0.2-Monster Beside Me
0.2-Monster Beside Me
Tahukah kalian, tentang Dinosaurus? T-Rex, yang terkenal juga-Big Foot? Makhluk-makhluk langka, yang berlabelkan mitos ataupun sudah dibuktikan keberadaannya. Bagi Gaby, pangeran berwajah tampan adalah sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa dia kagumi dan dambakan. Namun suasana merah muda yang melingkupinya kemarin, sudah mulai berubah menjadi kegelapan; layaknya saat Voldermort akan menyerang!
Tadinya Gaby tersenyum dan hendak menyapa cowok kemarin-yang berpisah di depan kelas, tapi saat cowok itu berbalik ke arahnya, kenapa bisa keluar bentuk penghinaan dari bibir itu.
"Anak baru ya?" tanya cowok itu beberapa detik lalu sambil berkacak pinggang, dan Gaby masih menunduk malu-malu kucing kampungan.
Tapi di detik selanjutnya, tawa cowok yang belum diketahui namanya itu meledak sejadi-jadinya. "Lo ...," katanya sembari menunjuk Gaby, "Salon lo gocengan pasti ... ah bukan! Cepe-an! Atau gratisan?!"
Gaby mengangkat wajahnya-bingung.
"Itu potongan rambut model apaan?! Di rumah lo pasti banyak mangkok ya?" Penghinaan yang terselubung, "Abang tukang bakso mari-mari sini...."
Cowok itu menyanyi seenaknya sambil sesekali memainkan poni Gaby yang memang nggak banget itu; nggak cocok sama bentuk mukanya, sangat udik sekali menurutnya.
"Woy sini!" Cowok tadi memanggil dan mendapatkan perhatian teman-temannya, "Ternyata ada Dora di sekolah kita!!"
Murid-murid yang ada di sekelilingnya pun jadi mulai berbisik-bisik, dan ada beberapa yang tertawa kecil; menyetujui ucapan cowok itu.
Cowok itu kembali menengok kepada Gaby. "Eh monyet lo mana?" katanya lagi dengan muka yang pengin banget Gaby timpukin pake pantat panci.
Cowok itu tengak-tengok ke belakang Gaby. "Bawa peta nggak? Pinjem dong, buat nyari salon yang mahalan...."
Senyum tengil itu Gaby balas dengan pelototan dan kegeraman yang fatal, sehingga Gaby kibaskan tangan cowok yang sedang menyentuh poninya kembali.
"Jangan sentuh aku!" serunya, "Kamu nyari monyet, hah?"
Gaby bersedekap dada. "Pergi sana ke toilet, liat di kaca!"
Bukannya marah saat Gaby meninggalkannya, tapi cowok itu makin tertawa hingga terbahak-bahak.
"Njir," ucapnya, "Itu poni moodbooster banget!" Dia memegangi perutnya yang masih saja tergelitik.
Sambil menatap punggung Gaby yang kian menjauh, cowok itu kembali berdiri dengan tegap.
Cowok itu masuk ke kelas yang sama dengan Gabriella Sydney, dan namanya adalah David Triandra. Dia duduk di kursi barisan tengah paling belakang, mengangkat kakinya, dan gitaran.
~•••~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro