CHAPTER 79
Sesampainya Aoi dan Nana memberikan bento pada lainnya untuk makan bersama-sama.
Selamat makan!
Semua menikmati makanannya tampak begitu bahagia berkumpul seperti ini.
"Hm ini enak sekali"ucap Karen
"Tentu saja"ucap Aoi
"Aoi kamu habis ke tempatku?"ucap Ichigo
"Iya dan bersama Nana"ucap Aoi
"Apa?" Ucap Ichigo
"Kamu tahu raichi sampai tidak mengenalinya saat mengenakan hal lain"ucap Aoi
"Sampai-sampai aku membuka kacamataku"ucap Nana
"Apa membuat dia merepotkanmu?" Ucap Ichigo
"Tidak kok Ichigo, dia anak yang baik"ucap Nana
"Oh...siapa namanya?"ucap Karen
"Dia raichi hoshimiya"ucap Nana
"Adiknya Ichigo?"ucap mahiru
"Hah... iya"ucap Ichigo
"Kamu bertemu dengan adiknya"ucap kaoruko
"Sepertinya benar-benar habis ketemu"ucap futaba
"Tentu saja"ucapan Nana
"Kamu tahu, setelah bertemu dengan Nana tampaknya raichi tidak mau terpisah sampai-sampai dia memotretnya"ucap Aoi
"Astaga benar-benar"ucap Ichigo
"Wow itu luar biasa"ucap Karen
"Tampaknya daiba-han benar-benar hebat"ucap kaoruko
"Oui, sepertinya itu mengesankan"ucap claudine
"Hah tidak kok"ucap Nana
"Omong-omong dimana Maya?"ucap Aoi
"Entah dia tidak kelihatan saat latihan"ucap junna
"Lalu kemana dia?"ucap Aoi
"Apa sudah mencarinya?"ucap Nana
"Sudah tapi entah kemana iyakan sakura-tan"ucap otome
"Benar, tendo-senpai tidak ada"ucap sakura
"Aku juga mencarinya tapi entah kemana dia"ucap shion
"Kemana ya?"ucap Aoi
"Lebih baik aku akan mencarinya"ucap Nana yang berdiri dari tempat
"Tapi bukannya kamu-
"Aku baik-baik saja, aku pergi" Nana langsung pergi dan berubah berpakaian bangsawan.
"Dia cepat"ucap otome
"Kemana si tendo Maya itu"ucap claudine
"Entah tapi mungkin Nana bisa menemuinya"ucap junna
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nana mencari dengan kemampuan
Bright blue eyes dan benar saja, Nana mulai bisa merasakan kekuatan dari Maya dan ada campur kekuatan asing lainnya.
"Huh sepertinya Maya dalam bahaya"ucap Nana
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah sampai benar saja dia di kepung dua orang dan yang paling mengejutkan dia melihat sebuah lambang yang sama dari salah satu mereka.
"Lambang itu, Maya-chan!" Nana yang langsung membantunya di saat itulah Nana berhasil menembas si besar yang kali ini berotot
"Daiba-san?!" Maya yang melihat kedatangannya
"Kamu baik-baik saja"ucap Nana
"Iya"ucap Maya
"Graaaaaa....!!" Yang melakukan regenerasi dengan cepat
"Mustahil"ucap Maya
"Sudah aku duga seperti kejadian sebelumnya, sepertinya dia bukan manusia" Nana yang melihat hal itu
"Daiba-san, awas ada yang datang!" Maya
Dengan cepat Nana menahan pedang dari seorang pria yang lebih tinggi dan besar.
"Tch..." Nana yang menahan dengan katana kembar miliknya
Pria itu langsung melakukan permainan pedangnya yang juga seperti dirinya.
Nana mengembangkan terlihat jelas terlalu cepat dan kuat sehingga Nana sedikit terkena goresan dengan cepat Nana menendangnya sangat kuat sehingga jarak kembali jauh.
"Daiba-san kau baik-baik saja"ucap Maya
"Huff....huff...ya aku baik-baik saja"ucap Nana
"Kau hebat juga pedang kembar"ucap pria itu yang menatap Nana
"Daiba-san, orang yang kamu lawan bukan orang biasa, dia memiliki skill pedang yang mirip denganmu" ucap Maya
"Iya aku tahu"ucap Nana
"Aku ingin sekali mematahkan tubunya" kata orang besar berotot itu
"Saya juga tidak akan membiarkan kau melakukannya"ucap Nana
"Graaaaaa!!"
"Dia datang"ucap Maya
"Aku akan ha----!" Nana yang menerima seruduk dari pria satunya
"Daiba-san!, Agh!!" Maya
"Graaaaaa kena kau gadis cokelat" yang langsung memukulnya hingga terpental dan membentur di perbatuan
"Maya-chan!!, Tch!" Nana yang menahan pedang dari pria tersebut
"Aku lawanmu pedang kembar" pria tersebut
"Sial" Nana yang tidak terlihat suka
Nana kembali berselisih dengan pria yang juga pengguna pedang seperti dirinya bahkan Nana hampir kalahnya untuk mengalahkannya sehingga Nana akhirnya bisa melumpuhkan seketika.
"Sepertinya sudah kalah" Nana
"Ini belum apa-apa pedang kembar" pria itu meraih penutup matanya dan dia melepaskannya dan langsung menyerang kembali dengan skill yang lebih kuat dari sebelumnya
Jelas kali ini Nana membutuhkan Bright blue eyes untuk membaca pergerakan dari pria tersebut.
Jelas Nana juga ikut meningkat mereka sama-sama tidak mengalah bahkan beberapa moments Nana untuk melihat keadaan Maya yang membuat Nana khawatir, benar saja Maya di sana tidak sadarkan diri.
"Tidak..." Nana yang melihat Maya yang tidak berdaya
Namun Nana kesulitan untuk menuju ke maya yang di halang oleh pria tersebut yang terus melancarkan pedangnya kearahnya.
Sampai-sampai pria itu sukses memperpojok dirinya dan Nana tertancap pedang oleh pria tersebut.
Saat mereka dekat pria itu kedua matanya semakin besar dan fokus bertatap dengannya, Nana shock salah satu mata pria itu ada tanda di mata kirinya.
"Kau akhirnya terpojok juga pedang kembar" ucap pria itu sambil mendorong pedang sehingga memberikan rasa sakit.
"Agh...., Aku harus..."
Nana tidak ada pilihan lain selain telepotasi ke maya dan segera telepotasi meninggalkan lokasi.
Jelas mereka sudah lolos dari mereka dan dampak pertarungan jelas membuat cukup kehilangan banyak darah yang tidak terduga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di tempat....
Nana akhirnya bisa lolos dan Maya berhasil dia bawa kembali dimana Maya mengalami luka di kepalanya sementara dirinya terluka di bagian perut serta dada bagian atas kanan sehingga memberikan efek rasa sakit.
"Untung aku lolos setelah telepotasi dengan Bright blue eyes, kalau tidak huh... entah apa yang terjadi nanti" ucap Nana
Nana mengangkat tubuh Maya dan segera bertemu dengan lainnya, bahkan tidak perduli luka yang di alaminya sendiri yang kadang darah bisa deras hingga pakaiannya basah darah.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
Di tempat....
"Apa Nana-tan masih lama?" Ucap otome
"Aku harap dia kembali membawa Maya"ucap claudine
"Daiba-han pasti membawanya kembali"ucap kaoruko
"Huh ya"ucap futaba
Di saat mereka sedang berbicara satu sama lain....
"Huh NANA?!" junna yang melihat yang memprihatinkan ada luka di sana-sini
"Tendo maya?!" Claudine melihat juga yang terluka
Mereka menolongnya, mereka berdua yang terluka.
"Kalian kenapa bisa seperti ini?"ucap Mizuki yang mengambil langkah darurat
"K-...kami dapat serangan"ucap Nana
"Siapa daiba-san?" Ucap claudine yang tidak terima yang terjadi
"Tenang saijo-san, yang terpenting saat ini kita rawat lukanya dan soal itu bisa di jelaskan nanti"ucap mahiru
"Kurasa benar"ucap claudine setuju
.
.
.
.
..
.
.
BERSAMBUNG.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro