Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 85: kesalahanku

sekian lamanya.......

semua tampak menjalankan perawatan bahkan ada yang harus mendapatkan transfusi darah karena kehilangan banyak darah saat pertarungan sengit itu, sementara mizuki dan fresca melakukan pelunsuran setelah sebelumnya mereka juga melakukan misi tertentu, maka mereka jelas bertindak untuk melacak keberadaan homunculus yang telah membawa kabur junna hoshimi.

yang lain tampak terdiam dan fokus dengan pemulihan yang telah menguras semua tenaga serta pikiran, berselang tempat Nana yang masih terdiam di tempat setelah mendapatkan perawatan sehingga memutuskan duduk seorang diri, jelas Nana yang masih syok dengan peristiwa tersebut, merasa bersalah karena tidak bisa melindungi semuanya bahkan sampai junna dibawa kabur oleh musuh yang kini sedang di cari oleh mizuki dan fresca yang masih berbadan sehat karena sebagian besar mereka terluka berat.

''huh.....'' Nana yang duduk seorang diri dengan raut rasa bersalah

di saat sedang melamun.....

puk!

???

Nana merasakan ada yang menepuknya dan di saat itulah Nana bertatap dengan seseorang yang tidak asing lagi untuk Nana.

''Nana....'' Aoi yang menepuk pundaknya

''duduklah, Aoi-chan''ujar Nana yang menawarkan 

''iya'' Aoi pun duduk di sebelah nya 

beberapa saat mereka hening dan mulai angkat bicara....

''apa ada sesuatu yang ingin di bicarakan?''ujar Nana

''hm aku hanya ingin melihat ke adanmu saja Nana''ucap Aoi

''aku baik-baik saja Aoi-chan''jawabnya

''apa itu sakit Nana....''ujar Aoi yang ingat ada perban yang melekat pada Nana di sana-sini

''tidak ada yang sakit'' ujar Nana

''.......?'' Aoi tersendak mendengarnya''apa maksudnya?, bukankah itu sangat sakit?'' Aoi yang semakin heran

''ini bukan apa-apa bagiku, Aoi-chan'' Nana yang menatap Aoi dengan datar''sakit yang aku alami saat ini adalah kehilangan seseorang dan semuanya tidak bisa aku lindungi dengan baik'' jawabnya dan berpaling wajah dari Aoi serta menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan

''Nana...'' Aoi yang hanya bisa bersimpati pada Nana yang seolah sedang menyalahkan dirinya

''aku benar-benar tidak melakukannya dengan baik'' katanya dengan penuh penyesalan

puk...

......?

Aoi yang langsung memegang kedua pipi Nana dan saling berkontak mata satu-sama lain dimana Aoi menatap dengan rasa keseriusan.

''Nana yang aku tahu, kamu adalah teman sekaligus pelatih dariku yang mengajarkanku banyak hal dan bukankah kamu pernah bilang kita tidak boleh menyerah kan?'' ucap Aoi

tapi itu aku bu-

''ussss...., tidak tidak kamu bukan seperti itu Nana, mungkin sekarang kita gagal tapi kita tidak boleh menyerah dan aku tahu kamu merasa bersalah bukan?''ucap Aoi

''......'' Nana yang masih terdiam dan berkaca-kaca

''aku pernah mengalaminya dimana aku pernah merasa gagal untuk melindungi semua orang termasuk sahabatku, tetapi entah kenapa aku bisa melakukannya meski itu butuh waktu''ucap Aoi sembari melepaskan kedua tangannya dari pipi Nana

''Aoi.....''ucap Nana

''aku yakin junna teman kita, bisa di bawa kembali dan bersama kita semuanya di sini''ucap Aoi yang memberikan semangat pada Nana

''apa iya?'' ujar Nana

''tentu saja, mungkin setelah kita semua telah membaik''ucap Aoi

''kamu benar Aoi''Nana yang memegang perban yang tertutup pakaiannya di perutnya akibat tusukan'' kita membutuhkan waktu untuk pemulihan ini''ucap Nana

''benar, jadi jangan sedih lagi Nana''ucap Aoi 

''hm terima kasih''ucap Nana

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

sisi lain.....

Maya yang berada di lapangan luas dimana setelah mendapatkan pengobatan akibat luka gores serta darah yang cukup banyak hilang dan sekarang bisa berjalan tampa harus berada di ruangan, tentunya maya tidak sendiri yang sekarang ini sedang di temani oleh Ran yang selalu akan mengkontrol dirinya.

''aku harap ini sudah membaik'' ujar Ran yang selesai mengganti perban maya

''terima kasih'' jawab maya

''tendo-san''ucap Ran dengan nada sopannya

''ya?''jawab maya

''apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?''ucap Ran

''tentu apapun aku akan jawab''jawabnya

''aku ingin tahu apakah matamu itu sakit?''tanya Ran dengan hati-hati

''hm tidak, awalnya mungkin ada efek sampingnya dan yah aku belum bisa mengatasinya dengan baik''ucap maya

''apakah penglihatanmu terganggu?'ucap Ran

''sedikit, dan kamu tidak perlu khawatir soal penglihatanku yang sedikit terganggu''ucap maya

''apa masih bisa kelihatan?''ucap Ran

''ya masih tapi terkadang akan kabur beberapa detik''ucap Maya

''begitu ya''ucap Ran

''kenapa kamu tiba-tiba bertanya soal mataku?'' tanya maya pada Ran

''kamu tahu, aku teringat dengan Aoi yang juga pernah mengalaminya''ucap Ran

''Aoi?, kenapa memang?''ucap maya

''dulu dia pernah mengalami kabur penglihatan yang di ketahui akibat penggunaan kemampuannya yang terlalu lama bahkan pernah sampai mengeluarkan darah, sehingga itu membuatnya buruk pada penglihatannya''ucap Ran

''apa dia masih seperti itu?''ucap maya

''tidak, semenjak kejadian itu Aoi sering melatih kemampuannya dan perlahan efek pengaruhnya mulai berkurang walau masih bisa terjadi''ucap Ran

''apakah saya begitu berlebihan saat aku melatih Aoi''ucap maya

''apa?''ucap Ran tersendak mendengar kata-kata maya barusan

''aku melatihnya bersama daiba-san yang menguji kemampuannya, mengasah, analisah dan lainnya, sepertinya aku terlalu memberikan beban terlalu banyak padanya yang aku bisa saja melukainya tanpa aku sadari''ucap maya

''tidak''ujar Ran

''.....?'' maya yang kembali kontak mata pada Ran

''itu tidak benar, kamu dan daiba-san tidak berlebihan justru Aoi yang sangat terbantu dan berkat kehadiran kamu dan lainnya membuat Aoi semakin kuat dan bersemangat''ucap Ran

mendengarkan kata-kata Ran yang membuat maya  sedikit terkesan dengan apa yang dirinya lakukan pada Aoi'' apakah begitu?'' ucap Maya

''ya tentu''ucap Ran

''hm aku mengerti''ucap maya

''aku ingin tahu mengenai hoshimi-san, apakah kamu tahu tentangnya?''ucap Ran

''hum ya, hoshimi-san dia salah satu bangsawan yang terkenal sangat berkutat dengan buku dan mereka juga yang menjaga kisah leluhur 9 bangsawan yang sampai saat ini masih tersimpan, dari antara kami semua dia memang suka buku dan mempelajari segalanya, terkadang dia juga menyisihkan waktu untuk semua orang agar ternilai tertutup oleh pandangan semua orang kepadanya, dan aku pernah melihat dia berlatih panahan dengan ayahnya di kediamannya saat kunjungan''ucap maya yang menceritakannya

''dia memang bekerja keras dan begitu ahli dengan panahannya''ucap Ran

''benar, dan senjata panahan yang dia gunakan adalah leluhur dari khas keluarganya secara temurun''ucap maya

''tapi....aku merasakan bahwa kamu masih bersalah bukan?''ucap Ran

''......?'' maya

''kamu seolah tidak bisa menyelamatkannya''ucap Ran

''ya, tapi yang lebih terpukul adalah daiba-san''ucap maya

''....eh?''ucap Ran

''karena dia lebih dekat dengan hoshomi-san, aku yakin dia saat ini sedang tertekan''ucap Maya

''hm aku yakin kita semua akan segera menemukannya dan memusnahkan musuh kita''ucap Ran

''iya aku harap begitu''ujarnya setuju '' hm sebelumnya kamu memanggilku tendo-san ya?''ucap maya

''iya, kenapa?''ucap Ran

''aku lebih suka kalau kamu memanggilku hanya maya'' katanya

''heh....?'' Ran yang tersendak bingung

''aku tahu kamu akan menolaknya tapi aku meminta itu agar kamu lebih mudah untuk memanggilku dan begitu juga denganku, aku akan memanggilmu dengan Ran''ucap maya

''hm serius?''ucap Ran

melihat Ran gagap maya sedikit tertawa kecil melihat epresinya''ya, apakah saya kelihatan bercanda?''ucap maya yang kembali fokus

''hm...maya..'' Ran yang bersuara pelan

maya meraih salah satu tangannya''lagi''ucap maya

''maya''jawab Ran dengan jelas

''itu lebih baik''ucap maya

entah kenapa Ran terasa mendapatkan kehangatan dari maya yang dibalik sifat primadona dan dingin ternyata bisa menunjukkan sisi lembutnya saat berbicara dengan maya.

.

.

.

..

.

.

..

.

.

..

..

..

..

BERSAMBUNG..........

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro