Chapter 37- Pembusukan
Bersama para rekan tim forensik lain. Sergio mulai memimpin otopsi. Mika turut hadir dalam tim tersebut. Dia merasa sangat bersimpati pada korban yang menyangkut seorang wanita.
Seperti biasa. Setiap orang dibagikan dalam beberapa tim. Ada enam tim yang bertugas.
Tim A bagian kepala, tim B bagian ekstremitas atas atau lengan, tim C bagian batang tubuh atau badan depan dan belakang, tim D ekstremitas bawah atau tungkai sampai kaki, tim E bagian dokumentasi dan tim F menjadi notulen pemeriksaan.
Total ada 8 anggota forensik yang terlibat. Tambah 4 orang detektif dari tim divisi satu yang berjaga dari luar ruangan. Mereka berdelapan harus memeriksa tanda-tanda pembusukan, yaitu:
1. Wajah membengkak
2. Bibir membengkak
3. Mata menonjol
4. Lidah terjulur
5. Lubang hidung keluar darah
6. Lubang mulut keluar darah
7. Lubang lainnya keluar isinya seperti feses (usus), isi lambung, dan partus (gravid/hamil)
8. Badan gembung
9. Bulla atau kulit ari terlepas
10. Vena superfisialis kulit berwarna kehijauan
11. Pembuluh darah di bawah kulit melebar
12. Dinding perut pecah
13. Skrotum atau vulva (daerah kelamin) membengkak
14. Kuku terlepas
15. Rambut terlepas.
Selain tanda pembusukan. Mereka juga harus memeriksa bila ada organ dalam yang membusuk. Misalnya dari :
1. Larva lalat
2. Organ dalam
3. Organ yang lebih cepat membusuk yaitu otak, limpa, lambung, usus, uterus gravid, uterus post partum, darah.
Walaupun ada organ yang cepat membusuk. Ada pula, organ yang lambat membusuk yaitu paru-paru, jantung, ginjal, diafragma, kelenjar prostat dan uterus non gravid.
Bersama Sergio, Mika menjadi tim A. Mereka akan memeriksa area kepala, wajah dan sekitarnya.
Perubahan pasca kematian yang dapat terlihat adalah perubahan yang terjadi pada kulit muka.
Perubahan kulit muka terjadi akibat berhentinya sirkulasi darah, sehingga darah yang berada pada kapiler dan venula di bawah kulit muka akan mengalir ke bagian yang lebih rendah sehingga warna raut muka tampak menjadi lebih pucat.
Pada mayat dari orang yang mati akibat kekurangan oksigen atau keracunan zat-zat tertentu (misalnya, keracunan karbon monoksida), warna semula dari raut muka akan bertahan lama dan tidak cepat menjadi pucat.
Pemeriksaan ini menjadi lebih lama dari biasanya. Di tambah, ada dugaan kejahatan seksual yang terjadi pada korban.
Dalam penyelidikan ini, tim forensik akan memeriksa tanda persetubuhan. Dalam bidang kedokteran, yakni genito-genital, atau persetubuhan yang merupakan peristiwa dimana terjadi penetrasi organ laki-laki ke dalam organ kewanitaan. Penetrasi tersebut dapat lengkap atau tidak lengkap dengan atau tanpa ejakulasi, sedangkan anagenital, oragenital masuk dalam kategori pencabulan.
Tanda penetrasi ditandai dengan adanya robekan selaput dara sampai dasar pada lokasi jam tertentu, sedangkan tanda ejakulase dibuktikan dengan adanya cairan cermen, spermatozoa atau air mani. Adanya spermatozoa merupakan tanda pasti persetubuhan.
Hal inilah yang ditemukan tim forensik. Mereka mengambil sampel tersebut untuk diperiksa lebih lanjut.
Bila persetubuhan dapat ditemukan secara pasti, maka perkiraan terjadinya persetubuhan dapat ditentukan oleh beberapa aspek.
Pertama, spermatozoa bertahan dalam liang vagina dapat bergerak selama 4-5 jam. Kedua, spermatozoa bertahan dalam liang vagina selama 24-36 jam ditemukan tidak bergerak. Ketiga, bila pada mayat, spermatozoa dapat bertahan hidup dalam liang vagina selama 7-8 hari.
Jadi, karena mayat Arum masih ditemukan dalam rentang waktu yang masih pendek. Penemuan spermatozoa masih bisa ditemukan
Dari spermatozoa, forensik akan memeriksa susunan DNA nya dan bisa meringkus pelaku berdasarkan sampel DNA yang cocok. Pemeriksaan ini mungkin akan butuh beberapa hari.
...
Sementara Sergio sibuk mencari saksi bisu pada cadaver. Laura dibuat tertekan oleh rasa bersalah terhadap kematian Arum.
Dia menatap Akuwu yang sedang bermain dengan boneka beruangnya. Menyalahkan diri sendiri karena orang lain menjadi korban demi balas dendamnya.
Laura menghela napas berat. Tangannya terkepal kuat. Dia tidak akan menyerah. Laura akan berjuang keras menangkap Abrian agar perjuangan dan kematian Arum tidaklah sia-sia.
...
Di lain pihak, Abrian sedang sibuk membersihkan sesuatu di sebuah ruangan yang penuh dengan puluhan emas batangan. Pria ini gemar, mengisi waktu luang dengan menggosok emasnya sampai mengkilat.
Dia mengambil satu batang emas. Lalu mulai meninggalkan ruang tersebut. Di ruangan atas, Abrian mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. Pandangan matanya melirik ke arah notifikasi pesan yang masuk pada ponsel di atas tempat tidur. Setelah menanggalkan kemeja di lantai. Abrian pun mengecek ponsel tersebut.
Mereka sudah menemukan jasad wanita itu. Airlangga dan timnya sedang menunggu hasil forensik. Apa Anda ingin kita memanipulasi data?
Abrian tersenyum puas. Lalu mulai mengetik sesuatu sebagai balasan.
Lakukan dengan rapi.
"Ahahahah." Tawa Abrian meledak. "Benar-benar menarik. Ah, orang-orang bodoh itu. Seharusnya bersyukur untuk tetap hidup tanpa mengusikku. Hmm, aku butuh sesuatu yang baru."
Abrian segera pergi menuju kamar mandi. Ia bersiul riang sampai bersiap dengan pakaian kasual yang terlihat rapi. Diambilnya kunci mobil dari atas nakas dan berjalan keluar dari kamar.
Langkah Abrian tertuju pada garasi mobil yang penuh dengan puluhan mobil mewah beragam merek ternama. Dia berencana untuk pergi ke salah satu pusat perbelanjaan dan menuju teater bioskop. Ada film yang ia ingin nonton hari ini.
Sebelum memesan tiket, dia pergi berbelanja sebuah rokok di area swalayan di lantai dua. Semula tidak ada yang aneh. Hanya saja, saat ia berbelok dari rak etalase. Dia hampir menabrak seorang wanita dengan troli penuh belanjaan kebutuhan sehari-hari.
"Ah, maaf." Abrian membungkuk sopan. "Apa Anda baik-baik saja?"
"Ya." Wanita itu menjawab. "Maaf, saya tidak melihat jalan dengan baik."
Abrian mengganguk dan wanita itu mulai mendorong troli. Ekor mata si Gurbenur menangkap sebuah tisu basah yang jatuh di atas lantai. Buru-buru, ia memungut dan mengejar si wanita.
"Nona!" panggil Abrian sambil menepuk pundak si wanita. "Ada yang terjatuh."
"Oh, terima kasih."
"Sama-sama."
Abrian memberikan tisu tersebutt dan wanita itu menerimanya. Abrian yang seharusnya pergi ke kasir, memilih untuk menemani wanita yang menarik jiwa playboy nya.
"Anda akan kesulitan membawa belanjaan sebanyak itu. Perlu bantuan?" Abrian menawar sopan.
"Tidak, terima kasih."
Abrian tersenyum tipis. Biasanya, setiap wanita yang ia dekati. Selalu luluh melihat penampilannya yang menggunakan barang bermerk. Tentu saja, mereka tertarik dengan pria yang punya aset dengan harta yang berkelimpahan.
"Sendiri?" Abrian kembali bertanya.
"Ya." Wanita itu mulai kesal didekati Abrian. Tetapi Abrian semakin semangat mendekati.
"Biar aku bantu." Abrian mengambil alih troli dari tangan wanita tersebut dan mulai meletakkan setiap barang di meja kasir.
Alis Laura bertaut bingung menatap pria berkacamata yang tiba-tiba mau tebar pesona padanya.
Dari jauh, ada wanita yang mulai menelepon seseorang setelah melihat interaksi Abrian dan Laura. Dia memperhatikan bagaimana Abrian dengan ramah membantu mendorong troli. Bahkan tanpa merasa malu, membayar semua belanjaan Laura tanpa sungkan.
"Kami melihat Abrian Lewas sedang menggoda seorang wanita di pusat perbelanjaan." Wanita berpakaian necis itu melapor pada seseorang.
"Lalu?" balas Sergio tidak peduli. "Apa dia melakukan hal yang mencurigakan?"
"Dia menggoda Nyonya bos yang sedang berbelanja."
__//_/___/___
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro