Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 76: hal aturan keluarga

Setelah sakura menyelesaikan cerita barulah tahu kalau memang Nana yang memintanya untuk menyebut one-chan pada dia.

Oh......

Para gadis menerima fakta tersebut dengan sesama, bahkan nyonya daiba tersanjung cerita tersebut.

"Sepertinya saya jadi ingat dimana dulu Nana ingin sekali rasanya ingin punya saudara kandung, tapi... Tidak akan lama lagi" tersenyum sesaat yang mengingat dirinya sedang mengandung anak kedua yang akan menjadi calon adik dari Nana daiba

"Begitu rupanya" ucap futaba

"Daiba-han memang baik" ucap kouruko

"Permintaan yang mulia" ucap kaede

"Huh otome mau banget kalau aku bisa sepertimu, sakura-tan" ucap otome

"Otome..." Ucap sakura

"Begitu jadi daiba-san meminta sakura memanggilnya one-chan" ucap claudine

"Begitulah dia" ucap junna membenarkan

"Sungguh rendah hati" ucap ran

"Cerita itu membuat aku jadi teringat dimana Aoi juga pernah menyuruh okora memintanya memanggil one-chan"ucap Ichigo

"Hum iya benar, hehehe..."Aoi membenarkan dengan tangan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Sepertinya sudah lama tidak mendengar kabarnya"ucap shion

"Benar juga ya"ucap Ichigo

"Sekarang ini dia sedang sibuk dengan sekolahnya" ucap Aoi

"Aoi-chan kamu juga?" Ucap Karen

"Ya...." Ucap Aoi yang membenarkan

"Eh...?" Ucap Karen

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Tanya futaba

"Ceritanya panjang" ucap Aoi

"ya di balik itu pasti punya kisahnya tersendiri''tutur claudine

''saya rasa begitu''ucap junna

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

..

setelah berbincang cukup lama, mereka akhirnya kembali kekamar masing-masing sementara itu jelas maya dan Nana kekamarnya untuk melanjutkan tidur mereka sementara itu ibu mereka kembali ke suami mereka yang sudah menunggu, sebelum terpisah jelas kedua ibu itu memberikan ciuman kening putri mereka sebagai tanda mereka sayang.

setelah itu berkumpul kembali dengan suami mereka masing-masing.

''saya rasa cukup mengesankan hari ini''ucap tuan tendo

''benar-benar bahagia''ucap tuan daiba

''bagaimana sudah bersama anak-anak''ucap tuan tendo

''kami benar-benar senang''ucap nyonya tendo

''benar, sangat menyenangkan''ucap nyonya daiba

''apa kamu lelah sayang?''ucap tuan daiba

''rasa lelahku hilang setelah bertemu dengan Nana''ucap nyonya daiba pada suaminya

''oh...benarkah?''ucapnya dengan rasa terkesan

''tentu saja''ucap nyonya daiba

''yang benar''ucap tuan daiba bertatap serius yang sembari mengelus perut istrinya yang di ketahui sedang mengandung calon anaknya

''iya''ucap nyonya daiba

''kurasa tidak baik juga kamu menatap istrimu seperti itu, tuan daiba'' tutur tuan tendo pada temannya

''dan sedikit.....terlalu dekat''ucap nyonya tendo

''hm.....memang kenapa?, daripada dirimu yang dingin pada istrimu''ucapnya

''apa!, hei aku tidak pernah begitu''ucap  tuan tendo

''oh ya dulu yang pernah menerima tuan saijo sebagai rival dan juga aku, kamu tidak lupa bukan?''ucap tuan daiba

''ya benar, tapi yang bilang duluan menantang siapa?''ucap tuan tendo

''saya rasa dia yang duluan''ucap tuan daiba

''hmmm....ya benar, tapi omong-omong kenapa kau beberapa bulan ini khawatir banget dengan istrimu?''ucap tuan tendo

''sayang, kamu tidak lihat itu''ucap nyonya tendo menunjuk perut nyonya daiba yang sedikit membuncit

''hum?, huh.....jangan-jangan istrimu sekarang.....

''ya dia sekarang sedang mengandung anakku,mengerti''ucap tuan daiba

''sungguh ini...tapi bukankah kita hanya di perbolehkan mempunyai hanya anak tunggal?''ucap tuan tendo

''saya rasa salah''ucap tuan daiba

''huh...apa maksudmu?''ucap tuan tendo

''memang di aturan kita boleh memiliki anak tunggal namun apakah kamu tidak pahami lebih dalam lagi pengertian dari aturan konyol itu''ucap tuan daiba

''.......?'' tuan tendo menunggu

''namun apa kita di batasi jumlah anak yang dimiliki?''ucap tuan daiba

''.....huh....hm?'' tuan tendo

''ya jawabannya kita boleh menentukan yang kita inginkan, dan terpenting kita bisa masih memiliki penerus di setiap keluarga bangsawan nanti''ucap tuan daiba

''apa iya?''ucap tuan tendo

''hei bukankah kita sudah bicarakan soal aturan leluhur kita terdahulu itu''ucap tuan daiba

''hm....'' tuan tendo mengingat rapat terakhir

''saya rasa begini, setiap bangsawan harus memiliki seorang anak setidaknya anak tunggal namun jumlah boleh lebih satu asalkan dia bisa sebagai kepala keluarga bangsawan berikutnya dengan seadil-adilnya''ucap tuan daiba

''hah.....!, tidak mungkin?''ucap tuan tendo

''yah, dan ada aturan lain yang aku pahami bahwa apa bila mereka memiliki anak kembar maka harus memberikan keadilan atau memiliki lebih dari satu, dan setidak-tidaknya mereka bisa menerima masa depan mereka dengan adil tanpa perselisihan, maka leluhur generasi pertengahan mengatakan kalau pembatasan mempunyai anak setidaknya memiliki 1 anak lagi, dengan kata lain kita boleh memiliki anak tunggal atau dua keturunan yang dimana mereka bisa nantinya memberikan keadilan nantinya''ucap tuan daiba yang memberikan penjelasan

''begitu ya''ucap tuan tendo yang mulai ingat

''kurasa kamu ingat sekarang''ucap tuan daiba

''tapi saya rasa ada benarnya''ucap tuan tendo

''akan tetapi itu kembali lagi keputusan ke keluarga bangawan masing-masing, dan yah kebanyakan mereka memilih tetap memilih anak tunggal kecuali mempunyai anak kembar''ucap tuan daiba

''menurutku begini untuk terhindar konflik antar saudara keluarga, maka yah mereka memilih memilih hanya anak tunggal''ucap tuan tendo

''yah benar, tapi beberapa generasi sebelumnya penerus masing-masing keluarga bangsawan ada perempuan bukan?''ucap tuan daiba

''ya benar''ucap tuan tendo

''pertanyaannya bagaimana mereka bisa dan apa harus memiliki dua anak?''ucap tuan daiba

''seingatku menurut pendapat dari tuan hoshimi, yang selaku memiliki sejarah leluhur keluarga kita dengan lengkap bahwa apabila keluarga bangsawan hanya memiliki anak tunggal yaitu perempuan maka saat mereka menikah memang harus memiliki anak setidaknya dua keturunan dimana nantinya bisa sebagai penerus bangsawan keluarga kita''ucap tuan tendo

''hmm...''ucap tuan daiba

''dan itupun kalau suaminya seorang bangsawan''ucap tuan tendo

''hm ya, saya ingat dimana di antara keluarga bangsawan lainya saat dimana ada seorang putri menikah dengan keluarga yang biasa saja''ucap tuan daiba

''ya tetapi untungnya mereka memilih pasangan yang baik dan tidak ada bermaksud menguasai harta hanya untuk berfoya-foya''ucap tuan tendo

''ya pasti ada trik dimana mereka bisa memilih kalau calon pasangan mereka itu benar-benar baik''ucap tuan daiba

''iya benar tetapi kamu ada benarnya juga kita memang boleh memiliki anak lebih dari satu tapi demi terhindarnya konflik antar saudara yang bisa menghancurkan segalanya maka mereka memilih mempunyai anak tunggal''ucap tuan tendo

''dan tuan hoshimi, benar kalau keluarga bangsawan memiliki anak tunggal seorang perempuan, mereka harus memiliki dua anak dimana itu sebagai solusi juga untuk terhindar konflik saudara nantinya''ucap tuan daiba

''ya benar, dan aturan itu benar-benar tidak berubah hanya kurang pemahaman saja''ucap tuan tendo

''benar, apapun yang terjadi kita berharap akan terus begini tanpa adanya perselisihan saudara ataupun sesama bangsawan lainnya''ucap tuan daiba

''hm, untuk menghindari itulah kita sebagai penerusnya harus menjaga dan menghindari hal itu''ucap tuan tendo 

''iya tentu saja''ucap tuan daiba

''saya rasa semoga calon anakmu itu dalam kondisi baik hingga melahirkan''ucap tuan tendo

''oh....terima kasih teman''ucap tuan daiba

''terima kasih, tuan tendo itu harapan yang baik''ucap nyonya daiba

''saya tidak sabar melihat bayimu nanti''ucap nyonya tendo

''dan untuk sekian lamanya diantara leluhur keluarga bangsawan dari 9, yah hanya kalian memiliki lebih dari satu''ucap tuan tendo

''hahaha, ya benar''ucap tuan daiba

''dan kami yakin keluarga bangsawan lainnya akan begitu senang melihat segi keharmonisan, keluarga bangsawan daiba memang tidak ada yang bisa tersaingi soal kedamaian ya dan kebaikannya''ucap nyonya tendo

''saya ingat dimana leluhur keluarga daiba memang yang terbaik soal menangani pencegahan dimana tidak terjadi konflik antara saudara''ucap tuan tendo mengakuinya

''hm benar''ucap tuan daiba

''dari dulu leluhur keluarga daiba yang memang paling baik soal keromantisan dalam keluarganya sehingga paling berani memutuskan banyak hal termasuk keturunannya''ucap tuan tendo

''yah mengingat leluhur keluarga bangsawan takut dengan perselisihan saudara, ya mereka memilih tetap berperinsip hanya memiliki anak tunggal''ucap tuan daiba

''itu benar,  kita harap generasi kedepannya lebih baik dari sebelumnya''ucap tuan tendo

''tentu, itu harapan baik untuk kita semua''ucap tuan daiba

''hm'' tuturnya

..

..

..

..

.

..

.

.

....

.

..

.

...

.

.

..

BERSAMBUNG.........

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro