CHAPTER 129
situasi para gadis sudah kehabisan tenaga bahkan sudah tidak mampuh menggunakan kekautan mereka lagi jelas mereka sudah kewalahan menghadapi klon-klon yang terus membelah seolah memerintahkan untuk menyerah.
''aku sudah...huh...''karen yang sudah tidak mempuh mengayunkan pedangnya
''jumlah mereka sudah banyak begini''ucap ichigo
''seandainya ada nana....pasti tahu...kelemahan ini''ucap ran
''mereka semakin banyak''ucap claudine
''meski sudah terkurung mereka masih saja lolos...''junna yang kehabisan tenaga
''tch....''maya yang kehabisan tenaga karena terlalu banyak menggunakan kemampuannya termasuk matanya yang sudah mulai mengeluarkan darah di salah satu matanya
''maya....matamu..''Aoi melihatnya
''aku...terlalu...huh''maya meraih mata yang mengeluarkan darah dan rasa sakit mulai berjalar di sekitar area matanya
''sial mereka selalu saja hah...''futaba yang sudah kehabisan tenaga dan berlutut
''mereka ini menyebalkan!''ucap kaoruko
''lebih buruk dari aku duga''ucap yurika
''mereka benar-benar tidak membiarkan kita kemana-mana''ucap kaede
''kalau begini kita semua tidak akan bisa-eh!'' karen
secara tiba-tiba ada suatu tebasan yang sangat dasyat yang mengenai musuh para klon bahkan ada belasan anak panah mengenainya, bahkan mereka ada tercincang belasan potongan bahkan hembusan api mulai menghanguskan.
''hebat....''otome melihatnya
''siapa yang melakukannya...''shion
''kalian baik-baik saja anak-anak''ucap tuan daiba yang berada di belakang mereka
EH......
''bagaimana anda kemari?''ucap maya yang mencoba berdiri sembari namun saat tidak kuat tiba-tiba sudah ada yang menahan tubuhnya
''huh....kamu pasti tidak keadaan baik maya''tuan tendo pada putrinya
''a-..ayah...''maya yang melihat sosok ayahnya
''huh.......aku sudah lama tidak menembas musuh sebanyak itu dan bikin semakin aku bersemangat''tuan isurugi
''eh....papa!''futaba melihatnya
''mereka sudah musnah sekarang''tuan hoshimi yang sembari membenarkan kaca matanya dan membenarkan pegangan pada busur miliknya
''t-tou-san?''junna yang melihat ayahnya
''hm dimana nana?''ucap tuan daiba tidak melihat putrinya
''semestinya dia menjaga sakura saat ini''ucap maya
''sepertinya memeng ada yang tidak beres''ucap tuan daiba
''aku rasa ada yang terjadi pada putrimu''ucap tuan hoshimi
''apakah kamu bisa sedikit membantuku''ucap tuan daiba meminta bantuan pada temannya
''yah... dengan senang hati''tuan hoshimi mengeluarkan buku yang akan membantunya
saat membuka jelas buku itu bersinar saat tuan hoshimi fokus dengan pikirannya.
''ayahmu melakukan apa?''ucap ichigo bertanya pada junna
''dia sedang melacak nana dengan kemampuannya''jawab junna
''sepertinya kita punya masalah''ucap tuan hoshimi
''memang apa yang terjadi pada putriku?''ucap tuan daiba
''sepertinya nana sepertinya tidak keadaan baik''ucap tuan hoshimi
''aku harus...''maya
''maya istirahatlah, matamu itu sudah menggunakannya terlalu lama''ucap tuan tendo
''kamu jangan memaksakan dirimu nak maya''ucap tuan daiba
''aku dan tuan isurugi akan mengawasi mereka di sini, kalian pergilah''ucap tuan tendo
''ya kami pergi''ucap tuan daiba
''junna, jangan memaksakan dirimu dan membuang-buang tenagamu''ucap tuan hoshimi
''mhm''junna yang mensetujuinya
.
.
.
.
.
.
.
mereka menyelusuri sesuai buku milik tuan hoshimi yang mengarahkan ke suatu tempat....
''bagaimana ini.....''tuan hoshimi melihat kekacauan
''tidak salah lagi ada sebuah pertaruangan di sini dan ini belum lama''ucap tuan daiba
''s-...t-uan...daiba-sama''
mereka mendengar salah satu penjaga sehingga langsung menghampirinya.
''kamu tidak apa-apa?''tuan daiba
''m-..maaf tidak bisa...membantu anda...''
''apa yang terjadi pada kalian di sini?''ucap tuan hoshimi
''kami.....di serang oleh musuh...''
''es?...''tuan daiba melihat nya''kenapa aku merasa mengenali nya...''tuan daiba
''siapa yang melakukan ini?''tuan hoshimi kembali bertanya
''nana-sama....''yang menyebutkan nama pelakukanya
mereka kaget mendengar nama pelakunya yang menyerang mereka.
''t-..tapi..ia tidak...sendiri huh...''
''siapa?''tuan daiba
''musuh...yang tidak kami kenali dan dan.....nana-sama....seperti bukan dirinya...yang kami kenali...''
''aku rasa ada yang terjadi pada putrimu daiba''ucap tuan hoshimi
'lalu kemana mereka sekarang?''ucap tuan daiba
''mereka...sepertinya...belum lama...keluar daiba-sama''
''daiba, ikuti aku sepertinya buku milikku memberikan petunjuk''ucap tuan hoshimi
''baiklah, jangan khawatir tim medis akan datang ke kalian dan segera mendapatkan medis''ucap tuan daiba
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
para gadis mendapatkan perawatan sementara tuan tendo berada di sisi putrinya yang melihat salah satu matanya di perban karena terlalu lama menggunakan kemampuan matanya dengan kata lain akan berreksiko bagi penggunaya.
''sementara ini matamu itu tidak di perkenankan menggunakan kemampuan matamu itu maya''ucap tuan tendo
''lalu bagaimana aku bisa....melakukannya''ucap maya
''itu karena resikomu maya, ayah yakin kamu memaksakannya sampai melebihi batasmu dan itu sebabnya mengeluarkan darah''tuan tendo
''lalu apa terjadi bila terjadi?''maya bertanya pada ayahnya
''kemungkinan penglihatanmu akan terganggu dan mungkin lebih buruk dari itu''ucap tuan tendo
''mhm''
''ayah yakin kamu tidak kali ini mengalami semacam itu, maya''ucap tuan tendo
''ya''maya yang tidak bisa menutupi fakta tersebut
''kamu belum bisa membatasinya maya, kalau dibiarkan maka akan jadi resiko besar padamu''ucap tuan tendo
''maaf membuat ayah khawatir''ucap maya
''sekarang jangan gunakan kemampuan matamu untuk saat ini, kamu boleh bertarung tanpa itu''ucap ayah
''baik''ucap maya
.
.
.
.
.
.
.
.
''nana!, kamu dimana''tuan daiba yang mencari putrinya
''mungkin mereka sempat ke sini tapi sudah pergi beberapa waktu yang lalu''ucap tuan hoshimi
''aku....''tuan daiba yang gemetar
''jangan khawatir, dia mungkin tidak jauh dari kita''ucap tuan hoshimi
''hoshimi, kamu tahu dari dulu nana pasti akan dalam bahaya dan ia bahkan tidak menghiraukan dirinya sendiri''ucap tuan daiba
''aku tahu, putrimu memang ingin melindungi semua orang dan karakternya memang seperti dirimu yang dulu''ucap tuan hoshimi
''ya apa kamu mendapat petunjuk?''ucap tuan daiba
''hm sepertinya kita dekat''tuan hoshimi yang memperhatikan buku miliknya
''tolong bantu arahkan padaku''ucap tuan daiba
''tentu ke arah sana''ucap tuan hoshimi
mereka melaju dan tidak lama......
''nana!''tuan daiba yang melihat putrinya
''tunggu daiba, sepertinya dia tidak sendiri''ucap tuan hoshimi
''oh....sepertinya kedatangan tamu tidak di undang''
''siapa kau! dan kembalikan putriku''ucap tuan daiba
''jadi kau ayah dari gadis es ini, sungguh rapuhnya manusia''
''jangan remehkan kami''ucap tuan hoshimi
''hmmmm, mereka musuh ya''
''yap benar''
''makhluk macam apa melekat padanya''tuan hoshimi melihat hal lain pada nana
''berani sekali kau menempel pada putriku'' tuan daiba yang mengangkat pedangnya
''daiba, jangan gegabah ingat sisi lain putrimu ada di depan kita''ucap tuan hoshimi
''bijak sekali dan yah..... sekarang kami memanfaatkan dirinya''
''tidak''tuan daiba
''huh....''
''hm!''
tuan daiba menggunakan sebuah kemampuan matanya dan mengengam putrinya sendiri.
''a-...apa'''
''menjauhlah dari putriku!''tuan daiba mengaktifkannya
HYAAAAAAA!!
Makhluk itu beransur lepas dari sisi nana dan menjauh tentu tuan daiba meraih anaknya yang tidak sadarkan diri dan bersyukur belum terlambat untuk di selamatkan.
''nana...''ucap daiba mendekap putrinya
''beraninya kau!''
''tidak akan''tuan hoshimi menggunakan anak panah dan membuat prisai kuat sehingga mementalkannya
''daiba, lebih baik kita mundur''ucap tuan hoshimi
''baik''ucap tuan daiba pergi
di susul tuan hoshimi yang pergi dimana musuh mereka terjebak karena pengguna panahan sehingga membuat mereka cukup waktu untuk pergi dan meninggalkan lokasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro