CHAPTER 94
''tapi itu hanya terpaksa dia lakukan agar nana kembali sadar''ujar junna
''lalu apa penyebab sebenarnya?''ucap Aoi
''karena menurut ayahnya bahwa nana mengalami trauma, disaat dia melihat sesuatu yang sangat menyakitkan dia akan tertakan dan sangat marah bahkan paling mengerikan dia bisa saja membunuh siapapun, bahkan ayahnya pernah membuat mantra agar menekan kekuatan dasyatnya dan membuatnya tenang''ucap junna
tampak mereka sedikit mulai simpati mendengarnya.......
''dia selalu tersenyum pada siapapun bahkan dia selalu membuat semuanya bahagia''ujar karen
''menurutku mungkin bisa saja itu salah satu cara untuk menekan emosionalnya''ucap ran mengerti semua epresi nana
''kalau boleh tahu sejak kapan dia mengalami traumanya?''mizuki
''sejak 11 tahun yang lalu''ujar maya yang datang
EH...
MAYA
TENDO-SAN
para gadis melihat kedatangan maya yang secara tiba-tiba.....
''oui sejak kapan kamu datang?!''ucap claudine
''ya baru saja''ucap maya
''sepertinya kamu sudah membaik, tendo-han'' ucap kaoruko
''ya terima kasih''ucap maya
''bagaimana dengan kondisimu?''ucap Aoi
''semuanya baik''ucap maya
''11 tahun yang lalu ya?''ucap fresca
''iya tepatnya saat aku dan hoshimi-san juga daiba-san saat masih kecil''ucap maya
''memangnya apa yang terjadi 11 tahun yang lalu?''ucap shion
''jangan bilang itu kabar yang pernah kalian terpisah itu bukan?!''ucap futaba yang teringat kabar tersebut
''hah iya aku ingat itu, aku kira itu tidak nyata''ucap karen
''kalian tidak pernah cerita?''ucap claudine
''kenapa kalian tidak cerita?''ucap mahiru
''maaf, tapi itu demi nana''jawab junna untuk teman-temannya
mereka akhirnya hening beberapa saat....
''saat itu kami bertiga terpisah dan di kejar sebuah makhluk misterius dan saat kami benar-benar terpojok, aku dan hoshimi tertangkap olehnya''maya ingat peristiwa itu
''...dan.....aku hanya....melihat nana terus terkena pukulan yang bertubi-tubi'' junna yang tiba-tiba merinding mengingat peristiwa itu namun maya memperkuat pegangannya pada junna
membuat mereka sangat mengkasihani peristiwa tragis itu.......
maya mulai melanjutkan kisah itu''di saat itulah....daiba-san kecil tiba-tiba mengamuk dan menyerang sangat brutal sehingga kami berdua bebas dari gengaman makhluk itu dan dia berhasil mengalahkannya namun tidak lama juga daiba-san ambruk ke tanah sehingga aku dan hoshimi-san tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu ada orang yang datang'' ujar maya yang menunduk kepalanya mengingat peristiwa itu
para gadis itu semakin sedih mendengarnya mendengar langsung peristiwa 11 tahun lalu itu......
''setelah itu kedua orang tua kami datang menghampiri kami bertiga bersama tersusulnya para pengawal yang mengamankan lokasi''junna melanjutkannya''dan aku....bisa melihat wajah sedih ibunya nana yang melihat kondisi nana yang memprihatinkan''junna tidak bisa menahan tangisannya lagi mengingat peristiwa itu, dengan prihatin karen dan mahiru mencoba menghiburnya dengan mengelusnya
'apa yang terjadi dengan nana-tan?''ucap otome
''dia mengalami pendarahan di salah satu matanya dan lukannya cukup banyak sehingga dengan cepat kami bertiga di bawa ke rumah sakit''jawabnya maya dan melanjutkannya''dan namun beberapa hari dia sadar, ia mulai mengamuk hingga ayahnya dan tim dokter mencoba menekannya agar tidak lebih buruk dan aku serta hoshomi-san hanya bisa menonton di balik kaca pembatas''ujar maya yang menarik nafasnya untuk tenang
lalu maya melanjutkan''sampai hoshimi-san berteriak pada daiba-san bahwa semuanya akan baik-baik saja, dengan ajaibnya dia kembali normal dan pinsan'' ujar maya dengan senyum kecutnya''lalu dokter berkata bahwa daiba-san mengalami trauma yang cukup mendalam dan kemungkinan......''maya yang semakin menyakitkan pernyataannya
''mungkin...apa..?''ujar kaede
''dia bisa lepas kendali dan bahkan lebih menyakitkan lagi, aku tidak tahu saat dia kesakitan''maya yang juga terasa sakit di dalam dirinya
''maksudmu apa tendo-san?!''junna yang kaget mendengar nana kesakitan
''saat melawanmu, dia mengalami nyeri pada dadanya''jawab maya
''iya itu benar hoshimi-san''mahiru yang membenarkan
''tidak.....aku...gara-gara...aku...''junna yang tertekan
''itu bukan salahmu jun-jun''ucap karen
''huh....''junna yang memperhatikan karen
''dia melakukan apapun demi membebaskanmu,jun-jun''ucap karen
lalu maya memegang tangan junna dengan lembut''tentu, dia melakukan untukmu hoshimi-san ''ucap maya
''aku sangat malang mendengarnya''ucap otome
''jadi begitu ya'' ucap shion memahami
.
.
.
.
.
.
.
..
..
.
sekian lama........
ichigo akhirnya bisa bebas setelah mendapatkan perawatan....
''oh...bagaimana sudah enakkan?''ucap Aoi
''ya rasanya sangat aneh''ucap ichigo
''aneh kenapa?''ucap ran
''saat pemulihan badanku terasa sakit banget tahu bahkan aku harus meminum ramuan aneh huh....''keluh ichigo
''tapi jadi sehat kan?''ucap Aoi
''iya...aku harap tidak mengkonsumsi minuman aneh itu lagi''ucap ichigo
''hehehe....sabarlah''Aoi menghibur
''hm....bagaimana keadaan maya,junna,dan nana?''ichigo bertanya
''maya dan junna baik-baik saja''jawab ran
''hei ichigo, tapi bukannya tadi kamu di ruangan sama dengan maya dan nana?''ucap Aoi
''beda ruangan, dan aku tidak melihat mereka berdua sama sekali''ucap ichigo
''oh....''Aoi
''pantas dia bertanya''ucap ran
''hm....''ichigo yang teringat nana yang kesakitan
''ada apa ichigo?''ucap Aoi
''aku jadi teringat dengan nana, dia merasa kesakitan di dadanya''ucap ichigo yang mengingat peristiwa itu
''soal itu belum ada secara detilnya''ucap ran
''huh apa jangan-jangan serangan jantung!''ucap ichigo panik
PRAKK!
''jangan sembarangan bicara ichigo''ran menjitak kepalanya
''Awwww'' ichigo yang menerima jitakan ran
''aku merasa itu pastinya bukan serangan jantung''ucap Aoi
''huh....benarkah?''ucap ichigo
''ya apa lagi kita belum tahu secara detailnya mengenai nyeri dadanya itu''ucap Aoi
''huh....begitu ya''ucap ichigo
''semestinya pikirkan kondisimu sendiri yang sempat mengamuk''ucap ran
''eh.....!!'' ichigo terperanga
''iya kamu mengamuk bersamaan dengan maya''ucap Aoi
''lalu....apa yang terjadi...''ichigo
''kalian di buat pinsan setelah mengalahkan homunculus tersebut''ucap ran
''apa iya....''ichigo yang belum percaya
''iya ichigo kamu mengalahkannya hanya sekali serangan dasyatmu''ucap Aoi
''hmmmm aku sungguh tidak tahu sih''ucap ichigo
ADUH.....
Ran dan Aoi hanya pasrah melihat epresi polos dari ichigo tersebut
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
..
.
Di sisi lain....
Nana akhirnya keluar dan bisa menghirup udara bebas setelah beberapa pengobatan yang terlibat padanya namun ia harus melakukan mengatasi trauma yang dia alami yang kini masih membekas pada dirinya.
Nana...
Suara familiar terdengar di telinganya dan langsung berhadapan dengan seseorang yang tidak lain adalah junna.
Huh... junna-chan?
Nana yang masih diam di tempat dengan cepat junna langsung mendekatinya dan tidak lama juga junna tidak bisa menahan tekanan bersalahnya dirinya atas telah apa yang dia lakukan karena telah membuat Nana terluka serta membuat cedera pada lengan kanannya yang kini di perban.
Lantas Nana bingung secara tiba-tiba junna mendekatinya...
"Maaf...maaf..." Junna yang masih menyalahkan dirinya
"Junna-chan...., kenapa...?"ucap Nana yang bingung" apa ada sesuatu?"Nana yang mencoba bertanya
"Maafkan aku....kamu pasti... terluka karena...aku..." Junna yang menangis serta masih menunjukkan rasa bersalahnya
Lalu....
Nana membawa junna semakin dekat dengannya lengan perban yang cedera itu mengelusnya dan tangan lainnya meraih sisi wajah junna yang masih menangkis, Nana hanya terdiam dan membiarkan junna melampiaskan tangisannya itu.
Dan mengerti apa yang di rasakan oleh junna yang tiba-tiba menghampiri dirinya dan langsung menunjukkan penyesalan terbesarnya namun Nana tidak pernah menyalahkan junna sedikitpun.
Setelah sekian lama akhirnya tangisan junna meredah dan juga Nana lega.
"Sudah lebih baik?" Tanya Nana dengan sangat hati-hati
"Iya" jawaban nya
"Junna-chan, kamu tahu aku tidak pernah menyalahkan siapapun bahkan untuk marah ke kamu ataupun lainnya"ucap Nana
"Tapi...aku telah melukaimu bahkan tanganmu cedera" ujar junna yang melihat tangan nana di perban
"Junna-chan, sekali lagi aku tidak pernah menyalahkan siapapun dan cedera ini bukan apa-apa untukku"ucap Nana yang memberikan keyakinan padanya secara masuk akal
"Tapi...-"
"Tidak ada tapi-tapian, yang penting sekarang kamu kembali itu saja"ucap Nana tersenyum dan mutlak
"Nana..."ucap junna melihat senyum temannya itu
"HM sekarang Jangan pernah merasa seolah kamu bersalah kepadaku"ucap Nana yang memohon
junna menerima peryataan dari temannya tersebut"Hmmmm, bagaimana sebagai gantinya aku akan merawatmu selama masa pemulihan tanganmu itu"ucap junna yang menawarkan
nana tersenyum melihat junna kembali pada dirinya seperti biasanya"Ya boleh, aku senang mendengar tawaranmu itu tentu aku tidak bisa menolak bantuanmu, junna-chan"ucap Nana setuju
"kalau begitu Ayo kembali"ucap junna
"Oke junna-chan" Nana setuju
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro