Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 140

waktu berlalu.......

semua kembali keadaan baik bahkan mereka mulai berlatih lagi seperti biasanya.

''huh aku capek''kata ichigo

''ini sudah waktunya selesai sih''kata Aoi

''yah ini sudah waktunya''kata junna

''baiklah kita bisa kembali ke asrama''ujar ran memberitahu pada lainnya

''banana, ayo kenapa diam begitu''kata karen

''hm sebentar ya barangku ketinggalan, kalian duluan saja''kata nana

''huh baik''kata karen

''janji ya kalau udah kembali ke asrama''kata mahiru

''oke''jawab nana

mereka pergi dan nana mengambil barangnya yang tertinggal, saat ia sudah mengambil...

grrrrr...

''?!'' nana mendengar sesuatu namun tidak melihat apapun''suara apa ya?''

tiba-tiba muncul ular raksasa di hadapan nana yang langsung meluncur namun nana langsung meloncat dan menghindar dari ular tersebut.

''ini kenapa ularnya besar banget''

tampa pikir panjang nana berubah dengan baju bangsawannya dan mengangkat pedang miliknya dimana ia bermaksud untuk menembasnya.

namun saat melakukannya nana melihat ada anak kecil di lilitan ulat tersebut dengan sekejab nana langsung menyelamatkannya dan tidak di sangka ular itu pergi dengan saat cepat.

''kenapa tiba-tiba begini''nana merangkul anak bocah laki-laki tersebut''hei bangun''

''huh....''

''akhirnya sadar juga''

lalu anak itu memeluk erat pada nana seolah tidak ingin terpisah darinya.

''huh kamu baik-baik bukan?''tanta nana

''huh iya''

''baiklah apakah orang tuamu ada?''

''mereka tidak ada dan aku tidak punya siapapun''

''eh.....''nana

''aku sudah sendirian sejak lama''kata anak tersebut 

''lalu kamu tinggal dimana?''kata nana

''dijalanan''kata anak itu

''hm baiklah sebenarnya kamu bagaimana tertangkap oleh ular itu?''

''aku jalan-jalan saja tapi ular itu mengejarku''

''begitu ya, baiklah karena sudah sore lebih baik ikut bersama dulu oke''ujar nana

''baik''anak itu tersenyum

nana mengendongnya karena anak tersebut senang di punggung nana yang cukup kokoh tersebut.


.

.

.

.

..

.

.

.

.

''penjaga''ujar nana

''ah iya daiba-sama''

''izinkan saya membawa anak ini ke dalam karena ini sudah hari gelap''ujar nana

''baik daiba-sama tapi sebelumnya beritahu pada kepala sekolah'ujar penjaga

''baik saya lakukan, termisi''ujar nana

''baik''



.

.

.

.

.

.

..

nana ke ruangan kepala sekolah dengan raut wajah tenang di dalam jelas ada orihime yang masih di tempat dan nana menjelaskan apa yang terjadi hingga anak tersebut bersamanya.

''jadi dia korban ular raksasa?''

''benar, tapi ular ini kabur dengan cepat''ujar nana

''tidak masalah setidaknya anak itu aman sekarang''kata orihime

''jadi saya di izinkan menjaganya?''kata nana

''iya silakan, kalau itu demi kebaikkannya''kata orihime

''terima kasih''kata nana


.

.


.

.

..

.

setelah keluar nana mengambil pesanan dimana ia membelikan pakaian untuk anak laki-laki tersebut dan segera menuju ke kamar mandi dimana sudah sepi, setelah mereka mandi dengan segar jelas anak laki-laki tersebut sangat senang berada di sisi nana.

''hm baik sekarang kamu sudah bersih dan rapih, sebelumnya namamu siapa?''tanya nana

''otto''jawab anak itu

''baik otto sekarang kamu lapar bukan?''ujar nana

''uh-huh''kata otto mengiyakan

''baik sekarang kita makan bersama lainnya yuk''ajak nana

''iya''jawab otto mengandeng tangan besar nana

mereka berdua menuju keruangan makan yang sudah di sedikan jelas di sana ada lainnya yang sedang makan malam.

''ah banana''karen menyapa dan melihat sosok anak bersamanya''eh....''

''nana siapa anak itu?''kata junna

''dia otto''kata nana

''wah lucu''ujar ichigo

secara cepat otto bersembunyi di belakang nana yang dimana ichigo ingin memegangnya     

 ''hei ichigo dia takut padamu''ujar yurika

''main mendekati saja kamu''kata ran

''lapar''kata otto

''ah iya ayo kita ambil makan dulu''ujar nana

''oh dia lapar''kata ichigo

''pantas cembetut''kata Aoi

setelah ambil makan otto sangat lahap dan nana senang melihatnya.

''dia lahap sekali''kata kaede

''benar-benar lapar sepertinya''kata junna

setelah selesai......

mereka kembali ke kamar masing-masing, di dalam junna dan nana menemani otto yang sangat suka bermain bersama mereka, tentu otto senang di temani mereka berdua.

''jadi kamu menolongnya saat dia dalam bahaya?''tabta junna

''benar kebetulan ada ular raksasa yang menyerangku''kata nana

''ular raksasa?, zaman ini masih ada begitu?''kata junna

''aku tidak bohong sama sekali, otto dalam lilitannya sehingga aku juga gak bisa meembasnya sembarangan''kata nana

''baik-baik aku mengerti, nana yang saya kenal pasti berkata apa adannya''ujar junna

wuah.....

''kamu sudah mengantuk ya''ujar nana

''uh-huh''otto mengiyakan

''baiklah lebih baik dia tidur sekarang''ujar junna

''otto tidurlah di tempatku, aku akan berbagi tempat''ujar nana

lalu otto tidur di tempat tidur nana dimana dia langsung pulas tertidur.

''ya ampun benar-benar lelah ya''ujar junna

''benar, dia sudah melewati masa sulitnya sekarang dia bisa tidur dengan nyinyak''kata nana

''nana''kata junna

''hm?''nana

''apakah kita sekarang punya ancaman serius lagi''kata junna

''entahlah tapi aku merasa ular itu bukan hal biasa''ujar nana

''aku tidak mengerti sama sekali''kata junna

''uh...maksudmu apa junna?''ujar nana yang terheran

''seolah mereka melakukan hal yang tidak manusiawi sama sekali''kata junna

''aku tahu itu, musuh melakukan segala cara agar rencananya lancar''kata nana

''sepertinya kita memang harus waspada ya''kata junna

''iya, kemungkinan ada hal yang tidak terduga nanti''kata nana


.


.

..

..

.

.

.


.

.

.

di ruangan kepala sekolah........

''eh....ular raksaasa?''Aoi terkejut

''benar, nana mengkonfirmasi soal kejadian tersebut''kata orihime

''hm jadi kita mendapatkan ancaman lagi''ujar Aoi

''sepertinya begitu tapi untuk sekarang kita tidak tahu ancaman macam apa yang mereka lancarkan''kata orihime

''tapi apa benar sesuatu lama menjadi mematikan''kata Aoi

''hm tapi kita tidak tahu musuh itu siapa''kata orihime

''itu bearti kita harus mencari kebenarannya?''kata Aoi

''ya bisa di katakan menggali informasi terlebih dahulu''kata orihime

''baiklah saya mengerti sekarang''ujar Aoi



.

.


.

.

.

.

.

..

.

setelahnya Aoi keluar dari ruangan dan menuju ke tempat asrama namun tidak terduga

BRUUUUUUUUUK

Aoi loncat dan muncul sosok ular raksasa dari tanah pertapa Aoi terkejut ada sosok sebesar tersebut lantas Aoi menggunakan es untuk menghentikan pergerakannya namun karena terlalu cepat ular itu mencampuk Aoi dengan ekornya.

''agh!''

''hahahaha!''

Aoi mendengar seseorang yang tidak jauh darinya.

''kau tidak ada perubahan Aoi kiriya''

Aoi membulat penglihatannya yang tidak lain musuh lama yang kini muncul dengan kekuatan besar.

''ti...tidak...mungkin''ujar Aoi

''ya lama tidak pertemu musuhku''kaoga

''bagaimaan kau''Aoi

''aku mencari seorang dengan kekuatan kegelapan di sini''ujar kaoga

''untuk apa kau mencarinya''Aoi

''bukan urusanmu!!''

Aoi terpental namun itu di tangkap oleh maya yang datang tepat waktu.

''Aoi''ujar maya

''ah maya''ujar Aoi

''oh...siapa lagi ini''akoga

maya tampa sepatah apapun sudah menembas kaoga hingga darah mengalir, entah kapan itu terjadi sehingga kaoga terkejut.

''banyak bicara saja kamu''maya dengan tatapan serius

''eh...''Aoi melihat pedang maya sudah ada darah''kapan dia melakukannya?''

''siapapun yang  membuat keributan aku tidak sungkan untuk menembasnya''ujar maya

''uh sialan''kaoga membuat gelombang kejut membuat Aoi dan maya terhembas namun mereka masih bisa menghindar

pertarungan cukup menegangkan dan membuat mereka tidak sungkan memukul dan melukainya, namun kaoga tampak jauh lebih kuat dari sebelumnya.

''huh...dia terlalu kuat''ujar Aoi

''hn gerakan murahan''ejek maya yang sudah di belakang kaoga dan langsung menendangnya amat kuat

bruuuuk

''hah sial''akoga

''gerakanmu mudah aku baca''ujar maya yang sudah memahami gerakan akoga

'''grrrrr''

akoga dan maya bercecok dalam pertarungan kosong jelas maya lebih unggul karena memiliki elemen angin dimana akan membuat semakin kuat dalam sebuah pukulannya.

''lebih baik menyerahlah''maya yang mengancungkan pedangnya

''kaoga menyerah saja''ujar Aoi

HAHAHAHAHA!!!

Aoi dan maya terheran dengan akoga yang tertawa jelas membuat mereka bingung.

''kenapa kau tertawa''kata maya

''kalian sangat percaya seklai aku menyerah begitu saja?''kata akoga

''kau...''Aoi

''hiyaaaaa''ichigo datang dan akan memukul akoga yang mengenainya

bruuuuuk

''dasar musuh sialan''kata ichigo

''ichigo?''kata Aoi

''dia memukulku maka aku tidak terima tahu''ujar ichigo

''masuk akal kalau dia marah begitu''kata maya

''kaoga berhentilah bermain-main sekarang dan katakan apa rencanamu ini''kata Aoi

''itu tidak akan pernah terjadi''ujar akoga 

''musuh biadap kau!!''ichigo 

namun kaoga membuat terpental dengan sangat mudah sehingga ichigo terlempar jauh.

''ichigo!!''Aoi

''hpnm membuang waktuku saja''kata akoga

maya langsung maju dan berhadapan kembali dengan kaoga jelas mereka saling bertatapan dengan sangat tajam dan seolah memang tidak memberikan sebuah kemenangan jelas maya bisa seorang egois namun hal seperti itu untuk membawa kebenaran demi semua orang.

''lebih baik menyerah saja!'' maya yang menembas

''hm pengganggu!!''akoga yang memukul maya

''maya!''Aoi

 ''kalian tidak akan menghentikan ambisiku saat ini''kata akoga

''kamu memang menyebalkan kaoga!''Aoi yang marah

''hn bocah ingusan''akoga meladeninya

akoga menggunakan kemampuan menhentikan semua para gadis sehingga mereka bertunduk tidak bergerak seolah hanya bisa  mengikuti perintahnya, jelas para gadis hanya bisa gemetar diaman tubuh mereka tidak merespon sesuai kehendak namun dalam kontrol lain.

''huh...tubuhku..''ichigo yang mencoba berontak

''bagaimana bisa grrrr....''Aoi yang mencoba bergerak

''......!!''maya yang merasa terjebak dengan kemampuan musuhnya

''kalian hanya menghalangi jalanku dan tidak akan bisa menghentikan diriku''

grap!

kaoga mencekik dan mengangkat ichigo dengan satu tangannya.

''ah...ha...''ichigo yang kesulitan nafas

''ichigo!!''Aoi

''hn dia akan mati segera mungkin!''

tiba-tiba datang sepasang anak panah yang langsung mengenai tangan akoga sehingga ichigo lepas dari gengaman tangan kaoga dan panah itu berubah menjadi api biru yang membuat kaoga merintih kesakitan.

krasss....

kaoha memotong tangannya tidak lama itu tangannya tumbuh kembali.

''dia bisa regerasi tangannya''maya yang melihatnya 

''junna''Aoi melihat kehadirannya

lalu junna melepas anak panah secara pertikal dan panah itu berubah menjadi rantai berat sehingga kaoga tidak bisa bergerak.

''gra....'''akoga yang terjebak dengan rantai tersebut

''huh kalian kenapa tidak bisa bergerak''junna melihat mereka terdiam di tempat

''entah....itu karena musuh...''maya yang tidak berdaya

''uh..sakit huk..huk''ichigo

junna menghampiri ichigo''hoshimiya-san kamu baik-baik saja?''

''huh tapi...aku tidak bisa gerakan tubuhku''ichigo

''jadi karena dia'' junna menatap akoga

haaaaa!!

''lebih baik diam saja bila tidak ingin tersetrum''junna

''kau siapa sebenarnya''tanya akoga

''hoshimi junna''jawabnya

''jadi kau pengguna busur panah rupannya''lalu kaoga menunjukka kemurkaan di wajahnya ke arah junna

''........?''junna

''SIALAN!!, KAU NAMA ITU!!''akoga teringat dengan masa lalunya

''uh?''junna yang tetap tenang

''ada apa dengannya?''Aoi menatap akoga marah terhadap junna

''entah saya tidak tahu tapi sepertinya ada sesuati tidak beres''maya yang semakin memasang khawatir terhadap junna

''ada apa dengan namaku?''ujar junna

''HAAAAA!!!!'' akoga meretak rantai dan mencekik junna

''huh!!!''junna 

''junna!''Aoi yang merusaha menggerakan tubuhnya''grrrr sial'''

''hoshimi-san!!''maya yanag juga berusaha namun semakin sulit



.

.

.

.


.

.

.

.

..

.

.

..

.




BERSAMBUNG..........

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro