Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

|1| Permulaan

Tepat di depan pintu ruang osis, seorang gadis berdiri menelan ludahnya. "Apa mungkin?" Gumamnya. Merasa tak percaya, tapi apa daya. Ia mendapat surat dari osis.

"Huh? Aika?" Gadis itu menoleh. "Eeh? Nao-chan!? Kau juga dipanggil?" Naoki mengangguk pelan. "Mhmm. Psst... apa kau juga membawa hewan?" Aika berdehem ria. Kedua sahabat itu heran dengan semua kebetulan ini.

Ya menurut mereka berdua.

"Yosh... mari masuk." Ucap Naoki sambil membuka pintu. Sembari berjalan sedikit, Sang ketua osis dan kedua gadis disana menyadari keberadaan mereka. "Selamat datang, Asakura-san, Kisaragi-san. Silahkan duduk." Sambutnya. Mereka berdua duduk di sofa yang berada di depan meja osis.

Kirano Akane, Sang ketua OSIS sekaligus gadis terpopuler di SMA Junko. Ia menyadari bahwa keempat siswi itu sedikit gugup. "Tak perlu gugup. Anggap saja rumah sendiri."

"Anu... masalah hewannya." Yumi yang tak kenal siapa - siapa terkecuali Hitomi, berbicara. "Oh ya, hampir saja aku lupa soal itu. Mereka boleh keluar dari tas kalian sekarang."

Keempat siswi itu mengeluarkan dan membebaskan hewan mereka masing - masing. Seekor kucing, rubah, rakun, serta Anjing husky pun terbebas.

"Anu, Kaichou. Kelinci hitam siapa itu?" Tanya Yumi. "Ini? Namanya Io, mari kau bicara kepada mereka, Io."

Mereka berempat termenung aneh melihat sang ketua Osis yang berbicara sendiri terhadapat kelinci hitam yang ia pegang.

Chu!

Bibir bertemu bibir, Keempat pasang mata yang melihat terbelalak. "Eh?..." muncul seorang lelaki berambut biru tua dengan manik hitam bercambur biru yang mengilap. "HA?" Tercengang. Ia berbalik menghadap mereka berempat yang sedang memegang hewannya masing masing.

"Selamat datang, Nyonya - nyonya. Aku Io, kelinci hitam milik Akane-chan." ia menyeringai, "Salam kenal."

"T-tunggu... mungkin aku sedang bermimpi... Aika cubit aku." Ujar Naoki. Akane terkekeh geli melihat pandangan mereka. "M-maaf, itu hanya lucu... begini... kalian telah di pilih--"

"Miaw!" Meongan sang kucing yang sedang duduk di atas kaki Aika dihiraukan oleh Io. "Ha?" Kali ini kucing itu kembali mengeong. "Tunggu sebentar aku masih harus menjelaskan--"

"Miaw miaw miaw..."

"Kirano-san... mereka berbicara tentang apa?" Tanya Hitomi. "Sebenarnya aku enggak begitu mengerti haha," tutur Akane sambil mengedipkan satu mata.

"Baik - baik... ugh..." Io menghela napas, lalu mulai berbicara lagi. "Begini, kalian semua. Kalian telah dipilih untuk melindungi umat manusia."

"Maksudnya?"

"Sebentar lagi, akan ada musuh yang kuat. Kalian harus siap melawan musuh itu atau kalian akan mati.
Yang mereka inginkan dari kita adalah ini,"

Io menatap Akane, gadis itu mengangguk lalu dirinya dengan pelan menari bersama Io.
Langkah demi langkah, sinar indah berwarna ungu keluar, membuat para gadis dan hewan di dalam ruangan menutup mata mereka.

Saat sinarnya perlahan hilang, Naoki, Aika, Yumi, dan Hitomi melihat bahwa Akane telah pingsan.

"Tenang, ia akan baik-baik saja." Mereka mengeluarkan napas lega.

"Itu... Apa?" Tanya Yumi.

"Ini, adalah Heart."

"Cantik sekali..." tutur Aika, terpesona dengan Heart Akane.

"Kalian harus tahu, bahwa musuh kalian hanya punya satu tujuan; mendapatkan ini."

"Sebenarnya apa keuntungan yang mereka dapat dengan mengambil ini?" Tanya Hitomi, aura tegasnya membuat Naoki bertepuk tangan dengan wajah terkesan.

"Jika mereka mendapatkan banyak Heart sampai tak bisa dihitung dengan akal pikiran... Aku takut dunia ini akan hancur berkeping-keping." tutur Io sambil memejamkan matanya.

Aika menutup mulutnya dengan rasa cemas dan ketakutan melanda dirinya, membuat sang kucing menatapnya khawatir.

"Tapi itulah mengapa kalian terpilih, ada sesuatu yang membuat kalian berbeda dengan yang lain, Heart kalian." Io mengembalikan Heart Akane kepada pemiliknya, Akane membuka matanya dan tersenyum anggun.

"Mengerti sekarang?" Naoki menegakkan tubuhnya, dipeluk erat rubah kecil miliknya.

Sang rubah menatap Naoki yang pucat pasi, lalu rubah itu menjilat pipinya.

Naoki tertawa ria "ahahah! Geli tau!"

Rakun yang telah mendampingi Yumi pun ikut mencoba membuat partner-nya tersenyum.

Yumi tertawa "arigatou.." Rakun itu lalu tertidur di pangkuan Yumi.

"Bagaimana kalo kalian mencobanya?" Tanya Akane.

"Mencoba apa?" Tanya Aika balik sambil menggendong kucingnya.

"mencium partner kalian tentunya." kata Io dengan seringai klasik.

"HAAAH!!?"

"..." Hitomi terdiam, ia melihat sekilas anjing husky-nya. Ia terlihat senang.

"Aku akan melakukannya." Kata Hitomi dengan datar, walau dalam hati ia agak penasaran dan ragu.

"K-kalau begitu, aku akan coba..." kata Aika dengan malu-malu.

"A-aku juga!" kata Yumi tak mau kalah.

"A-aku..." rubah itu memiringkan kepalanya.

"aku juga akan mencoba!" kata Naoki, tentu saja dia punya harga diri, dipanggil pengecut adalah sesuatu yang lain.

"Baiklah, nanti akan seperti ini," Io dicium kembali menjadi kelinci, setelah itu Akane membungkuk dan mengangkat Io, posisinya tidak berubah.

Akane kemudian mencium Io, dan Poof!

Sekarang Io menjadi manusia berjas hitam, dan ditangannya ada Akane, ia melambaikan tangannya.

Mereka memperhatikannya dengan seksama, tentu saja mereka tidak ingin membuat kesalahan.

"Lalu juga ada mode ini." Akane dicium oleh Io, membuat Io berubah menjadi seorang pria dengan jas abu-abu Haori hitam dan sebuah Katana, dan juga Akane menjadi seorang gadis dengan gaun ungu tua klasik yang sangat cocok dipakai olehnya. Mereka berdua memakai topeng putih dengan moncong kelinci dan telinga kelinci.

"Ini mode untuk menutupi jati diri kalian saat harus menghadapi Marionette, atau bahkan Demona."

"M-Marionette? Demona? " Yumi menggaruk-garuk kepalanya.

Io dan Akane kembali ke mode normal, Io menatap mereka semua dengan serius.

"Marionette, adalah manusia yang Heart-nya telah diambil dari mereka, ciri-cirinya adalah, mereka akan bersikap berbeda secara drastis dari biasanya, lalu bagaimana mereka berbicara, terkadang mereka terasa lebih kosong, atau terlalu memuji, lalu bisa kau pastikan dengan sebuah tanda."

"Akan ada tanda '3' berwarna hitam di bagian tubuh mereka, biasanya di jidat, di leher, atau di lengan." lanjut Akane.

"B-begitu ya..." kata Naoki.

"Dan Demona..." wajah Io mengeras, sedangkan para hewan mulai menggeram.

"Itu seperti ini."

Seorang wanita berpakaian jumpsuit hitam muncul, ia memiliki ekor dan tanduk seperti iblis, matanya merah dan rambutnya diikat dengan sempurna.

Ia menggeram kearah Io dan berlari kearah Akane.

Akane dengan tenang menghindari semua cakaran dan pukulan Demona.

Sementara Ii sibuk memerangi si Demona, Akane memberi sinyal kepada mereka untuk secepat mungkin melakukannya.

"Baiklah tuan kucing, maaf jika aku tidak menciummu dengan baik" Aika menunduk dan bibirnya bertemu dengan bibir si Kucing.

Poof!

-*-*-*-
Hitomi tidak mengatakan banyak hal, yang ia tuturkan sebelum berciuman hanya "yoroshiku."

Poof!

-*-*-*
"B-baiklah, aku harap kau tidak menggigit kawan," Yumi mengelus rakun itu dan memejamkan matanya.

Poof!

~"~

Naoki menatap sang rubah, dan sang rubah menatapnya balik.

"A-aku tidak ingin mengorbankan ciuman pertamaku pada seekor rubah, tapi... Aku juga tak ingin dibilang pengecut" Naoki menelan ludahnya.

"Jadi... Jangan maacam-macam!" bibir Naoki bertemu dengan bibir sang rubah.

Poof!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro