Note:

Crossover Atelier series

.

.

.

Setelah mendapat markas portable dari dunia lain, mereka kedatangan paket langsung dari sutradara, datangnya berkotak-kotak kardus dan sangat berat saat diangkat.

Yahiko dengan senangnya menyuruh Kakuzu dan Obito untuk mindahin itu semua ke ruang tamu.

"Kalo gua encok gimana leader?"

"Emang umur 91 tahun gini suka encok?" Yahiko menatap Kakuzu tidak percaya, tentu Yahiko tidak percaya karena Hidan suka nempol di punggung Kakuzu layaknya tonggeret dan tidak pernah encok.

Kakuzu sampai mengeluh berulang kali karena disuruh angkat pake bersama Obito.

"Isinya apa ini semua? Un."

Konan yang sedang ngikir kuku melirik tumpukan kardus, lalu lanjut ngikir kuku lagi. "Entahlah, coba saja buka kardusnya."

Deidara pun membuka satu kardus yang ada tulisannya baju.

"Un?! Baju apa ini?" Deidara terkejut bukan main, baju yang dia tarik keluar seperti bukan baju untuk meteka yang berada di dunia ninja.

Terlalu terang dan heboh untuk seorang ninja.

Sutradara punya ide apa lagi?

Mau menistakan mereka sampai mana?

Di setiap bajunya ada tag nama mereka.

Yahiko

Nagato

Konan

Sasori

Deidara

Kisame

Itachi

Kakuzu

Hidan

Obito

"Aku ga ada?" Zetsu bertanya.

"Ga ada, un."

Deidara menarik nafas. "KENAPA CUMAN GUA YANG BAJUNYA CEWE SENDIRIIIIII?!"

"Sama Nyonya Konan," celetuk Hidan.

"KENAPA GUAAAAAA?!"

"Sutradara punya kesukaan yang aneh ya." Kisame langsung menutup mulutnya.

Sasori membuka kardus lainnya lalu dia menemukan naskah di dalamnya, dia pun membaca judul naskah tersebut.

"Atelier Akatsuki, Red Cloud and the Mysterious Painting."

"Taro lagi aja, masih rencana, lagipula abis ini katanya parodi Naruto movie yang dipenjara itu," kata Itachi.

"Ah iya juga."

"GAKKKK SUDIIIII PAKE BAJU CEWE!! UN."

"Berisik bocah." Sasori memukul kepla si kuning dengan napsu menggunakan naskah.