Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 90

nana semakin serius menatap homunculus ayah tersebut jelas ingat dengan perkataan lawannya yang memperingatkan akan bahayanya sosok ayah tersebut, dengan de javu nana benar-benar semakin teringat kejadian mengerikan tersebut yang hampir membuat junna dan maya kehilangan nyawa.

dirinya kecil sangat mengamuk dan membantainya hanya tangan kosong dengan pukulan kuatnya namun setelah itu dirinya tidak ingat lagi setelah berhasil membebaskan junna dan maya dalam cengkraman makhluk tersebut.

kala itu....

kekacauan yang tidak terhindarkan dimana dirinya, junna dan maya terpojok  karena di kejar makhluk aneh yang terus mengejar mereka bertiga sehingga membuat jauh dari lokasi kedua orang tua mereka .

makhluk tersebut memiliki banyak mata di tubuhnya serta elaksis membuat mereka bertiga saat ketahutan bahkan junna kecil tampak ketakutan dan semakin memegang erat kepada dirinya dan maya kecil tampak mencoba bersikap tenang dan membuat junna juga berada di balakangnya.

mereka yang kecil tampak memang kemampuannya sangat kecil dan baru menguasai beberapa kekuatan juga masih sangat lemah, sehingga mereka benar-benar terpojok bahkan makhluk tersebut berhasil mencengkram maya dan juga junna yang menangis karena takut serta kesakitan, dan dirinya yang kala itu terkena pukulannya membuat dirinya tersungkur di tanah.

melihat peristiwa itu membuat nana sakit dan menakutkan membuat tiba-tiba dirinya merasakan aura kuat di tubuhnya bahkan penglihatannya berubah dan bisa melihat kelemahannya sehingga juga dalam keadaan mengamuk, setelah itu nana tidak mengingat apapun setelah berhasil membebaskan maya dan junna.

''huh sepertinya kau mengingatnya bukan, mata biru''

''kau....kau...'' nana semakin merasakan sesak sakit yang luar biasa

tiba-tiba dirinya terkena anak panah yang mengenai tubuhnya dan ternyata adalah junna yang sembari habis melepaskan anak panahnya ke arah dirinya.

''junna-chan....'' nana

''hnhnhnhhn  seberapa kalian saling bertarung''

dengan cepat junna mulai melepaskan anak panahnya dan nana segera menangkisnya dan mencoba meraih junna apapun itu.

''junna-chan aku mohon sadarlah, kau seperti bukan dirimu!''ucap nana yang sembari menangkis serangan anak panahnya

di saat junna tidak melepaskan anak panah......

nana membersihkan darah yang menetes yang menghalangi penglihatannya bahkan dia tidak peduli anak panah yang menancap di tubuhnya serta nana berjalan dengan biasa saja, bahkan hanya memasang wajah biasa saja dan menunjukkan kalau dirinya tidak takut apapun bahkan bisa saja nyawa jadi taruhannya.

''apakah kamu sudah puas, junna-chan''ujar nana

''tch''junna dengan wajah kesalnya terhadap lawannya

''dia tidak akan mendengarkan omongan kosongmu itu''

''DIAM!''Nana membentak terhadap homunculus tersebut''aku tidak membutuhkan untuk kau bicara''ujar nana

''hn, junna hoshimi serang dia''ujar ayah tersebut perintahnya pada junna

''baik ayah''jawan junna

Nana dengan sikapnya''huh......SIALAN!'' langsung maju



.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

sisi lain.........

para gadis berusaha menuju ketempat nana berada dimana memang sudah mendahului mereka semua, mereka jelas bisa merasakan hawa dingin di sekitarnya.

''tidak salah lagi''ucap claudine

''ini milik hawa daiba-san''ucap maya

''brrrr.........dingin juga''ucap otome

''kalau begitu aku buat kamu hangat''ucap karen yang menggunakan suhu apinya tampa harus mengeluarkan api 

''wah....jadi hangat''ucap otome

''aku juga menjadi hangat ucap sakura

''heh....bagaimana caramu bisa membuat hangat tampa api?''ucap ichigo pada karen

''itu mudah, aku hanya menggunakan suhu api jadi bukan apinya yang aku keluarkan''jawab karen

''menakjubkan''ucap yurika

''aku belum pernah melihat fenomena itu''ucap ran

''dia berlatih keras sebelumnya''ucap mahiru

''yah itulah aijo karen, hal tidak terduga bisa menjadi hal menakjubkan''ucap hikari mengakuinya

''jadi latihan keras ya''ucap futaba

''kau memang bikin aku terkejut juga aijo-han''ucap kaoruko

''tidak aku sangka dia bisa mengkembangkan kekuatan barunya''ucap claudine sembari berlari serta membawa mahiru di punggungnya

''aku mengakui kehebatanmu aijo-san''ucap maya

''hehehe.....terima kasih''ucap karen

''apa masih jauh?''ucap kaede

''sepertinya ini hampir dekat''ucap fresca

kring! kring!

''suaranya?''ucap ran

''tidak salah lagi itu pasti Nana''ucap Aoi

''sepertinya dia sedang bertarung''ucap mizuki

.

.

.

.

.

.

.

.

..

..

..

.

.

.

.

pada akhirnya para gadis sampai dimana mereka langsung menyaksikan pertaruang nana dengan junna yang dimana nana metangkis anak panahnya yang cukup membuat lawan kewalahan sementara junna yang terus melontarkan serangan anak panah gandanya yang siap menembus apapun di sekitarnya.

sementara di sana ada seseorang yang tampaknya tidak lain adalah homunculus yang sering di sebut ayah.

''jadi dia orangnya''ucap yurika

''tidak salah lagi dialah yang memimpin para homunculus tersebut yang bisa membuat koloninya''ucap fresca

di saat mereka sedang menatap, maya tampak memperhatinya semesti teringat sesuatu yang di masa lalunya.

''oi tendo maya''ucap claudine

''huh?''maya yang membuyarkan pikirannya

''kenapa kamu tiba-tiba terdiam begitu?''ucap claudine

''apa ada sesuatu tendo-san''ucap mahiru yang berada di punggung claudine

''hm tidak apa-apa''jawabnya

tampa sadar juga memang kalau homunculus pria tersebut melihat keberadan mereka semuanya dan pastinya dia memperhatikan dari salah satu mereka yang tidak lain adalah maya.

kalian sepertinya datang juga untuk mengacaukan segalanya

''tentu saja, kami akan mengakhiri juga membawa teman kami kembali!'' ichigo yang dengan suara kerasnya

''benar, jun-jun adalah teman kami, maka kami tidak akan tinggal diam begitu saja''ucap karen

''ini memang sudah keterlaluan''ujar yurika

''kau merebutnya maka kami tidak akan tinggal diam''ucap kaede

''minpi kalian'ujar ayah tersebut

''kau memang sepertinya meremehkan kami semua ya''ujar mizuki

''kalian bukan apa-apa'' ayah tersbeut mengeluarkan pasukan mengerikan yang muncul dari tanah sehingga mereka benar-benar terkepung

''sial!'' claudine

''tenang kamu jaga tsuyuzaki-san''ucap shion

''kami tidak akan membiarkan kamu juga di sentu, clau-han''ujar kaoruko

''hehehehe kami akan melakukan apapun''ucap futaba

''terima kasih''ucap claudine yang tetap menjaga mahiru

sementara itu jelas mereka melawannya dan membuat  mereka benar-benar sibuk, nana yang masih bentrok dengan junna yang masih menganggap dirinya adalah musuh besarnya jelas karena pengaruh dari homunculus maka akan sulit untuk membuat dia sadar kembali pada dirinya sendiri karena nana yakin junna dalam ketakutan disana.

JUNNA-CHAN!!!!!

.

.

.

.

.

.

.

.

..

..

.

..

.

.

.

BERSAMBUNG...................

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro