Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 159

di starlight..........

setelah maya kondisi baik dia bisa bebas dari uks dan langsung mencari keberadaan nana yang tidak di tempat bahkan zen juga bersamanya setelah itu maya akhirnya bertemu dengan junna yang sehabis dari latihan.

''hoshimi-san''maya memanggil

junna menengok dan melihat kehadiran maya''tendo-san?''

maya yang langsung menghampirinya dengan zen yang di belakangnya''kamu habis latihan?''kata maya

''iya, dan kamu sudah membaik?''tanya balik

''sudah dan aku sudah membaik''kata maya

''jadi ada apa, tendo-san?''ujar junna

''dimana daiba-san?''kata maya

''dia pergi dengan kanzaki-senpai'kata junna

''kemana?''maya

''hm katannya sih karena suatu acara''jawab junna

''hm jadi dia pergi?''ujar zen

''iya benar''kata maya

''hm tendo-san?''junna

''ya?''kata maya

''dia zen kenshin-kun bukan?''kata junna

''yap itu namaku''kata zen

''benar, kenapa?''kata maya

''tidak apa-apa, aku merasa pernah lihat saja''kata junna

''sepertinya begitu''kata zen

''memang kenapa tiba-tiba mencari nana?''tanya junna

''ini soal gerbang pertaka''kata zen

''memang apa hubungannya dengan nana dan bukankah itu rumor?''kata junna

''tidak, ini sungguhan bahkan sudah ada musuh yang ingin melakukannya dan gawatnya ini sudah tahap proses''kata zen

junna merasakan merinding sesaat''bagaimana kau tahu soal itu?''

''yah karena aku sempat melawan mereka sebelumnya dan mereka bilang bahwa mereka akan melakukan segalanya untuk mengkumpulkan para pengguna mata juga terkuat''ucap zen

''terkuat...''kata junna

''apa maksudmu yang kamu maksud....''maya

''ya teman kalian salah satunya yaitu daiba nana''ujar zen

''tapi nana sedang tidak di tempat''kata junna

''aku tahu tapi apa seseorang bersamanya selain senpai kalian?''kata zen

''ya ada tapi tetap saja aku khawatir''kata junna

''saat ini ada dua orang yang sudah kehilangan salah satu mata mereka tapi paling tidak jangan sampai musuh bisa lengkap mendapatkannya''kata zen

''memang berapa banyak mereka kumpulkan itu?''tanya maya

''totalnya ada 4, dimana syarat untuk membuka gerbang pertaka itu membutuhkan para pengguna mata terkuat serta berbeda-beda''kata zen

''jadi apa itu harus yang terkuat?''kata junna

''benar karena kalau tidak akan terjadi''kata zen

''lalu apa nana termasuk?''kata junna

''benar, seingatku leluhur daiba terkenal dengan teknik kemampuan mata yang sangat kuat bahkan yang paling aku ingat kemampuan matanya bisa menjadi tahap yang lebih kuat dimana ciri-cirinya menjadi hitam-merah serta berpola bintang namun itu masih dabu-dabu sih''kata zen

''yah memang benar tapi nana belum memilikinya''kata junna

''tapi yang jelas rumornya bahwa saat mereka penuh emosional tinggi dan masih mengaktifkan kemampuannya itu secara tidak sadar akan berubah di salah satu matanya''ujar zen

''dengan kata lain bukan karena kehendaknya?''kata maya

''benar jadi tidak bisa mereka kendalikan semudah itu''kata zen

''meski begitu nana memang misterius dan jarang membuka jati dirinya''ujar junna

''tetap saja sih itu situasi yang bisa saja tidak menguntungkan''kata zen


.

..

.

.

.

..

.

.

.

..

..

.

saat mereka sudah mencapai batas....

''hah..hah...''mizuki yang menyerka keringat

''hum.......''nana yang membuang nafas dengan penuh keringat di mana-mana

''hehe kena!''

nana langsung menangkis seranganya dengan katana kembarnya ke sisi lain.

BUM!!

''nana.....''mizuki melihat tubuh nana yang gemetar dan darah mengalir dari kedua tangannya

''aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil''ujar nana yang menahan rasa sakit

''LEBIH BAIK BERAKHIR!!''

musuh maju sangat cepat ke arah nana, sebelum itu terjadi....

''gyaaa!!''

langsung terkena pukulan tinju milik ichigo yang datang tepat.

''jangan sentuh nana!''ichigo 

''mati!''karen langsung mengayunkan pedang  dan menciptakan kobaran api panas

kedua musuh itu langsung menghindar dari serangan karen.

''ini akan susah''

''ayo mundur''

kedua musuh itu akhirnya pergi dan menghilang dari hadapan mereka.

''kalian''ucap mizuki melihat ichigo dan karen

''untung tepat waktu''ujar ichigo

''belum terlambat bukan?''kata karen

''ya belum''jawab mizuki

''banana''panggil karen

nana melirik melihat karen''karen-chan....''sembari memegang luka

''kamu terluka!''karen melihat luka serta darah sudah dimana-mana

''lebih baik kita kembali dan bisa segera mendapatkan pertolongan''kata mizuki

OKE!


.

.

..

.

.

.

.

..

.

...

sekian lama.......

nana keluar dari ruangan uks setelah lukannya di perban sementara mizuki ada di depan pitu keluar.

''apa membaik?''kata mizuki

''ya membaik sementara aku mengurangi beberapa gerakan sih''ujar nana

''tidak apa-apa, paling tidak kamu membaik dari sebelumnya''kata mizuki

''hm''nana mengiyakannya

''oh iya kata karen ada yang mencarimu''kata mizuki

''siapa?''tanya nana

''dah temui saja di kaferia dan tentunya itu info penting dan jangan membuat mereka lama menunggu''kata mizuki

''baiklah saya pergi''nana yang langsung pergi meninggalkan mizuki



.

.

.


..

..

.

.

..

.

.

di kaferia.......

nana datang sesuai pemberitahuan dari mizuki dan jelas dia bisa melihat sosok junna, maya serta ada pria di sana.

''nana''junna melihat kehadirannya

''ah junna-chan''nana melambaikan tangan yang tidak sakit

''daiba-san'''maya

''maya-chan kamu juga di sini''kata nana

''duduklah''kata junna

nana duduk di sebelah junna dan berhadapan dengan pria yang di sebelah maya.

''sebelumnya mungkin agak asing ya? baik aku zen kenshin''kata zen memperkenalkan dirinya

''saya nana daiba senang bertemu denganmu, kenshin-kun''kata nana

''baik, sebelumnya maaf telah menganggu waktumu nona daiba tapi ada hal yang harus aku sampaikan padamu yang cukup penting''kata zen

''hal penting?''kata nana

''ya benar, dan maya juga ada di sini untuk menemaniku jadi jangan khawatir kalau saya orang luar''kata zen 

''ah tidak apa-apa saya mengerti''kata nana

''dia datang mencarimu soal gerbang pertaka yang berhubungan denganmu daiba-san''kata maya

saat mendengar itu jelas nana bertatapan serius''gerbang pertaka?aku?''tanya nana yang bingung

''benar, kamu memiliki bright blue eyes bukan?''ujar zen

''ya itu memampuan mataku''jawab nana

''saya berfikir kalau mereka memang mengincarmu daiba-san''ujar maya

tampak nana meleparkan matannya dengan perkataan tersebut''aku?''

''ya kamu salah satunya''kata zen

''aku memang memilikinya tapi masih ada yang lain bukan?''kata nana

''tidak, karena leluhurmu memiliki kemampuan spesial yang tidak di miliki lainnya''kata zen

''aku tidak mengerti itu tapi yang jelas itu tidak terjadi''jawab nana

''saya yakin mereka mengincarmu dan aku tahu kamu sebenarnya sudah mengetahuinya daiba-san''ujar maya

''maya-chan...''nana

''yang jelas mereka menargetkan dirimu dan harus hati-hati untuk saat ini''kata zen

''baiklah saya termisi''nana yang langsung berdiri dan pergi

''nana''junna melihat nana pergi

''biarkan dulu hoshimi-san, mungkin dia belum bisa menerimanya''ujar maya 

''tapi yang jelas jangan sampai teman kalian menjadi target utama mereka''kata zen

''bagaimana mereka tahu soal nana!''kata junna 

''pasti mereka sudah mengintai dirinya dan begitupun maya''ujar zen

''apa benar itu tendo-san?''kata junna

''aku merasa begitu hoshimi-san, mereka sebelumnya memang sudah mengintai diriku terlebih dahulu tampa itu mungkin ini tidak terjadi''ujar maya sembari mengelus perbannya

''hm aku khawatir dengannya, nana memang terkadang suka seperti itu bila sesuatu yang tidak bisa dia terima''kata junna

''kenapa?''tanya zen

''karena sebelumnya dia sudah pernah mengalaminya sebelum ini terjadi''kata junna

''sebelumnya?maksudnya apa?''kata zen

''karena pernah mengalami sebuah tragedi berhubungan dengan merebut mata''ujar maya

''jadi dia pernah dicangkok?''kata zen

''benar, dan mungkin memang dia tidak ingin mengingat tragedi itu kembali pada matanya''kata maya

''hm ya dan aku juga tahu kalau nona daiba itu sudah dijodohkan bukan? dan pria itu juga memiliki hal yang sama dengannya''

''memang siapa? dan kamu tahu itu?''kata maya

''yap dia itu pastinya adalah rivalku dan yah ia curhat padaku deh''kata zen

''kamu kenal dengan pria yang di jodohkan nana?''kata junna yang tidak percaya

''tentu saja, kami itu bisa di katakan saingan dan tentunya orang itu sangat populer di sekolahnya bahkan cewek-cewek langsung berteriak histeris sampai telingaku kadang risih''kata zen

''sepertinya kamu memang paham sekali''kata maya

''ya tapi dia juga sering merasa kalau akhir-akhir ini dimata-matai''kata zen

''jadi dia juga begitu?''tanya junna

''benar bahkan aku menyarankan dia untuk tidak sering menggunakan kemampuan spesialnya agar tidak begitu menjadi incaran''kata zen

''sepertinya nasib mereka memang tidak baik''kata junna yang khawatir

''iya aku harap kalian bisa menjaganya dan mengawasinya, paling tidak mau dekat aja''kata zen

''paling tidak terima kasih sudah memberikan informasi yang sangat penting''kata maya

''ya tiadk masalah, semoga cepat membaik ya''kata zen tersenyum

''paling tidak atas nama nana, aku minta maaf dengan prilakunya''kata junna

''tidak apa-apa mungkin seperti kalian bilang kalau dia mungkin trauma tapi aku memakluminya, kalau begitu aku pergi ya''kata zen

''iya hati-hati''kata maya

''iya''jawab zen



.


.

.

.

..

.

.

.

.


.

.

..

BERSAMBUNG..............

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro