CHAPTER 13: latihan di mulai
Aoi kembali bersama lainnya yang sedang beristirahat.
"Aoi kamu sudah kembali" ucap ichigo
"Ya aku udah kembali" ucap Aoi
"Kamu lama apa kamu berbicara dengan beliau?" ucap Ran
"Ya aku obrol dengannya sebentar" ucap Aoi
"Obrol apa?" ucap otome
"Hm..soal latihanku tadi" ucap Aoi
"Apa ada yang hal lain selain itu" ucap Ran
"Ada" ucap Aoi
"Apa?''ucap kaede
" soal kejadian itu "ucap Aoi
" dia bilang apa?"ucap Ran
"Sensei bilang ia memberitahu padaku bahwa aku seorang rekanasi dari ratu es juga soal kekuatan yang aku miliki" ucap Aoi
"Aoi kenapa kamu panggil penyihir itu sensei?" ucap ichigo
"Soal itu beliau sendiri yang memintaku memanggilnya sensei karena merasa enak di dengar saat di panggil itu" ucap Aoi
"Oh..." ucap ichigo
"Nah sekarang ayo kembali ke asrama" ucap otome
"Eh..iya juga kita semua ada kegiatan lain" ucap Ran
"Uh..hampir lupa" ucap yurika
"Baiklah kembali ke asrama" ucap ichigo
Mereka semua kembali ke asrama untuk mengganti baju mereka dan melakukan aktivitas lainnya karena ada jadwal yang harus mereka penuhi.
Namun Aoi mempunyai kegiatan di sore nanti yaitu berlatih dengan penyihir tersebut.
.
.
.
Sisi lain...
"Bagaimana apa ada ancaman?" ucap orihime
"Hm sepanjang ini tidak ada ancaman dari di luar maupun di dalam" ucap Naoto
"Baiklah terus memgawasi situasi ini karena kemungkinan musuh bisa datang kapan saja" ucap orihime
"Siap laksanakan" ucap Naoto
.
.
.
.
Sekian beberapa jam kemudian...
Aoi menemui penyihir itu di lapangan dan benar saja beliau sudah ada di lapangan.
"Halo sensei" ucap Aoi
"Hm akhirnya datang" ucap penyihir
"Apa aku membuat sensei lama menunggu" ucap Aoi
"Tidak, sekarang ayo latihan" ucap penyihir
"Baik" ucap Aoi
"Pertama aku akan menguji kekuatan esmu sejauh manakah kamu bisa melakukannya" ucap penyihir
"Baik" ucap Aoi
"Ini dia tantanganmu" ucap penyihir
Penyihir itu membuat sebuah alat yang dimana Aoi harus mengalahkannya dengan kekuatan es miliknya.
"Apa itu?" ucap Aoi
"Ini adalah makhluk air yang seperti perak" ucap penyihir
"Oh..lalu?" ucap Aoi
"Kamu harus melawannya hingga bisa kalahkannnya" ucap penyihir
"Baiklah sensei" ucap Aoi
"Baik siap!" ucap penyihir
Perlawanan itu di mulai dimana Aoi harus mengalahkan makhluk tersebut hingga lenyap namun Aoi sedikit kesulitan untuk melumpuhkannya.
"Dia terlalu susah aku lumpuhkan" ucap Aoi
"Jangan menyerah ini belum apa-apa jadi kamu harus bisa mengalahkannya" ucap penyihir
"Baik sensei" ucap Aoi
Aoi terus bertarung hingga kehabisan tenaga dan begitu banyak menguras tenaga yang di milikinya.
"Bagaimana aku sedikit sulit untuk menemukan kelemahannya" ucap Aoi
"Ayo lakukan dengan pikiranmu yang jernih itu" ucap penyihir
"Ha..ha.."
Aoi terus bertarung hingga ia lengah sedikit.
"Uh.."
"Bangkit" ucap penyihir
"Sulitnya aku akan mencari kelemahannya" ucap Aoi
.
.
.
.
Sisi lain...
Dibalik sebuah semak-semak dari kejauhan.
"Aoi sangat hebat" ucap ichigo
"Dia berlatih sekarang ini" ucap Ran
"Dia pasti lelah" ucap kaede
"Pasti karena itu tidak mudah kelihatannya" ucap kamiya
"Makhluk apa sih itu uh..mengerikan" ucap otome yang ketakutan
"Tenang tidak apa-apa kok" ucap sakura
"Aoi pasti melakukannya di luar kemampuan dirinya" ucap Ran
"Sungguh?" ucap ichigo
"Ya karena aku lihat ia sudah di ambang batas staminanya" ucap Ran
"Pasti itu sangat sulit di saat situasi ini" ucap yurika
"Kurasa memang itu tidak main-main" ucap kamiya
"Aku harap Aoi bisa melakukannya" ucap ichigo
.
.
.
.
.
Aoi terus bertarung hingga ia tahu sesuatu dimana ia mempunyai ide untuk melumpuhkannya.
Tampa di sadari mata bunga salju miliknya aktif kembali karena ada rasa emosional.
"Aku mengerti sekarang"
Aoi langsung menyerang dia kekuatan esnya dan mengambil alih perhatihan makhluk tersebut dan maka ia berhasil melakukannya.
"Akhirnya aku berhasil" ucap Aoi
"Hm luar biasa sekarang kamu bisa mengalahkannya" ucap penyihir
"Hm..iya" ucap Aoi
"Omong-omong kamu mengaktiflan mata bunga salju milikmu" ucap penyihir
"Uh..sungguh" ucap Aoi
"Ya kamu mengaktifkannya kembali" ucap penyihir
"Tapi kenapa aku tidak mengetahuinya?" ucap Aoi
"Itu pasti rasa emosimu" ucap penyihir
"Apa?" ucap Aoi
"Ya mata itu pasti aktif akibat emosimu dan tidak kamu sadarkan bila kamu mengaktifkannya kembali" ucap penyihir
"Jadi itu apa berbahaya?" ucap Aoi
"Oh tidak, itu tidak berbahaya kok cuma karena kamu belum begitu menguasainya secara penuh maka itu akan terjadi seperti contohnya pada kejadian ini" ucap penyihir
"Begitu" ucap Aoi
"Hm..jangan khawatir ini baru pemulaan saja maka masih ada waktu untuk melatih kekuatan matamu itu" ucap penyihir
"Baik" ucap Aoi
"Hm..ini sudah hampir gelap kembali ke tempat asramamu kita akan bertemu besok hari seperti biasa" ucap penyihir
"Baik sensei, saya termisi" ucap Aoi
"Ya" ucap penyihir
Aoi pergi dan meninggalkan penyihir itu sendirian.
"Ratu, lihatlah rekanasimu dia begitu mirip sekali denganmu prilakumu sangatlah kewaris padanya" ucap penyihir
..
.
.
.
.
.
Sisi lain ....
"Hm..anak ini semakin menarik saja" ucap raja kondo
"Sepertinya anak ini semakin berkembang" ucap tur
"Ya kamu benar dia semakin begitu berlatih aku yakin suatu hari nanti aku akan membuat dia dalam gengamanku nanti" ucap raja kondo
"Itu pasti raja" ucap tur...
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro