CHAPTER 35: situasi tidak kendali
Tampak tatapan raja kondo begitu marahnya namun itu gak kalah dengan Aoi yang menimbulkan Aura biru kembali muncul di tubuhnya.
"Oh..tidak" ucap Ran
"Aura itu lagi" ucap ichigo
"Sepertinya dia sekarang tertekan dengan keadaan ini" ucap penyihir
"Bagaimana ini" ucap kii
"Kita tidak melepaskan diri" ucap seira
"Kita berusaha mungkin" ucap ichigo
"Caranya??" ucap kaede
"Dengan sekuat tenaga" ucap ichigo
.
....
.
.
.
Aoi dengan tidak lama ia menunjukkan kekuatannya dan matanya berubah.
"Akan aku lawan kamu!!!" ucap raja kondo
"Hm..dasar egois" ucap Aoi
Mereka langsung menggunakan kekuatan mereka dengan begitu seimbangnya kekuatan mereka dan saling berbenturan.
"Meraka seimbang???" ucap kamiya
"Luar biasa" ucap seira
"Bagaimana ia bisa seimbang dengan raja kondo??" ucap maria
"Sepertinya Aoi semakin kuat" ucap sora
"Mereka saling berbenturan satu sama lain" ucap Ran
"Sepertinya Aoi menggunakan mata saljunya" ucap kaede
"Ya kamu benar matanya berubah" ucap yurika
"Sepertinya Aoi menggunakan itu untuk keseimbangan" ucap Ran
"Aoi pasti menggunakannya saat terdesak" ucap ichigo
"Tapi apa tidak ada timbul bahayanya??" ucap sakura
"Kalau di pikir iya" ucap kamiya
"Ha..jadi takut nih.." ucap otome
"Bagaimana ini" ucap ichigo
"Kita sulit untuk melepaskn diri karena prajurit ini sungguh kuat saat memegang kedua pergelangan tangan" ucap Ran
"Uh..sakit tahu!!" ucap yurika
"Bagaimana ini agar bisa bebas" ucap otome
"Tenang kita tetap berusaha demi Aoi" ucap ichigo
"Baiklah semua ayo coba" ucap sora
.
.
.
.
Aoi menggunakan kekuatan es yang begitu brutalnya bahkan seakan tidak memberi ampunan pada raja kondo membuat si kegelapan semakin marah karena serangan besar Aoi yang terus memgenai dirinya.
"Aoi kiriya!!!!!"
"Hmmm"
Raja kondo menggunakan kekuatan kegelapan yang sangat besar namun itu dengan mudahnya Aoi bisa menghempaskan kekuatan kegelapan dengan mudah.
"Apa!!!"
"Akan aku berikan hukuman untukmu"
Dengan begitu besarnya kekuatan es milik Aoi yang sangat membunuhkan sekali membuat semua nenyaksikan kekuatan es milik Aoi yang sepertinya tidak begitu bersahabat.
"Sepertinya ini di luar kendali.." ucap kamiya
"Aku rasa begitu" ucap sakura
"Aoi lepas kendali??" ucap kii
"Ya karena Aoi mudah sekali tertekan" ucap ichigo
"Seperti saat kamu dan Aoi bertarung dengan begitu emosinya" ucap seira
"Benar sekali" ucap kii
"Itu benar aku dan Aoi saat itu memang emosi" ucap ichigo
"Kita berharap Aoi masih terbuka untuk sadarkan dirinya" ucap sora
"Semoga begitu" ucap maria
"Aoi...." ucap ichigo
.
.
.
.
.
Aoi terus menggunakan kekuatan es yang begitu besar dan tidak begitu ada ampunya pada raja kondo.
"Ha!!! Kurang ajar kamu Aoi kiriya!! " ucap raja kondo
"Nikmati saja dengan siksaanmu dari hukumanku" ucap Aoi
"Er...HA....!!!!"
Membuat sensasi dirinya semakin besar saja, entah kenapa Aoi begitu merasakan kepuasan untuk menyiksanya dan membuat dirinya begitu bahagianya saat melakukan siksaan itu.
"Hahahaa..!!"
Aoi ketawa seakan tidak bersalah apapun membuat semua orang terkegut dengan tawaan itu.
"Aoi kenapa??" ucap otome
"Kenapa ia tertawa???" ucap seira
"Itu aneh.." ucap kii
"Itu seperti bukan dirinya" ucap Ran
"Apa maksud kamu Ran??" ucap sora
"Kalian tidak dengar tawaan Aoi itu" ucap Ran
"Dia seperti begitu senangnya???" ucap maria
"Seperti ia begitu senang melakukan sesuatu?" ucap kaede
"Tawaan itu bukan kebahagiaan dari dirinya" ucap kamiya
"Apa katakan aku semakin bingung?" ucap ichigo
"Kamiya katakan saja kami semakin bingung" ucap sakura
"Kalian tahu kalau tawaan itu merupakan rasa sakit yang ada di dalam diri Aoi" ucap kamiya
"Jadi.." ucap yurika
"Ia seperti ingin membalas perbuatan raja kondo yang telah menimpah dirinya yang sebelumnya, sehingga dengan kata lain Aoi mengalami trauma yang sangat besar yang mengaruhi otaknya" ucap kamiya
"Dengan kata lain Aoi benar-benar bukan dirinya seakan sudah keluar kembali" ucap Ran
"Inilah yang aku takutkan" ucap penyihir
"Apa kita tidak bisa untuk menghentikan Aoi!" ucap ichigo
"Ichigo kamu tahu sendiri kita benar-benar tidak bisa bergerak" ucap Ran
.
.
.
.
Sisi lain...
Orihime dan bersama kedua anak tersebut melihat situasi di luar, mereka melihat situasi tidak terkendali karena melihat Aoi tidak terkendali dengan kekuatan es yang begitu kuatnya.
"Gawat ini semakin buruk" ucap orihime
"Aoi-neesan" ucap oria
Tiba-tiba okora berdiri dari tempat dudunya.
"Okora kamu mau kemana???" ucap oria
"Aku mau ke tempat one-chan" ucap okora
"Okora jangan ke sana" ucap oria.
"Okora kamu jangan keluar" ucap orihime
"Tidak one-chan membutuhkanku di sana" ucmg okora
"Tapi..." ucap oria
"Tidak ada pilihan aku harus menghentikan one-chan" ucap okora
Tidak lama okora langsung lari yang begitu cepatnya..
"Okora!!" ucap oria
"Kenapa dia lari!" ucap orihime
"Tenang akan aku kejar dia ya" ucap jonny
"Baiklah tolong ya" ucap orihime
"Aku juga akan kejar okora" ucap oria
"Baiklah pergi tapi tetap bersama pak jonny ya" ucap orihime
"Baiklah" ucap oria
Mereka langsung lari dan mencoba menyusul okora yang lari terus.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro