sedang berbincang-bincang. Mereka berdua langsung menghampiri (y/n), Haruka dan Makoto.

"Aa! Haru-chan! Mako-chan! Dan etto..." sapa seorang laki-laki bersurai kuning dan bertubuh pendek. Ia kelihatannya tidak mengenal (y/n).

"Apakah dia anggota baru yang kalian beritahu kemarin?" tanya seorang laki-laki bersurai biru. Kira-kira tingginya sama dengan Haruka.

"Iya. Ayo perkenalkan dirimu, (y/n)-san. Mereka juga adalah anggota klub renang" ucap Makoto.

"Ah begitu. Etto, p...perkenalkan. Namaku Nakajima (y/n). Kalian bisa memanggilku (y/n). Yoroshiku Onegaishimasu" ucap (y/n) sambil membungkuk.

"Senang bertemu denganmu, (y/n)-senpai. Namaku Ryugazaki Rei. Yoroshiku onegaishimasu" jawab laki-laki bersurai biru yang ternyata bernama Rei.

"Aa! (Y/n)-chan, ya? Nama yang imut. Perkenalkan, namaku Hazuki Nagisa. Panggil saja Nagisa-chan tidak apa-apa kok!" seru Nagisa sambil tersenyum manis.

"Nagisa...-chan?" ulang (y/n).

"Um...um" Nagisa mengangguk sambil tersenyum.

"Oi! Nagisa-kun. Walaupun (y/n)-senpai itu anggota baru, dia itu senpai kita, loh. Jangan memanggilnya -chan seperti itu. Itu tidak sopan!" tegur Rei.

(Y/n), Haruka dan Makoto adalah siswa kelas 11, sedangkan Rei dan Nagisa adalah siswa kelas 10.

"Hee, tapi kan lucu kalo (y/n)-chan. Iya, kan, (y/n)-chan?" ucap Nagisa.

"Tidak apa-apa, kok, Nagisa...-chan" jawab (y/n) yang kaku bila menyebut nama Nagisa dengan tambahan -chan.

Nagisa pun tersenyum.

Dia ini laki-laki atau perempuan, ya? Kok imut sekali! gumam (y/n) sambil tertawa kecil sendiri.

"Ada apa, (y/n)-senpai?" tanya Rei penasaran.

"Tidak, tidak apa-apa kok, Rei-san"

"Sebenarnya ada satu orang lagi anggota klub renang kita. Namanya Gou. Ia seangkatan dengan Rei-kun dan Nagisa-kun. Dia manager pertama di klub renang ini. Dikarenakan ia sedang tidak enak badan hari ini, kau yang menggantikannya, (y/n)-san. Bisa, kan?" tanya Makoto keoada (y/n).

Gou? Kurasa aku pernah mendengar nama itu. Jangan-jangan... ah... sudahlah. Jangan memikirkan hal yang tidak penting, (y/n). Siapa tahu dia orang yang berbeda, bukan?, gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Ada apa, (y/n)-san? Apa kau belum siap menjadi manager hari ini?" tanya Makoto.

"Eh? Tidak...tidak. Tentu aku sudah siap, Makoto-san. Aku akan berusaha!" ujar (y/n) bersemangat.

"Ganbatte ne, (y/n)-chan!" seru Nagisa menyemangati (y/n).

"Um" ucap (y/n) mengiyakan.

***

Makoto melepas baju seragamnya, begitu pula dengan Haruka.

Mereka berdua memiliki six-pack di perutnya, apalagi Makoto. Dada dan bahunya sangat bidang.

(Y/n) yang melihat pemandangan itu pun menjadi malu sendiri. Apalagi saat melihat Haruka menunjukan tubuh indahnya itu. Dada (y/n) rasanya mau meledak.

Tubuhnya Haruka bagus sekali. Eh... apa? Aku melihat tubuh Haruka? Ya ampun, aku pasti sedang bermimpi! Aduh, apa yang harus kulakukan? Aku tidak seharusnya melihatnya terus seperti ini. Bisa-bisa aku mati kalau begini terus! Bersikaplah normal, (y/n), gumam (y/n) sambil salting.

Haruka pun berjalan mendekati (y/n).

Aduhh. Dia datang kesini lagi. Aku malu sekali!, gumam (y/n).

"Apa kau sakit? Wajahmu pucat" tanya Haruka.

Wajah (y/n) mendadak memerah. Haruka yang sedang bertelanjang dada itu sangat dekat dengannya. Ia jadi kikuk sendiri.

"Etto, ano... T...tidak.. S... sakit... kok" jawab (y/n) sambil memalingkan pandangannya karena tidak kuat dengan penampilan Haruka saat ini.

"Kalau sedang sakit bilang saja" ucapnya lalu berjalan menjauh.

Syukurlah ia akhirnya pergi. Tapi, berada di dekatnya... benar-benar nyaman. Ah! Apa sih yang aku pikirkan! Aku harus tetap fokus!, pikir (y/n).

Tak lama, Makoto pun berjalan mendekati (y/n). Lalu ia menjelaskan tugas apa saja yang harus dilakukan (y/n) sebagai manager.

"Jadi, nanti kau yang mengatur semua porsi latihan kami. Setiap orang memiliki porsi latihan yang berbeda-beda, mengingat stamina tubuh kami berempat semuanya berbeda-beda, bukan? Kalau tidak salah Gou-san dan pelatih Sasabe sudah mencatat semuanya. Jadi kalau kau kebingungan, kau tinggal mengikuti arahan dari buku catatan itu saja. Jadi, tugasmu mengawasi latihan kami kalau-kalau pelatih Sasabe tidak ada seperti sekarang ini. Lalu, kau juga berhak mengatur pola makan kami, kok. Gou-san juga suka melakukan itu. Setelah itu, kalau ada lomba, manager juga yang mengaturnya. Bagaimana, (y/n)-san? Apakah kau paham?" jelas Makoto.

"Um, aku paham, Makoto-san. Terima kasih atas penjelasannya. Kalau begitu aku akan mulai bertugas"

"Baiklah. Kalau ada hal yang membuatmu kesulitan, beritahu saja aku, ya" ucap Makoto sambil tersenyum.

"Um" jawab (y/n) sambil mengangguk mengerti.

"Oh iya, ini timer, pluit dan kunci gudangnya, ya" ucap Makoto sambil menyerahkan timer, pluit dan kunci.

(Y/n) hanya mengangguk. Makoto pun pergi menuju sisi kolam renang untuk pemanasan.

(Y/n) mulai menjalankan tugasnya. Sebelumnya ia memperhatikan dengan teliti satu per satu anggota tim yang sedang berenang.

"Baiklah, kita mulai dengan latihan perorangnya. Dimulai dari Nagisa-chan!" seru (y/n).

"Okey, (y/n)-chan!" jawab Nagisa sambil berdiri diatas papan loncat.

"Tiga... dua..."

Prittttttt....

Nagisa pun lompat ke dalam kolam renang, lalu ia berenang dengan menggunakan gaya dada.

Nagisa berenang dengan gerakan kaki yang sangat lincah sehingga membuatnya berenang dengan sangat cepat.

Setelah sampai di pinggir kolam renang, (y/n) menyebutkan catatan waktu renang milik Nagisa.

"Yeay! Lebih cepat dari yang kemarin!" seru Nagisa kegirangan di dalam kolam. Lalu ia segera naik keatas.

"Baik, selanjutnya, H...Haruka-san!" seru (y/n).

Haruka pun bersiap di papan loncat. Setelah aba-aba, ia langsung berenang dengan gaya bebas.

(Y/n) kagum melihat gaya berenang Haruka yang begitu indah dan sempurna.

Dia semakin tampan kalau berada di air. Sempurna..., gumam (y/n) yang terpesona melihat Haruka berenang.

"Berapa waktuku?" tanya Haruka kepada (y/n).

Saking terpesonanya, (y/n) sampai lupa menekan tombol berhenti timer itu.

Gawattt! Aku lupaa!!

"Ah... etto... B...bisa lakukan sekali lagi? M...maaf" jawab (y/n) kebingungan karena kesalahannya sendiri.

Makoto pun menghampiri (y/n), "Ada apa, (y/n)? Ada yang salah?".

"Ah! Tidak, Makoto-san. Hanya saja aku lupa menekan tombol berhentinya. Maafkan aku"

"Tidak apa-apa. Kau pasti gugup karena ini hari pertamamu menjadi manager, kan?" ujar Makoto.

"Um, begitulah" jawab (y/n) sambil tertawa kecil.

Sebenarnya, bukan itu alasannya, Makoto, jawab (y/n) dalam hati.

***

Hari sudah sore, latihan pun selesai. Semuanya sudah selesai membersihkan diri dan siap untuk pulang.

"Dadah, (y/n)-chan, Mako-chan, Haru-chan! Kita berdua pulang duluan!" pamit Nagisa sambil melambaikan tangan, diikuti Rei disampingnya.

"Dadah!" balas (y/n). Makoto hanya melambaikan tangan sambil tersenyum. Sedangkan Haruka, jangan ditanya lagi. Ia hanya memandangi Nagisa dan Rei tanpa mengatakan apapun.

"Ayo kita juga pulang" ajak Makoto.

"E...etto. Kalian pulang saja duluan. Ada yang harus aku kerjakan dulu sebenarnya" ucap (y/n).

"Apa itu? Apa perlu kami bantu?" tawar Makoto.

"Tidak... tidak usah, Makoto-san. Hanya hal kecil, kok" jawab (y/n) menolak tawaran Makoto.

"Baiklah kalau begitu. Kami pulang duluan, ya" pamit Makoto.

"Dah~" balas (y/n).

Makoto dan Haruka pun berjalan pergi.

***

Melihat begitu indahnya gaya berenang Haruka tadi membuat (y/n) ingin menghilangkan traumanya pada air.

(Y/n) pun mengganti pakaiannya menjadi pakaian renang sekolah.

Sudah kuputuskan, akan kuakhiri semua trauma-ku disini. Aku pasti bisa berenang seperti Haruka, gumam (y/n).

(Y/n) pun berdiri diatas papan loncat sambil mengenakan pelindung mata dan rambutnya.

Tak lama ia pun lompat tanpa rasa keraguan sedikitpun.

Tetapi...

Dulu ia sempat bisa berenang. Tetapi karena traumanya, ia jadi tidak bisa berenang lagi.

Saat masuk ke dalam air, tubuhnya tiba-tiba kaku. Ia sama sekali tidak bisa menggerakan tubuhnya, sehingga ia tenggelam didalam kolam renang.

"To...tolong...tolong...tolong!" teriaknya meminta pertolongan. Tetapi, tak seorangpun mendengarnya. Sehingga tidak ada yang menolongnya.

Ia berusaha untuk berdiri tetapi entah mengapa sulit sekali untuk dilakukan.

Semakin gelap...

Semakin sulit bernafas...

Dan yang lebih parahnya lagi...

Sendirian...

Mengapa aku masih belum bisa sembuh dari trauma ini?

(Y/n) pun kehilangan setengah kesadarannya.

Tiba-tiba, seseorang masuk ke dalam kolam renang dan langsung menyelamatkan (y/n).

Tubuh (y/n) yang lemas dan pandangannya yang kabur membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas orang itu. Yang pasti orang yang menyelamatkannya itu adalah seorang laki-laki.

Laki-laki itu mengangkat tubuh (y/n) lalu membawanya ke pinggir kolam renang.

Karena nafas (y/n) yang semakin lama semakin melemah, laki-laki itu membuat nafas buatan untuk (y/n) sehingga membuat bibir mereka bertemu satu sama lain.

Tak lama, (y/n) pun kehilangan kesadarannya.


~Bersambung

--------------------------------------------------

Ppuppuppuppu~

Yami is backkkk

Haduh maaf ya Yami kelamaan ya update nya?

Tapi gimana chapter terbaru ini?

Kira-kira siapa ya yang nyelametin reader-chan sampe-sampe ngasih nafas buatan gitu? uwu

Tunggu chapter selanjutnya yaa...

See you soon!!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro