CHAPTER 18: kegelapan di mulai
Maya langsung mengambil pedangnya yang sempat terlepas dari genggaman tangannya.
Maya langsung maju untuk membantu Nana sedang dalam bahaya, mengingat kondisi Nana belumlah pulih sepenuhnya.
Hyaaaaa!!!
"...!!?"
Kauro langsung menjauh beberapa langkah namun Maya terus melancarkan serangannya, Kauro langsung membuat Maya tidak bisa melancarkan pedangnya, sehingga terkena serangan.
"Guh!"
Maya terguling-guling Aoi langsung menghampiri Maya, sementara Ichigo melihat ada pasukan kegelapan yang menghampiri mereka juga untuk menyerang.
"Huh... menyebalkan!"ucap Ichigo menggunakan kekuatan api
"Maya kamu tidak apa-apa?"ucap Aoi khawatir
"Aku baik-baik...saja"ucap Maya yang menjawab sekuatnya
"Saatnya untuk mengakhiri!"ucap kauro
Namun Nana langsung melindungi mereka kembali, dimana Nana semakin benci dengan cara Kauro yang cukup kasar dan kejam.
Kauro langsung melancarkan serangannya, Nana langsung melindungi mereka berdua dengan pedang katana kembarnya sehingga bisa melindungi Aoi dan Maya.
Setelah Serangan kauro berakhir....
"Saatnya kita mulai!" Ucap kauro yang memberikan isyarat yang tidak di ketahui siapapun
".....!?"ucap Aoi
"Apa yang dia lakukan?"ucap Maya
Tiba-tiba...
Deg....deg...
Tiba-tiba Nana merasakan denyutan kegut yang menyerang tubuhnya seolah ada sesuatu yang menggangu tubuhnya.
Tak hanya itu tatapan Nana perlahan menjadi tatapan kosong dan tubuhnya perlahan melemah sesaat karena efek denyutan kegut tersebut yang tiba-tiba menyerang tubuhnya sehingga sulit untuk bangkit.
"Nana!"ucap Aoi
Namun tidak ada jawaban yang terdengar olehnya ataupun Maya yang juga tidak mendengar suara sepatah kata apapun yang keluar dari mulutnya.
"Sekarang kamu tidak akan bisa melakukan sesuai kehendakmu, Nana daiba"ucap kauro
"Apa maksudnya?"ucap Aoi
"Tidak akan bisa... sesuai kehendaknya?"ucap Maya
"Fufufu ini akan menyenangkan bagiku!"ucap kauro
Tiba-tiba....
Kring!
"Ah...!"ucap kauro
"Apa yang terjadi?"Ichigo
"Hn?"ucap Maya yang fokus pandangannya
"Mungkinkah.....ada orang yang datang"ucap Aoi
Setelah kabut tanah yang perlahan hilang munculah seseorang yang datang yang tidak lain adalah Hikari kagura yang merupakan keturunan bangsawan yang berada di posisi ketujuh.
Hikari datang atas merasakan aura kegelapan yang tidak jauh dari jangkauan dirinya sehingga benar ada sebuah pertarung di sekitar sekolah lain.
"Kau!!"ucap kauro yang menatap Hikari
"Hikari?"ucap Aoi
"Hikari...dia datang..?"ucap Maya
"Aku akan mengakhiri dirimu secepatnya"ucap Hikari langsung melakukan permainan yang dimana akan memperpojoknya.
Hikari langsung menggunakan senjata belati miliknya dan dimana dia bisa bebas melemparkan senjatanya sesuai keinginan dirinya dan di saat itulah, Hikari berhasil membuat Kauro telilit oleh tali yang di lancarkan olehnya.
"Sial!!"ucap kauro
"Jadi kamu mencoba melakukan kekacauan rupanya"ucap Hikari
"Itu bukan urusanmu"ucap kauro
"Lalu apakah bukan urusanku juga bila ada yang mengacaukan suasana kedamaian?"ucap hikari
"Sialan kamu bocah!"ucap kauro
Namun dengan berani Hikari langsung menampar Kauro yang begitu keras sehingga membuat darah segar mengalir di mulut.
"Agh...!"ucap kauro
"Saya tahu kamulah yang membuat keadaan Nana menjadi buruk"ucap Hikari
"Apa?"ucap Aoi
"Hikari apa maksudnya?"ucap Maya
"Dia melakukan sesuatu pada Nana sehingga membuat keadaannya seperti itu"ucap Hikari
"Apa benar?"ucap Ichigo
"Kau.... menganggu juga ya, sepertinya saya tidak asing melihatmu"ucap kauro
"Kalau sudah pernah kenapa tidak tahu siapa saya, dan menyebutkan namaku?"ucap Hikari
"Heh...kamu menguji mental seseorang juga ya, beraninya kamu!!"ucap kauro yang memberontak
Namun saat bergerak....
Graaaaaas.....
"Hah!"ucap kauro
"Bagaimana rasanya enakkan"ucap Hikari
"Sialan kamu,...grrrrrr......"ucap kauro
"Aku peringatkan kalau kau bergerak maka siap-siaplah untuk mati"ucap Hikari
"Kurang ajar kamu!!!"ucap kauro
Sementara itu...
Ichigo, Aoi dan Maya bisa melihat keadaan Kauro yang sangat terpojok dengan serangan milik Hikari yang membuat Kauro tidak bisa bergerak sama sekali, tali yang di gunakan bukankah tali biasa tapi tali yang bisa membuat orang tergores dan terluka apa bila ada gerakan sedikit sehingga akan tergores.
"Hikari, kamu kenapa bisa datang?"ucap Aoi
"Aku bisa ke sini merasakan ada kekuatan gelap dan dugaanku benar kalian dalam bahaya"ucap Hikari
"Ya kamu sudah melakukan hal yang benar"ucap Maya
"Maya, jangan bergerak banyak kamu sedang terluka"ucap Aoi
"Tidak apa-apa"ucap Maya
"Nana?"ucap Ichigo yang menghampiri Nana
"Kalian baik-baik saja bukan?"ucap Hikari
"Iya kami baik-baik saja"ucap Aoi
"Tapi sepertinya Nana masih belum membaik"ucap Maya
"Benar"ucap Aoi
"Memang dia mengalami apa?"ucap Hikari
"Sebelumnya dia sempat di periksa oleh dokter dan menurut hasilnya dia hanya kelelahan serta ada perasaan tertekan"ucap Aoi
"Seperti depresi"ucap Hikari
"Tapi kita sendiri tidak tahu penyebab utamanya"ucap Maya
"Hm... begitu ya"ucap Hikari
Tiba-tiba....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haaaaa!!
...?!
Membuat mereka segera melihat apa yang terjadi di saat mereka menoleh kearah sumber suara itu...
"Ichigo...Nana..., !?" Aoi yang shock melihat apa yang di lihat
Dan begitu pula dengan Hikari dan Maya yang ikut terkegut melihat apa yang di luar dugaan.....
"...ngh....hah..."
Ichigo ternyata di cekik oleh Nana yang hanya menggunakan satu tangannya dan tubuh Ichigo juga di angkat dalam keadaan di cekik.
"Nana apa yang kamu lakukan padanya!"ucap Maya
"Nana, hentikan!"ucap Aoi
"Dia temanmu, Nana!"ucap Hikari
Di saat itu.....
Tubuh Nana yang perlahan di selimuti dan di kelilingi sebuah aura hitam yang melekat padanya sehingga memberikan rasa benci, dengan teganya Nana langsung melempar Ichigo Tampa perasaan apapun.
"Waaaah!!!"
"Ichigo!"ucap Aoi
Hikari langsung menangkap tubuh Ichigo dan menahannya agar di terjadi apa.
"Kamu tidak apa-apa?"ucap Hikari
"Ya aku... baik-baik saja"ucap Ichigo
"Nana kenapa kamu melakukan itu, Ichigo adalah temanmu!"ucap Aoi
"Dia...temanku...mimpi kalian...saya berteman dengannya..dan kalian juga bukan siapa-siapa untukku" ucap Nana yang jawab Tampa ada rasa bersalah
"Nana!"ucap Maya yang tegas
Perlahan Nana membalikkan tubuhnya dan saat mereka berhadapan...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro