Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Yahiko diculik dan Sasori nyasar (CROSSOVER)

Warning!

Crossover dengan Mana Khemia stage God's Scar

Yahiko bakal bisa rasengan, sebagai Narutonya Akatsuki dia harus bisa, ehe

Selama di God's Scar, pakaian Sasori dan Deidara berubah

Sasori bajunya Logy dan Deidara bajunya Suelle (cek omake crossover)

.

.

.

Selamat Membaca

Yahiko lari sekuat tenaga menyusuri jalan setapak dengan wajah panik, bulir-bulir keringat mengalir dari dahi. Kenapa Bapak Akatsuki ini panik?

Tentu saja melakukan perintah Nyonya Konan yang sangat dia cintai, dia juga panik kalau Kakuzu udah sampai duluan di ruang Hokage, kepalanya penuh dengan fake scenario Kakuzu yang melapor pada Tsunade dan mendapatkan koper duitnya.

Membayangkna koper duit itu jatuh ke tangan Kakuzu saja sudah menyeramkan, Yahiko harus cepat sampai ke Konoha!

10 menit kemudian, Yahiko berhasil sampai di gerbang Konoha, nafasnya terengah-engah, jubah awan merah kebanggaannya basah karena keringat, setelah sampai di gerbang masuk Konoha, Yahiko rasanya ingin rebahan di kasur, lalu tidur nyenyak. Oke, itu hanya keinginannya saja, dia di sini karena ada misi dari Nyonya Konan, yaitu mencegah Kakuzu mendapat gaji mereka.

Setelah merasa energinya sudah kembali, dia mulai berkeliling Desa Konoha untuk mencari bendahara kesayangannya, lagi jalna-jalan santai sambil melihat kanan dan kiri, dia mendengar suara familiar, kita sebut saja suara Babi-Rusa-Kupu. Yahiko pun mencari sumber suara itu dan akhirnya dia sampai di kediaman Klan Nara. Yahiko pun mengintip dalam dan ternyata.

"Syukurlah dia disibukkin main shogi sama mereka ... dan Asuma." Yahiko menghela nafas lega, kalau begitu dia bisa langsung laporan ke Tsunade dengan tenang.

Begitu pikirnya.

Sayangnya sutradara menentang keinginan Yahiko, saat Yahiko berjalan dengan santai menuju tempat Hokage, seseorang menariknya dari belakang.

"TEDAK! JANGAN CULIK AKU! AKU MISKIN! AKU JUGA BELUM NIKAH SAMA KONAN!"

"Hei! Mana ada guru nyulik muridnya sendiri?"

"Eh? Guru Jiraya?"

🐸🐸🐸

https://youtu.be/VI_SqbYdD18

Kita beralih ke Sasori dan Deidara yang sudah pamit pergi ke Konan dan Nagato, demi membuat obat untuk Itachi rela mereka mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra, bersama-sama bertualang! 1 jam menyusuri hutan, mereka melihat kabut tebal, awalnya Sasori agak curiga dengan kabut itu, dia selalu berpikir sutradara sudah merencanakan sesuatu pada mereka.

"Ayo Deidara, kita trobos kabut ini."

"Beneran? Un."

"Iya, tenang saja aku bisa menempelkan benang chakra-ku padamu."

"Aku percaya danna, un."

Mereka pun menerobos kabut tebal itu, mereka hanya berjalan terus sampai akhirnya dia keluar dari kabut, hutan di sekitar mereka kelihatan sedikit berubah dan dari kejauhan mereka bisa melihat Kobold berbagai macam warna, dan Black Panther. Sasori dan Deidara bertukar pandang.

Sasori mengulurkan tangannya ke Deidara dia minta naskah fotokopi punya sutradara. Deidara mengambil sebuah gulungan dari dalam lengan jubahnya, lalu dia berikan pada Sasori. Sasori membuka gulungan tersebut, disitu ada klu mereka harus ngapain di dunia lain ini.

"Harus bikin Nectar dan Tranquilizer buat Itachi, bahan-bahannya bisa kita dapetin di dua titik hijau pada peta." Sasori menarik gulungan lebih panjang, di halaman terakhir terdapat peta hutan ini. Hutan yang bernama God's Scar.

Sasori memberikan gulungan itu pada Deidara. "Pegang itu, kamu jadi pengarah kita harus kemana, aku yang bakal melawan monster-monster yang mengganggu."

"Danna."

"Apa?"

"Danna ngerasa aneh ga sih?"

"Apaan? Aku ngerasa ga pake jubah aja sih."

Deidara dan Sasori kompak melihat ke bawah, lalu mereka mengangkat kepalanya kembali. Baju mereka berubah. Saat Sasori dan Deidara saling bertukar pandang, tetes cairan ungu mengalir keluar dari hidung Sasori. Dalam sekejap Deidara memukul kepala Sasori menggunakan gulungan di tangannya,

"DANNA MESUM! AAARRGHHH! Sutarada seleranya aneh banget! Kenapa aku jadi pake baju begini sih? Un." Deidara melihat kedua telapak tangannya, mulutnya hilang. "TIDAKKKK! AKU GA BISA BIKIN KIBAKU NENDO!"

"Yang bener sutradara dan jangan berisik." Walaupun badannya masih badan cowo, tidak buruk, tambahnya dalam hati.

"Bodo amat, pokoknya kita harus cepet-cepet selesain perintah Konan, un."

"Kamu cocok kok pake itu."

"COCOK NDASMU! Un."

Kepala Sasori kena pukul Deidara lagi dari belakang. Sasori tidak ada respon, terima-terima saja dipukul Deidara.

"Dei, belok kiri atau kanan?"

Mereka sudah sampai diujung jalan, ada tiang penunjuk jalan juga, tetapi goretan tulis di papan penunjuk tidak bisa mereka baca karena bahasanya berbeda.

"Kiri, kalo udah sampe ujung belok kanan, lurus terus ... belok kanan terakhir belok kanan, disitu tempat panen bahan nomer satu, un."

Sasori mengikuti arah Deidara, Mereka berdua berjalan dengan cepat, sebisa mungkin mereka menghindari lawan monster, agar bisa kembali sebelum matahari terbenam. Kalau mereka harus berhadapan dengan monster Sasori dengan cepat langsung melenyapkannya menggunakan kugutsu Kazekage ke-3, dengan melenyapkan monster itu mereka mendapatkan bahan tambahan.

Akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, lumayan jauh dan membuat kaki Deidara lemas.

Di tempat itu ada sebuah tongkat panjang dihiasi bunga, bisa dibilang itu tongkat khas Alchemist, ujung bagian atas tongkat itu ada bola kaca berwarna merah dan disisi kiri-kanannya ada sayap putih. Di samping tongkat itu ada sekop untuk menggali tanah.

"Danna yang gali ya, un."

"Iya, kamu istirahat aja."

"ASIKKK! Makasih danna, danna emang baik, un."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro