Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 20: kejadian tak di duga

Setelah Aoi ganti baju, ia bergegas ke lapangan untuk latihannya bersama senseinya.

.
.
.
...

Beberapa saat kemudian Aoi sampai di lapangan dan ada sensei yang baru sampai.

"Sensei!" ucap Aoi

"Akhirnya kamu Datang di waktu yang tepat" ucap penyihir

"Ya aku juga senang di waktu yang tepat" ucap Aoi

"Baiklah kita mulai latihanmu yang kemarin" ucap penyihir

"Baik sensei" ucap Aoi

Aoi mulai berlatih dan begitu kuatnya kekuatan es dari Aoi.

Sedangkan dari tempat duduk okona dan oria begitu takjub melihat apa yang di lakukan oleh Aoi saat berlatih.

"Sungguh ini nyata!?" ucap oria

"Kamu terkejut ya oria" ucap okona

"Ya begitu baru pertama kalinya aku melihat kekuatan semacam ini selama seumur hidupku" ucap oria

"Bagaimana apa kamu senang" ucap okora

"Tentu saja aku senang melihat kekuatan ini di depan mataku sendiri" ucap oria

"Kamu begitu terkejut ya" ucap Ran

"Ya begitulah dan aku percaya pada okona soal ia ceritakan ini padaku" ucap oria

"Senang mendengarnya" ucap Ran

"Apa kakak juga punya kekuatan?" ucap okora

"Aku punya" ucap ichigo

"Apa!?" ucap okora

"Ya mau lihat" ucap ichigo

"Iya mau"

"Baiklah ini dia"

Ichigo menunjukkan sebuah api di tangannya yang membuat anak-anak itu begitu takjub juga melihat ichigo yang bisa mengeluarkan kekuatan apinya.

"Wah...iya ini sangat nyata!?" ucap okora

"Aku tidak percaya kakak ichigo begitu hebat bisa mengeluarkan api" ucap oria

"Hehehehe iya" ucap ichigo

"Kakak Ran apa juga sama!?" ucap oria

"Ya punya tapi berbeda dari ichigo" ucap Ran

"Tunjukkan dong aku mau lihat" ucap okora

"Baiklah dan lihat batu ini" ucap Ran

Ran mulai menggunakan kekuatannya yang langsung membuat batunya melayang.

"Wow...ini sangat keren" ucap oria

"Seperti pesulap yang bisa membuat barang terbang tampa menyentuhnya" ucap okora

"Nnn...ya begitu ya" ucap Ran

"Kalau kakak otome bagaimana?" ucap oria

"Kalaiu aku bisa mengeluarkan seperti ini"

"Wah!!"

Mereka melihat sebuah Air keluar dari tangannya.

"Ini sangat keren" ucap okora

"Ya love you" ucap otome

"Kalau kakak sakura?'ucap okora

" kalau aku bisa buat dinding kristal"ucap sakura

"Oh.."ucap oria

" lalu kakak kamiya dan yurika bagaimana?"ucap okora

"Kalau aku bisa terbang pastinya" ucap yurika

"Aku bisa berlari cukup kencang" ucap kamiya

"Oh..kami paham sekarang" ucap okona

"Oh iya okona bagaimana awalnya kamu memanggil Aoi sebagai one-chan?" ucap ichigo

"Itu..saat aku ke sini, aku di halangi oleh penjaga dan saat itu datang one-chan yang membelaku dan membawaku ke dalam dan saat sebelum pulang ia mintaku memanggilnya One-chan" ucap okora

"Oh..begitu" ucap ichigo

"Bearti Aoi orang yang baik pada anak-anak" ucap kamiya

"Benar" ucap sakura

"Love you" ucap otome

"Kamu beruntung bisa seperti itu" ucap Ran

"Ya begitu" ucap okora

"Aku begitu takjub denganmu okora" ucap oria

"Hehe tidak juga" ucap okora

Tiba-tiba ada serangan mendadak ke arah mereka dan sakura menggunakan pelindung kristalnya.

"Sakura terima kasih" ucap ichigo

"Tidak masalah" ucap sakura

"Kira-kira siapa yang menelorkan ke kita" ucap kamiya

"Lihat ke sana" ucap Ran

Mereka melihat sosok tur yang datang dengan kekuatan kegelapannya.

"Kau lagi!" ucap yurika

"Hahaha sekarang pembalasanku!!'

Tur melakukan serangan yang cukup sengit dan itu terdengar oleh Aoi dan penyihir.

" serangan itu?"ucap penyihir

"Dia datang lagi!!'ucap Aoi

" Aoi pergilah dan tolong mereka dan aku akan mengikutimu"ucap penyihir

"Baiklah sensei" ucap Aoi

Mereka ke sana dan langsung membuat keamanan Aoi langsung menghembaskan kekuatan Es ke arah tur.

"Uh..kau anak biru itu ketemu lagi ya" ucap tur

"Mau apa kau kemari!" ucap Aoi

"Hm..dan apa kau bersama kakek tua itu" ucap tur

"Diam kamu, kau sudah lupa dengan ajaranku selama ini tur!!" ucap penyihir

"Sensei apa dia.." ucap Aoi

"Dia adalah mantan muridku" ucap penyihir

"Apa!?'

"Wah..terkejut amat ya" ucap tur

Tur langsung menangkap okora dengan kilat.

"Apa!?'ucap Aoi

"One-chan!" ucap okora

"Lepaskan dia!!'ucap Aoi

" okona!"ucap oria

"Wah petapa lucunya ya melihat anak ini menangis dengan harapan pertolongan darimu" ucap tur

"Kau!!!'

Penyihir itu melihat Aura biru dari tubuh Aoi yang begitu besar juga ia tahu kalau itu adalah Aura kemarahan darinya karena emosi tak terkendali.

" apa yang terjadi!?"ucap ichigo terkegut dengan Aoi

"Aoi kenapa kamu!'ucap Ran

" dia sekarang ini dalam emosi tak terkendali"ucap penyihir

"Aoi tahan emosimu" ucap kamiya

"Aoi ingat kamu gak boleh terlalu emosi" ucap Ran

"Aoi tahan!!" ucap ichigo

"Ahhahahahahaha"

Aoi langsung menyerang tur dengan kilat dengan cepatnya tak tahu dari mana Aoi sudah di belakang tur juga okona sudah berada bersamanya.

"Hi!!!!?"

Aoi tampa basa-basi ia mengembaskan kekuatan esnya dengan begitu besar dan tur akhirnya di kalahkan.

"Wah!!!!'

" One-chan... "

Okona melihat sosok Aoi yang dalam tak terkendali karena emosi yang sangat tertekan.

Namun Okora memeluk Aoi dengan keyakinan dengan tanda bahwa ia sudah aman.

Dengan begitu ajaibnya Aoi kembali normal dan Aura biru itu hilang seketika juga matanya kembali normal dari kekuatan bunga salju miliknya.

"Ha..ha...ha..okona kamu" ucap Aoi

"One-chan aku sudah aman bersamamu, One-chan" ucap okora

"Aku senang kamu baik-baik saja" ucap Aoi

"Aoi.."

"Semua" ucap Aoi

"Kamu baik-baik saja" ucap ichigo

"Kami khawatir" ucap otome

"Terima kasih aku baik-baik saja" ucap Aoi

"Aoi saya senang kamu baik-baik saja" ucap penyihir

"Ya terima kasih sensei" ucap Aoi

"Lain kali jaga emosimu ya" ucap penyihir

"Baik sensei" ucap Aoi

"Hm..lagi pula kamu gak sengaja emosi tapi ya itu wajar bagimu kalau orang yang sangat kamu sayangi dalam bahaya" ucap penyihir

"Hmpn.." ucap Aoi

"Aoi musuh mungkin mengincarmu tapi entah apa yang di inginkannya, tapi berusahalah untuk menjaga dirimu sendiri" ucap penyihir

"Baiklah saya akan berusaha dengan nasehatmu sensei" ucap Aoi

"Baiklah sekarang kembali lah le tempat karena ini sudah sore" ucap penyihir

"Ya"

Mereka semua kembali sedangkan Aoi mengantarkan oria dan okora ke rumah mereka masing-masing.

.
.
.
.

.

BERSAMBUNG.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro