Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 55: persamaan

Pada besok harinya....

"Kamu futaba-han!" Kaoruko marah

"Kamu kali yang gak benar!" Futaba yang tidak kalah marahnya

Sementara itu claudine dan Maya mencoba memisahkan keduanya agar kembali normal.

"Adeh...kenapa sih pagi-pagi udah ribut aja nih bocah"ucap claudine

"Entahlah lebih baik kita pisahkan mereka dari tatap muka"ucap Maya
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

Sementara itu....

Penyihir itu masih mengamuk dimana dirinya harus kehilangan salah satu matanya akibat hembasan pedang dari Nana dimana mereka bertarung dalam keadaan mengamuk sehingga kemampuan Nana ikut bangkit secara cepat dan akibat itu semuanya gagal untuk membuat ramuan tersebut.

Sehingga penyihir itu sangat dendam terhadap gadis berbaju putih dan berambut oranye tersebut.

"....grrrrr.... gadis....itu..." Penyihir yang ingat dengan wajahnya serta senjata pedang kembarnya" aku bersumpah ingin membalas dendam padanya dan tidak akan aku biarkan dia lolos dan harus membayar perbuatannya...!!" penyihir

.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
Di tempat....

Nana yang sedang sendirian tampak menikmati keindahan awan yang begitu bersahabat dan merasa bisa merasakan kedamaian.

"Hm... udaranya sejuk"ucap Nana

"Sedangkan menikmati udara dingin ya, Nana?"ucap Aoi

"Oh..Aoi?, Ya aku sedang menikmati udara dingin"ucap Nana

"Sepertinya Nana suka ya cuaca seperti ini?"ucap Aoi

"Ya aku suka udara begini apa lagi kalau sudah turun salju"ucap Nana

"Benar, sekarang sudah masuk musim dingin"ucap Aoi

"Iya, aku sungguh menikmati udara ini"ucap Nana

"Oh...iya Nana?"ucap Aoi

"Ya?"ucap Nana

"Aku ingin tahu, bagaimana kamu dan Maya bisa memiliki persamaan"ucap Aoi

".... maksudnya?"ucap Nana

"Hm .....kalian berdua itu... sangat genius dan selalu menghadapi Masalah dengan kepala dingin"ucap Aoi

"Apa menurutmu begitu?"ucap Nana

"Ya soalnya agak mirip banget"ucap Aoi

"Mungkin saja begitu"ucap Nana

"Omong-omong....apa matamu baik-baik saja?"ucap Aoi

"Ya baik-baik saja, kamu... khawatir?"ucap Nana

".....hm.."ucap Aoi

Puk..!

"....?" Aoi

"Maaf telah membuat kamu khawatir, Aoi"ucap Nana yang sembari mengelus puncak Aoi dengan lembut

".....tidak kok"ucap Aoi

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sisi lain tempat....

Penyihir itu memilikirkan perbedaan antara Maya dan Nana yang di mana seorang keturunan bangsawan yang memiliki kecerdasan yang bagus dan tidak tertandingi.

"Dua anak itu...." Penyihir mengingat dua anak keturunan bangsawan itu

"Mereka memang memiliki kemampuan yang sangat bagus bahkan aku kalah dari di pengguna katana kembar itu....aku ingin sekali dia membayar ini" penyihir yang memegang area mata yang telah di tembas oleh Nana

.
.
.
.

.

.
.
.

Di saat latihan....

Wusss....!!

"Wow.... hebat"ucap Ichigo

"Iya"ucap otome

"Hah... tidak juga kok"ucap Aoi

"Brrrrr..... dingin"ucap kaede

"Malah makin dingin ya"ucap yurika

"Iya mungkin ini akan ada badai"ucap claudine

"Ini kan sudah masuk musim dingin jadi wajarlah udara dingin"ucap Ichigo

"Ya mungkin saja sebentar lagi akan turun salju"ucap Ran

"Bisa jadi ya"ucap Aoi

"Kalau begitu kita sudahkan lagian ini juga mulai malam"ucap mizuki

"Benar kita harus kembali"ucap fresca

Oke!

.
.
.
.
.
Di ruangan ganti....

"Huh....?" Karen melihat handphone miliknya

"Ada?, kenapa kamu seperti....itu?"ucap claudine

"Iya kamu kenapa?"ucap Maya

"Kamu seperti ada hal di khawatirkan, Karen-chan?" Ucap Nana

Di saat melihat dan berdempetan....

"Eh...apa ini?"ucap claudine

"Hmmm...?" Maya yang berfikir

"Sepertinya semacam pesan?"ucap Nana

"Hehehe...." Karen yang pelongo melihat pesan tersebut




.
.
.
.
.
.
.

Sekian lama Di dalam....

"Hm....enak cokelat hangatnya..."ucap otome dan Ichigo

"Tentu saja enak"ucap Aoi

"Cuaca seperti ini memang cocok untuk menikmati cokelat panas"ucap Ran

"Benar"ucap kaede

"Hm...enak"ucap Karen

"Karen-chan berantakan nih"Ucap Mahiru mengelap noda di bibirnya

"Eh... terima kasih"ucap Karen

"Hm...dasar"ucap Hikari

"Bagaimana apa lebih membaik?"ucap futaba

"Ya lebih baik"ucap Maya

"Hm...aku merasa ada yang kurang"ucap kaoruko

"Hm...siapa?"ucap futaba

".....iya juga, dimana Nana?"ucap Aoi

"Eh...dimana dia?"ucap futaba

"Dimana Nana-chan?"ucap Ichigo

"Mungkin dia sedang menikmati waktunya untuk dirinya sendiri"ucap junna

"Apa mungkin?"ucap shion

"Ya dia memang seperti itu"ucap junna

Kelihatan tenang tapi ternyata buruh waktu sendirian"ucap kaede

"Benar"ucap yurika

.
.
..
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di saat malam sepi....

Nana kali ini tampak keluar sendirian dan tidak ada yang mengetahui dirinya di luar.

"Hm.... indahnya malam ini"ucap Nana

Sisi kejauhan....

"Hmmmm.... kau benar-benar seorang diri, kali ini kamu akan membayar semuanya..." Penyihir itu langsung menuju ke tempat Nana

.
.

.
.
.

Tak...

"....?" Nana yang merasakan ketukan kaki seseorang

Sebelum balik badan....

"Kali ini......Kau memang sendirian" penyihir itu di belakang Nana

"Sia-...ah...!"

Nana terkena serangan yang mengenai dirinya.

"Hihihi..... sangat lamabat"ucap penyihir

"......kamu... penyihir..."ucap Nana

"Sekarang kamu harus membalas atas perbuatan dirimu!"ucap penyihir

"Apapun itu kamu telah melakukan hal kejahatan"ucap Nana

"Kamu memang gadis yang sangat menyebalkan"penyihir itu langsung melayangkan beberapa pedagang yang siap meluncur

"Begitu ya...." Nana langsung membuat kabut salju membuat pandangan terganggu

"Grrr ........" Penyihir itu tidak bisa melihat dan kesal

Perlahan kabut salju hilang dan memudar dari Padangan dimana Nana telah berubah pakaian bangsawan miliknya dan genggaman pedang katana kembarnya yang siap untuk menembas apapun di depannya.

"Baiklah aku akan memulainya" Nana yang mendepankan salah satu pedangnya

.

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro