CHAPTER 91
suara itu......
kini dirinya tidak berdaya dan seolah semuanya gelap dan tidak ada apapun di sekitarnya selain kegelapan yang menyelimutinya dan hanya suara dirinya saja yang bisa dia dengan.
biarkan dirimu di sana
kamu selalu kesepian
kau memang suka hal sendirian
kamu yang terbaik dari lainnya
bisikan itu membuat junna merasa tidak nyaman dan ketakutan dimana bisikan itu sangatlah membuatnya sangat tertekan bahkan ia merasa kalau dirinya benar-benar di abaikan oleh semua orang namun faktanya ada orang pertama baginya yang selalu menemaninya bahkan dia tidak peduli dirinya berstatus bangsawan ataupun bukan, dia lalu tersenyum untuk semua orang bahkan membuat orang di sekitarnya selalu ceria serta peduli pada siapapun sebelum bertemu lainnya yang kini banyak teman yang mengajaknya, teman pertamanya adalah Nana daiba sebagai bangsawan tiga yang sangat terkesan hangat dan ramah pada siapapun bahkan selalu tersenyum pada orang yang dia temui, seolah menunjukkan bahwa semua orang itu sama tak perlu pandang status dan siapa serta dari mana, nana akan tersenyum.
bahkan junna ingat sewaktu saat mereka ada kesempatan untuk bersama ada saja yang mengganggu dirinya yang sedang seorang diri namun nana akan pasti datang untuk menolongnya di saat yang tepat bahkan dia tidak peduli dengan dirinya seolah dia akan melindungi siappaun bahkan pernah menunjukkan aura kejamnya sehingga tidak ada yang mengusik dirinya yang sedang belajar di lingkungan terbuka ataupun sedang menikmati waktunya sendiri.
junna menutup telinganya sangat rapat-rapat dan tidak ingin mendengar bisikan yang tidak pernah hal yang dia lakukan dan berkata''Nana....tolong...aku...'' junna yang sangat semakin ketakutan.
.
.
.
.
..
.
.
..
..
.
.
.
nana yang masih berjuang dan menghadap serangan junna yang masih menganggap dirinya seorang musuh besar di matanya
''junna-chan!, tolong hentikan aku bukan musuhmu'' nana yang sembari menangkis anak panahnya
junna yang masih melepaskan anak panah yang berkata''kau musuhku dan bukan teman''
entah kenapa nana langsung sesak di dadanya sekaan terkena serangan jantung yang sangat menyakitkan dirinya di saat sedang kesakitan, tiba-tiba datanglah maya yang menembas angin kencang untuk melumpuhkan anak panah yang mengarah pada nana dan serta di bantu juga dengan ichigo yang semburkan apinya agar anak panah tersebut terbakar.
''daiba-san kamu tidak apa-apa?'' maya yang melihatnya yang mencengkram dadanya sangat kuat ''apa kamu sakit?''ucap maya
''tidak...maya-chan, aku hanya....lengah saja''ujar nana yang sembari mengatur pernafasannya
''tampaknya kalian semakin mengganggu rencanaku''
maya pun langsung menatap musuhnya dengan sangat serius dan semakin menunjukkan kebenciannya''kau semestinya musnah saja''ucap maya yang semakin serius
dengan seringai jahatnya dan berkata''tiga gadis kecil lugu dan kini sekarang menjadi lawan saling lawan''ujarnya
nana dan maya terdiam apa yang dikatakan oleh homunculus sebutan ayah tersebut, bahkan ichigo bingung apa yang di maksud oleh musuhnya.
''apa....maksudnya...?''ichigo yang terdiam sejenak
sementara nana dan maya juga terdiam maksud dari perkataan musuh mereka itu.
''maksudnya...''ucap nana yang masih terdiam
''dia berkata apa....sebenarnya''ucap maya yang langsung bertatap empat mata pada nana''daiba-san....''
''ya...''jawaban lemahnya
''apa kamu mengerti itu....''ucap maya
''entah....aku tidak mengerti itu''ujar nana
sementara junna yang juga masih terdiam di tempat saat ucapan tersebut dan mulai ada tanda-tanda keberontakan dari perintahnya.
.
.
.
.
.
.
.
..
..
..
..
situasi lainnya juga mulai membaik dimana jumlah pasukan ini telah berkurang dan bisa saja mmebantu sebagian pada nana yang kini ada maya dan ichigo, sementara lainnya masih sibuk mengbasmi semuanya.
''huh......masih banyak ya?''ucap otome
''sepertinya begitu''ujar shion
''tapi setidaknya mulai berkurang''ucap yurika
''jangan menyerah ayo lakukan saja''ucap futaba yang menembas banyak musuh dengan kapaknya
''iya, aku sebenarnya sebal dan aku ingin segera tidur sepuasnya!'' kaoruko menembas dengan tombaknya
''ya....ya...kamu boleh tidur sepuasnya nantinya''ucap futaba
''hehehe...''ujar kaoruko senang
sementara mizuki dan fresca juga menembas banyak musuh yang kini juga berkurang
''semakin berkurang''ucap mizuki
''ya'' ucap fresca
''huh.....''mizuki melihat nana, maya dan ichigo yang terdiam
''ada apa mizuki?, kamu tampaknya terdiam''ucap fresca
''aku melihat mereka terdiam''ucap mizuki
fresca lalu melihatnya dan benar mereka bertiga terdiam tampak bereaksi untuk bergerak''kenapa mereka?''ucap fresca
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
..
.
''junna hoshimi serang mereka''perintah ayah
tidak ada reaksi bergerak dan masih terdiam''saya perintah seranglah mereka!''
denyutan terjadi junna berusaha berontak salah satu tangannya meraih sisi kepalanya serta gemetar hebat membuat ichigo, maya dan nana melihat reaksi junna yang berusaha berontak dari perintah homunculus tersebut.
''dia menahan?''ucap ichigo
''tidak salah lagi hoshimi-san sedang melawan''ucap maya
''aku yakin junna-chan berusaha berontak di sana''ucap nana yang yakin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
junna yang ternyata melawan sosok dirinya sendiri yang selama ini menghantui dan membisiki dirinya untuk tetap terdiam di tempat yang membuatnya jatuh yang entah dimana.
''lebih baik kamu jangan pernah mengusikku''junna berontak
''hnhnhnhn.....''
namun keberontakannya dan pergerakannya terkunci
''lebih baik diamlah dan ikuti perintahku''
''tch...''
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
pada akhirnya junna mengangkat busurnya dan mulai untuk memanah ke arah musuhnya.
AWAS!
ichigo langsung menyemburkan apinya dan berhasil menggagalkan serangannya, sementara maya menggunakan sebuah pisau kecil yang dia lempar kearah junna dimana membuat salah satu tangan junna tertancap di kerah lengannya sehingga menghentikan pergerakannya untuk sementara.
''ayo junna hoshimi!, kembali kepada kami semua dan kamu pasti bisa!''ucap ichigo
junna yang masih menerima denyutan dan berusaha untuk berontak namun.......
''lebih baik tenanglah''ujar ayah itu langsung
getarannya langsung berhenti dan cengkramannya mulai kendur secara perlahan mulai berdiri tegak''huh.....aku tidak akan membiarkan kalian mengkacaukan rencana ayah'' junna kembali di kendalikan sepenuhnya
''hnhnhnhn.....'' seringai homunculus
JUNNA-CHAN! KAU-AH!
tiba-tiba Nana yang kembali dapat serangan denyutan yang sangat menyakitkan serta membuatnya sesak kesakitan.
''daiba-san!'' maya yang langsung khawatir
''lebih baik kalian menyerah saja!'' ayah tersebut
secara mengejutkan ichigo langsung menyerangnya yang sudah berada di depan homunculus tersebut dengan siap-siap dengan ayunan pukulannya''DIAM KAU SIALAN!''
BRUK!!
''ichigo!'' maya yang juga khawatir yang akan terjadi pada ichigo
''bantulah...maya-chan...''ucap nana
''tapi kamu se-...
''tolong pergilah dan....bantu dia....''ucap nana
''baiklah'' maya yang langsung pergi dan membantu ichigo
.
.
.
.
.
.
.
..
..
.
..
.
..
..BERSAMBUNG......................
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro