[Trash Poetry: III]
'Red Light'
-Akabane Yu-
Shimano Hatano.
Tidak ada yang spesial.
Hatano biasa saja.
Orang biasa yang suka membaca buku.
Cerdas seperti kebanyakan orang.
Pendek tubuhnya macam kurcaci.
Kuat layaknya laki-laki biasa.
Hatano tidak spesial.
Namun, aku tidak mengerti.
Aku hanya ingin waspada padanya.
"Karena orang punya sisi gelap dan terang."
"Dia tidak akan menunjukkan taringnya."
"Jika tidak sedang terancam."
Lampu kuning masih menyala.
Untuk Hatano.
Manik caramel dengan kelopak sayu.
Helaian coklat yang dibelah pada tengahnya.
Kacamata tanpa lensa yang dengan isengnya bertengger di hidung.
Ciri khas seorang Shimano Hatano.
Samar-samar terdengar dari balik pintu dojo.
Hantaman, pukulan, aku bisa mendengar.
Kepala terjulur ke dalam.
Hatano yang dibalut dalan pakaian putih.
Sibuk memukuli samsak.
Entah kenapa pikiranku melayang, liar.
Hatano tak seperti menghantam samsak, tapi seseorang.
Pintu berderak, aku tersentak.
Hatano mendapatkanku.
Tangan itu terulur, membantingku ke lantai.
Aku bisa mendengar deruan napasnya.
Berat tapi hangat.
Bibirnya berucap kalimat tabu.
Seperti, "aku mencintaimu."
Jemarinya membelai kepalaku.
Sungguh ahli laki-laki ini menyentuh.
Lampu kuning mulai menjelma merah.
Manik itu sudah menggelap.
"Sisi tergelap manusia muncul."
"Ketika ia sedang tertekan, kesepian."
"Taring mengoyak sukma, cakar menghancurkan raga."
"Mengukir bekas luka terdalam."
Hatano, red light.
Bercahaya merah seperti traffic light, memperingatkan.
Membahayakan kalau-kalau waktu tak pas.
"Secerdas-cerdasnya manusia, tidak menutup kemungkinan."
"Hasutan Satan terdengar menggema di telinga."
"Obsesi, obsesi, obsesi, memiliki, memiliki, memiliki."
"Semuanya sama ..."
Note: Dibuat waktu pelajaran Bahasa Indonesia dengan guru killer pengajarnya. :'v Ih, abis ane males xD Greget :v Jadi, agak kagak nyambung. /slap. Typonya astogeh /tutupmuka. /abisrevisi. Douzo :>
Panillalicious AoiKitahara_ Vessalius04 YuzuNishikawa alice_dreamland
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro