Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

One

[Second person's pov]
.
.
.

Sekarang hampir tengah malam. Kau duduk di depan televisi dengan wajah masam, di temani dengan coklat panas dan siaran tengah malam yang cukup menemanimu.

Jika kalian bertanya kenapa, jawabannya cuma satu, yaitu kau sedang menunggu suamimu pulang. Suami? Iya, suamimu, suamimu loh masa gak tau. Ituloh, Akabane Karma, orang paling jahil seantero sekolah dan satu-satunya saingan dari anak kepala sekolah, Asano Gakushuu.

Bagaimana kalian bisa jatuh cinta dan menikah? Aa, itu cerita yang panjang, sangat panjang untuk di ceritakan disini. Hm, mungkin sedikit saja. Mari kita mengenang masa lalu terlebih dahulu.

Jadi, kalian pertama kali bertemu pada saat kau di jatuhkan ke 3-E oleh kepala sekolah. Alasannya? Alasannya... karena kau pernah menendang Gakushuu sampai jatuh ke kolam renang saat di depan fans nya. Jadi karena itulah kau masuk ke 3-E.

Pertemuanmu dengan Karma bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Pada saat itu, kau sedang berjalan ke kelasmu yang baru, karena kau termasuk orang yang mudah lupa arah, makanya kau tersesat. Kau terus berjalan ke dalam hutan, tapi hanya melihat pepohonan yang seperti tiada habisnya.

Setelah cukup lama berjalan memutar-mutar, kau memutuskan untuk duduk di bawah salah satu pohon, dan disitulah kau bertemu dengan Karma yang kelihatannya sedang kesal, dan menendang-nendang batu yang kemudian mengenaimu. Apakah dia meminta maaf padamu? Tentu saja tidak. Bukannya meminta maaf, Karma malah meledekmu karena tersesat di dalam hutan. Tapi karena keberuntungan atau apa, Koro-sensei datang dan membawa kalian berdua ke kelas.

Apakah hidupmu akan tenang setelah itu? Tidak. Karena setiap hari kau terus-menerus di gangguin. Tapi lama-kelamaan kalian saling jatuh cinta. Klise? Memang. Dengan sedikit bantuan Koro-sensei, kalian akhirnya menjadi sepasang kekasih beberapa bulan sebelum ujian akhir dimulai. Apakah ada rintangan selama kalian menjalin hubungan? Tentu saja, menjalin hubungan spesial dengan Karma itu susah, apalagi karena Karma itu popular, belum lagi saingan mu di kelas yaitu Okuda-san dan Nakamura-san. Alasan Karma memilihmu sangatlah tidak masuk akal, hanya karena kamu berani menendang Asano di depan Fans nya, salah sendiri, siapa suruh dia cari masalah denganmu. Ok, sudah flashback-nya, ayo kembali ke kamu.

Kamu semakin kesal karena Karma sampai sekarang belum memberi kabar kenapa dia belum pulang juga, jadi kau memutuskan untuk menghubunginya. Dan juga... kau menginginkan sesuatu. Ngidam? Hm.. ya.. benar. kau mengandung anak pertama Karma, masih sekitar 3 bulan 2 minggu. Beberapa bulan lalu, ketika kau memberi tahu berita besar itu kepada Karma dan keluargamu, Karma terlihat sangat senang walaupun di tutupi dengan seringaiannya. Dan berita bahagia itu cepat menyebar ke teman-temanmu dan rekan kerjamu. Namun, beberapa minggu setelahnya, kau dengan cerobohnya terjatuh di kamar mandi, dan sempat membuatmu tak sadarkan diri. Kejadian itu sempat membuat Karma cuti beberapa hari karena khawatir. Dan sekarang kau yang di buat khawatir oleh suamimu itu.

Kau memencet nomor teleponnya, dan menelponnya. Setelah beberapa kali berdering, akhirnya telepon itu diangkat.

"Ya? (Y/N)?"

"Karma-kun... kenapa kau lama sekali pulang?" Tanyamu dengan nada khawatir.

"Heeee~ kau khawatir ya, sayang?" Godanya. Kau yakin dia sedang menyeringai jahil disana. Tapi, suaranya terdengar lelah.

"Tentu saja, bodoh. Bagaimana aku tidak khawatir, kamu dari tadi tidak memberi kabar sama sekali," ucapmu sedikit kesal.

"Hehehe, maaf, sayang. aku ada banyak tugas disini. Maaf ya..."

"Yaudah, cepat pulang."

"Aku tidak tau bisa pulang cepat atau tidak. Aku juga tidak tau apakah aku bisa sampai rumah dengan selamat atau tidak"

"Iih, ngomongnya kok gitu? Jangan gitu dong, nakut-nakutin tau..."

"Tak ada yang bisa menjamin aku bisa pulang dengan selamat, sayaaang."

Mendengar itu, kau menatap ke depan dengan tatapan semakin cemas. 'Apa maksudnya...?"

"Iiih, Karma-kun jangan bercanda..."

"Hehehe. Ok, tunggu aku ya, sayaaaaaang~"

Dengan itu, sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Karma. Kau menaruh ponselmu di meja tengah, dan kau berjalan ke kamar untuk menenangkan diri.

***

Rumah keluarga Akabane. Tengah malam.

Terlihat Karma berjalan dengan gontai ke arah pintu depan. Lelah, lesu, cemas, khawatir, semuanya bercampur jadi satu. Kenapa khawatir? Tentu saja khawatir. Sebenarnya Karma masih tidak ingin kalau kau itu di tinggal sendirian di rumah, takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan katanya.

Karma memegang kenop pintu dan mencoba membukanya. Terkunci. Dia pun merogoh sakunya untuk mencari kunci, namun hasilnya nihil. Karma menghela nafas kasar, mengacak rambutnya, dan memikirkan cara untuk bisa masuk ke rumah. Kok gak telepon aja sih? Alasannya... baterai ponsel Karma habis.

Setelah beberapa saat berpikir, masuk lah pikiran untuk memanjat pohon dan masuk lewat jendela. Bagi Karma itu bukanlah hal yang besar, soalnya semasa SMP nya lebih berbahaya daripada hanya memanjat pohon dan masuk lewat jendela.

Memanjat jendela dengan cepat dan perlahan berjalan di atas ranting pohon, Karma akhirnya cukup dekat dengan jendela kamar kalian.

Tok... tok... tok...

***

Tok... tok... tok...

Kau tak bergeming dari tidurmu.

Tok... tok... tok...

Ketukan semakin kencang. Namun, kau masih tak bergeming.

TOK... TOK... TOK...

Ok, kali ini kau terbangun. Dengan langkah sedikit terhuyung kau berjalan ke arah jendela dan menyibakkan tirai jendelanya, dan langsung bertatapan dengan Karma.

"(Y/N), buka jendelanyaa...."

"Ha? Karma-kun bicara apa?"

Karma menghela nafas, dan membuat isyarat agar di bukakan jendelanya. Setelah cukup lama berpikir apa maksud dari bahasa isyarat yang di buat Karma, akhirnya kamu mengerti dan membukakan jendelanya untuk Karma.

"Karma-kun kok lewat dari jendela? Bukannya masih ada pintu?" Tanyamu polos.

"Pintunya dikunci, dan aku lupa bawa kunci. Baterai ponselku pun habis,"

Kau mengangguk, mengerti. Lalu mendorong Karma ke kamar mandi dan menyuruhnya mandi.

***

Jam 3 Pagi.

"Karma-kun... Karma-kun..." Kau mengguncang-guncang tubuh Karma, kau ngidam.

Karma mengerang sebentar dan membuka matnya perlahan. "Ada apa, sayang?"

"Aku ngidam..." Ucapmu, dan langsung membuat Karma terduduk den menghadap ke arahmu dengan wajah lelah.

"Kau ingin apa kali ini?"

"Aku ingin...... Pancake durian di campur rujak," ucapmu, membayangkan kedua makanan itu digabung, walaupun entah apa rasanya nantinya.

"Itu saja?"

"Dan... celana dalam polkadot milik Gakushuu-san."

Karma sweatdrop mendengar permintaanmu yang terakhir itu. Apakah Asano punya celana dalam polkadot? Entahlah.

"Err... Oke... tunggu ya, sayang." Karma mengecup dahimu dengan lembut, membuat pipimu memerah seketika. Karma pun mengambil jaketnya dan berjalan keluar untuk mencari apa yang kau minta.

Time skip~~

Karma kembali ke rumah dengan membawa semua pesananmu. Saat memasuki rumah, yang dilihatnya pertama kali adalah kau yang tidur di sofa, menunggunya pulang. Melihat itu, Karma pun tersenyum lembut, kemudian datang ke arahmu dan duduk di sebelahmu.

"Sayaang.. pesananmu sudah datang." Karma mengecup dahimu lagi dan membuatmu terbangun.

"Ugh... aku sudah tidak ingin itu lagi. Kau saja yang makan." Kau menggeliat, dan menggesek-gesekkan kepalamu di dada Karma. Karma hanya bisa tersenyum melihat tingkahmu itu, mengelus kepalamu, dan memelukmu dengan erat. Mungkin besok adalah hari dimana kau akan berada di pelukan Karma seharian.

"Aku mencintaimu (Y/N)-chan / Karma-kun."

***

Omake 1:

"Ngomomg-ngomong, untuk apa kau meminta celana dalam polkadotnya Asano?"

"Hmm? Hanya untuk bermain kucing kita, tak lebih."

"Heee?~"

Omake 2:

"Yukino? Pakah kau melihat celana dalamku?"

"Yang mana? Yang polkadot?"

"Ehh? I-iya..."

"Itu dimainin sama Kucingnya Karma."

"AKAAABANEEEEEE!!!!!!!!!"

***

Ok! Akhirnya selesai juga.

ini adalah challenges dari writerlatte dengan tema menjadi calon ibu. Semoga suka yaa :3

words: 1127 words


Sabtu, 21-10-2017

#AoyamaRiku

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro