Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Family Restaurant

3rd pov

Yamato baru balik dari syuting drama terbaru, tenaganya hampir habis kalo gak diselingi sama roti.

Kalo dipikir pikir lagi, dia belum makan malam

Yamato berjalan santai sampai ketemu salah satu restoran family di simpang empat dekat lampu lalu lintas.

"Disana aja deh~" Yamato segera masuk kesana dan duduk di salah satu meja kosong. Kebetulan mejanya panjang dan cukup buat beberapa orang.

"Hmm kalo sepi jadi gak enak. Coba tanya anak anak lain deh" Yamato buka hp dan chat Sogo via rabichat.

Biasalah, kalo solo kan jadi ngejomblo. Di family resto lagi?!

["Sou, sibuk? Aku lagi di family resto, makan malam. Kalo ke asrama pastinya gak dapat jatah makan, biasalah Mitsu sibuk~ ajak yang lain, sesekali kita kumpul diluar kan gak buruk~ ditunggu"] send

Di asrama Sogo sedang mencuci piring, mendengar suara dering hp-nya diatas meja. Ia menutup kran air dan mengeringkan tangan.

"Pesan dari siapa?" tanyanya ketika mengambil hp dan melihat pesan.

"Yamato-san mentraktir kita makan malam? Tumben sekali..."

Riku yang sedang merapihkan barang di kulkas spontan menoleh kala mendengar perkataan Sogo, manik rubynya seketika berbinar cerah dan dia pun membawa langkahnya mendekat ke arah Sogo setelah tentunya lebih dulu menutup pintu kulkas.

"Yamato-san mentraktir kita? Sungguh? Hmm... Jarang sekali Yamato-san begitu, apa ada sesuatu yang khusus? Tapi rasanya tidak kan..."

Sogo melirik Riku, ia juga meragukan sikap Yamato sekarang. Jarang-jarang mereka ditraktir kecuali dipaksa.

"Hmm, mungkin saja mood Yamato-san sedang baik. Riku-kun mau ikut? Malam ini kita tidak makan apa-apa. Mitsuki-san sibuk dengan acara TV dan katanya akan pulang terlambat."

Riku masih sedikit memikirkan keanehan leadernya hingga mendengar ajakan Sogo, sontak surai kemerahannya bergoyang akibat sebuah anggukan kepalanya. Dia pun tersenyum cerah kepada Sogo.

"Un! Aku ikut, aku juga belum makan. Tadinya berencana memasak sesuatu yang mudah sih hehe, kalau Yamato-san traktir aku ikut saja. Lagipula sudah lama kita tidak makan bersama di luar kan?"

Kembali ke family restoran, salah satu pelayan wanita datang membawa buku menu, segera yama liat menunya.

"Coba kita liat, hooh bagus juga menunya. Ada makanan favorit semua memberku. Sayangnya gak ada bir atau sake~" yama bergumam sendiri sambil meliat liat menu.

Kalo di pikir lagi, mereka belum sampai kesini. Pesan minuman gak masalah kan~

"Kopi hangat satu, buku menunya kutahan dulu. Nanti pesan yang lain lagi" sang pelayan mengiyakan dan segera membuat kopi. Yama masih menunggu membernya.

Kita kembali ke asrama. Sogo tersenyum mendengar jawaban Riku, ia juga berpikiran sama.

"Riku-kun benar. Kalau begitu kita bersiap-siap, Yamato-san pasti menunggu kita!"

Riku mengangguk semangat, dia dan Sogo berjalan ke kamarnya untuk mengambil kacamata dan masker untuk penyamaran. Tidak lupa membawa tas berukuran kecil. Sementara Riku membawa tas kecil yang diisi dengan barang-barang yang mungkin ia butuhkan jika ada keadaan tak terduga, inhaler contohnya.

Setelah semuanya siap, Sogo berjalan ke depan pintu keluar asrama. Disusul Riku yang baru keluar dari kamarnya. Sogo tidak lupa untuk membalas pesan Yamato.

["Kami akan segera kesana, dimana lokasi Yamato-san saat ini?"] send

***

"Haah, sou belum balas balas. Jangan jangan dia cuma ngeread doang!?" Yamato menghela napas panjang, tak lama menunggu pelayan pun datang menyajikan kopi.

Bersamaan dengan getaran hp, Yamato langsung cek hp nya.

"Akhirnya di notis juga. Lama amat, kalian beneran meragukan traktiranku?"

["Simpang empat, jalan *** dekat lampu lalu lintas. Nama restorannya Night Family Restorant. Cepat datang, banyak menu favorit kalian disini~"] send

***

"Sogo-san! Aku sudah siap, uumm... Dimana tempatnya?" tanya Riku. Sogo melihat pesan masuk dari Yamato.

"Eeto... persimpangan jalan *** dekat lampu lalu lintas. 'Night Family Restorant', katanya."

"Tempatnya tidak jauh dari asrama, ayo kita pergi!"

"Baiklah kalau begitu ayo!" Riku mengeluarkan aura semangat, dia kemudian mulai berjalan bersama Sogo menyusuri jalan menuju tempat yang dimaksud.

"Tapi sungguh tumben sekali Yamato-san tiba-tiba ingin mentraktir kita, meskipun ini bagus juga sih hehe. Semoga di restorannya ada omurice" ucapnya dengan aura berbunga sepanjang jalan. Sogo tertawa kecil, menanggapinya.

"Riku-kun benar, Biasanya Yamato-san menolak mentraktir kita. Kata Yamato-san, semua makanan favorit kita ada di restoran itu."

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Sogo dan Riku sampai di restoran yang dituju. Sogo melihat Yamato meminum kopi di salah satu meja. Dia menghampiri leader-nya. Riku mengikuti Sogo menghampiri salah satu meja dimana di sana terdapat leader grup idol mereka, siapa lagi kalau bukan pemuda bersurai hijau berkacamata dengan tampang 'lelah hidup, mati tak mau'

"Maaf menunggu lama, Yamato-san."

"Malam Yamato-san! Maaf membuat Yamato-san menunggu, dan terimakasih dengan traktirannya" ucap Riku masih dengan aura bahagia menyelimutinya

Yang ditunggu akhirnya datang juga. Yamato berasa nunggu sesuatu yang gak pasti aja. Jodoh misalnya

"Yo, gak papa~ duduk sini. Sekali kali kutraktir, kebetulan mood ku bagus~" sapa Yamato setelah meminum kopi.

"Mana yang lain?" tanyanya.

Sogo duduk berhadapan dengan Yamato. Riku pun menurut dan duduk di salah satu kursi yang tersedia, dia membuka jaketnya dan menyampirkannya di kursi.

"Mitsuki-san sibuk sebagai host acara TV, Tamaki-kun sibuk dengan pemotretan bersama Iori-kun. Nagi-kun juga sibuk dengan kegiatannya. Jadi hanya kami saja yang tidak sibuk." jawab Sogo.

"Un! Yang lain sedang punya urusan masing-masing, Trigger juga sepertinya sibuk. Tenn-nii saja menghilang karena sepertinya punya urusan penting" kalau saja kakak kembarnya itu ada dipastikan Riku sudah makan sejak tadi dengan makanan kesukaan mereka.

"Ah, Re;vale juga sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Sejak kita tinggal diasrama baru ini, semua pekerjaan ditawarkan kepada kita." Sogo menambahkan.

"Hooo souka, akhir akhir ini kita sibuk ya~ maneja dan staff lainnya di agensi pasti berjuang keras untuk kita." Yamato anggukkan kepala.

'YES, DUITKU AMAN' teriak Yamato dalam hati, senang karna gak perlu keluarin banyak duit.

"Maa~ Aku juga sibuk sama drama dan seperti yang kalian liat, pulang jam malam."

"Kalian pesanlah sesuatu, belum makan kan?" Dia menggeser buku menu di atas meja. Sogo membuka buku menu, ia melihat list menu.

"Banyak sekali menunya, Riku-kun lihat! Disini menyediakan Omurice." Sogo menunjuk gambar omurice dibuku menu.

Atensi si merah ini sontak tercuri dengan ucapan Sogo, segera saja dia melihat buku menu yang tengah dipegang oleh Sogo itu.

"Wooohh Omuricenya terlihat ini, aku mau ini saja! Umm... Dan ocha hangat saja" ucap Riku dengan riang.

Namanya juga family resto, pasti banyak menu dari restoran biasa Yamato habiskan sisa kopinya.

"Intinya sejak projek besar, kita semakin sibuk. Waktu buat latihan hampir tak ada, nanti kucoba minta tolong maneja buat longgarin jadwal kita~"

Riku kembali menatap Yamato dan membenarkan posisi duduknya.

"Manager juga jadi sibuk ya, mungkin kalau ada kesempatan kita harus mengajak manager keluar juga. Tapi aku senang sih kita jadi lebih terkenal! Mungkin kita sepopuler Zero nantinya!"

"Untuk saat ini, pesan makanan disini dan nikmati traktiran oniisan~"

"Terima kasih untuk traktirannya, Yamato-san" ucap Riku dibarengi sebuah senyum khas miliknya

Yamato menyunggingkan senyuman tipis, kata kata Riku ada benarnya.

"Yaa gimana ya. Aku mentraktir semua karna kita hampir jarang kumpul. Biasanya di asrama kan~ atau pas tour live pertama di prefektur Osaka. Itu pun Mezzo ada kerjaan lain."

"Sebagai oniisan dan leader kalian, kuberi hadiah deh~"

"Un! Semoga lain kali kita bisa berkumpul lengkap lebih sering, kadang aku merindukan suasana sih hehe" Kemudian Riku pun duduk menunggu dengan tenang, tidak terlalu tenang juga sih karena sesungguhnya ia itu pribadi yang tidak bisa diam.

"Nah, Riku pesan omurice dan ocha hangat. Sou gimana?"

Sogo menatap buku menu ditangannya, ia berpikir keras.

"Hmm, Chilli con carne dan ocha hangat sama seperti Riku-kun" Sogo menutup buku menu sambil tersenyum. Yamato sweetdrop, kayak biasa Sogo memilih yang pedas.

Malam malam gini gak masalah makan makanan pedas gitu? Maa tapi buat kasus Sogo rasanya aman aja. Dia jadi ingat candaannya dulu ke Sogo. Yamato minta Sogo makan cabe bulat dan disanggupi sama dianya.

Jadi merinding

"Yamato-san kenapa belum pesan? Atau Yamato-san tadi sudah makan duluan?" tanyanya menatap bingung pada Yamato yang tidak memesan juga.

"A-sokka.... Kalo gitu oniisan pesan kare khas sini deh~ rekomen pelayan disini" Yamato memanggil pelayan yang tadi lalu menyebutkan pesanan mereka. Pelayan pamit meninggalkan mereka.

"Jadi, kegiatan kalian hari ini apa aja?" setaunya Riku dan Sogo punya jadwal.

Riku terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan leadernya itu, dia mencoba mengingat apa-apa saja kegiatan hari itu.

"Aku? Tadi pagi cuma ada pemotretan untuk iklan majalah, setelahnya dari siang aku free jadi hanya di asrama merapihkan kamar dan menonton ulang rekaman konser Trigger. Oh! Aku juga tadi sempat berlatih vocal sedikit sedikit sih hehe" jawab Riku sambil tertawa kikuk.

Sementara Sogo melihat jadwalnya di layar hp.

"Pagi ini Mezzo mengisi acara di stasiun radio, dilanjutkan pemotretan dilokasi yang tidak jauh dari stasiun radio. Siangnya aku mengisi acara TV dan iklan. Aku sudah diperbolehkan pulang sekitar jam 4." Sogo menjelaskan jadwalnya dengan detail.

"Sebenarnya malam ini aku ada sesi pemotretan bersama Tamaki-kun, tetapi dia memaksaku untuk beristirahat diasrama dan membiarkannya menggantikanku."

Sudah dia duga, Sogo memaksakan diri lagi. Seperti biasa, berbeda sama member lainnya yang tidak sesibuk mezzo. Yamato menghela napas.

"Haah, udah jelas Tama begitu. Sou memaksakan diri lagi, gak ingat kau pernah drop dan masuk rumah sakit? Riku juga, jangan paksain dirimu dan jaga kesehatan. Itu lebih penting~" mulailah nasehat oniisan ini

"I-itu..." Sogo menundukkan kepala, ia merasa bersalah telah membuat rekan-rekannya khawatir. Bukan hanya Tamaki saja, Sogo ingin membantu Idolish7. Maka dari itu, ia mengambil banyak tawaran agar dapat meringankan beban semuanya, namun ia malah membuat semuanya khawatir.

Tangan Riku secara refleks menepuk-nepuk pelan pundak Sogo guna menyalurkan sebuah semangat.

"Jangan terlalu memaksakan diri Sogo-san... Kau selama ini lebih sibuk dari kami karena Mezzo kan, jadi perhatikan kesehatanmu juga. Kami khawatir padamu" ucapnya dan dia pun kembali menatap Yamato

"Un! Tenang saja, aku tidak memaksakan diri kok. Aku akan baik-baik saja!"

"Baguslah jadwal Riku gak sibuk. Maneja udah memastikan jadwalmu ya~"

"Maafkan aku, Yamato-san, Riku-kun..."

Yamato memegang kepala.

"Mattaku, Sou juga sibuk bikin lagu buat mezzo kan? Lebih baik sou cuti besok dan istirahat. Akhir akhir ini wajahmu pucat lho" Yamato memijit kening melihat tingkah membernya ini.

Dia juga sibuk tapi gak sesibuk Mezzo. Kalo Yamato sehari bisa dapat 2 pekerjaan, Mezzo 2x lipat dari pekerjaannya. Artinya mezzo 2x lipat lebih sibuk dari member lainnya.

Memang boleh mengambil banyak pekerjaan, tapi gak begitu caranya. Membagi waktu istirahat juga penting.

"Gini aja, besok Sou dan Tama cuti sehari. Kuminta maneja buat cancel semua pekerjaan kalian malam ini juga."

Sogo terkejut mendengar perintah Yamato, ia langsung menolak.

"Tapi Yamato-san, bukankah membatalkan tawaran itu tidak baik? Bagaimana kalau sponsor mem-blacklist kita? Apa yang harus kukatakan kepada semua staff? Mereka sudah bekerja lebih keras dari kita, bagaimana dengan Idolish7?" Sogo menghujani Yamato dengan berbagai pertanyaan dalam keadaan panik.

***

Di tempat lain, Gaku mengecek rabichat di hp nya sehabis pemotretan berakhir.

'Ah pesan dari Yamato' batinnya

"Makan? Boleh juga"

Gaku langsung menuju tempat dimana Yamato berada. Tapi Yamato tak sendirian. Ada Riku dan Sogo yang sudah menemaninya dari tadi

"Yo! Aku terlambat kah? Sepertinya suasana disini agak mencekam. Ada apa?"

Yamato gak meladeni rentetan pertanyaan Sogo dan pandangannya dia alihkan ke Gaku yang kebetulan sekali datang. Walau telat.

"Datang juga kau, Yaotome. Dibilang terlambat iya juga~ Sou kayak biasa, maksain diri ambil semua pekerjaan yang ditawarin maneja. Aku berencana menghubungi maneja buat beri mezzo cuti sehari."

Melihat Yamato mengabaikan pertanyaannya, Sogo menepuk meja.

"Yamato-san!! Pertanyaanku tolong dijawab!" bentak Sogo. Yamato masih abaikan Sogo, sampai sampai tutup telinga tanda malas dengarin bentakan Sogo.

"Yaudah duduk dimana aja dan pesan makanan. Malam ini kutraktir." tambah Yamato, dia hampir lupa keberadaan Gaku.

"heee-- aku pesan makanan yang sama denganmu saja" Menarik kursi lalu duduk disamping Yamato lalu menatap Sogo.

"Tadi kupesan kare lho, di menu ada soba tuh. Kenapa gak ambil?" yamato langsung rebut buku menu di atas meja dan menunjuk soba di deretan list menu. Gaku menghela nafas mendengar tawaran Yamato

"Soba??? Tidak setiap hari juga aku makan Soba" keluh gaku

"Yaudah kupesankan kare khas restoran ini." Yamato memanggil pelayan baru dan memesan kare dan kopi buat Gaku. Seperti biasa, pelayan tadi pamit juga setelah mencatat pesanannya.

Sogo merasa diabaikan, ia mengalihkan pandangannya ke Gaku. Ia bertanya-tanya apakah leader Trigger didepannya mendengar pembicaraan mereka.

"M-malam Yaotome-san!" mendengar penjelasan Yamato, Sogo langsung menatapnya.

"Yo sogo! Yah banyak bekerja itu memang bagus, tapi terlalu banyak juga ga baik buat tubuh. Kenapa tidak ambil cuti kalau dirasa terlalu banyak? Memaksakan diri juga ada batasnya" Gaku ikut menasehati Sogo.

"Dengarin kata Yaotome, dia kan idol yang debut sebelum kita~" anehnya yamato masih bisa dengerin nasehat Gaku dalam keadaan tutup telinga. Hebat juga

Sogo mendengar nasehat Gaku, membuatnya menundukkan kepala.

"Uuuh.... Yaotome-san juga....Aku hanya tidak ingin menjadi beban semuanya...." gumam Sogo

Gaku penasaran dengan perbincangan antara Sogo dan Yamato.

"Memangnya Sogo menanyakan apa?"

"Yaotome gak perlu tau, Sou banyak tanya sampai sampai pertanyaannya gak jelas. Lihat aja telingaku sampai sakit."

"kalau gitu aku malah jadi semakin penasaran"

Yamato sempat mendengar gumaman Sogo, terbebani kah. Menurutnya tidak, ia dan member lainnya gak pernah terbebani. Selama bisa di atas panggung, mau itu di jalanan atau panggung, gak masalah. Asalkan bisa menyanyi dan menari saja udah cukup. Mendengar tanggapan sogo tentang menjadi beban untuk Idolish7 Gaku hanya menghela nafas panjang

"Sogo, meskipun mezzo adalah sub unit idolish7 tetap saja kau adalah member Idolish7. bergantung kepada teman temanmu itu hal wajar, karena kalian adalah rekan, bayangkan perasaan Yamato saat kau bilang kau hanya menjadi beban, kalian ini kawan kan?"

Sogo mengangguk, menanggapi perkataan Gaku.

"....Maafkan aku. Kalau itu perintah Yamato-san, aku...menerima tawaran cuti sehari." Sogo menyerah, ia tidak bisa berdebat lagi.

"Aku tidak ingin membuat semuanya khawatir. Akan kumanfaatkan hari cutinya."

Akhirnya Sogo nyerah juga, yamato bisa bernapas lega sekarang. Beruntung ada Gaku disini, jadi nasehatnya double dan ia tak perlu berdebat panjang lebar lagi. Kalo Mitsuki disini pastinya bakal triple, apalagi Iori dan Tenn. Jadi quarter gitu.

Gaku lega mendengar jawaban Sogo

"Hoo~ baguslah--"

"Akhirnya di terima juga. Soal cuti serahkan padaku~"

"Bersyukurlah Yamato dapat diandalkan--" Gaku tersenyum jahil.

"Oi oi oi, itu sindiran atau gimana? Jadi selama ini aku gak di andalkan gitu?!" Yamato mengomel dan langsung menjitak kepala Gaku, untung aja restorannya sepi pengunjung.

"Itte yo! Ya ya ya~ aku percaya--"

"Biarpun pemalas gini, aku masih bisa di andalkan tau~ Setidaknya gak marah-marah atau ngomel gak jelas kayak orang disampingku~" Yamato ikut tersenyum jahil.

Sogo melihat Yamato dan Gaku bergantian, ia tertawa kecil.

"Yamato-san dan Yaotome-san terlihat akrab ya! Tapi perkataan Yaotome-san ada benarnya"

Mendengar respon dari Sogo membuat Gaku tertohok

"HA? Gak-- gak mungkin kita seakrab itu" gaku menggeleng kepala pertanda mustahil sekali ia bisa akrab dengan rekan sekamarnya itu.

"Gak gak gak, kami gak seakrab itu. Sejak satu kamar sama dia, hari hari burukku dimulai tau." Yamato membantah kata kata yang keluar di mulut Sogo. Mendengar respon Yamato membuat Gaku geram

"Ha? Apanya yang hari buruk? Justru malah aku yang merasakan hari hariku yang buruk setelah satu kamar denganmu!"

"Hah? Justru hariku yang buruk! Kalo bukan karna lotere acak itu, kita gak mungkin sekamar~"

"Kauu!!" Gaku mulai emosi. Sogo dan Riku ikut panik melihat perdebatan antara kedua leader di depan mereka.

Tiba-tiba dua pelayan datang membawa semua makanan pesanannya.

"Bagus, datang juga. Yosh lupakan perdebatan kita dan makan~ dari tadi lapar~" Yamato mengabaikan segala perdebatannya dengan Gaku dan fokus sama kare spesial didepannya.

Sogo mengalihkan pandangan kearah Chili Con Carne pesanannya, Sogo menyatukan kedua telapak tangan didepan dada.

"Ittadakimasu!" lalu mengambil sendok dan mulai makan.

Sementara Gaku telah lelah berdebat dengan Yamato, dan di waktu yang tepat pesanannya datang. Gaku langsung melupakan perdebatannya dengan Yamato dan lebih ingin fokus ke makanannya.

"Hmm-- ittadakimasu-!" Gaku memakan makanannya.

Akhirnya mereka ber-4 makan dengan kalem, tenang dan damai. Sehabis makan, Yamato memanggil pelayan buat meminta bill dan membayar semua pesanan. Lalu mereka ber-4 pulang ke asrama dengan berbagai perdebatan antara Gaku dan Yamato dalan perjalanan.

Mau sampai kapan debat terus.

***

Yahoo~~ Hana desu!!

Gimana ceritanya? Ini di ambil dr rp, awal mulanya Yama mengajak semua member ke restoran gitu, acara traktir lah. Terus yang mau cuma Riku sama Sou, kalo Gaku nyusul gitu~ Terus entah kenapa kami malah bahas masalahnya Sou deh. Maunya di perpanjang tapi rpnya gak kesampaian, yasudah sampai disitu dulu.

Oke sekian dari Hana, jangan lupa like, follow, komen kalian Hana tunggu ya~!

Ah tambahan, ini sekadar fiksi penggemar dan banyak kalimat, kata yang gak sesuai eyd dan kadang out of character (OOC)~~


BYE BYEEE

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro