Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 28

Ikuya pun menemani (y/n) di dalam kamarnya. Mereka berdua bersebelahan duduk di lantai sambil menyandarkan tubuh mereka ke tembok.

Kamar yang terasa agak gelap membuat suasana menjadi canggung.

"J-jadi, sekarang apa yang harus kulakukan?" tanya Ikuya sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"A...aku tidak tahu. Aku hanya ingin kau menemaniku"

Ikuya pun menghela nafas panjang.

"Hantu itu tidak ada. Itu hanya imajinasimu saja, (y/n)"

"T-tapi tadi aku mendengar ada suara aneh!" seru (y/n).

"Mungkin itu kucing sama seperti tadi"

"K...kalau bukan kucing bagaimana?"

Dalam sekejap wajah (y/n) menjadi pucat karena ketakutan.

Spontan, Ikuya pun menarik kepala (y/n) kearah dadanya.

"E...eh?"

"Sudah tidak usah takut, ada aku disini" ucapnya sambil melirik kearah lain.

Mata (y/n) berbinar ketika melihat wajah Ikuya dari dekat.

"I...ini bukan berarti aku sedang mencari kesempatan denganmu atau semacamnya" ucap Ikuya dengan kedua pipinya yang memerah.

Tak lama kemudian, (y/n) pun tertawa geli.

"Apa yang lucu?!" seru Ikuya sambil melirik kearah (y/n). Ia terlihat sedikit kesal.

"Kau ini ternyata tsundere, ya!" celetuk (y/n) sambil tertawa.

"Tsundere? A-aku tidak tsundere!" sanggah Ikuya.

Hal tersebut membuat tawa (y/n) semakin keras.

Melihat tawa (y/n) yang terlihat sangat manis membuat Ikuya jatuh hati kepada (y/n). (Y/n) terlihat benar-benar sempurna.

Karena sadar Ikuya terus-terusan menatapnya, (y/n) pun ikut menatap kearah Ikuya.

Selama beberapa detik, mata mereka berdua saling menatap satu sama lain.

"Ada apa, Ikuya?"

Dengan cepat, Ikuya langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.

"B...betsuni"

Tak lama kemudian, (y/n) pun menguap karena sudah mulai mengantuk.

"Tidur saja di sini. Lagipula kau ketakutan, bukan?"

"Eh? Maksudmu... di pelukanmu?"

"S...siapa juga yang memelukmu! Sekarang tidurlah!"

"Jya, oyasumi, Ikuya"

Karena sudah tidak bisa menahan kantuknya, (y/n) pun mengikuti perintah Ikuya tersebut. Ia langsung memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya tepat di dada Ikuya. Hal tersebut membuat dada Ikuya tidak bisa berhenti berdegup kencang.

Bodoh sekali aku! Apa yang aku lakukan?! gerutu Ikuya dalam hati.

***

Setelah beberapa saat, akhirnya (y/n) pun bisa tertidur dengan nyenyak.

Karena penasaran apakah (y/n) sudah tertidur atau belum, Ikuya pun memberanikan dirinya untuk melihat (y/n). Ternyata (y/n) sudah tertidur pulas. Ia bisa mendengar suara nafas (y/n) yang lembut dari dekat.

Tanpa Ikuya sadari, ia pun terpesona melihat kecantikan (y/n) yang sedang tertidur.

Tiba-tiba (y/n) terlihat menggigil. Rupanya ia merasa kedinginan.

Karena merasa kasihan, Ikuya langsung menggendong (y/n) dengan gaya bridal style dan membawanya ke atas futon dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut.

Di mata Ikuya, (y/n) yang sedang tertidur benar-benar terlihat sangat cantik. Hal tersebut membuat Ikuya tidak bisa mengalihkan pandangannya dari (y/n).

Secara spontan, Ikuya langsung ikut membaringkan tubuhnya tepat di samping (y/n) sambil tetap melihat wajah cantik (y/n) dari dekat.

Kalau sedang tertidur, ia terlihat lebih manis, gumam Ikuya.

Tiba-tiba,

(Y/n) yang sedang tertidur membalikkan tubuhnya kearah Ikuya dan langsung memeluknya karena merasa kedinginan.

Sontak, jantung Ikuya berdegup sangat kencang. Ia bisa menghirup aroma tubuh (y/n) dari dekat. Dan yang lebih membuatnya sangat gugup, tubuhnya benar-benar menempel dengan tubuh (y/n).

Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menginap disini bersama (y/n)? Dengan posisi seperti ini?, gumam Ikuya kebingungan sekaligus merasa sangat gugup.

Namun, disisi lain...

Ikuya juga tidak mau kehilangan kesempatan sedekat ini dengan (y/n).

Begitu merasakan detak jantung dan nafas (y/n), ia seketika menjadi lebih tenang. Lalu perlahan, ia pun melingkarkan tangannya di pinggang (y/n).

Dan tanpa ia sadari, ia pun tertidur lelap.

***

Sinar matahari pagi menyinari kamar penginapan (y/n).

Ikuya membuka matanya perlahan. Lalu ia merasa tubuhnya meniduri sesuatu.

Eh? Tadi malam 'kan aku tidur di lantai, gumam Ikuya.

Lalu ia merasakan nafas (y/n) berhembus tepat di ujung kepalanya.

Ternyata Ikuya tertidur tepat di atas dada (y/n). Ia merasa sangat terkejut. Dalam sekejap wajahnya pun menjadi memerah.

Dengan cepat, ia langsung mengangkat tubuhnya dari tubuh (y/n). Ia menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan lututnya yang menyentuh lantai. Sehingga saat ini Ikuya berada tepat di atas (y/n).

Ikuya melihat (y/n) yang masih tertidur dengan posisi terlentang. Yukata milik (y/n) sedikit terbuka, sehingga membuat Ikuya sedikit tergoda melihatnya.

Tak lama kemudian, (y/n) pun terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan. Ia melihat wajah Ikuya yang berada tepat di hadapannya.

Melihat (y/n) yang tiba-tiba terbangun membuat Ikuya semakin gugup.

"Ikuya? Apa yang kau lakukan?" tanya (y/n).

Ikuya terdiam sejenak denganwajah yang semakin memerah. Lalu dengan cepat ia langsung menyingkir dari tubuh (y/n).

"T-tidak tidak! I...ini tidak seperti yang kau pikirkan!" balas Ikuya panik.

(Y/n) pun bangkit dari tidurnya dan duduk diatas futon. Ia sedikit shock ketika melihat yukata-nya yang sedikit terbuka. Ia pikir Ikuya telah melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya. Dengan cepat, ia pun segera membetulkan posisi yukata-nya tersebut. Matanya menatap mata Ikuya dengan tatapan curiga.

"Apa yang telah kau lakukan?"

"S....sudah kubilang aku tidak melakukan apa-apa!"

"Kau pasti bohong!"

"Tidak! Aku berkata jujur! Aku berani bersumpah! T...tiba-tiba, saja aku tertidur didadamu" ucap Ikuya sambil melirik kearah lain.

Mendengar hal tersebut membuat (y/n) merasa sangat malu. Wajahnya pun seketika menjadi semerah tomat.

Tiba-tiba, (y/n) pun beranjak dari duduknya.

"Sudahlah. Tidak mungkin juga kau berani melakukan itu"

"Eh? Kau tidak marah?"

"T...tapi tetap saja! Kau tidak boleh seenaknya kepadaku!"

Ikuya hanya terdiam.

"Dan... terima kasih telah menemaniku tadi malam" ucap (y/n) sambil melirik kearah lain.

"Eh? U...um"

"Sudah. Sekarang kau keluarlah. Aku mau mandi dan mengganti pakaianku"

"W...wakatta"

Lalu Ikuya pun keluar dari kamar (y/n) dan menutup pintunya.

(Y/n) menghela nafas panjang. Entah mengapa ia tidak bisa marah kepada Ikuya. Jantungnya pun tiba-tiba berdegup sangat kencang. Di dalam benaknya selalu terbayang wajah Ikuya.

Tadi malam, Ikuya dan aku tidur bersama 'kan! Seharusnya aku marah kepadanya, tapi... kenapa aku tidak bisa melakukannya?, gumam (y/n).

***

Kisumi, Natsuya, Ikuya dan (y/n) sudah berkumpul di ruang makan. Mereka sudah siap untuk sarapan. Makanan pun sudah tersedia di atas meja.

"Itadakimasu!" seru Kisumi dan Natsuya bersamaan. Lalu mereka langsung memakan sarapan mereka dengan sangat lahap.

Sedangkan Ikuya dan (y/n) hanya terdiam. Mereka berdua sepertinya masih merasa malu dengan kejadian tadi malam.

Natsuya melirik kearah adiknya yang hanya mematung di depan meja.

"Oi! Ada apa? Ayo makan makananmu" perintah Natsuya.

Ikuya pun terbangun dari lamunannya.

"Ah! Um"

Lalu dengan cepat, Ikuya pun melahap sarapannya. (Y/n) melirik senentar kearah Ikuya lalu ia pun ikut melahap makanannya.

Natsuya melihat gerak-gerik Ikuya dan (y/n) yang sedikit mencurigakan. Sepertinya ia menyadari sesuatu.

***

Mereka pun akhirnya check out dari penginapan dan pulang ke rumah mereka masing-masing.

Ikuya dan Natsuya berjalan beriringan menuju rumah mereka.

Tiba-tiba, Natsuya menghentikkan langkahnya.

"Ada apa, aniki?" tanya Ikuya sambil menoleh kebelakang.

"Tadi malam.... kau pergi kemana?"

"Eh?"

"Kau tidak ada di kamar, bukan?"

Ikuya hanya terdiam.

Saat Ikuya kembali ke kamarnya, ia melihat Kisumi dan Natsuya masih tertidur. Ia pun secara perlahan kembali tidur di futonnya agar ia tidak terlihat mencurigakan. Namun sepertinya, Natsuya sudah terbangun saat itu.

"Aku melihatmu diam-diam masuk ke dalam kamar. Kenapa kau harus mengendap-endap seperti itu?" tanya Natsuya sambil berjalan mendekati adiknya.

Ikuya terlihat semakin panik. Ia tidak menyangka kakaknya itu menyadari kepergiannya tadi malan.

"S...sore wa..."

Natsuya menatap mata Ikuya dengab tatapan intimidasi.

"Tadi malam.... kau berada di kamar (y/n), kan?"

"Eh?"

Ikuya benar-benar terkejut dengan perkataan Natsuya tersebut.

B...bagaimana bisa ia tahu?, tanya Ikuya dalam hati.

~Bersambung

−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−

Uppuppu~

Yo minna~

Akhirnya Yami nulis note lagi wkwkwk

Haduh maapkan Yami. Sepertinya Yami kembali up telat, karena Yami udah mulai sibuk seperti biasa lagi. Apalagi book Yami bukan cuman 1(';ω;`)ウッ...

Hmm mungkin segitu aja yaa dari Yami. Dah lama ga nulis note jd maklum ya kalo spj wowkwowk

Oke see u in the next chapter

babayyy

uppuppu~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro