CHAPTER 139
huh.............
sakura perlahan mendapatkan kesadarannya dimana ada otome yang sudah di sampingnya, jelas otome menyadari kesadarannya.
sakura!!
''huh...o-..otome..''sakura yang menerima peukan otome
''selamat daang kembali, sakura''kata shion dengan senyumannya
''iya''kata sakura
''wah...sakura!''ichigo yang melihatnya
''eh....''sakura
''selamat datang kembali''kata futaba
''senang semuanya baik kembali''kata kaede
''sakura selamat datang kembali''kata claudine
''kamu sudah kembali, sakura''kata maya menyambutnya
''huh-uh semuanya terima kasih atas menyelamatkanku''kata sakura
''tidak masalah sakura''kata Aoi
''kami semua rekanmu''kata mahiru
''kami akan selalu melindungi satu sama lainnya''kata karen
''sakura kita ini teman maka kita akan melakukannya''kata otome
''jadi jangan salahkan dirimu''kata shion
''huh setidaknya musuh merepotkan itu sudah berakhir juga''kata yurika
''yah aku sudah pegal badanku''kata kaoruko
sakura melirik kanan kiri tidak melihat kehadiran seseorang dengan wajah bingungnya tersebut.
''kamu kenapa?''kata caludine bertanya
''apa ada yang salah?''kata otome
''dimana nana-onesan?''kata sakura
hening terjadi beberapa saat......
''anu nana saat ini sedang masa pemulihan''kata junna
''apa benar?''kata sakura
''huh-uh''junna mengiyakan jawabannya
''jangan khawatir dia pasti segera pulih''kata karen
''jadi jangan khawatir ya''kata ichigo
''mhm''sakura yang muram
.
.
.
.
.
..
di ruangan ICU......
tampak nana dalam perawatan khusus, salah satu matannya di perban akibat perdarahan hebat membuat nana kehilangan kesadaran tidak heran nana membutuhkan perawatan dengan penjagaan ketat.
tentu keluarga daiba datang karena mendengar kabar nana yang di rawat, mereka bisa melihat putri mereka terbaring terlelap di dalam sana, kenta dan yui hanya terdiam dan melihat sosok kakak yang mereka sayangi.
''ka..kak...''yui mengoceh menyebut nana
''jangan khawatir ya kakak akan baik-baik saja''kata tuan daiba pada putri kecilnya
''sepertinya kalian datang''kata tuan hoshimi melihat kehadiran mereka
''oh hoshimi, kamu ada di sini?''kata tuan daiba
''mendengar banyak orang terluka maka saya kemari dan kebetulan istriku sedang mengobati pasien juga''kata tuan hoshimi
''huh ya istrimu memang seorang dokter yang handal jadi pasti sedang dibutuhkan tenaganya''kata tuan daiba
''ya''lalu tuan hoshimi melihat nana dari batas kaca''aku tahu anakmu sedang dalam perawatan di sini''ujarnya
''aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi mereka bilang nana kehilangan kesadaran''kata tuan daiba
''huh kebetulan kalian kemari tuan daiba''sosok wanita yang tidak lain nyonya hoshimi dengan pakaian dokternya
''oh ya itu saya''kata tuan daiba
''lama tidak bertemu ya, lili-san''kata nyonya daiba
''huh kamu tidak berubah sedikitpun, tiana-san''kata nyonya hoshimi
''sayang bagaimana kondisi nana saat ini?''kata tuan hoshimi
''hm menurutku dia sepertinya memang mengalami pendarahan pada matanya kemungkinan cukup banyak mengeluarkan darah sehingga dia kehilangan kesadaran, mungkin setelah sadar aku akan memeriksa penglihatanya''kata nyonya hoshimi
''dokter, sepertinya pasien sudah mendapatkan kesadarannya''kata suster memberi tahu padannya
''nana''tuan daiba melihat memang benar putrinya sudah sadar
''sebentar aku akan memeriksanya dan aku juga nanti membiarkan kalian melihatnya''kata nyonya hoshimi
''tolong ya lili-san''kata nyonya daiba
''serahkan padaku'kata nyonya hoshimi
di dalam......
''kamu sudah bangun nona daiba''kata nyonya hoshimi
''huh...''nana menjawabya
''baik aku periksa matamu''kata nyonya hoshimi
''huh silau''nana yang menerima cahaya senter kecil
''sepertinya memang tidak masalah dan sekarang coba yang sebelah ya, suster buka perban matanya sebentar ya''kata nyonya hoshimi
''baik''
suster membuka perban mata nana lalu memberikan silauan dan bisa melihatnya.
''hm baik, suster tolong perban lagi''kata nyonya hoshimi
''baik''
lalu nyonya hoshimi memberikan bahasa pada orang di luar untuk masuk dan jelas mereka masuk.
''nana''nyonya daiba langsung menghampirinya sebari menggendong kenta
''ibu?'dengn jawaban lemahnya
''bagaimana apa ada hal fatal?''kata tuan daiba
''bagaimana hasilnya lili-san''kata nyonya daiba
''aku menyimpulkan kemungkinan putri kalian sepertinya ia kelelahan pada salah satu matannya, aku tidak tahu apa yang terjadi padannya tapi jelas semua itu hanya putri kalian yang bisa menjawabnya, tapi beruntunglah ia masih bisa melihat normal''kata nyonya hoshimi
''kakak...ga..ga''kenta merajuk ke tempat kakaknya
''kenta tidak boleh, kakakmu belum kuat''kata nyonya daiba
''hmmmm''kenta yang berontak
namun nana meraih kenta dengan salah satu tangannya yang tidak di infus''kenta, kamu tidak boleh begitu, lihat kakak baik-baik saja jadi jangan begitu ya kenta, oke''kata nana
''ga....ga..ga''yui yang juga merengek
''iya....iya kamu juga ya yui''kata nana
''hm kakak yang baik ya rupannya''kata tuan hoshimi
''ya mereka sangat dekat dengan kakaknya''kata tuan daiba
kenta dan yui duduk di pangkuan nana yang sudah dalam posisi duduk, terlihat jelas kedua anak kembar ini tersenyum saat bertatapan langsung dengan nana paling manisnya anak kembar tersebut memegang wajah nana dimana mereka simpati dengan kondisi nana yang di perban meski begitu nana tetap terseyum pada adik kembarnya.
''aku baik-baik saja kok, kalian tidak perlu khawatir ya''ujar nana menghibur kedua adiknya
.
.
.
.
.
..
.
.
.
tidak lama junna datang melihat ada ayah dan ibunya di ruangan tempat nana.
''ayah ibu?''junna melihat mereka
''oh kamu rupannya''kata tuan hoshimi
''ada apa nak kamu datang tergesah-gesah begitu?''kata nyonya hoshimi
''bagaimana dengan na-
''aku baik-baik saja junna-chan''kata nana
''nana akhirnya kamu sadar juga''ujar junna menghampirinya
''iya''kata nana
''hm dia baik-baik saja, dia hanya butuh beristirahat''kata nyonya hoshimi pada putrinya
''hm bukan kah mereka kenta dan yui?''junna yang baru menyadari kehadiran adik kembar nana
''ya ini mereka''kata nana sembari memeluk kedua adiknya
''apa tidak kerepotan, kamu kan baru sadar''kata junna
''sudalah junna-chan, aku juga merindukan adik kembarku''jawab nana
''hm ya sudah''kata junna mengalah
''kalian memang tidak berubah sejak dulu''kata nyonya daiba
''ya mereka sudah bersama sejak kecil bahkan junna mengaku bahwa nana adalah teman pertamanya''kata nyonya hoshimi
''i..ibu''junna merona
''persahabatan memang terjalin cukup baik''ujar tuan daiba
''ya sepertinya putrimu mempunyai karismanya yang unik, tuan daiba''kata tuan hoshimi
''mungkin begitu''ujar tuan daiba
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bersambung.........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro