Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Nonton Bareng (Ainana)

3rd pov

Seperti biasa di malam yang tenang tanpa adanya suara suara berisik. Yamato membuka kulkas demi cari benda berkaleng favoritnya. Apalagi kalo bukan bir, pas ketemu langsung ambil dan buka. Lalu minum bir, kebetulan di ruang santai sama dapur lagi sepi.

Tumben banget sepi, pada sibuk atau gimana?

Maa, yama gak peduli. Ia duduk santai di sofa panjang nan empuk terus minum bir lagi.

"Malam malam gini enaknya minum~~"

***

Riku sedang berada di kamarnya, membongkar sebuah kantong belanjaan ukuran kecil.

"Akhirnya kudapatkan juga! CD limited Trigger fuwaaaa"

Di tangannya kini terdapat sebuah CD bersampulkan salah satu idol terkenal, dia mengangkatnya tinggi ke atas dan menatapnya dengan pandangan senang ditambah sebuah senyum lebar.

"Sogo-san sudah menontonnya belum ya? Aku ingin nonton bersamanya... Yosh! Ayo ajak Sogo-san menonton"

Pemuda dengan surai merah itu beranjak dari kamarnya, dia menghampiri kamar yang tak jauh darinya lalu mengetuknya pelan, CDnya ia genggam di tangan kirinya.

"Sogo-san apa kau sibuk?"

***

Sogo sedang berkutat pada laptop didepannya. Ia fokus menyelesaikan lagu terbaru untuk MEZZO.

Beberapa hari yang lalu, ia dinasehati oleh Yuki karena lagu buatannya kurang mendapat efek yang bagus. Maka dari itu, ia berusaha memperbaikinya.

Beberapa menit kemudian, Sogo telah menyelesaikan lagunya. Ia melepaskan headphone yang menempel dikepalanya, lalu merenggankan kedua tangan keatas.

"Akhirnya....semoga diterima."

Tiba-tiba Sogo mendengar ketukan pintu dan suara Riku. Sogo berdiri, mendekati pintu dan membukanya.

"Malam Riku-kun, tidak juga. Ada apa?"

"Malam Sogo-san!"

Riku tersenyum lebar, dia lalu mengangkat tangan kirinya dan memamerkan CD yang ia pegang di hadapan Sogo.

"Aku akhirnya mendapatkannya, kalau Sogo-san tidak sibuk ayo nonton bersama" ucapnya dengan aura berbinar

"Wah, bukankah itu CD limited TRIGGER?! Aku belum menontonnya, apalagi membelinya." Sogo mengangguk.

"Ayo! Kebetulan malam ini pekerjaanku sudah selesai."

Riku langsung tersenyum lebar kembali, dia mengganguk sekali lalu menatap Sogo lagi.

"Yosh! Kalau begitu ayo menontonnya bersama! Aku juga sedang luang. Humm... Akan lebih enak kalau ada cemilan, mau mencari atau membuat cemilan dulu di dapur tidak Sogo-san?"

Sogo mulai berpikir, malam ini dingin dan ramalan cuaca mengatakan hujan turun.

"Sebaiknya kita tidak keluar malam ini, ramalan cuaca mengatakan disekitar asrama saat malam harinya hujan. Bagaimana kalau kita membuat cemilan? Kita memiliki banyak persediaan." Sogo memberi saran kepada Riku.

"Benar juga... Ramalan cuaca tadi mengatakan hujan, baiklah kalau begitu ayo buat cemilan di dapur. Biar kubantu ya"

Riku tersenyum lagi, setelah mengatakan itu dia pun mulai berjalan ke lantai satu ke arah dapur bersama Sogo untuk membuat cemilan.

***

Sehabis minum, yama liat kiri kanan.

Bagus, sepi.

Yama keluarin Video CD drama nya. Mumpung masih sepi jadi dia sempatin nonton di ruang santai.

Yamato diam diam dekati TV dan menyalakannya. Tak lupa pasang cd dramanya.

***

"Sogo-san mau membuat cemilan apa?"

"Hmm, aku kurang tau. Tapi akan kupikirkan ketika kita didapur ya!" Sogo tersenyum. Riku mengangguk-angguk dengan ucapan Sogo, dia juga berpikir mau membuat cemilan apa.

Sesampainya diruang santai, manik mata Sogo dan Riku menangkap sosok Yamato yang sedang menonton.

"Yamato-san, sedang apa?"

"Yamato-san, sedang menonton apa? Yamato-san apa kau habis minum-minum?" tanyanya karena ia sedikit mencium aroma alkohol dari tubuh Yamato

Bulu kunduk yama berdiri, Langsung ganti channel tv. Ia berbalik melihat siapa yang memanggilnya. Berasa jadi maling aja sampai kaget gini.

"A-Sou, Riku y-yo! Gak ngapa ngapain kok. Cuma liatin tv layar lebar ini"

Baru mau nonton malah diganggu, jadinya gak bisa nonton kan. Kalo nonton di kamar yang ada ketahuan Gaku dan maksa dia ikut nonton dramanya.

"Yaa gitulah Riku, habis pulang kerja juga~" dalam hati cuma minum 1 kaleng bir. Di kulkas cuma ada 1, seingatnya banyak.

Sogo memperhatikan gerak-gerik Yamato yang aneh, ia melihat beberapa CD drama berserakan diatas meja.

'Menonton drama sendiri kah' pikirnya, helaan nafas keluar dari mulut Sogo.

"Yamato-san, kami tau kau sedang menonton dramamu sendiri. Kenapa disembunyikan?"

Riku memiringkan kepalanya melihat gerak-gerik Yamato yang menurutnya sedikit aneh, dia lalu melihat ke atas meja mengikuti pandangan Sogo.

"Yamato-san sedang menonton dramamu sendiri? Apa ini drama yang baru? Kalau mau kita bisa menonton bersama!" ucapnya dengan riang

"Ya... Meski tadinya kami berdua mau menonton CD Trigger bersama sih, kalau mau kita bisa menonton drama Yamato-san dulu. Oh ya! Kami juga mau membuat cemilan"

"Tunggu sebentar! Kalian kesini buat nonton CD trigger kan? Duluan aja, oniisan terakhir." yama menolak keras soal nonton drama sama sama.

Bukannya gak mau tapi ia memang malu sama ekspresi dirinya sendiri pas di drama. Malu sendiri liatnya jadi itulah alasannya yama gak mau nonton drama bareng apalagi dramanya sendiri.

"Kalian mau buat cemilan kan? Biar aku yg buat, kalian nonton disini" yama langsung rapikan koleksi cd dramanya dan bergegas ke dapur buat bikin cemilan.

"Eh, tapi...." Sogo melihat Yamato menuju dapur.

"Riku-kun, aku membantu Yamato-san dulu. Putarkan saja CD-nya." Sogo menghampiri Yamato yang berada didapur.

"Kita akan membuat apa, Yamato-san?" tanyanya.

"Eh? Tapi aku mau membantu juga..."

Terlambat, dua orang itu sudah pergi ke dapur. Riku akhirnya menghela nafas sejenak sebelum mendekat ke arah pemutar CD, dia menyalakannya lalu memasukan kaset CDnya.

Dia melihat isi CD itu namun tak kunjung menekan tombol play karena tidak mau memulainya sendiri. Riku pun memutuskan menyusul ke dapur.

"Kalian mau buat apa? Kubantu ya"

Yamato memakai celemek yg ada di dapur dan mengeluarkan semua bahan di kulkas.

"Yosh. Dengan bahan bahan ini, buat jagabata bisa. Terus mitarashi dango, taiyaki dan mochi dalam bentuk kemasan, tinggal di panaskan. Kare pan buatnya simpel~ tambahkan popcorn." Yamato memilah milah bahan biar gak kesulitan pas masak.

"Lalu...." Yama lirik Sou dan Riku yang melongo di dapur. Kayaknya otak mereka belum memprosesnya.

"Oniisan bisa sendiri kok, tenang aja~ ini cemilan semuanya dibuat simpel dan bahkan ada yg perlu di panaskan."

"Eh, tapi... Aku ingin membantu Yamato-san, bahan-bahan diatas meja cukup banyak dan tidak mungkin Yamato-san sendiri yang membuatnya. Jika simpel, kami bisa membantu membuatnya." Sogo merasa tidak enak hati jika tidak membantu. Ia sudah banyak dibantu oleh Yamato, maka dari itu Sogo ingin membalas budi.

"Bolehkah kita ikut membantumu, Yamato-san?"

"Un un! Aku juga mau bantu, akan lebih cepat kalau dikerjakan bersama bukan? Nanti waktu kita nonton bersama jadi lebih banyak bukan?"

Riku menepuk tangannya sekali, dia lalu menggulung lengan kaos panjangnya kemudian mendekat ke meja yang di atasnya terdapat banyak bahan.

"Yosh yosh! Ayo lakukan bersama! Umm... Yang mana yang harus dihangatkan?" ucapnya yang lalu melihat-lihat bahan di atas meja

"Kalian ini....." Yama liatin mereka bersemangat di depan meja dapur. Ia menghela napas, terpaksa menyerah.

Kalo ditolak lagi malah makin mau bantu. Mereka keras kepala juga.

"Yasudah, kalian bantu hangatkan mochi, mitarashi dango, dan taiyaki." yama menunjuk bahan-bahan di meja. Memisahkan dengan menggeser bahan kearah Riku dan Sou.

"Sementara aku urus Kare pan, jagabata, dan popcorn."

"Kalo mau manasin bahan bahan yg kusebut tadi. Tinggal kukus aja~"

"Baik! Aku mengertiii"

Riku berucap riang, dia mengambil bungkusan mochi, taiyaki, dan mitarashi dango lalu membawanya ke konter dapur. Dia mencari panci untuk kukusan di rak dan mengisinya dengan air.

"Hanya perlu dikukus kan supaya hangat lagi?"

Dia meletakkan panci diatas kompor, setelah itu dia menyusun ketiga makanan tadi di atas pembatas yang berlubang(?) di dalam panci baru menyalakan kompornya.

"Yosha! Sudah!" ucapnya senang

Sogo mengikuti instruksi Yamato dan ikut memasukkan dango, taiyaki, dan mochi bersama Riku.

"Sebaiknya kita kecilkan apinya." Sogo mulai mengecilkan api dikompor dengan menekan tombol. Kompor yang mereka gunakan adalah kompor listrik, jadi tidak sulit untuk digunakan.

"Apakah kita perlu membuat minuman?"

Riku memperhatikan Sogo yang mengecilkan api kompor, tatapannya kagum menatap Sogo.

"Humm humm kalau mengukus apinya harus kecil ya, aku paham sekarang" ucapnya sambil mengangguk-angguk

"Boleh, rasanya kurang bukan kalau tidak ada minuman juga? Tapi mau buat apa? Ocha? Cuaca agak dingin karena ramalan hujan, ocha hangat pasti bisa menghangatkan tubuh. Tapi kalau Sogo-san ingin yang lain katakan saja hehe"

Yamato mulai membuat kare pan karna kalo jagabata lebih simpel dr kare pan.

Ia mulai memotong wortel & kentang kotak kotak dan mengiris tipis bawang bombay. Lalu potong daging kotak kotak dan bumbui sedikit garam & merica.

Yama mendengar Sogo bicara soal minuman. Oh iya baru ingat.

"Hm~ buat aja. Buat minumnya gak sulit itu, cari aja bahan di kulkas~" ucapnya sambil menaruh wajan penggorengan ke kompor.

Sogo membuka kulkas, ia melihat kotak jus, susu, dan beberapa buah.

"Bagaimana jika kita membuat jus? Dan kusarankan untuk membuat coklat hangat dan ocha."

Yamato hidupkan kompor lalu panaskan 1 sdm minyak dan 2 sdm mentega, tumis bawang bombay sampe agak layu & transparan, angkat, sisihkan.

Lalu panaskan 1 sdm minyak, tumis daging sampe kecoklatan, tambahkan air, rebus dgn api kecil (simmer) sampe agak empuk

"Terserah kalian aja~"

Kemudian, masukkan bawang bombay, wortel & kentang, tambahkan air bila perlu, rebus dgn api kecil sampe wortel & kentangnya empuk.

Selama menunggu bahan matang, Yamato membuat rotinya.

Riku membuntuti Sogo ke arah kulkas, dia ikut melihat-lihat ke dalamnya.

"Kalau begitu aku coklat panas saja. Kalau membuat ketiganya takutnya tidak terminum, hanya ada kita bertiga sih. Kalau begitu ayo buat!"

Pemuda bersurai ini berucap dengan riang seperti biasanya, dia membantu Sogo mengambil beberapa barang itu dari dalam kulkas lalu membawanya ke konter dapur.

"Yamato-san ingin jus atau coklat panas? Atau kalau mau ocha juga boleh"

Yamato mematikan api, masukkan potongan kare blok, aduk2 sampe kare blok-nya larut. Lalu masak dgn api kecil (simmer) sambil diaduk2 selama 15 menit.

"Ocha aja~" lalu tambahkan lada bubuk, cabe bubuk, madu/gula sesuai selera. Kemudian pisahin 3/4 bagian kare, jadi tinggal 1/4 bagian yg masih dipanci untuk dibikin jadi isian kare pan. masak lagi sambil di aduk2 dgn api sedang sampai lebih kental. Setelah itu tambahkan bubuk kari yg udah ditumis dgn minyak sampai harum. Dan dinginkan sekitar 10-15 menit

Selama menunggu, Yama membuat mini jagabata. Biar enak dimakan.

"Baik! Satu ocha untuk Yamato-san"

Riku melihat ke rak-rak dapur untuk mencari teh kering, dia pun menemukannya dalam sebuah toples kecil.

"Kalau begini aku ocha juga saja deh, sekalian hehe"

Pemuda itu kembali membuka rak-rak dapur, mencari teko ukuran sedang untuk membuat ocha. Setelah menemukannya dia pun langsung menyeduh teh di dalam teko dengan air panas.

"Aku juga ocha." Sogo membuat ocha bersama Riku. Selesai membuat ocha, ia melihat Yamato membuat cemilan.

"Yamato-san hebat membuat kedua cemilan. Apakah tidak sulit membuatnya?"

Setelah didiamkan, Yamato pipihkan/ giling adonan, isi dengan bahan isian kare tadi kira2 1 sdm, kemudian tutup dengan rapat.

Balur roti yg sudah diberi bahan isian dengan telur putih dan tepung roti. Setelah itu, diamkan lagi rotinya.

"Hmm gimana ya~ dibilang sulit gak juga. Cemilan ini udah yang paling simpel dan mudah dibuat kecuali bagian adonan roti. Terus jagabata dan kare pan cocok buat malam dingin ini~"

Yamato menggoreng roti dengan api sedang dan minyak yg tidak terlalu panas karena jika terlalu panas, roti akan cepat gosong dan bagian dalam roti tidak matang dengan sempurna.

"Sou tolong siapin piringnya. Bentar lagi siap~"

"Ah, baiklah!" Sogo menuruti dan mengambil piring dilemari, mencari piring berukuran besar. Lalu meletakkannya diatas meja.

"Sudah!"

Setelah matang, yama langsung mematikan api dan mentiris kare pan. Terus memasukkannya kedalam piring.

"Arigatou~ Minumannya udah siap kan? Taro aja di meja ruang santai beserta kare pan dan jagabata. Soal popcorn biar ku urus~ gak lama"

"Kukusannya!"

Riku teringat dengan kukusan mereka tadi, melihat panci sudah berasap mengeluarkan uap air dia pun langsung mematikan kompornya. Dia ikut mengambil piring, dengan hati-hati dia mengambil mochi, taiyaki, dan mitarashi dango dari dalam sana ke atas piring menggunakan sumpit

"Nah sudah! Hum? Baiklah biar ocha dan ini ku bawa ke ruang santai"

Riku mengambil nampan, dia menata teko dan gelas beserta piring berisi mochi di atasnya.

"Sisanya Sogo-san yang bawa tidak masalah kan?"

"Tidak masalah, Riku-kun." Sogo mengambil nampan berukuran besar dan meletakkan kare pan, jagabata, taiyaki dan dango diatasnya.

Sogo berjalan keruang santai membawa nampan dan meletakkannya dengan perlahan diatas meja ruang santai.

"Sudah! Bagaimana dengan popcornnya, Yamato-san?"

Yamato langsung buat popcorn karamel dan popcorn pedas buat Sou. Yaa tau sendiri Sou suka makanan pedas~

Tak butuh waktu lama, popcorn pun jadi. Ia taruh popcornnya di mangkuk besar dan membawanya.

"Baru selesai, nih oniisan buatkan popcorn karamel dan pedas khusus buat Sou." Yama taro di atas meja.

"jangan coba coba masukin tobasco kedalam popcorn" diliriknya sou datar.

Awas aja masukin tobasco. Langsung buang.

"Arigatou Sogo-san" ucapnya dengan senang

Dia pun membawa nampannya itu tadi ke ruang santai bersama dengan Sogo, Riku lalu menatap teko ocha beserta gelasnya dan piring berisi mochi di atas meja.

"Sudah semua kan? Ayo nonton!"

Riku berucap dengan riang, dia langsung mengambil remot dan duduk di atas sofa sambil memeluk salah satu bantal sofa. Dia pun menekan tombol play yang ada di remot, dan rekaman CD itu segera terputar di layar televisi.

"Ahaha, arigatou Yamato-san. Baiklah, aku tidak akan memasukkan tobasco kedalamnya." Sogo mengambil popcorn bewarna merah yang ia yakini pedas. Lalu duduk disamping Riku dan menonton rekaman CD.

"Ini dari CD TRIGGER yang limited itu 'kan?"

Yama dengan santainya makan popcorn karamel. Untung dia pisahin mangkoknya jadi 3. 2 karamel buatnya dan Riku. Terus 1 mangkok buat Sou.

Yama makan popcorn sambil bersandar di sofa panjang. Kakinya ia taro di atas sofa juga.

"Un! Katanya ada tambahan di akhir rekamannya"

Riku fokus menonton, dia juga mengambil popcorn lalu memakannya sambil menonton, pandangannya berbinar menatap penampilan Trigger di layar itu.

"Oishiiii... Yamato-san sebenarnya sangat berbakat melakukan apapun ya! Setelah ini selesai ayo lihat dramanya Yamato-san bersama! Yosh yosh" putus Riku seenak jidat

Yama tertawa hambar, ia gak seberbakat itu. Bisa dibilang itu pengetahuan yang ia dapatkan ketika tinggal sendiri dulu. Tak disangka kemampuannya dipakai.

"Jarang jarang buat ini~ nikmati aja~"

Sogo fokus melihat TV, ia menanggapi ucapan Yamato.

"Yamato-san hebat dalam membuatnya ya! Seperti seorang koki profesional."

Riku masih menikmati popcorn caramel itu sambil fokus menonton layar televisi yang memutar video

"Fuwaaaaa enaknya. Un! Yamato-san itu hebat, lain kali ajari aku masak ya. Sogo-san juga hebat, kalian semua hebat"

Pemuda merah itu fokus dengan layar di hadapannya, matanya tertuju pada penampilan kakak kembarnya dibalik layar

'Tenn-nii... Sungguh berbeda saat di atas panggung ya'

"Dakara kalian berlebihan, aku gak se profesional itu. Bisa belajar sesuai resep, kapan-kapan oniisan ajarin" ucapnya, udah merasa gak enak kalo di puji. Bukannya apa apa tapi ia hanya ingin membantu sebisanya.

Yamato melihat tv sambil makan kare pan buatannya.

'gak buruk juga, sesuai resep ibuku...'

"Ahaha, benarkah? Kalau begitu tolong ajari kami memasak! Aku ingin tau resep popcorn merah buatanmu."

Sogo kembali melihat rekaman cd sampai selesai.

"Rekamannya sudah selesai, bagaimana jika kita menonton drama Yamato-san?" tanyanya pada Riku dan Yamato.

Riku menikmati popcorn caramel buatan Yamato itu hingga tak sadar popcorn itu tinggal setengah, rekaman cd pun sudah selesai.

"Un un! Ayo nonton drama Yamato-san bersama, pasti seru" ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepala

Yamato menyerah, membernya pada semangat. Ia mengeluarkan CD drama terbaru, mengeluarkan CD limited trigger dan kasih ke Riku. Lalu memulai CD dramanya.

"Sebenarnya aku gak mau nonton tapi kalian memaksaku melakukannya. Nikmati saja drama terbaru oniisan~" Yamato langsung terjang sofa panjang nan empuk.

Riku menerima CD Triggernya kembali, dia mendekapnya erat sambil memperhatikan Yamato yang sedang memutar CD dramanya.

"Eh? Tapi bukannya tadi Yamato-san ingin menonton dramamu sendiri? Kami akan menikmatinya, dramanya pasti keren seperti yang dibintangi Yamato-san sebelumnya!"

Dia kembali memperhatikan layar televisi, dia meletakkan popcornnya di meja lalu mengambil satu buah mochi dan memakannya.

Sogo memperhatikan Drama di TV.

"Yamato-san mendapatkan peran antagonis lagi?" tanyanya, memakan jagabata yang hangat.

Yamato menutupi wajahnya sendiri di bantal empuk. Malu sendiri liat dramanya di tonton.

"Begitulah, rata rata peranku antagonis." Yamato membalas pertanyaan Sogo dlm keadaan tutup wajah di bantal.

"Kalian lanjutkan nontonnya, jangan hiraukan oniisan ini~"

Justru karena perkataan Yamato itu, pemuda bersurai merah ini jadi menatapnya. Dia lalu menepuk-nepuk pelan punggung leadernya itu

"Yamato-san hebat! Aktingmu selalu bagus dan memukau meskipun banyak dapat peran antagonis. Semangat semangat!"

"Riku-kun benar, semangatlah Yamato-san! Semoga Yamato-san mendapatkan peran protagonis." Sogo memberi semangat.

Mendapat tepukan dan semangat dari kedua membernya, tak membuat seorang yamato ini tergerak hati. Ia masuk mode 'Hidup ogah, mati jangan'

Yamato melihat dramanya sebelah mata.

"Aku akan sangat menunggu Yamato-san mendapat peran protagonis! Pasti sangat keren, apalagi kalau Yamato-san dapat peran jadi pahlawan!" ucap Riku dengan riang

Dia berhenti menepuk punggung Yamato, lalu berfokus pada layar televisi yang memutar drama lagi.

Sogo kembali fokus pada drama di TV.

"Ah, diadegan ini Yamato-san mati." gumamnya.

Riku memasang ekspresi sedih menonton dramanya, alurnya cukup menyentuh juga menurutnya. Dia jadi diam memeluk kedua lututnya yang ditekuk di atas sofa

"Yamato-san meninggal..." celetuknya dengan suara pelan

"Adegannya bagus, sayang sekali. Yamato-san harus tewas ditempat." ucapnya, meminum ocha hangat.

Yamato sweetdrop, dengar kata 'tewas', 'meninggal', 'mati'.

'Kok dejavu dengernya'

Perempatan muncul di sudut dahi.

"Kalian semua....."

"Aku masih hidup!! Liat ini, itu cuma drama!"

Riku menoleh ke Yamato, mulutnya sibuk menguyah mochi lagi. Dia menelannya lebih dulu sebelum buka suara untuk tertawa canggung

"Benar juga, Yamato-san masih di sini! Ah tapi rasanya Yamato-san sering sekali mendapat peran yang meninggal... Semangat Yamato-san, semangat" ucapnya sambil menepuk-nepuk pelan kembali punggung Yamato.

Sogo tertawa kecil melihat reaksi Yamato.

"Maaf, aku hanya bercanda. Semoga Yamato-san mendapat peran protagonis."

"Ah! Tapi, pertama kali Yamato-san mendapat tawaran drama itu.....bukankah perannya protagonis? Namun sayang sekali, akhirnya mati juga."

Jlep

Yamato mojok pojokan, bisa diliat banyaknya jamur disekitar yama.

"Selama ini cuma di ingat matinya, bukan aktingnya. Oniisan kecewa"

"Gomennasai!!" Sogo meminta maaf sambil dogeza.

"Riku-kun juga, minta maaf pada Yamato-san."

"Ba-baiklah.. Yamato-san gomennasai!"

Riku ikut berdogeza di samping Sogo

"Akting Yamato-san juga bagus kok! Seperti seorang profesional, terlebih saat menguak misteri di drama yang dulu! Terlihat sangat keren! Kami selalu mengingat aktingnya Yamato-san kok"

Yamato liat Riku dan Sou dogeza. Ia sweetdrop sendiri.

"Kalian ngapain sampai dogeza?" yama mulai lelah, mengacak rambut sendiri dan kembali duduk di sofa empuk.

"Baguslah, nantikan aja dramaku selanjutnya. Udah tau kan, mezzo dan revale ikut bersamaku dalam drama besar?" ucapnya sambil makan makan mochi

"Ah, drama itu! Jika tidak salah, seminggu lagi kita akan memulai syuting." Sogo memeriksa jadwal didalam Handphone-nya.

"Aku tidak sabar dengan drama ini!"

Riku kembali menenggakkan badan lalu duduk kembali ke tempatnya semula, dia memasang pose berpikir sejenak

"Hooo itu! Aku ingat, aku jadi sabar ingin melihatnya. Ganbatte ne Yamato-san! Sogo-san juga! Kira-kira seperti apa dramanya? Apa Yamato-san akan dapat peran antagonis lagi?"

Akhirnya Yamati, Riku, dan Sogo melanjutkan acara nonton sampai habis.

***

UwU Hana disini~

Sebelumnya Hana mau minta maaf kalau selama ini work buatan Hana kebanyakan dari Idolish7 dan pair nya rata-rata TamaSou. Karna yang rp selama ini cuma ini aja. Walau ada sih yang dari Revale dan Trigger, nanti Hana masukin deh~

Dan juga untuk sementara Hana fokus dulu buat ff hasil rp bersama para roleplayer. Kalau ada pertanyaan bisa langsung chat Hana atau komen aja~

Akhir kata, sampai jumpa dan jangan lupa like. Komen di tunggu~

Bye byee






「Finish: 20/12/2019」
「Words: 3171」

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro