Aku Bukan Rika, Yoosung
Disclaimer
Mystic Messenger © Cheritz
Media © Cheritz
.
.
.
Warning!
Lil' Bit Spoiler, Typo, OOC(s), Absurd, Bad EBI, dll.
.
.
.
Based on the 6th day in Yoosung's Route with some changes because of my mind.
Namaku (f/n) (l/n), koordinator pesta di RFA. Sebenarnya aku tidak tahu hal yang membawaku ke RFA, jujur saja aku bingung awalnya. Namun, aku bersyukur. Setidaknya, aku bisa mengenal Jumin, Jaehee, Yoosung, Seven dan Zen, serta V. Aku juga bisa menambah pengalaman dengan berbincang dengan orang lain.
Oh, ya, ngomong-ngomong aku baru saja menutup telepon. Dari Yoosung. Kim Yoosung. Pria berambut pirang yang memikat hatiku. Konyol, bukan? Aku suka kepada pria lain dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Pemikiran itu membuatku tertawa kecil, dan bebanku rasanya menjadi lebih ... ringan? Entahlah. Jika berbicara tentang beban yang kumaksud, sebab terkadang, berbincang dengan Yoosung membuat hatiku sakit.
Ia selalu berbicara tentang Rika. Ia adalah sepupu Yoosung, pendiri RFA, orang yang ia kagumi dan berpengaruh besar di kehidupannya. Rika sudah tiada.
Hal yang membuatku sakit adalah di saat Yoosung menyamakanku dengan Rika, seakan-akan aku hidup dalam bayangan Rika.
Ping!
Aku menatap ponsel yang baru saja kuletakkan dan membukanya kembali.
1 conversation.
Participants : Zen, Jaehee.
Tanpa sadar aku tersenyum dan bergabung dengan obrolan mereka.
(F/n) : Hai Zen, bagaimana dengan pergelangan kakimu?
Zen : Hai, (F/N)
Zen : Sudah lebih baik.
Zen : Aku akan menghubungi direkturku untung bermain lagi.
Jaehee : Secepat itu?
Aku sedikit menaikkan alisku melihat pesan dari Zen. Aku menghela napas dan mengetikkan apa yang ada di pikiranku.
(F/n) : Bukannya itu justru akan memperparah pergelangan kakimu?
Jaehee : Aku setuju.
Zen : Aku akan sembuh lebih cepat.
Zen : Penyembuhanku seperti monster, lolol.
Jaehee : Seperti monster.
Jaehee : What a man!
Aku terkekeh melihat reaksi Jaehee. Kami bertiga melanjutkan percakapan tentang pekerjaan. Sampai tiba-tiba mereka membahas perihal Yoosung.
Zen : Oh ya..
Zen : Ngomong-ngomong, si Yoosung itu..
Zen : Aku tidak yakin ia benar-benar memiliki perasaan dengan (f/n).
Zen : Maafkan aku yang berkata seperti ini di depan (f/n).
Jaehee : Kau benar..
Jaehee : Yoosung seperti melihat.. Rika dalam diri (f/n).
Aku menggigit bibir bawahku. Air mataku mengalir menuruni pipiku tanpa sadar. Sakit rasanya, jika orang yang kau sukai menganggapmu mirip dengan orang lain, bukan? Itulah yang kurasakan. Aku mengusap air mataku dan menggerakkan jari-jariku di layar ponsel untuk membalas pesan.
(F/n) : Aku berharap, Yoosung melihatku.. Benar-benar diriku, bukan orang lain.
Jaehee : Kuharap begitu.
Zen : Ah, padahal.. Aku bisa lebih baik dari Yoosung dalam ....
Jaehee : ???
Zen : Aku bisa menghibur dan membuat (f/n) nyaman.
Aku melengkungkan senyumku. Tadi pada pukul tujuh, Seven juga menghiburku. Sekarang Zen dan juga Jaehee. Aku benar-benar bersyukur mengenal mereka.
Tiba-tiba, aku teringat percakapanku dengan Yoosung dan Seven tadi. Seven sudah mengatakan bahwa aku berbeda dengan Rika. Namun pada dasarnya Yoosung tetap bersikeras bahwa aku mirip dengan Rika.
Siapa gadis yang mau disamakan dengan gadis lain oleh laki-laki yang disukainya?
Aku menghabiskan waktu untuk menangis.
***
Pukul 11.30 p.m. Aku baru saja akan beranjak tidur, namun chat room baru muncul.
Participants : Yoosung
Aku melengkungkan bibirku ke atas, memikirkan apa yang akan ia katakan.
(F/n) : Yoosung... Apakah kau membaca pesan Zen tadi?
Yoosung🌟 : Ya.
Yoosung🌟 : Tapi menurutku, kau memang mirip dengan Rika.
Yoosung🌟 : (F/n) selalu bersikap baik padaku, memahamiku. Kau seperti Rika untukku..
(F/n) : Aku tahu, tapi aku bukan Rika, Yoosung.
Yoosung🌟 : Tapi kalian melakukan pekerjaan yang sama. Dan kalian... Adalah orang berharga di kehidupanku.
Yoosung🌟 : Ucapan Zen sedikit menggangguku. Uhm, kupikir aku butuh menenangkan diriku, (f/n). Good night.
Yoosung. Tidakkah kau tahu? Aku mencintaimu, apa adanya.
Akan tetapi, Kenapa kau melihatku mirip dengan orang lain? Hidup dalam bayang-bayang Rika tidak menyenangkan, Yoosung.
Apakah arti diriku di kehidupanmu ini, Yoosung?
Owari
Hanya curhatan seorang author yang baru nyelesain rutenya Yoosung dan penat karena dia ngomongin Rika terus.
Oh, aku lagi otw Zen route, semoga saja nggak nyasar ke Jaehee, lol.
So, wait for other drabbles and fanfictions.
Mind to vomment?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro