Kenangan Sekolah
Cita-cita
Aku dipanggil wali kelas. Kemarin siswa disuruh mengisi kertas pilihan universitas dan jurusan yang ingin dituju. Katanya ada masalah dengan itu.
"Tidak ada yang salah, Bu," kataku, setelah memeriksa isinya.
"Pilihan kampusmu kosong."
"Memang. Kata Ibu minggu lalu waktu saya ketahuan nyontek, orang kayak saya tidak punya masa depan."
Teman Banyak
Dapat teman banyak di sekolah itu gampang. Tinggal datang pagi-pagi. Keluarkan PR-mu yang kemarin kamu kerja susah payah. Terus orang-orang akan berdatangan ke mejamu dan berkata, "Lihat PR, dong. Kemarin gue nggak sempat kerja. Kita 'kan teman."
Pacar
Dicari : Laki-laki usia tujuh belas tahun, pandai, pintar main basket, bad boy, humoris, kaya, bisa main Tik Tok. Bersedia menjadi pacar Disty, kelas XI IPS B, selama satu semester.
Lokasi : Sekolah Taman Budiman
Barang Kesayangan
Sepatu pita merah. Di sampingnya terdapat butiran kristal enam biji bentuk bunga. Kutanya teman dudukku, Nadia, di mana tempatnya beli. Katanya dibikin khusus ayahnya yang pengrajin sepatu.
Hari ini aku melihat sepatu itu tergeletak di semak-semak. Aku memungutnya dan berterima kasih pada Nadia yang terbaring di tanah. Dalam kubangan darahnya.
Momen Terakhir
Orang-orang mondar-mandir membagikan buku tahunan. Kupandangi kamu sedang mengobrol dengan temanmu dekat jendela. Memberanikan diri maju membawa buku tahunanku padamu.
"Tolong diisi," kataku, menyodorkan bukuku.
Kamu dan temanmu berpandangan kebingungan. Lalu, temanmu mengambil bukuku dan menulisnya.
Akibat terlalu malu, aku salah kasih orang. Sangat disesalkan itu momen terakhir kita ketemu.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro