CHAPTER 28: kami selalu bersamamu Nana
Melihat Nana yang masih menahan rasa sakit, mereka bisa melihat geritan kecil Nana yang tidak terkendali.
"Ada dengannya?"ucap yurika
"Aku tidak tahu apa yang terjadi saat ini?"ucap claudine
"Sepertinya dia menerima tekanan yang membuat dirinya seperti itu"ucap Aoi
"Kalau begitu....kita harus membuat dirinya bisa keluar dari keputuasaan"ucap Ichigo
"Kalau boleh tahu apa ada kelemahannya, sehingga Nana bisa menjadi seperti ini?"ucap Aoi
"Ada"ucap junna
"Ada?"ucap Aoi
"Dia sebenarnya tidak menyukai sendirian"ucap junna
"Sendirian?"ucap Ichigo
"Sepertinya Nana mempunyai kesamaan denganku kalau begitu, aku bisa melakukan sesuatu" Aoi yang mulai berfikir
"Jadi kalau memang begitu, dia seperti ini karena pasti ada kata-kata yang membuat Nana bisa terkena kegelapan oleh kauro sebelumnya"ucap shion
"Ya aku mengerti sekarang"ucap Aoi
"Sungguh?"ucap Ichigo
"Ya aku akan mencobanya"ucap Aoi langsung maju langkah
Sementara itu Nana yang masih menahan rasa sakit kepalanya yang begitu menyengat bagaikan Sambaran petir yang menembus tengkoraknya sampai terasa di tenggorokan.
"Nana aku tahu kamu merasakan sakit dan apa kamu tidak tahu itu penyebabnya?"ucap Aoi
".......?" Nana yang menatap Aoi
"Itu karena adalah hal asing yang tidak pernah kamu lakukan, Nana!"ucap Aoi
Jreeeeeng......
Nana kembali merasakan rasa sakit sehingga dirinya semakin tidak terkendali dengan baik bahkan aura hitam yang menyelimuti dirinya mulai terlihat begitu jelas Sehingga memberikan efek yang sangat menyakitkan.
"Nana!"ucap junna
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu.....
Fresca yang merasakan ada suara yang tidak begitu asing di dengar bahkan bisa merasakan kemampuan adiknya dari beda tempat.
"Aneh...kenapa ya, pasti ada suatu yang aneh" fresca yang langsung menggunakan kekuatan matanya
Beberapa saat kemudian.....
"Ngh.... sepertinya aku harus menolong mereka dan pasti berada di tempat kegelapan, pasti mereka mengunakan portal dimensi, lebih baik aku telepotasi" fresca langsung pergi
..
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara di tempat.....
Nana langsung menghembaskan pedangnya dan menimbulkan angin yang cukup kencang.
"Kalian, errrrrrrr......"Nana yang mulai mengamuk
"Tidak aku biarkan kamu menyakiti orang lain, Nana"Ucap Aoi
"PENGGANGGU SiALAN KAMU!!!"
Nana langsung melayangkan pedangnya dan Aoi yang langsung menggunakan kekuatan es dan membentuk pedang agar seimbang, Aoi dengan cepat menangkis serangan hembasan pedang milik Nana yang cukup kuat.
Bahkan yang langsung juga tidak ingin diam namun mereka kembali kedatangan pasukan yang tidak di undang.
"Astaga mereka ini menyebalkan"Ucap futaba
"Ya benar ini sangat penganggu"ucap claudine
"Benar-benar menyebalkan"ucap yurika
"Baiklah kita hadapi saja dan yang penting jangan sampai mereka menyentuh Mahiru yang melakukan pemulihan sakura"Ucap Maya
Baiklah!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu....
Aoi berusaha yang terbaik untuk menyadarkan Nana dengan kata perkata agar bisa di dengar oleh Nana yang kemungkinan sedang berada di alam lain.
"NANA!!......" Aoi berteriak
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di alam sadar....
Nana yang mendengar suara yang memanggil dirinya dan tampak itu membuat dirinya berusaha untuk menjawabnya namun....
Dia tidak bisa, bagaikan ada rantai yang mencoba menahan dengungan suaranya untuk membalas jawaban.
Namun Nana tidak berdaya karena kegelapan masih menyelimuti di sekitarnya sehingga dia merasa sulit untuk membuat dirinya bebas dari kegelapan ini.
Tidak......aku....aku-
NANA!!!!!
.
.
.
.
.
.
.
Suara itu jelas familiar untuk di dengar bahkan dia benar-benar ingin tahu siapa yang terus memanggilnya bahkan dia ingin membalas jawaban suara itu.
Jawaban yang segera datang, dengan jaminan untuk menjawab suara itu
Sepertinya ada pengakuan tajam dan rapuh.
Sehingga Aoi mengerti epresi Nana yang kemungkinan sedang dalam guncangan hebat di otaknya yang sedang ada yang mencoba untuk mengendalikan pikirannya.
"Nana....." Aoi yang menatap Nana
Di sisi lain....
Junna yang melihat sosok Nana yang tidak membaik tersebut bahkan dia bisa melihat kedua mata Nana yang begitu rapuh namun bertatap tajam ke arah Aoi yang ada di depannya.
Junna langsung berlari ke mereka dan mencoba untuk menghindar dari Serang para prajurit kegelapan tersebut yang mencoba untuk menghalangi jalannya.
Dan itupun di bantu oleh Karen yang tahu dimana junna tidak ingin di halangi jalannya.
"Karen?"ucap junna
" Tetap Majulah jangan sia-siakan"ucap Karen
"Ya"ucap junna melanjutkan larinya
Setelah junna keluar dari Kerumutan pasukan kegelapan yang telah mencoba menghalangi jalannya.
Dan begitu berlari dia melewati Aoi yang terdiam sejenak dan dia tidak peduli dengan apa yang akan terjadi padanya untuk menyadarkan Nana yang sedang kesulitan untuk keluar dari kegelapan yang telah menguasai tubuhnya.
Lalu junna langsung menengkap tubuh Nana dan mempererat pelukan itu agar membantu penyadaran kepadanya...
"Junna?!"ucap Aoi yang khawatir akan hal terjadi
Namun....
"Aku mohon sadar, Nana!!"ucap junna yang memohon untuk kesadaran Nana
Haaaaaaaa......!!!!!
Jeritan itu teruapkan sehingga mereka semua melihat apa yang terjadi.
"Apa yang terjadi?"ucap Ran
"Suara itu bukankah Nana-tan?"ucap otome
"Seperti jeritan penderitaan itu.... sungguh menyakitkan"Ucap shion yang merasakan suara itu
.
.
.
.
.
.
Sementara itu junna masih mempererat kedua tangannya ke tubuh Nana yang lebih tinggi darinya namun tidak lama....
Ada sebuah tetesan air mata yang membasahi pundaknya sehingga, junna mendengak kepalanya dan itu memang berasal dari Nana.
Tubuhnya gemetar hebat dan bisa di rasakan oleh junna bahwa gemetar ini akibat dari keganasan emosinya.
Lantas dia hanya bisa bernafas dan menangis, tidak banyak yang bisa di lakukan oleh Nana sendiri, bahkan yang mengejutkan junna adalah salah satu matanya tidak merah menyala dan padam sehingga kembali pada dirinya, menandakan bahwa Nana telah kembali pada dirinya sendiri.
Bahkan pakainya juga ikut berubah dan kemudian kembali dengan pakaian khas bangsawan miliknya.
Tidak perlu lama junna perlahan-lahan memeluknya kembali dengan kenyamanan dan bersyukur bahwa Nana Telah kembali kepada mereka semua dan lepas dari kendali pikiran oleh Kauro.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro