Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 23

Ikuya memandangi wajah (y/n). Spontan, ia juga mengingat kejadiaan saat (y/n) menjatuhkan buku tepat di atas kepalanya saat berada di perpustakaan.

"Cih! Rupanya kau! Apa yang kau lakukan disini?" ucap Ikuya sinis kepada (y/n).

"Apa maksudmu? Ini 'kan cafe. Semua orang boleh kesini!" balas (y/n).

"Are? Rupanya kalian sudah saling kenal?" tanya Kisumi.

"Mana mungkin aku kenal dengan orang yang ceroboh seperti dia!" seru Ikuya sambil menyilangkan kedia tangannya tepat di dadanya.

Mendengar hal tersebut, (y/n) merasa sangat kesal.

"Aku 'kan sudah minta maaf! Kenapa kau malah memperpanjang masalah sepele seperti ini, sih?!"

"Sudah-sudah! Jangan bertengkar!" ujar Natsuya. Ia langsung berdiri di tengah-tengah (y/n) dan Ikuya.

"Kau juga, Aniki. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Ikuya.

"Kau ini dingin sekali, Ikuya. Padahal aku baru pulang dari Australia, loh. Apa kau tidak rindu dengan kakakmu ini?" balas Natsuya.

"Hmph! Seperti biasa kau selalu menyebalkan"

"Hei! Sopanlah sedikit. Dia ini kakakmu, bukan?!" celetuk (y/n). Ia benar-benar muak dengan sikap Ikuya.

Ikuya terkejut karena (y/n) tiba-tiba membela kakaknya.

"Kenapa kau malah ikut campur?!"

Dengan cepat Kisumi langsung menahan kedua bahu Ikuya.

"Ma ma~.  Tenanglah, Ikuya"

Ikuya pun langsung terdiam.

"Oh iya, (y/n)-chan. Ngomong-ngomong, Natsuya-san ini senpai kita saat di SMP dulu, loh" ujar Kisumi mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Eh? Benarkah?" seru (y/n). Ia langsung melirik kearah Natsuya.

Natsuya pun menggaruk-garuk bagain belakang kepalanya yang tidak gatal.

"I...iya. Aku dulu ketua klub renang di SMP"

"Hee! Benarkah? Sugoi!" puji (y/n).

Natsuya hanya tertawa kecil.

Melihat (y/n) yang memuji kakaknya entah mengapa membuat Ikuya semakin kesal.

"Hmph. Lebih aku pergi! Aku tidak tahan bila harus dekat-dekat dengan gadis ceroboh dan kakakku yang menyebalkan" ucap Ikuya sambil pergi begitu saja dari cafe. 

"O...oi, Ikuya!" panggil Kisumi. Namun sayangnya, Ikuya sudah pergi terlalu jauh. Sehingga Kisumi tidak bisa mengejarnya.

"Apa-apaan dia itu?!" celetuk (y/n). Ia benar-benar merasa kesal.

Natsuya pun melirik kearah (y/n).

"Maafkan adikku, ya. Sifatnya memang seperti itu. Tetapi sebenarnya ia itu anak yang baik, kok"

"B...benarkah? Sifatnya sangat jauh berbeda denganmu, Natsuya-san" balas (y/n).

Natsuya hanya tertawa.

"Oh iya, ngomong-ngomong kalian sudah saling kenal?" tanya Kisumi.

"Kami baru berkenalan tadi" balas Natsuya.

"Aku benar-benar tidak menyangka ternyata Natsuya-san ini satu SMP dengan kita, Kisumi!"

"Padahal kita bisa kenal lebih awal, bukan?" balas Natsuya.

Mereka bertiga pun asyik mengobrol di dalam cafe.

Hingga beberapa jam kemudian,

"A! Sudah hampur jam 6 sore! Aku harus segera pergi latihan sore" ucap Kisumi yang terlihat agak tergesa-gesa.

"Eh? Kau masih ada jadwal latihan?" tanya (y/n).

"Um. Gomen ne! Jya, aku pergi duluan, ya! Jya ne!" pamit Kisumi. Lalu ia langsung pergi dari cafe.

"Bagaimana kalau kita juga pulang sekarang?" ajak Natsuya.

"Um. Ayo!"

(Y/n) dan Natsuya pun berjalan keluar dari cafe.

Tiba-tiba, hujan pun turun sangat deras.

"Hee... Baru saja kita mau pulang" ucap (y/n).

"Iya. Dan cafe sebentar lagi akan tutup. Mau tidak mau kita harus berteduh di sini dulu"

(Y/n) hanya menganggukan kepalanya.

Baru berselang beberapa menit, karena pakaian (y/n) yang agak tipis, (y/n) pun merasa kedinginan.

Natsuya yang melihat (y/n) menggigil kedinginan tersebut langsung melepaskan jaketnya dan segera mengenakannya ke tubuh (y/n).

Sontak, (y/n) sangat terkejut dengan sikap Natsuya tersebut.

"Pakailah! Nanti kau terserang flu" ucap Natsuya sambil melirik kearah lain. Rupanya ia merasa sedikit malu.

"Bagaimana denganmu? Kau tidak kedinginan?"

"Tidak usah kau pikirkan. Aku ini tahan dingin, kok" ucap Natsuya sambil tersenyum kearah (y/n).

(Y/n) pun membalas senyuman Natsuya tersebut.

"Arigatou ne, Natsuya-san"

***

Setelah beberapa saat, akhirnya hujan pun reda. (Y/n) dan Natsuya pun memutuskan untuk pulang.

"Hari sudah malam. Mau aku antar ke rumahmu?" tawar Natsuya.

"Eh? Kau tidak keberatan?"

"Tidak, kok. Santai saja. Aku khwatir kalau kau harus pulang sendiri malam-malam begini. Jya, ikou!"

(Y/n) pun tersenyum. Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat tinggal (y/n).

"Sebenarnya aku tinggal di sebuah indekos dekat sini" ucap (y/n) sambil berjalan. Ia masih mengenakan jaket Natsuya di punggungnya.

"Oh begitu. Kukira kau tinggal di rumah bersama orang tuamu" balas Natsuya sambil menoleh kearah (y/n).

"Tidak. Rumahku jauh dari universitas. Jadi aku terpaksa harus tinggal sendiri di sini"

"Hee... Pasti sulit ya tinggal sendirian"

"Hmm... Awalnya sih memang agak sulit. Tapi lama kelamaan akan terbiasa, kok. Oh iya, Natsuya-san juga 'kan tinggal sendiri di Australia. Bagaimana rasanya tinggal di sana?"

"Hmm... Bagaimana, ya? Menyenangkan, sih. Mungkin kendalaku saat awal-awal pindah kesana adalah kendala bahasa. Saat itu bahasa Inggrisku belum mahir"

"Hee... Tapi kalau sekarang bahasa Inggrismu pasti sudah sangat lancar, iya 'kan?"

Natsuya pun tertawa kecil.

"Ya... begitulah. Tidak juga sih kalau menurutku"

"Ayolah, jangan merendah begitu" balas (y/n) sambil sedikit tertawa.

Tiba-tiba, dari arah berlawanan muncul sebuah mobil yang melaju dengan sangat cepat. Mobil tersebut terlihat akan menabrak (y/n).

"Awas!" seru Natsuya.

Natsuya dengan cepat langsung melindungi tubuh (y/n) dan mendorongnya kearah tembok.

Tubuh (y/n) terhempas ke sebuah tembok di pinggir jalan dengan kedua matanya yang terpejam. Ia bisa merasakan hembusan nafas hangat seseorang tepat berada di depan wajahnya.

(Y/n) pun membuka matanya perlahan.

Dan ternyata, tepat di hadapannya saat ini adalah wajah Natsuya. Kedua tangan Natsuya mendorong tembok untuk menopang berat tubuhnya.

Dalam sekejap jantung (y/n) berdegup sangat kencang. Wajah Natsuya berada sangat dekat dengan wajahnya, sehingga ia merasa sedikit malu.

Natsuya menatap dalam-dalam kedua bola mata (y/n) yang indah. Ia bisa melihat kecantikan wajah (y/n) dari jarak yang sangat dekat. Hingga hidung mereka hampir bersentuhan satu sama lain.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Natsuya sedikit berbisik.

"U...um" balas (y/n) sambil menganggukan kepalanya.

Natsuya lalu melirik karah bibir merah (y/n).

Cantik sekali. Bolehkah aku menciumnya disini?, batin Natsuya.

Spontan, Natsuya secara perlahan mendekatkan bibirnya kearah bibir (y/n) sambil memejamkan matanya.

Apa yang kulakukan? Aku tidak boleh seenaknya menciumnya!, gumam Natsuya. 

Natsuya pun menghentikan gerakannya tersebut. Ia langsung membuka matanya kembali.

"N...Natsuya-san?"

Dengan cepat, Natsuya langsung menyingkir dari hadapan (y/n).

"G...gomen. Aku terbawa suasana tadi"

Wajah (y/n) seketika memerah.

"T...tidak apa-apa, kok"

Suasana pun seketika menjadi canggung.

***

Setelah beberapa lama, akhirnya mereka sampai di rumah indekost milik (y/n). Natsuya mengikuti (y/n) sampai ke depan kamar (y/n )

"Oh jadi kau tinggal disini" ucap Natsuya.

"Iya. Mau masuk dulu?" tawar (y/n).

"Tidak perlu. Lagipula, ini sudah malam. Kau 'kan harus istirahat"

"Sou ka. Wakatta"

"Oh iya. Aku baru ingat, sebentar lagi aku akan ikut pertandingan dalam waktu dekat ini. Kalau bisa, aku ingin kau datang, (y/n). Kau bisaa hadir 'kan?"

"Eh? Benarkah? Tentu saja aku akan datang! Memangnya dimana pertandingannya?"

"Hmm... Untuk saat ini tempatnya belum dapat dipastikan. Tapi nanti aku akan segera memberitahumu. Untuk mempermudah komunikasi, bagaimana kalau kita bertukar nomor telepon?" tanya Natsuya sambil mengeluarkan handphone-nya dari saku celananya.

"Boleh boleh. Ini nomorku..."

(Y/n) dan Natsuya pun bertukar nomor ponsel mereka.

"Arigatou ne" ucap Natsuya. Lalu ia kembali memasukan handphone-nya ke dalam saku.

(Y/n) pun menggelengkan kepalanya.

"Seharusnya aku yang berterima kasih, Natsuya-san. Kau sampai repot-repot mengantarku ke sini"

"Tidak apa-apa, kok. Sudah larut malam. Aku pamit dulu ya. Mata ne!" pamit Natsuya. Lalu ia berjalan pergi menuju gerbang indekos.

"Um. Hati-hati, ya" ucap (y/n) sambil melambaikan tangannya.

Eh iya! Jaketnya masih aku kenakan, gumam (y/n).

"Natsuya-san!" panggil (y/n).

Spontan, Natsuya pun menoleh kearah (y/n).

Lalu (y/n) berlari kecil kearah Natsuya.

"Ini, jaketmu ketinggalan" ucap (y/n) sambil melepaskan jaket Natsuya dari tubuhnya.

Natsuya pun tersenyum. Lalu ia mengelus-elus puncak kepala (y/n).

"Untukmu saja. Anggap saja hadiah perkenalan dariku"

(Y/n) pun melirik kearah Natsuya.

"Eh? Benarkah?"

Natsuya pun melepaskan tangannya dari kepala (y/n). Lalu ia menggaruk-garuk kepalanya.

"Mungkin tidak sopan rasanya aku memberi jaket lamaku. Tapi, tenang saja. Jaket ini baru aku cuci, kok. Aku hanya tidak ingin kau kedinginan di kamarmu" ucap Natsuya dengan wajahnya yang sedikit memerah.

(Y/n) pun tersenyum manis.

"Lain kali aku pasti akan membelikanmu barang yang baru" lanjut Natsuya. Sepertinya ia merasa tidak enak kepada (y/n).

"Eh? Tidak usah repot-repot. Memberiku jaket ini saja sudah membuatku senang. Arigatou ne, Natsuya-san" ucap (y/n) sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau kau senang. Jya, aku pulang dulu, ya!"

Natsuya pun pergi meninggalkan (y/n) sendirian.

(Y/n) hanya membalas Natsuya dengan melambaikan tangannya.

Setelah Natsuya hilang dari pandangannya, (y/n) langsung memeluk jaket Natsuya tersebut. Hidungnya mencoba menghirup aroma dari jaket tersebut. Tanpa ia sadari, bibirnya pun tersenyum.

Wangi sekali. Natsuya-san orang yang baik, ya. Aku beruntung bisa berkenalan dengannya, gumam (y/n).

Malam itu, (y/n) merasa sangat senang.

Apakah takdir (y/n) akan berakhir bersama Natsuya di masa depan?

~Bersambung

−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−

Uppuppuppu~

Minna san, konbanwaa

Hehe... gomen2. Yami lagi oleng ke Natsuya jadi keknya scene Natsuya nya bakal banyak awoakwoak.

Haduh gakuat Yami dia ganteng banget.

Waku waku doki doki gini jantung Yami haduhh

NATSUYA PLIS HALALIN YAMI DONGGGG. WALAUPUN KAMU KANG MABOK, YAMI IKHLAS KOK AWOAKWOAK😭😭😭😭

Oh iya setelah Yami pikir2. Yami bakal nambahin beberapa chapter (gajadi sisa 7 chap :v). Ya biar tambah greget aja hehehe

Oke mungkin segitu dulu yaa dari Yami.

See you in the next chapter

uppuppu~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro