Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 62: penghabisan

Nana langsung berhadapan kembali dengan penyihir itu dan sementara itu junna langsung mundur karena kelelahan saat berhadapan dengan musuh sehingga yang tersisa saat ini jelas adalah Nana yang masih bertahan untuk menghadapi penyihir.

sementara dari kejauhan maya yang tidak tega melihat nana yang bertarung habis-habisan sehingga maya segera mungkin untuk membantu, walau memang dirinya keadaan yang kurang membaik bahkan penyihir itu menyuruhnya agar tidak bertarung karena kondisinya namun maya menghiraukan hal itu baginya tidak ada yang lebih penting di banding temannya yang sedang membutuhkan tenaga lain, di saat itulah maya juga berhadapan dengan penyihir jahat itu untuk membantu Nana sehingga perlahan juga sedikit membantu nana agar ringan dari perselisihan tersebut bahkan mereka berdua tidak menghiraukan lika sana-sini yang membasahi pakaian mereka yang berlumuran darah sehingga mereka tidak akan menyerah begitu saja.

juga perlahan mata nana mulai normal dari pembungkusan hitam yang mengkilat yang sempat ternoda dengan rasa dendam dan benci sehingga dalam sekejab hilang  dan secara kebetulan tidak ada yang memperhatikan perubahan matanya.

''sialan kalian!'' penyihir 

''kami belum menyerah''ucap maya 

''benar,sampai kamu berhenti berulah di sini''ucap Nana

''kalian berdua memang merepotkan dan aku sangat tidak suka dengan musuh yang masih bisa bertahan bahkan telah menggunakan kekuatan besar pada kalian berdua''ucap penyihir

'ya itu berarti kami masih bisa melawanmu yang sangat kami tidak menyenangkan di sini''ucap maya

''ya benar di sini harusnya penuh kedamaian dan kamu merusaknya bagaian hama yang harus di musnakan''ucap Nana

''SIALAN!!!!'' 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

sementara itu....

mereka semua dalam proses pemyembuhan karena luka yang cukup berat akibat kekuatan penyihir itu yang hampir membuat sebuah terluka parah dan mereka bahkan berusaha secepatnya bangkit dari rasa sakit yang masih merintih gemetar kesakitan yang perlahan mereka bisa bergerak atas penyembuhan yang efektif sehingga mereka bisa segera mungkin pulih, sementara itu junna yang juga masa pemulihan serta dia menggunakan kacamata cadangannya yang masih baru sehingga saat dalam peperangan akan dan usaha mencadangkan kacamata lainnya.

''bagaimana.....s-..s-sudahkan''ucap karen

''belum, kamu masih dalam pemulihan''

''lalu sampai,.....k-..k-kapan''ucap karen

''tenanglah karen-chan....kami sedang berusaha yang terbaik''ucap mahiru

''iya kamu tetaplah tenangkan dirimu dan fokus dalam pemulihanmu''ucap hikari yang di sampingnnya yang juga dalam pemulihan

''ya....''ucap karen

''sial.....gara-gara penyihir itu...aku terluka begini''ucap futaba

''huh...bagaimana lagi terluka begini''ucap kaoruko

''nenek sihir sialan!''ucap yurika

''yurika tenang, kamu sih dalam pemulihan''ucap mizuki

''dia melakukan ini padaku tahu!''ucap yurika

''tapi lihatlah kamu terluka seperti itu, apa bisa kamu melakukannya?''ucap kaede

''hmmmm...'' yurika terdiam sejenak

''sudah...sekarang fokuskan pemulihan kita dulu dan kita berharap mereka berdua masih bisa bertahan''ucap mizuki

''uh.....sakit''ucap otome

''maaf, aku sepertinya terlalu kencang''ucap sakura

''tidak apa-apa kok''ucap otome

''lagian itu tidak di sengaja''ucap shion

''apa belum selesai!'' claudine yang berusaha bangkit

''hei...tenang dulu''

''anda belum sembuh''

''aku harus membantunya!'' claudine

''jangan keras kepala claudine'' penyiihir baik itu berkata padannya

''tapi-

''sudah fokus dengan pemulihan mu''penyihir peringati

''huh...baiklah''ucap claudine

.

.

.

.

..

.

..

..

.

.

sementara itu....

graaaaaaaaas!!!!!

HA!!!!!

Maya dan Nana terkena tembasan dari penyihir itu dan jelas membuat luka mereka bertambah serta darah membasahi pakaian mereka.

HAHAHAHHAAAAA......

''tidak akan pernah puas!!''maya langsung menggunakan kekuatan api

''.............?!'' penyihir terkena serangan maya

''dan terima ini''ucap Nana yang menggunakan kekuatan es yang cukup badai

penyihir itu terkena serangan gabungan dimana kedua musuhnya telah memancarkan kekuatan mereka yang masih memiliki sisa tenaga.

''bagaimana bisa mereka....MENYERANGKU!''penyihir dengan rasa marah

''sudah kami bilang sebelumya bahwa kami belum menyerah untuk menghabisimu''ucap maya

''itu benar dan sbelumnya aku juga berkata kalau ini adalah sumpah darah mataku yang sebelumnya kamu rebut dariku''ucap Nana

''kalian......BRENSEK!''penyihir

''hei apakah belum sadar kau itu tidak akan bisa bergerak''ucap maya

''APA!!'' yang baru menyadarinya bahwa tubuhnya membeku

''sekarang sudah saatnya kamu pergi dari muka bumi ini, penyihir''Nana yang masih ingin menyelesaikan rasa dendamnya

''.....!'' penyihir

''lebih...baik kamu....melakukannya daiba-san''ucap Maya

''aku?..''ucap Nana

''iya, karena kamu sendiri....tahukan kondisiku'' maya yang menahan tanda yang melekat pada lehernya

''kamu benar, aku kan segera memusnahkannya'' Nana yang merubah posisi tangan satunya yang tidak terluka

''kau mau apa?''ucap penyihir

''aku akan menyelesaikannya segera mungkin'' Nana yang langsung mengalirkan kekuatan es di pedangnya

''....apa!'' penyihir

''pergilah dari MUKA BUMI INI!!'' yang langsung melepaskan kekuatannya

HAAAAAAAAAAAAAAAAAA...............TIDAAAAAAAAAAAAAAAK----

akhirnya penyihir itu telah dikalahkan oleh mereka berdua dan di akhiri oleh kekuatan Nana yang menggunakan tangannya yang tidak terluka dan penyihir jahat itu berubah menjadi pernak pernik es, sehingga dengan resmi penyihir jahat itu telah mati dari hadapan mereka.

dan jelas semua berakhir dengan rasa damai yang telah memusnahkan sekian kejahatan yang telah menghantui mereka semua dan warga sipil yang tidak tahu akan bahaya yang sedang menyerang daerah tempat mereka.

tidak lama juga Maya dan Nana kehilangan kesadaran mereka, mereka langsung ambruk ke tanah karena kehabisan tenaga dan darah  bercucuran yang membasahi pakaian mereka dan jelas di antara mereka langsung menghampiri Maya dan Nana yang terluka parah.

junna yang merasa sudah kuat untuk berjalan, jelas langsung menghampiri Nana yang terluka parah dan lalu mengangkatnya tepat di hadapannya, jelas junna langsung deras air mata yang membasahi wajahnya, lalu Nana meraih pelipis wajah gadis yang depannya dan mencoba menghapus air matanya.

''Nana...'' sembari sedih yang terjadi pada Nana dan memeluknya sekuat tenaganya

''sudah....jangan sedih lagi, junna-chan....'' yang berusaha mengeluarkan kata-katanya dan sembari mengelus air mata yang membasahinya

sementara itu Claudine juga serupa dengan junna yang sedih melihat orang yang terluka yang telah mengakhiri musuh mereka yang telah merusak kedamaian di lingkungan mereka dan jelas tim penyembuhan langsung segera mungkin untuk memulihkan Maya dan Nana yang terluka parah setelah melawan penyihir jahat yang telah berulah karena dendam dari antara mereka.

''pertahanlah kalian berdua''ucap ichigo

''tendo-san......daiba-san....''karen yang ikut sedih

''luka mereka cukup parah''ucap hikari

''mereka telah berjuang untuk mengakhiri semuanya''ucap Ran

''benar, mereka berdua luar biasa''ucap Aoi

''sangat tidak ada rasa padamnya api semangat mereka''ucap shion

''mereka berdua aku akui sangat pahlawan''ucap otome

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG..........

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro