Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 56: Forgive me

Akhirnya claudine meraih tubuh Maya yang hampir jatuh ke tanah sementara itu semua akhirnya bisa membebaskan Maya dan tanda hitam yang menyelimuti sisi wajahnya telah hilang sekejap.

"Lebih baik kita segera pergi dari sini sebelum penyihir itu sadar"ucap fresca

"Semuanya kita berkumpul dan segera pergi dari sini"ucap mizuki memerintahkan

"Nana, ayo segera mungkin menggunakannya"ucap junna

"Iya"ucap Nana

Setelah semuanya berkumpul, Nana langsung menggunakan Bright blue eyes dan kemudian kembali ke starlight academy setelah misi mereka selesai untuk membawa Maya kembali.

.
.
.
.
.
.
.

.
.
Sesampainya....

Semua langsung keruangan untuk pemulihan tenaga dan mengobati luka-luka mereka, sementara itu claudine terus menunggu kesadaran Maya yang sekarang sudah di selamatkan.

Tidak lama...

Jari-jari Maya bergerak dan kelopak matanya gemetar seakan memberikan bahasa dia akan terbangun.

Secara perlahan kelopak matanya terbuka dan mensuaikan cahaya yang memasuki area matanya sehingga melihat kehadiran semua orang namun saat ini claudine berada di sampingnya yang sudah menemaninya sepanjang waktu.

".... claudine..?" Maya

"...Maya?"ucap claudine melihat Maya sudah sadar

"....." Maya yang terdiam

"Eh....dia sudah bangun?"ucap Ichigo

"Syukurlah dia sudah bangun"ucap Mahiru

"Uh.... akhirnya"ucap futaba

"Sadar juga akhirnya"ucap kaoruko

".....hm..." Maya yang membenarkan posisinya untuk duduk

"Bagaimana udah enakan?"ucap sakura

"Ya sudah agak membaik"ucap Maya

"Maya bagaimana kamu bisa seperti itu sampai gak kenal"ucap Ran

"Iya dan sampai ada tanda yang menghiasi sisi wajahmu"ucap Aoi

"Apa benar..?"ucap Maya

"Ya kamu tadi memang berbeda dari kebiasaanmu dan soal tanda itu memang menghiasi sisi wajahmu"ucap claudine

".... begitu"ucap Maya paham

"Apa sebenarnya yang terjadi sampai kamu lupa diri?"ucap yurika

"Maya beri tahu saja, agar mereka tahu apa penyebabnya"ucap Nana

"Hmmm...." Maya yang melonggarkan kerah bajunya dan menunjukkan tanda tersebut yang masih ada di lehernya

Eh ..,....?

Semua terkegut dengan apa yang mereka lihat yang ada di Maya tersebut.

"A-....apa itu?"ucap Ichigo

"Semacam tanda?"ucap Aoi

"Sejak kapan kamu memiliki itu?!"ucap claudine yang mencengkram kedua bahu Maya

"Itu.... Karena sebuah celaka"ucap Maya

"Celaka?"ucap kaede

"Apa maksudmu?"ucap Ran

"Iya tendo-san kami tidak mengerti"ucap Karen

"Katakanlah dengan detil"ucap junna

"Daiba-san....aku harap kamu yang menjelaskan itu pada mereka"ucap Maya

Eh .....?!

"Apa kamu juga terlihat?"ucap claudine

"Bisa di katakan begitu"ucap Nana

"Kenapa kamu tidak bilang?"ucap Hikari

"Iya daiba-san kenapa kamu sembunyikan?"ucap futaba

"Iya kenapa kamu sembunyikan fakta penting itu dari kami semua?"ucap Aoi

"Masalah itu juga ada alasan yang belum bisa aku jawab ataupun memberikan tahu pada kalian"ucap Nana

"Baiklah kamu ceritakan pada kami apa yang tejadi padanya?"ucap junna

Saat itu....

.
.
.
.
.
...
.
.
.
.
.

Flash back

".... kenapa...ini.. tubuhku.." Maya yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya

"Oh .. tidak, Maya juga mengalami hal itu sepertiku"ucap Nana yang tidak berdaya

"Sepertinya main-mainnya sudah selesai"

"Sebenarnya kamu mau apa!"ucap Nana

"Aku hanya melakukan apa yang aku inginkan"

Perlahan penyihir itu memajukan langkah kakinya ke arah Maya dengan begitu reaksi Nana langsung mendapatkan firasat buruk yang akan terjadi pada Maya.

".....?" Maya yang melihat penyihir itu mulai mendekati dirinya

"Kau mau apa padanya!, apa padanya!?" Nana

Penyihir itu sejenak melakukan sihir pada Nana, yang dimana membuat Nana tidak bisa bicara.

Ngh....!

"Daiba-san!"Maya yang melihat Nana yang tersakiti

"Itu akan membuat dia tidak bicara pertanyaan padaku"

"Kamu mau apa ?" Maya

"Kamu akan tahu nantinya" penyihir itu langsung membuka kerah leher Maya dan perlahan mendekatinya

"......?!!" Maya yang bimbang dengan apa yang di lakukan oleh penyihir itu

Sementara dari kejauhan, aku bisa hanya menyaksikan itu dan dirinya yang tidak berdaya.

".... Maya... Chan...."

Tidak lama...

Penyihir itu langsung melepaskan gigitannya dan menjauh dari Maya tidak lama tanda itu mulai muncul di lehernya dan reaksi langsung membuat Maya kesakitan.

Tidak lama tubuhnya mulai bisa di gerakkan dan langsung meraih lehernya dimana ada suatu yang membuat dirinya kesakitan.

"Aaaaah!!" Maya perlahan jatuh ketanah dan menunduk sembari menahan rasa sakit di lehernya

Sementara itu aku langsung menghampiri Maya yang tidak berdaya itu, sementara penyihir tampak tersenyum puas.

"Kamu lakukan apa padanya!!"ucap Nana

"Aku hanya memberikan hadiah kecil untuknya, dan pastinya akan sangat menyenangkan untuknya" penyihir

"Huh...agh...!!"

"Maya?" Nana

"Sampai bertemu di lain kali, fufufu..." Penyihir itu langsung menghilang

"Berhenti!!, Agh!" Nana yang kesal

Tidak lama-lama aku langsung membantu Maya yang geram kesakitan.

"Maya kamu tidak apa-apa?" Nana yang khawatir

"Ya aku... baik-baik saja" Maya yang sembari menahan rasa sakit

"Baiklah kita kembali ke asrama" ucap Nana

.
.
.

.

"Dan begitulah ceritanya..."ucap Nana

"Jadi.... saat itu..."ucap kaede

"Dia sudah lama muncul.."ucap ucap shion

"Kenapa kita tidak bisa merasakan kekuatan dia?"ucap Ichigo

"Itu karena dia sudah melabui Indra kita agar tidak bisa di rasakan oleh kita"ucap Nana

"Lalu apa masalah yang dimana kamu tidak bisa menjawab?"ucap Hikari

"Rencana"ucap Nana

".... rencana?"ucap Aoi

"Rencana penyihir itu, aku tidak tahu apa yang di incar dari Maya-chan"ucap Nana

"Kalau di pikir ada benarnya"ucap shion

"Itu sebabnya kamu tidak mengatakan itu pada kami semua?"ucap yurika

"Apa benar itu, Nana-chan?"ucap Karen

"Benar, jadi maafkan aku"ucap Nana

"Tidak apa-apa kok, sekarang semua sudah membaik bukan?"ucap Ichigo

"Iya lagi pula misi kita juga telah berhasil"ucap Hikari

"Kalau saja kamu tidak melihatnya, mungkin saja sudah lebih buruk"ucap fresca

"Iya terima kasih"ucap Nana

.
.
.
.
.
.
.
.
...
.
.
.
.
.

Setelah lama....

Claudine lebih memilih untuk jalan-jalan di sekitar taman dimana dirinya ingin melepas rasa jenuhnya, dan tidak lama....

Dirinya melihat Maya yang lewat di depannya.

"Tendo Maya!"ucap claudine

"Hn?"ucap Maya

Claudine langsung berhadapan dengan Maya di depannya dan bertatap satu sama lain.

Hening terjadi di antara mereka namun salah satu mereka mulai angkat bicara

"Hm.... claudine, ada apa?"ucap Maya yang bertanya

Puk...puk...puk...

Tiba-tiba claudine memukul-mukul kecil kedua tangannya ke dada Maya sehingga membuat Maya bingung apa yang di maksud dengan tingkah claudine tersebut.

"....?" Maya yang melihat tatapan bingung

"Kenapa.. kenapa....kamu selalu tidak bilang dan suka merahasiakan!" Claudine yang masih memukul-mukul
Dengan kedua tangannya.

"Claudine...."Maya yang masih menatap

Tik...tik...

"....?" Maya yang merasakan tetesan air yang melintas padanya

Dan benar saja, Tiba-tiba hujan langsung mengguyur mereka berdua namun itu tidak di hiraukan.

"Kenapa...kamu tidak bilang....dasar idiot!!" claudine yang berteriak tidak terima kenyataan

"......"Maya masih terdiam membeku dan membiarkan tubuhnya hujan mengguyur dirinya

Tidak lama Maya memajukan dirinya dan mendekat jarak dengan Claudine serta kedua matanya di pejamkan dengan rona merah yang tidak wajar yang menghiasi wajahnya begitu juga dengan claudine yang melihat reaksi rivalnya itu.

Dan berkata....

"Maafkan aku,. Ma claudine (claudineku)" Maya yang memanggil nama dalam bahasa Prancis dengan suara yang lembut dan lemah

"Maya....." Claudine yang sedikit mengerti sembari tangannya masih mencengkeram erat di bahu maya

"Maukah kamu memaafkan diriku ini?"ucap Maya

" Ya..."ucap claudine yang menjawab dengan suara gemetar karena kedinginan

"Sepertinya kita harus kembali ke asrama dan kamu pasti sudah gemetar kedinginan"Ucap Maya

"B...b-benar"ucap claudine

"Ayo"ucap Maya mengajak

"Iya"ucap claudine

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.

BERSAMBUNG......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro