Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 38: gelapnya duniaku

Di antara mereka hanya Nana yang masih bisa berdiri tegak bahkan berkali-kali melindungi mereka semua agar tidak terluka.

Hikari maupun Nana sama-sama saling bertatapan langsung dengan tajam merasa tidak saling mengalah.

"Aku rasa ini sudah di luar batas"ucap Nana

"Benarkah itu, buktikan kalau itu tidak salah!" Hikari langsung membuat lorong air yang begitu tertutup sehingga hanya dirinya serta Nana yang ada di tempat.

Mereka langsung maju satu sama lain dan bertarung, saling menembaskan serangan pedang mereka.

Nana yang berusaha untuk menghentikan Hikari yang terbawa kegelapan seperti yang dia alami sebelumnya, sementara itu Hikari tampak terus melancarkan hembasan pedang dan selalu saling tangkis satu sama lain, tidak ada rasa mengalah dalam perselisihan itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu....

Maya yang masih tidak berdaya tersebut hanya bisa memperhatikan gelombang air yang dimana ada Nana yang berselisih dengan Hikari dimana Maya bisa melihatnya hanya lewat percikan yang di timbulkan oleh mereka berdua, jelas Nana masih berusaha untuk menghentikan Hikari.

Kauro yang memperhatikan raut wajah sang bangsawan pertama itu jelas masih merasakan rasa sedihnya pada temannya yang kini berselisih, Tampa buang waktu Kauro memberikan hentikan jari yang memanggil pasukan kegelapan, Maya yang mendengar suara itu jelas membuat perhatian dengan tatapan bingung.

"Kau mau apa?" Maya yang tampak sedikit waspada

"Tenang aku hanya melakukan apa yang harus kerjakan kok~" kata Kauro yang agak bermain-main

Pasukan kegelapan itu membawa sesuatu yang dimana ada koper putih dan di saat di perhatikan, koper itu di buka yang berisi sebuah suntikan yang telah di isi sebuah cairan yang begitu gelap dan saat Maya perhatian cairan itu, ada sebuah makhluk aneh yang ada di dalam cairan tersebut.

Jelas maya berusaha untuk memberontak untuk bisa lepas namun cengkraman selain kencang sehingga gemetar terasa di tubuhnya seakan menerima sebuah firasat buruk yang terjadi padanya.

"A...apa itu.." Maya yang menatap suntikan itu yang akan di gunakan oleh Kauro.

"Kamu tidak perlu takut ini bukan apa-apa"ucap kauro

Jelas Kauro memerintahkan pasukannya untuk menahan Maya agar tidak memberontak dan tidak lepas dari cengkeraman mereka.

"L-lepaskan..."ucap Maya

"Ini tidak sakit kok, fufufu" Kauro yang mulai akan melakukan suntikan itu pada Maya

"Ti-...." Sebelum selesai kata-katanya salah satu pasukan kegelapan itu mendekam mulutnya agar tidak mengeluarkan suara.

Juga salah satu pakaian lengannya di angkat dimana membuka dasar kulitnya yang siap untuk sasaran suntikan tersebut.

Jelas cengkraman semakin kuat sehingga Maya sulit untuk memberontak untuk bisa lepas, membuat apa yang di usahakan menjadi sia-sia.

Kauro langsung menyuntikkan cairan gelap itu ke lengannya, jelas Maya langsung terengah-engah dan gemetar karena merasakan sengatan suntikan itu yang menusuk kulitnya.

Perlahan cairan itu mulai di masukan ke tubuh Maya, membuat Maya tidak bisa apa-apa dan menyaksikan Kauro yang menyuntikan cairan itu padanya.

.
.
.
.

Sementara itu....

Nana yang terus bertahan dimana dia berusaha untuk mengehentikan hikari dengan kemampuan sisanya, bahkan telah menggunakan kekuatan es namun selalu mustahil bahkan Nana sering terkena pukulan yang di timbulkan kepadanya sehingga membuat sulit untuk fokus.

"Ini akan memakan waktu yang lama untuk mengehentikan hikari, tapi apa yang membuat dia bisa menjadi gelap mata" Nana berfikir sambil menangkis serangan Hikari

"Kamu ternyata lumayan juga"ucap Hikari

"Memang apa kamu gak merasa ini sia-sia hikari-san?"ucap Nana

"Apa maksudmu kata sia-sia?" Ucap Hikari

"Ya kamu hanya buang-buang tenagamu itu"ucap Nana

"Hn tentu saja tidak itu hanya omong kosong saja"ucap Hikari

"Itu menurutmu tapi bagiku itu benar-benar sia-sia!" Nana langsung menggunakan kemampuan matanya dan menimbulkan kecepatan yang cukup brutal sehingga Hikari tidak punya kesempatan untuk berkutik

"Agh!" Hikari yang ambruk di tanah

Nana langsung menancapkan pedangnya persis si sampaingnya.

"Lebih baik kamu hentikan itu hikari-san" Nana yang menatap tajam

"Apa kau akan benar-benar membunuhku, daiba-san" ucap Hikari

"Kalau aku membunuhmu maka aku sudah mencabikmu dengan katanaku dan mana mungkin aku akan melakukan hal ini"ucap Nana yang menerangkan kenyataan

".....?!" Tatapan yang bingung untuk Hikari perahan

Deg....deg....

Huh....

Hikari langsung mencengkeram erat kepalanya bagaikan ada percikan listrik yang datang menyambar di otaknya lantas membuat Hikari semakin mengamuk sehingga Nana sampai menjadi jauh dari Hikari namun...

"..!!" Hikari yang kembali tidak bergerak adanya benda yang menahannya berbentuk bulan sabit

"Kamu tidak apa-apa?"ucap mizuki yang tiba-tiba datang

"Mizuki-san?"ucap Nana

"Dimana Maya?"ucap Mizuki

"Aku tidak tahu, sejak Hikari mengamuk Maya menjadi jauh dari kami semua"ucap Nana

"Begitu ya"ucap Mizuki

"Hn mereka siapa?" Ucap Nana yang melihat lainnya yang di datangi selain mizuki

"Mereka adalah tim pengobatan, mereka akan memilihkan mereka semua jadi tenang saja semua akan baik-baik"ucap Mizuki

"Hm" Nana yang paham

"Bagaimana ini terjadi pada hikari?, Dia menjadi jahat?"ucap mizuki

"Itu semua ulah Kauro"ucap Nana

"Apa?"ucap mizuki

"Hikari di buat gelap mata sama hal yang aku alami sebelumnya"ucap Nana

"Itu berarti dia punya kenangan yang gelap sehingga dia bisa menjadi seperti itu"ucap Mizuki

"Iya aku yakin begitu"ucap Nana

"Hm semoga saja, fresca menyadarinya dan menemukan maya" Mizuki

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah cairan itu telah masuk secara menyeluruh, Kauro langsung menarik suntikan itu dari kulit Maya

"Huh!"

Kauro menyuntikkan itu, cairan itu langsung bereaksi pada maya dimana keringat dingin mulai bercucuran dan  rasa sakit melanda di lengannya lalu menyambar ke suluruh tubuhnya bahkan kepalanya mulai terasa pusing dan penglihatannya mulai kabur seakan semuanya mulai gelap.

"..uh.. kepalaku..." Maya yang meraih kepalanya

"Fufufu ini sempurna.." Kauro yang penuh kemenangan

Tiba-tiba....

Sebuah tumpukan es menimpa diri mereka semua terkecuali Maya dimana kemungkinan ada seseorang yang datang.

"Kau...!!"Kauro melihat sosok yang tidak lain fresca

"Lebih baik pergilah!" Fresca langsung melayangkan tinjunya ke wajahnya sehingga melayang ke udara

"Ah ......!!!!"

Akhirnya Kauro bisa di kalahkan, sementara itu fresca langsung menghampiri Maya yang dimana kondisinya cukup memprihatinkan.

"Kamu baik-baik saja?"ucap fresca

"...a..- fresca..-senpai..." Maya yang lemah

"Aku akan membawamu agar mendapatkan pertolongan, jadi bertahanlah" fresca yang langsung membopong tubuh Maya

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro