Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5 Saat yang Kurindukan

1. Saat mereka menatapku.

"Guys, si Haidar kayaknya abis mandi di comberan, deh. Bau banget. Wleek."
Setelah Tian mengatakannya, sekelas langsung menatapku sambil menjepit hidung masing-masing. Mereka mengumpat padaku.

Sebenarnya seragamku yang kurang kering. Karena kemarin tersiram lima botol es boba. Aku tak punya mesin cuci untuk mengeringkannya dengan cepat.


2. Saat mereka menganggapku.

Saat itu aku sedang fokus membuat power point tugas sejarah. Sementara ketiga rekan kelompokku asyik mabar game mumpung jam kosong.

Mereka memberikan semua kepercayaannya padaku untuk mengerjakan tugas kelompok kami. Tentu saja aku senang. Setidaknya aku merasa berguna untuk mereka. Apalagi laptop ini milik Geo. Mereka baik.


3. Saat mereka menyentuhku.

"Kau bisa bermain bola apa tidak, sih? Nendang bola aja malah jatuh-jatuh terus. Dasar, Letoy!" Selanjutnya, aku merasakan jidatku disentuh Seno, yang membuat kepalaku sedikit terhuyung ke belakang.

Teman-teman satu timku yang lain juga meniru yang Seno lakukan padaku. Kepalaku berkali-kali terhuyung ke belakang.


4. Saat mereka menasehatiku.

"Rio, bayar kas kamu!" perintah Siska, bendahara kelas.

"Minta Haidar sana!"

Siska menghampiriku. "Dar, bayarin kasnya Rio!"

"Tapi uangku tinggal 2000 buat ongkos pulang."

Rio mendelik. "Jangan pelit. Kamu masih bisa pulang jalan kaki. Uangku habis ini. Inget, orang pelit kuburannya sempit!"

Kuserahkan uangku setelah dinasehati Rio.


5. Saat mereka merangkulku.

Aku tidak tau kenapa Heru dan Billy tiba-tiba merangkul pundakku. Disusul Tian dan Geo yang memegangi kakiku. Mereka berempat membawaku ke kolam kodok. Ternyata di sana sudah terkumpul beberapa teman yang lain. Tubuhku segera terlempar ke kolam.

"Habede, Haidar!"

Tepat saat itu, kepalaku terbentur tepian kolam.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro